Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan Dosen : Retmiarti

WAWASAN NUSANTARA

Nama : Catur Riyadi NPM : 38412248 Kelas : 1-ID08

Teknik Industri Universitas Gunadarma

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul Wawasan Nusantara. Dalam penulisan makalah ini saya sampaikan banyak terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, khususnya kepada: 1. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan motivasi tanpa hentihentinya. 2. Ibu Retmiarti sebagai Dosen Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang selalu memberikan ilmu dan bimbingannya kepada kami semua. 3. Rekan-rekan kelas 1-ID08 yang telah membantu atau memberikan saran. 4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Saya menyadari makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan maupun materi. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa saya terima dengan hati terbuka. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan.

Bekasi, April 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar .........................................................................................................................i Daftar Isi ..................................................................................................................................ii BAB I Pendahuluan .................................................................................................................1 1. Latar Belakang ......................................................................................................1 2. Rumusan Masalah ..................................................................................................2 BAB II Pembahasan..................................................................................................................3 1. Pengertian Wawasan Nusantara..............................................................................3 2. ...................................................................................4 3. ....................................................................................5 4. ...........................................................................7 5. ................................................................................8 BAB III Penutup ......................................................................................................................9 1. Kesimpulan .. ..........................................................................................................9 2. Saran........................................................................................................................9 Referensi .................................................................................................................................10

ii

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang bersandar pada kekuatan hukum sehingga kekuasaan, penyelenggaraan hidup dan kehidupan kenegaraan diatur oleh hukum yang berlaku. Dengan kata lain, hukum sebagai perantara sosial disusun untuk kepentingan seluruh rakyat dan bangsa yaitu menjaga ketertiban bagi seluruh rakyatnya. Kondisi kehidupan nasional itu menjadi salah satu kekuatan ketahanan nasional karena adanya kekuasaan hukum bagi semua pihak yang ada di Indonesia dan lebih jauh daripada itu adalah menjadi cermin bagaimana rakyat Indonesia mampu untuk tumbuh dan berkembang dalam suatu wilayah yang menempatkan hukum sebagai asas berbangsa dan bernegara dengan menyandarkan pada kepentingan dan aspirasi rakyat. Setiap bangsa dalam rangka mempertahankan eksistensinya untuk mewujudkan citacita dan tujuan nasionalnya, perlu memiliki Ketahanan Nasional yang mampu mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan dari manapun datangnya. Ketahanan Nasional dapat dianalogikan seperti ketahanan tubuh manusia yang selalu dibina agar selalu mampu mengatasi segala serangan penyakit dan gangguan kesehatan. Oleh karena itu ketahanan nasional adalah dinamis, kokoh, tangguh, tetapi pada suatu keadaan tertentu dapat mengalami kemerosotan atau tidak tangguh. Hal ini dipengaruhi oleh tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang timbul dihadapkan kepada bagiamana kita mengatasinya. Walaupun setiap bangsa memiliki ketahanan nasional, namun cara mengembangkannya berbeda-beda sesuai dengan falsafah, budaya dan pengalaman sejarah perjuangannya masing-masing.

2.

Rumusan Masalah Dalam makalah ini saya mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Pengertian Wawasan Nusantara 2.

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Wawasan Nusantara

Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan atau keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. (Konsespi Lemhannas: 1972) Dalam pengertian tersebut, ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan dengan pembinaan sejak dini, sinergik dan kontinue secara pribadi, keluarga, daerah dan nasional dengan bermodalkan keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional berdasarkan pemikiran geostrategi berupa konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi dan konstelasi geografis Indonesia. Konsepsi tersebut dinamakan konsepsi ketahanan nasional Indonesia.

3 2. Asas Ketahanan Nasional Asas Ketahanan Nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99-11).

1.

Asas Kesejahteraan dan Keamanan

Konsepsi ketahanan nasional hakikatnya adalah konsepsi pengaturan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dan keamanan bagai satu keping mata uang, keduanya tidak dapat dipisahkan tetapi dapat dibedakan. Kesejahteraan dan keamanan merupakan kebutuhan yang mendasar dan esensial bagi manusia, sehingga ini merupakan asa dalam sistem ketahanan nasional Indonesia sebab tanpa kesejahteraan dan keamanan kehidupan nasional tidak dapat berlangsung. Realisasinya, baik kesejahteraan maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan dalam kondisi apapun. Dalam kehidupan nasional tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolok ukur ketahanan nasional.

2.

Asas Komprehensif dan Integral

Ketahanan nasional dalam memecahkan masalah-masalah kehidupan nasional secara komprehensif integral. Perwujudannya dalam persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bangsa secara utuh menyeluruh terpadu.

3.

Asas Kekeluargaan

Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, kenyataan real ini dikembangakan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat destruktif.

4 3. Sifat Ketahanan Nasional 1. Manunggal

Artinya antara Trigatra (aspek alamiah) dan Pancagatra (aspek sosial) terpadu. Sifat integratif ini tidak berarti pencampuradukan semua aspek atau gatra kehidupan

nasional, akan tetapi harus diartikan sebagai integrasi dari seluruh aspek (gatra) kehidupan nasional secara serasi, seimbang, dan selaras (Ton Kertapati, 1988: 20). Aspek kehidupan bangsa Indonesia ini dikelompokkan kedalam delapan gatra atau Astagatra. Percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa. 2. Mawas ke dalam dan Mawas ke luar

Mempunyai arti bahwa Ketahanan Nasional terutama diperuntukkan bagi bangsa dan negara itu sendiri. Ketahanan Nasional bertujuan mewujudkan hakikat dan kepribadian nasional bangsa yang tidak bersifat mengisolasi diri ataupun bersifat nasionalisme sempit. 1) Mawas ke dalam

Mawas Ke Dalam mempunyai tujuan untuk menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. 2) Mawas ke luar

Mawas Ke Luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan mengantisipasi dampak lingkungan strategis luar negeri serta menerima kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.

5 3. Kewibawaan Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional secara berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa yang dapat menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain dan merupakan harga diri bangsa tersebut. Makin tinggi

tingkat Ketahanan Nasional Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan nasional yang berarti makin tinggi tingkat daya tangkal yang dimiliki bangsa dan negara Indonesia. 4. Berubah menurut Waktu Ketahanan nasional, sebagai kondisi bangsa tidak selalu tetap, tergantung dari upaya bangsa dalam pembangunan nasional dari waktu ke waktu dan ketangguhannya menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan. 5. Tidak Membenarkan Adu Kekuatan dan Adu Kekuasaan Konsep ketahanan nasional tidak hanya mengutamakan kekuasaan fisik tetapi juga mengutamakan kekuatan moral dan memanfaatkan segala yang dimiliki suatu bangsa. 6. Mandiri Maksudnya adalah percaya pada diri sendiri, artinya percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak mudah menyerah. Ketahanan nasional ditingkatkan dan dikembangkan didasarkan atas kemampuan sumber daya yang ada pada bangsa dan sikap percaya kepada diri sendiri. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak lain. 7. Dinamis Ketahanan nasional tidaklah bersifat statis melainkan bersifat dinamis yaitu dapat meningkat maupun menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategisnya.

6 4. Landasan Ketahanan Nasional 1. Pancasila sebagai landasan ideal.

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: paca berarti lima dan la berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia, Oleh karena itu Pancasila dianggap sebagai landasan ideal. Kesesuaian cita-cita bangsa Indonesia dengan kondisi dan keadaan masyarakatnya tergambar dalam butir-butir pancasila itu sendiri. Sebab pancasila dibuat atas dasar dari cerminan jati diri masyarakatnya sendiri. 2. UUD 1945 sebagai landasan konstitusional.

Indonesia adalah negara yang bersandar atau sesuai pada kekuatan hukum sehingga kekuasaan, penyelenggaraan hidup dan kehidupan kenegaraan diatur oleh hukum yang berlaku. UUD 1945 adalah sumber hukum tertinggi negara Indonesia. Dengan kata lain, hukum sebagai perantara sosial disusun untuk kepentingan seluruh rakyat dan bangsa yaitu menjaga ketertiban bagi seluruh rakyatnya. Kondisi kehidupan nasional itu menjadi salah satu kekuatan ketahanan nasional karena adanya kekuasaan hukum bagi semua pihak yang ada di Indonesia dan lebih jauh daripada itu adalah menjadi cermin bagaimana rakyat Indonesia mampu untuk tumbuh dan berkembang dalam suatu wilayah yang menempatkan hukum sebagai asas berbangsa dan bernegara dengan menyandarkan pada kepentingan dan aspirasi rakyat. 3. Wawasan Nusantara sebagai landasan visional.

Wawasan Nusantara adalah pandangan hidup bangsa Indonesia dalam memanfaatka perwujudan kepulauan Nusantara, sejarah, dan sosial budayanya untuk mewujudkan segala dorongan dan rangsangan dalam mencapai cita-cita, kepentingan serta tujuan nasional, juga merupakan sebuah visi dalam mewujudkan tujuan nasional bangsa. 1) Pancasila 2) UUD 1945 3) Wawasan Nusantara 7 5. Fungsi Ketahanan Nasional 1. Sebagai doktrin nasional atau doktrin perjuangan.

Merevitalisasi pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter-regional (daerah/wilayah), inter-sektoral (kotakkotak) maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berpikit yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. 2. Sebagai pola dasar pembangunan nasional.

Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanakan pembangunan nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara tepadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program. 3. Sebagai metode pembinaan kehidupan nasional.

Keuletan dan ketangguhan bangsa merupakan metode pembinaan kehidupan nasional yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Metode yang digunakan ketahanan nasional adalah metode astagrata. 4. Sebagai sistem kehidupan nasional.

Ketahanan Nasional merupakan sistem atau tata cara untuk mewujudkan bangsa atau negara yang terarah atau memiliki pegangan (tidak terombang-ambing/tidak jelas) dan menjadi negara yang kuat menghadapi segala bentuk dan macam tantangan, hambatan, ancaman, gangguan yang datang dari luar maupun dalam negeri.

BAB III PENUTUP

1.

Kesimpulan Untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks di era globalisasi, dimana

perubahan-perubahan terjadi begitu cepat, manusia Indonesia harus memiliki ketahanan pribadi yang kuat yang berlandaskan kepribadian Pancasila yang mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian maka ketahanan pribadi akan dapat memberikan konstribusi yang nyata di dalam kehidupan dirinya, keluarganya, lingkungan dan kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai implementasi dari konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, perwujudan dan pencapaian tujuan serta cita-cita nasional berlandaskan UUD 1945. Kiranya apa yang dihadapi tahun, 2012, 2018, 2020 serta selanjutnya akan dapat dihadapi dan diatasi dengan keyakinan karena rasa percaya diri yang secara nyata dan sadar kita tumbuh kembangkan. 2. Saran Kita sebagai warga masyarakat Indonesia harus memiliki ketahanan nasional untuk menjaga Negara kita dari bahaya yang mengancam baik dari luar maupun dari dalam negeri kita sendiri.

REFERENSI

10

Anda mungkin juga menyukai