HPP 2010
HPP 2010
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
BAB I
TINJAUAN MENGENAI PERDARAHAN PASCA PERSALINAN SEBAGAI MASALAH GLOBAL DAN DI AFRIKA SELATAN
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Cara terbaik untuk mengurangi kematian maternal saat melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan (PPP) di Afrika Selatan. WHO 166.000 atau 28% jumlah kematian maternal secara langsung per tahun nya disebabkan oleh PPP.
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Angka morbiditas maternal tertinggi Sub-Sahara Afrika benua dengan tingkat mortalitas maternal tertinggi di dunia yang disebabkan PPP Di Afrika Selatan terdapat di daerah-daerah terpencil tepatnya di propinsi-propinsi terjadinya persalinan di dalam rumah
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Hal-hal yang dapat mengurangi resiko kematian akibat perdarahan pasca persalinan
keterlambatan transportasi yang berkendara antara fasilitas kesahatan ke fasilitas kesehatan yang lain (umumnya dari fasilitas kesehatan tingkat satu); kurangnya fasilitas kesehatan tertentu (umumnya kekurangan ruang operasi di rumah sakit tingkat satu dan Unit Rawat Intensif /Intensive Care Unit); kurangnya darah yang cukup (menunjukkan masalah yang meningkat cukup signifikan selama tiga tahun terakhir); kurangnya staff yang memadai untuk memonitor pasien dan memberikan keahlian bedah yang diperlukan.
National Department of Health South Africa: A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage (South Africa) 2010
Hal-hal yang dapat mengurangi resiko kematian akibat perdarahan pasca persalinan
kurangnya identifikasi masalah terlambat mengidentifikasi PPP karena kurangnya pengawasan pasca persalinan atau pasca bedah Caesar diagnosis yang salah seperti ruptur rahim yang tidak diketahui sebelum kondisi menjadi gawat atau bahkan kematian. Perawatan bawah standar lambatnya penanganan dan gagal mengambil langkah penting sebagaimana tercantum dalam prosedur.
National Department of Health South Africa: A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage (South Africa) 2010
Tujuan jurnal
Memberikan acuan untuk para dokter, bidan, dan paramedis pencegahan dan perawatan ibu dengan perdarahan berlebihan pasca melahirkan dan mengurangi kematian peningkatan sistem kesehatan dan pelatihan yang benar untuk dokter dan bidan di seluruh tingkat perawatan
National Department of Health South Africa: A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage (South Africa) 2010
BAB II
National Department of Health South Africa: A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage (South Africa) 2010
BAB III
National Department of Health South Africa: A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage (South Africa) 2010
National Department of Health South Africa: A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage (South Africa) 2010
National Department of Health South Africa: A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage (South Africa) 2010
National Department of Health South Africa: A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage (South Africa) 2010
BAB IV
National Department of Health South Africa: A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage (South Africa) 2010
Bebaskan jalan nafas : Membantu aliran pernafasan apabila diperlukan melalui mulut atau hidung. Melakukan intubasi apabila pasien dalam keadaan tidak sadar yang berat. PERNAFASAN : Apabila pasien tidak bernafas, gunakan bantuan ventilasi. Apabila bernafas, pasangkan O2 (40% masker, 8 10 l/menit) SIRKULASI lakukan RJP : Apabila tidak ada denyut nadi (atau anda tidak yakin)
National Department of Health South Africa: A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage (South Africa) 2010
mmHg
>120
peripheries) Air Seni sangat sedikit (oliguria) tidak ada sama sekali (anuria)
National Department of Health South Africa: A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage (South Africa) 2010
Tujuan resusitasi untuk mencapai volume darah yang bersikulasi yang cukup sehingga pasien dapat dipindahkan ke tempat yang dapat memberikan penanganan efektif Tingkatan dari resusitasi volume awal akan tergantung kepada kondisi kondisi tertentu. Contohnya, apabila PPH terjadi di area bangsal pemulihan, maka pasien dapat dengan segera dikembalikan ke meja operasi dan tindakan operasi perbaikan dapat dilaksanakan sambil tetap melakukan tindakan resusitasi. Apabila kondisi ini terjadi di luar area rumah sakit atau klinik, maka resusitasi harus lebih lengkap agar pasien dapat selamat selama perjalanan ambulans. Apabila resusitasi diteruskan selama perjalanan, maka diperlukan mesin pendukung yang lebih canggih yang juga mampu mentransfusi darah. Apabila perlu, pasien didampingi oleh staf ahli yang berpengalaman.
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Apabila kondisi kehilangan darah sudah berhenti, langkah akhir dari resusitasi awal adalah menormalisasikan tekanan darah dan menurunkan denyut jantung ke 110 denyut/menit atau kurang dari itu. Pada saat yang bersamaan, pemulihan tingkat kesadaran, pernafasan, dan peripheral perfusion (tingkat aliran darah) juga harus terjadi. Semua ini harus dicapai dalam waktu 30 menit, atau paling lama 1 jam, dan harus menunjukan volume penggantian sama dengan volume yang hilang .
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Setelah resusitasi awal pengambilan darah merupakan tindakan yang seharusnya apabila tersedia. Periksa : Haemoglobin Analisa arteri gas darah (Arterial blood gas) Jumlah Platelet parameter pembekuan darah (Coagulation) Urea and elektrolit
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
bagian anastesi
Tidak boleh ada perawatan anastesi yang dilakukan oleh satu orang yang juga mempunyai tugas lain Tidak diperbolehkan melakukan anestesi area pada pasien yang sedang mengalami perdarahan Efek dari anestesi akan menyebabkan Hipotensi terjadi lebih awal. Monitor kehilangan darah dengan terperinci dan ganti volume kehilangan lebih cepat. Pastikan bahwa darah untuk pencocokan dikirim lebih lebih awal Gunakan iv cairan hangat Pada pelaksanaan caesar mulai pemberian oxytocin pada saat bahu bayi mulai tampak Pastikan infusi oxytocin diteruskan pada saat pemulihan dan selama perjalan ke bangsal. Tidak boleh memperbolehkan seorang pasien keluar dari pemulihan dengan gejala takikardia atau hipotensi yang tidak dirawat atau tidak diketahui/jelas.
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
BAB V
Panduan Perawatan Proses Kelahiran di Afrika Selatan dari Departement Kesehatan Nasional merekomendasikan beberapa langkah sebagai berikut :
Kompresi bimanual Berikan infus oxytocin 20iu dalam 1 liter RL pada 120 240 mL/jam Pasang kateter air seni. Apabila uterus belum mengeras : Ergometrine 0.5mg atau syntometrine 1 amp (diulang satu kali apabila diperlukan] Misoprostol 400 sampai 600gm per supp atau sublingually Prostaglandin F2a 5mg dalam 10ml saline, suntikkan 1ml kedalam Myometrium
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Panduan Perawatan Proses Kelahiran di Afrika Selatan dari Departement Kesehatan Nasional merekomendasikan beberapa langkah sebagai berikut :
Pemijatan Rahim dilakukan dengan memijat rahim dengan mantap melalui dinding perut ibu. Tindakan tersebut ditujukan untuk meningkatkan kontraksi dengan menstimulasi pelepasan prostaglandin dari desidua lisosom . Apabila oxytocin tidak tersedia, maka menghisap atau menstimulasi puting dapat pula dilakukan karena tindakan tersebut menstimulasi pelepasan endogen oxitosin dari posterior pituitary gland (kelejar bawah otak bagian belakang). Tranexamic acid dan recombinant factor VIIa adalah dua obat yang telah dipakai untuk mempercepat proses pembekuan darah (coagulation) pada kasus perdarahan setelah melahirkan (PPH) yang tidak merespon penanganan rutin .
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
BAB VII
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
National Department of Health South Africa: A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage (South Africa)
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Setelah tahap ketiga dari proses persalinan, perineum dan bagian ketiga bawah vagina harus secara berkala diperiksa, dengan hatihati meregangkan vagina menggunakan jari-jari kedua tangan. Sobekan yang menyebabkan perdarahan harus dijahit. Semua pasien yang mengalami perdarahan vaginal dari yang seharusnya harus diperiksa untuk menentukan apakah terdapat sobekan di bagian atas di vagina atau sobekan di leher rahim.Tindakan tersebut dapat dilakukan di ruangan yang sama dengan ruangan saat proses persalinan dilaksanakan. . Untuk melaksanan hal ini, diperlukan : Sumber pencahayaan yang baik Tiang- tiang Litotomi Paket untuk menjahit leher rahim yang terdiri dari rektraktor vaginal, spekulum Sims dan setidaknya 2 pegangan penyeka. Seorang asisten A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage
National Department of Health South Africa 2010
Langkah 1 Prosedur ini dilakukan dengan pasien pada posisi Litotomi . Dengan menggunakan spekulum Sims dan retractor vaginal, bagian atas dari dua pertiga vagina dengan hati-hati diperiksa untuk melihat apakah terdapat sobekan.
Langkah 2 Spekulum Sims sekarang dimasukkan dari belakang/posterior kedalam vagina dan retractor vagina digunakan untuk menaikkan dinding vagina depan/anterior untuk memungkinkan visualisasi separuh bagian atas vagina dan leher rahim. Asisten membantu memegang specula pada tempatnya. Sobekan vaginal yang melibatkan lapisan otot di bawah epithelium vaginal harus dijahit.
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Langkah 3 Selanjutnya leher rahim harus diinspeksi dengan menempelkan penyangga penyeka pada leher rahim pada jam 12 dan yang satunya lagi pada jam 3. Bagian di antara kedua penyangga penyeka diperiksa untuk melihat sobekan leher rahim. Pegangan penyeka pada jam 12 diangkat dan ditempelkan ke leher rahim pada jam 6 . Selanjutnya porsi antara kedua penyeka diinspeksi untuk melihat adanya sobekan leher rahim. Tindakan ini dilakukan langkah demi langkah sampai seluruh keliling leher rahim diperiksa. .
Langkah 4 Leher rahim setelah persalinan akan mengalami beberapa sobekan di bagian permukaan. Sebuah sobekan leher rahim akan diregangkan dari epithelium hingga ke bagian lapisan otot dari leher rahim yang lebih dalam . Begitu sebuah sobekan leher rahim teridentifikasi, pegangan penyeka diletakkan disetiap sobekan. Tarikan kebawah digunakan untuk melihat apakah bagian atas (apex) dari sobekan dapat terlihat.Apabila bagian apex telah dapat dilihat, maka langkah berikutnya adalah penjahitan. Selanjutnya harus dilakukan penjahitan yang kontinr dengan chtomic O dengan jarum berbentuk bulat.
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Tampon balon
Metode ini harus diberikan pada kasus PPH sebungan dengan atonia uteri yang tidak berhasil (Bab 5). Metode ini juga harus diberikan kepada PPH yang terjadi setelah pengangkatan seluruh plasenta previa atau sebgaian dari plasenta yang tidak sehat dan menempel. Laparotomy dan subtotal hysterectomy seharusnya menjadi pilihan prosedur bagi pasien dengan keseimbangan yang lebih tinggi. Tampon balon untuk rahim dapat dibuat dari alat yang lebih murah dengan menggunakan sistem kateter kondom atau sistem kateter dari sarung tangan bedah. Sistem kedua lebih dipilih oleh penulis dan didemonstrasikan di Gambar 3.
Persiapan untuk sistem tampon dari sarung tangan Yang dibutuhkan : Selang plastik steril dengan lubang (bore) yang besar ( selang nasogastric FG 16) Sarung tangan lateks steril. Satu set alat pengukur tetesan Satu liter saline normal Satu buah handuk steril Gunting
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Tampon balon
Balon sarung tangan diisi dengan cairan saline normal Selang /pipa berdinding keras
Rahim
National Department of Health South Africa: A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage (South Africa)
Vagina
Tampon balon
Untuk membuat balon dari sarung tangan, gunting area dekat ujung jari tengah . Melalui ujung lubang, masukkan ujung kateter plastik. Sepanjang 8cm. Amankan sarung tangan dengan mengikat jari manis dan jari tengah disekeliling kateter. Mengikuti ikatan pertama, jari-jari sarung tangan harus ditarik selebar-lebarnya dan beberapa ikatan dibuat untuk memastikan air terwadahi dengan pas, tidak ada ruang udara Kemudian udara dikeluarkan dari balon sarung tangan , balon diisi dengan cairan dan dimasukkan ke dalam ujung kateter yang lebar. Selanjutnya balon sarung tangan dimasukkan melalui leher rahim ke dalam rahim dan sumbatan balon set dibuka. Keluarkan tangan anda dari rahim begitu sarung tangan terisi oleh cairan. Tekanan darah diperiksa. Tekanan sistolik dikali 13 digunakan untuk menentukan tinggi dari tas berisi saline diatas pasien yang tidur terlentang. Apabila tekanan darah sistolik pasien 120mmHg, tinggi dari kantung seharusnya berada 1,56 meter diatas pasien. Apabila tiang kalibrasi tidak tersedia, kantung dipastikan berada 1,5 m dari pasien dengan melakukan perkiraan ketinggian. Sumbatan alat dibiarkan terbuka. Tekanan dari aliran air akan cukup untuk menghentikan perdarahan dari lokasi gumpalan plasenta. Begitu rahim mulai berkontraksi,cairan akan terdorong kembali ke kantung . Balon tidak akan mencegah kontraksi dan penarikan .
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Apabila PPH belum dapat dihentikan, maka devascularization sistematis pada rahim harus dilakukan. Satu jahitan Chromic 1 benang jahit dengan jarum berbadan bulat dapat dipakai.
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Tingkat perawatan Penjahitan penekanan rahim, penggunaan tampon balon, dan pengikatan pembuluh darah rahim merupakan prosedur yang dapat dipelahari oleh dokter mana saja yang dilatih untuk melakukan bedah caesar , dan juga merupakan prosedur yang dapat dilakukan di rumah sakit level 1 selama persediaan darah untuk kondisi darurat tersedia. Keahlian untuk melakukan histerektomi total mungkin tidak tersedia pada rumah sakit ini, tapi tersedia pada rumah sakit level 2 dan 3 yang pada situasi ideal, rumah sakit tersebut lebih mampu memberikan penanganan pada pasien dengan perdarahan hebat Cara pengukuran yang lain Pengikatan iliaka inernal dapat dilaksanakan apabila kesuburan perlu dipertahankan dan bahwa sbuah histerektomi telah terindikasi. Walaupun demikian, tetap dibutuhkan seseorang yang sudah berpengalaman dan selalu diingat bahwa tingkat kesuksesan hanya 50%. Beberapa institusi tertier mungkin mempunyai peralatan radiologi dan keahlian untuk melaksanakan embolisasi pembuluh darah rahim. Prosedur ini merupakan pilihan yang lain apabila tersedia, tetapi ia tetap membutuhkan tindnkan resusitasi pasien yang benar. Harus diingat bahwa pengikatan iliaka internal menyingkirkan kemungkinan embolisasi.
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Diagnosa Diagnosa biasanya dibuat saat plasenta yang dikeluarkan menarik fundus rahim yang saat tersebut masih menempel satu sama lainnya bersamaan. Kadang kadang, kondisi ini didiagnosa setelah pengambilan plasenta yang berbentuk seperti bola berwarna merah muda dan bertekstur halus seperi struktur ( dinding dalam dari rongga rahim ) menonjol keluar melalui introitus. Penanganan harus dilakukan dengan teliti agar dapat membedakan antara rahim terbalik dengan jatuhnya/turunnya leher rahim dimana anda dapat melihat leher rahim yang biru kemerah-merahan dengan os dan bahwa pasien tidak syok. Kondisi terbalik dapat merupakan kondisi sebagian dan hanya terasa pada pemeriksaan vagina ketika sebuah bola keras sperti structure dapat terasa pada vagina dan dapat membingungkan dengan sebuah kondisi jatuh/turunnya leher rahim atau Fibroid rahim. Pada pemeriksaan perut, kondisi rahim mungkin tidak dapat terasa.
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
BAB VII
Peraturan Pemerintah No. 2488, 26 Oktober 1990. Regulasi Terkait Kondisi dimana Bidan Dapat Melaksanakan Profesinya
Prosedur
7.(3) Bidan yang terdaftar dalam kasus Perdarahan Pasca Persalinan ketika tidak ada praktisi medis atau tertundanya kedatangan praktisi medis, berikan oxitoxin tidak lebih dari 10 unit (bukan PG F2 alpha) pada saat injeksi intramuscular, tetapi pemberian mungkin diulang dalam interval jika dan kapan diperlukan. 10. (3) jika praktisi medis dipanggil atau dikonsultasikan seperti yang disebutkan dalam ayat (1) dan (2), bidan yang terdaftar harus tetap bersama pasien dan berurusan dengan keadaan darurat dengan kemampuan terbaiknya hingga datangnya praktisi medis. Ini termasuk pengeluaran plasenta secara manual pada saat plasenta pada tingkat kompresi bimanual dan bukaan.Ini bisa dilakukan hingga dokter tiba.
Undang-Undang Keperawatan mengkonsolidasi hal ini lebih lanjut. Ruang lingkupnya melibatkan : persiapan dan bantuan tindakan operasi (ini termasuk semua prosedur operasi), diagnostic, dan terapetik bagi ibu dan anak. 2 (b) eksekusi program perawatan atau medikasi yang diresepkan oleh orang yang terdaftar; 3(e) pencegahan komplikasi berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan peurperium termasuk: (ii) suture robekan derajat pertama dan kedua atau episiotomi;
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Peraturan Pemerintah No. 2488, 26 Oktober 1990. Regulasi Terkait Kondisi dimana Bidan Dapat Melaksanakan Profesinya
Pengobatan Peraturan Berkaitan dengan Menyimpan, Menyuplai, Memberikan atau Meresepkan Obat oleh Perawat Terdaftar Peraturan Pemerintah R. 2418, Nov 1984 Perawat yang berwenang (bidan), berdasarkan ketentuan ayat 38A dan kondisi yang terdapat dalam ayat 3, bisa menyimpan, dan mensuplai, memberikan atau meresepkannya untuk seseorang : obat yang tidak terjadwal; setiap obat atau zat yang termuat dalam Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, atau Tabel 4 dalam Undang-undang Pengawasan Obat. (hal-hal di atas termasuk ergometrin 0,5 mg imi atau Sintometrin 1 ampul im, atau Oxitoxin 10 unit IV berdasarkan protocol institusional.
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
diadaptasi dari bidan Inggris bagaimana mengatasi perdarahan. Ini berdasarkan pada pelatihan ALSO (Advanced Life Support in Obstetrics)
H-Help (Pertolongan) A-Airway (Jalan nafas) E-Empty bladder (Kandung Kemih kosong) M-Maintain circulation, Measure vital signs (Pertahankan sirkulasi, ukur tanda-tanda vital) O-Oxytoxic drugs (obat-obatan oxitoxic R-Rub up uterus/put baby to breast (Menggosok uterus/menempatkan bayi pada payudara) R-Remove placenta, membranes, suture tears (keluarkan plasenta, membran, jahit robekan) H-Holistic & Human Rights approach (Pendekatan Holistik dan Hak Asasi Manusia dalam konteks kesehatan sosial, budaya, dan psikologis ibu) A-Abdominal compression (Kompresi Abdominal) G-General anaesthetic preparation for theatre (persiapan anastesi umum untuk operasi (mengeluarkan plasenta/histerektomi) E-Ensure notes are complete (memastikan catatan dilengkapi)
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
BAB VIII
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Dokter Kepala
Akuntabilitas
Pertemuan Morbiditas/ Mortalitas Mengivenstigasi peristiwa yang tidak seharusnya terjadi /merugikan
Penanganan resiko
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Suplai darah yang selalu tersedia dan penggunaan darah yang aman
Tanpa memperhitungkan darimana suplai sumber daya dipakai, berikut ini adalah halhal yang harus diperhatikan : Pemesanan darah/ produk darah merupakan tanggung jawab dari dokter yang ditugaskan yang perlu mendapatkan persetujuan transfusi yang sudah diinformasikan sebelumnya. Plasma kering beku ( freeze dried plasma - FDP) atau bioplasma harus merupakan stok bangsal di bangsal persalinan. Hal ini merupakan tanggung jawab para profesional yang bertugas di sebuah unit untuk memastikan stok bangsal terjaga dan bahwa setiap unit yang dipakai harus segera diganti dari divisi farmasi. Mengontrol dan memeriksa darah untuk kebutuhan transfusi. a. Mengontrol dan mencatat bukti penerimaan darah/produk darah dan setiap nomor seri. b. Persetujuan atau mandat untuk transfusi dari pasien yang sudah diinformasikan sebelumnya.
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Suplai darah yang selalu tersedia dan penggunaan darah yang aman
Semua institusi yang mempunyai bagian perawatan caesar harus mempunyai suplai darah di tempat. Apabila depo distribusi bank darah tidak tersedia di lokasi atau kebutuhan darah tidak dapat terpenuhi dalam waktu 15 - 20 menit, maka institusi tersebut harus mempunyai suplai darah di tempat mereka. Elemen-elemen berikut ini harus tersedia di institusi dengan kebutuhan darah untuk keadaan darurat : Lemari pendingin berkualitas bagus yang sesuai dengan standar keamanan untuk menyimpan darah untuk keadaan darurat . Menjaga agar suhu selalu antara 1-10 C dan lemari pendingin mempunyai alarm audiovisual. Lemari pendingin yang hanya ditujukan untuk penyimpanan darah dan alat untuk menentukan jenis Rh. Mempunyai suplai tenaga listrik darurat. Mempunyai perjanjian pelayanan tertentu dengan bank darah untuk masalah penggantian darah.
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Suplai darah yang selalu tersedia dan penggunaan darah yang aman
Adanya tenaga profesional yang berdedikasi, akan lebih baik apabila petugas yang bertanggung jawab di sebuah bangsal persalinan atau di ruang operasi dimana darah untuk keadan gawat darurat disimpan diberikan tanggung jawab berikut ini untuk mengatur suplai darah : Memonitor dan mengganti darah untuk keadaan gawat darurat sebelum tanggal kadaluarsa. Memeriksa dan mencatat suhu lemari pendingin dua kali setiap hari. Mengganti unit darah yang terpakai dengan segera. Memastikan bahwa semua staf telah diberikan pelatihan yang sesuai yang berkaitan dengan penggunaan darah untuk keadaan gawat darurat. Mengatur dan mengrontrol semua permintaan transfusi darah. Mencatat setiap reaksi dari transfusi darah. Menyimpan kantung darah yang kosong selama 48 jam setelah transfusi. Resep dan permintaan penggunaan darah untuk keadaaan gawat darurat sama dengan unit dimana bank darah berada. Unit unit dengan darah untuk keadaan gawat darurat harus mempunyai formulir " stok darah untuk gawat darurat" yang harus dilengkapi sebelum darah diberikan kepada pasien.
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Tanggung jawab insitusi yang mengeluarkan darah untuk keadaan gawat darurat.
Memeriksa setiap tanggal kadaluarsa, hemolisis,gumpalan, adanya udara di dalam kantung darah atau kerusakan lain sebelum transfusi. Melaksanakan test penentuan jenis Rh pada pasien sebelum mengambil darah untuk keadaan darurat dari lemari pendingin. Menggunakan darah Rh positif untuk pasien Rh positif dan darah Rh negatif untuk pasien Rh negatif atau apabila hasil penentuan Rh meragukan. Memeriksa segel stok darah tidak dalam keadaan rusak. Dilarang menggunakan darah yang segelnya telah rusak. Mencatat informasi detil pasien dan hasil penentuan jenis Rh pada formulir darah untuk keadaan gawat darurat. Dilarang memasukkan obat-obatan atau bentuk perawatan medis apapun kedalam darah. Menghangatkan darah dengan menggunakan alat pemanas darah yang seharusnya. Membuang kantung darah yang kosong setelah 48 jam sesuai dengan kebijaksanaan rumah sakit yang berkaitan dengan sampah medis.
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Keselamatan Pasien
Setiap kepala pelayanan klinis di rumah sakit, atau manaker klinis darerah pada kasus fasilitas perawatan kesehatan utama, mempunyai tanggung jawab sebagai berikut : Harus terdapat unit-unit pelayanan fungsional untuk memberikan paket pelayanan yang sudah ditentukan ( misalnya , pelayanan bangsal persalinan fungsional dengan jumlah minimal staf yang ditugaskan dan ruang operasi yang siap beroperasi selama 24 jam di semua rumah sakit yang melayani proses persalinan) Terdapat jumlah staf yang cukup untuk memberikan perawatan yang dibutuhkan. Semua staf mempunyai keahlian yang seharusnya untuk memberikan perawatan yang dibutuhkan. Berdasarkan peraturan rumah sakit dan undang-undang kesehatan nasional, perawatan harus diberikan apabila sumber dayanya tersedia, tetapi tidak ada kondisi gawat darurat yang boleh ditolak untuk dirawat. "Manajer unit " mengacu kepada praktisi medis dan keperawatan yang memimpin yang bertanggung jawab akan unit-unit tanpa memperdulikan peringkat, dan hal ini bervariasi tergantung pada tingkat perawatan. "Manajer klinis" adalan dokter yang ditugaskan sebagai kepala pelayanan klinis atau manajer perawat apabila memungkinkan. Pejabat eksekutif adalah pejabat yang bertanggung jawab akan sebuah institusi.
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Manajer Unit
Manajer Klinis
Insiden /peristiwa Pelaporan kesehatan yang tidak diinginkan/ merugika n yang profesional
Manajer Unit
Komite Keselamatan
Pejabat Pelaksana/
Menjaga Keahlian Supervisor perawatan Manajer unit kesehatan Hasil keluaran pelaksanaan pekerjaan/prestasi Fungsi dan keselamatan peralatan Pemanfaatan staf yang sesuai Pemberian level staf yang sesuai Audit catatan klinis Manajer Unit Manajer Unit Manajer Operasional Manajer Unit Manajer Unit Pelayanan dukungan teknis Supervisor perawatan Manajer unit kesehatan
Pemenuhan kualitas
Manajer Klinis
Pemenuhan kualitas
Manajer klinis
Pemenuhan kualitas
Pemenuhan kualitas
Manajer Klinis
Manajer Sumber Daya Manajer Klinis Manusia Pemenuhan Kualitas Pemenuhan Kualitas
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
BAB IX
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Meningkatkan pengetahuan Meningkatkan keahlian Menerapkan pengetahuan dan keahlian dalam tim dari berbagai bidang Langkah-langkah penting dalam Penanganan Obstetri Darurat
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Agar bersiap dalam menangani wanita yang mengalami PPP, setiap unit maternitas harus:
Memajang poster yang menggambarkan prosedur penanganan PPP di setiap unit Melakukan pelatihan di tempat secara rutin yang membahas PPP dan protokolnya telah diperbaharui. Pelatihan semacam ini akan lebih baik diselengarakan saat pertemuan unit morbiditas dan mortalitas. Periksa secara menyeluruh kondisi semua pasien yang mengalami PPP dengan kondisi gawat oleh perawatan yang berkualitas agar dapat meningkatkan perawatan itu sendiri. Melakukan praktek EOST secara rutin dalam menangani PPP berdasarkan skenario yang dikembangkan dari paket pelatihan ESMOE. Pelatihan ini harus direkam dan nilai tim harus disimpan untuk perbandingan yang akan datang. Sangat penting bagi seluruh petugas kesehatan untuk dapat terlibat dalam simulasi ini. Registrasi para peserta harus disimpan untuk meyakinkan mengenai kasus tersebut. Penanganan rumah sakit harus memastikan bahwa keahlian di tempat mereka cukup untuk menyelenggarakan latihan EOST secara efektif. Hal ini memungkinkan jika petugas kesehatan dan bidan rutin diikutsertakan dalam pelatihan ESMOE. Rekaman dari pelatihan EOST tersebut, beserta nilai dan para pesertanya harus tersedia untuk kepentingan pemeriksaan oleh Manajer Daerah.
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
BAB X
Rekanan Masyarakat
Rekanan masyarakat adalah kelompok dalam masyarakat yang dapat bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan untuk mengembangkan perawatan kesehatan di tingkat masyarakat. Hal ini termasuk, namun tidak terbatas hanya, sebagai berikut: Pemimpin utama dalam masyarakat: Ketua, Penasihat, Pemuka agama, Tabib, Guru Anggota keluarga: Orangtua, Kakek dan nenek, Suami/Pasangan, Mertua Organisasi masyarakat: Kelompok wanita, Kelompok pendukung Pekerja kesehatan desa/masyarakat, bidan tradisional Penasihat masyarakat Kelompok wanita Organisasi non-pemerintah
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Kunci menuju kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan yang lebih aman adalah sebagai berikut: Bersalin di tempat terdapatnya ahli Persiapan yang cukup untuk persalinan dan kelahiran bayi Identifikasi tanda-tanda bahaya selama persalinan dan pasca persalinan Kesiapan adanya komplikasi selama persalinan dan pasca persalinan Seluruh wanita hamil harus mengonsumsi zat besi selama masa kehamilan.
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
Demi mencegah PPP dan mengurangi resiko kematian, maka tindakan pencegahan harus diberikan secara rutin mulai saat wanita hamil hingga ke masa pasca persalinan.
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010
kesimpulan
Tidak ada peluru ajaib dalam mengurangi kematian akibat PPP pada wanita di masyarakat. Melainkan, terdapat kebutuhan akan adanya upaya yang keras dalam meningkatkan perawatan di seluruh tingkat mulai dari masyarakat hingga ke fasilitas kesehatan. Wanita merasa perlu untuk dihargai dan dirawat dengan baik di fasilitas kesehatan karena itulah yang mereka cari disana. Jika masyarakat turut terlibat dalam hal ini, dan hal ini mengakibatkan lebih banyak wanita yang mencari perawatan di fasilitas kesehatan, maka fasilitas kesehatan harus siap untuk menerima dan melayani para wanita ini dengan baik dan sesuai dengan yang mereka butuhkan.
A Monograph of the Management of Postpartum Haemorrhage National Department of Health South Africa 2010