Anda di halaman 1dari 12

BAB IV SISTEM PELUMASAN TURBIN-GENERATOR UNIT-2 PLTP GUNUNG SALAK

4.1

Sistem Pelumasan Turbin-Generator Sistem pelumasan Turbin-Generator menggunakan sistem tertutup bertekanan.

Sistem ini menggunakan minyak yang bertekanan untuk melumasi bagian-bagian yang perlu dilumasi. Karena itu diperlukan pompa untuk mensirkulasi minyak. 4.2 Alat dan Komponen Sistem Pelumasan Turbin-Generator Adapun peralatan-peralatan pada sistem pelumasan Turbin-Generator adalah : a. Tanki Pelumas / Main Oil Tank Adalah tangki yang dapat menampung sejumlah besar minyak pelumas. Tanki ini harus cukup besar agar minyak pelumas dapat diam/ berhenti sesaat didalam tanki untuk mengendapkan kotoran-kotoran dan membuang gasnya. Suhu minyak pelumas selalu dimonitor dan dijaga agar tetap pada batas-batas yang ditetapkan agar proses pelumasan dapat berjalan dengan baik. Suhu minyak pelumas didalam tanki juga tidak boleh terlalu rendah karena akan menghambat pemompaan. Bila suhunya terlalu rendah maka secara otomatis alat pemanas yang dipasang didalam tanki akan bekerja.

Gambar 4.1 Main oil tank

b. Saringan ( Double Magnetic Filter) Saringan sistem pelumasan Turbin-Generator menggunakan Double Magnetic Filter untuk menyaring serbuk logam yang terkandung dalam minyak pelumas.

Gambar 4.2 Saringan (double magnetic filter) c. Pompa Pelumas 1. Turning gear oil pump adalah alat yang digunakan untuk memompakan minyak pelumas dari main oil tank ke bearing dan bantalan turbine-generator pada putaran 3 rpm

Gambar 4.3 Turning gear oil

2. Main suction pump adalah alat yang berfungsi untuk memompakan minyak pelumas ke main shaft pump pada saat start up (sebelum putaran turbine mencapai 3000 Rpm).

Gambar 4.4 Main suction pump 3. Main oil pump adalah alat yang berfungsi untuk memompakan minyak pelumas ke bantalan turbine-generator saat putaran turbine-generator 3000 rpm, main oil pump berada satu poros dengan turbine-generator. 4. Emergency Bearing oil pump adalah alat yang digunakan untuk memompakan minyak pelumas dari main oil tank ke bearing dan bantalan turbine-generator pada putaran dibawah 3000 rpm dengan menggunakan sumber teganngan DC.

Gambar 4.5 Emergency nearing oil pump

5. Booster pump adalah alat yang memompakan pelumas ke bantalan turbin dan generator Saat putaran turbine-generator normal 3000 rpm tekanan main oil pump mencapai 18 bar. 6. Oil purifier adalah alat yang digunakan untuk menyaring / membersihkan minyak pelumas yang berada di main oil tank. 7. Vapour extractor Adalah sejenis exhaust yang berfungsi untuk mengeluarkan gas-gas yang ada didalam reservoir minyak pelumas, dan membuat sedikit vakum direservoir. Kondisi vakum ini berguna untuk membantu mencegah kebocoran minyak pelumas dari celah labirin pada ujung bantalan, dan mempercepat penguapan gas-gas yang terkandung didalam minyak pelumas. Selain itu, digunakan untuk memompakan uap air dari dalam main oil tank ke udara bebas. d. Pendingin Pelumas (Lube Oil Cooler) Atau Pendingin Minyak Pelumas, biasanya terdiri dari dua unit, salah satunya beroprasi dan yang lainnya stand-by, dan menggunakan media pendingin udara atau air. Lube Oil Cooler dengan media pendingin air akan lebih kecil dimensinya sehingga sedikit memakan tempat dibandingkan dengan menggunakan media pendingin udara. Lube Oil Cooler berfungsi untuk mendinginkan minyak pelumas yang sudah ditampung di dalam Main Oil Tank dan akan dialirkan kembali ke bantalan-bantalan. Dimana proses pendinginan menggunakan sistem pendinginan pipa yang di dalam nya terdapat pipa-pipa kecil yang dialiri air dari pompa secondary dan minyak pelumas ada diluar pipa-pipa kecil.

Gambar 4.6 Lube Oil Cooler

4.3

Data Teknik dan Batasan Operasi Alat Agar suhu, tekanan, maupun level sesuai dengan yang ditetapkan, maka sibutuhkan

data teknik dan batasan operasi setiap alat dan komponen pada sistem pelumasan. Data tersebut antara lain: 1. Main Oil Tank (MOT) Lokasi dan Spesifikasi Lokasi Spesifikasi Kapasitas Level normal Batasan Operasi Lube Oil Tank Level alarm L Lube Oil Tank Level alarm H Diff. Press. Double magnetic filter 2. Turning Gear Oil Pump (TGOP) Lokasi dan Spesifikasi Spesifikasi Motor Lokasi Daya Tegangan Frequency Protection Pompa Lokasi Capasity Total manomerc lift Set point Column Total lift of liquid Kind of Pump Batasan Operasi
Lube Oil Press alarm L Lube Oil Press trip LL ( Turbin Trip ) AC TGOP Auto Running

Ground Floor Area

7500 Lt 610 mm below of top tank

710 mm below of top tank 510 mm below of top tank 0,5 Barg

On top of MOT 15 KW 380 VAC 10 % 50 Hz 5 % IP55 Inside of MOT 837 L / min ( 50.2 m3 / h ) 3.5 kg / cm 2 3.2 bar 39.7 m Centrifugal vertical

1.6 Bar 1.4 Bar ( 2 / 3 Chanel ) 1.21 Bar

3. Emergency Bearing Oil Pump Lokasi dan Spesifikasi Spesifikasi Motor Lokasi Daya Tegangan Frequency Proteksi Rated speed Pompa Lokasi Set point Rating Rated speed Kind of Pump Batasan Operasi
DC EBOP auto Running

On top of MOT 11 KW 110 V DC + 10 - 20 % 50 Hz IP55 1800 rpm Inside of MOT 2.5 bar 683 L / min - 6,75 KW 1800 rpm Centrifugal vertical

1.19 bar

4. Main Suction Pump Lokasi dan Spesifikasi Spesifikasi Motor Lokasi Daya Tegangan Frequency Proteksi Rated speed Pompa Lokasi Set point Rating Rated speed Kind of Pump Batasan Operasi
Main Suction Pump Auto Running

On top of MOT 9.2 KW 380 V AC 10 % 50 Hz 5 % IP55 3000 rpm

Inside of MOT 2.2 bar 1100 l / min - 5,5 KW 2900 rpm Centrifugal vertical

1.25 bar

5. Vapour Extractor Lokasi dan Spesifikasi Spesifikasi Motor Lokasi Rating Proteksi Rated speed Pompa Lokasi Set point Rating Rated speed Operating range Kind of Pump

On top of MOT
380 V 10 % - 50 Hz 5 % - 2,2 KW

IP55 3000 rpm

On top of MOT 40 MM H2O


3666 L / min - 700 mm / H2O

- 1,65 kw 3000 rpm


1363 L / min c 40 mm / H2O

Centrifugal vertical

6. Main Oil Pump (MOP) dan Booster Pump Lokasi dan Spesifikasi Spesifikasi MOP Lokasi Jenis pompa Tekanan keluar pompa Tekanan masuk pompa Booster Pump Lokasi Rating Set point Rated speed

: Front Standart : Centrifugal : 17 bar : 2.2 bar : Inside of MOT : 1100 L / min 2,32 bar : 2,32 bar : 3000 rpm

6. Lube Oil Cooler Lokasi dan Spesifikasi Lokasi Ground Floor Area Shell Side Fluid circulate Lubricating oil Total fluid entering 51870 kg / h Specific gravity 880 kg / m3 Inlet temp 59 C Outlet temp 44 C Design temp 80 C Design pressure 5.2 bar Velocity 0.6 m / s Pressure drop 0.29 bar Tube side Fluid circulate water Total fluid entering 194400 kg/h Spesific gravity 1000 kg / m3 Inlet temp 35 C Outlet temp 37 C Design temp 80 C Design pressure 9.8 bar Velocity 1.6 m / s Pressure drop 0.19 bar Batasan Operasi Temp.minyak keluar Lube Oil Cooler : 44 C Temp.minyak masuk Lube Oil Cooler alarm H : 59 C Diff. temp.max .minyak in / out lube oil Cooler : 27 C

4.4

Prosedur Kerja Sistem Pelumasan (Turbin-Generator) Pada bagian ini akan dijelaskan prosedur kerja sistem pelumasan pada turbin-

generator yang sebelumnya dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Sistem pelumasan turbin-generator a. Saat Turbine-Generator putaran masih 3 rpm untuk pelumasan (lubricating) pada bantalan turbine-generator no.1,2,3 & 4 dengan menggunakan Turning Gear Oil Pump menghasilkan tekanan 3 bar dengan temperature minyak 35C. b. Saat putaran Turbine-Generator 3 rpm sampai dengan 3000 rpm pelumasan menggunakan Main Suction Pump temperature minyak 38C sebelum tekanan discharge Main Oil Pump mencapai 18 bar. c. Saat putaran Turbine-Generator mencapai 3000 rpm Main Oil Pump yang terpasang satu poros dengan turbine-generator menghasilkan tekanan 18 bar. Sehingga memutar Booster Pump. Pada saat itulah Main Suction Pump di-stop. d. Booster Pump diputarkan oleh tekanan yang dihasilkan oleh Main Oil Pump untuk memompakan pelumas dengan tekanan sebesar 3 bar ke bantalan 1,2,3 & 4 dan kembali ke Main Oil Pump untuk kembali dipompakan ke Booster Pump. e. Emergency Bearing Oil Pump digunakan saat keadaan hilang tegangan. Sehinggan pelumasan turbin-generator menggunakan tegangan DC dari Emergency Battery.

4.5

Mengoperasikan Sistem Pelumasan Sistem Pelumasan disirkulasikan dari tangki, pompa, oil coler, bearing, filter,

masuk kembali ketangki. Sebelum menjalankan Sistem Pelumasan, semua katup, termasuk control valve dan strainer, sudah dalam posisi yang benar. Level minyak lumas dalam tangki (header) cukup, dan pasok listrik untuk pompa-pompa AC atau DC power dan fan sudah tersedia. Sistem kontrol untuk start dan stop Sistem Pelumasan dijalankan secara terintegrasi dalam program start dan stop unit PLTG. Dan untuk pembangkit termal lainnya dapat juga beroperasi secara individual. 1. Persiapan Didalam unit pembangkit minyak pelumas selain digunakan untuk pelumas bantalan turbin generator juga digunakan sebagai minyak hidrolik dan kontrol turbin serta untuk perapat poros (seal) generator. Pompa pelumas terdiri lebih dari satu, tetapi dalam kondisi normal yang beroperasi hanya satu, sedang yang lain sebagai back up. Pemeriksaan sistem pelumas meliputi: Level minyak pada tangki pelumas utama cukup (normal) Saringan sisi masuk pompa sudah bersih dan terpasang. Katup masuk dan keluar pompa dalam posisi yang benar Pompa pelumas bantalan (turning oil pump/TOP) dalam keadaan siap Pompa pelumas bantu (AOP) dan pompa pelumas darurat (EOP) dalam keadaan siap Pendingin pelumas (oil cooler) dalam keadaan siap termasuk posisi katupkatupnya. Oil conditioner atau oil purifier dalam keadaan siap termasuk pompa dan katup- katupnya. Vapour extractor dalam keadaan siap Katup pengatur tekanan dalam posisi yang benar.

Sistem minyak perapat poros hanya digunakan dalam generator yang didinginkan dengan hidrogen. Pompa minyak terdiri dari dua, yaitu pompa perapat untuk sisi udara dan pompa perapat untuk sisi hidrogen. Dalam kodisi normal kedua pompa yang digerakkan dengan arus AC ini beroperasi semua. Untuk mencegah keluarnya hidrogen pada saat aliran listrik AC hilang, maka sistem ini dilengkapi dengan pompa perapat yang digerakkan dengan arus DC.

Pemeriksaan sistem minyak perapat poros meliputi : 2. Start Pompa pelumas bantalan harus dijalankan sebelum turning gear beroperasi, tetapi setelah sistem pendingin umum. Pada saat turbin start minyak pelumas bantalan dipasok dengan pompa pelumas bantu dan pada saat normal operasi dipasok dari pompa pelumas utama yang digerakkan dengan poros turbin. Pompa pelumas bantalan Pemeriksaan dan persiapan sudah selesai Tekan tombol start (on) Periksa : ampere motor, tekanan, temperatur dan aliran minyak pelumas. Start jacking oil pump, bila dilengkapi dengan sistem jacking oil dan periksa tekanannya Start turning gear (baring gear) Periksa kerja pendingin pelumas secara teratur plant dibersihkan, termasuk pipa-pipa dimana duct ditempatkan yang rusak dan berkarat harus diperbaiki atau dicat ulang. Periksa lampu back up control panel. Periksa semua monitor, indicator, instrumen pengukur dan perekam beroperasi dengan baik Periksa kebocoran-kebocoran pada system pipa dan katup Periksa perbedaan tekanan pada saringan minyak pelumas dan minyak hidrolik Periksa level minyak dalam tangki minyak pelumas dan hidrolik Periksa operasi dari pompa air pendingin Ketika sedang opnam dan membaca meter-meter, perhatikan juga suarasuara yang tidak normal oleh adanya kebocoran minyak lumas. Pompa perapat sisi hidrogen dan sisi udara telah siap Katup masuk dan keluar pompa dalam posisi yang benar Pendingin pelumas dalam kondisi siap, termasuk posisi katup-katupnya. Katup pengatur tekanan dalam posisi benar Level tangki penampung minyak pada sisi hidrogen dan sisi udara, normal Fan pembuang gas minyak dalam keadaan siap.

3. Stop

Pada waktu memulai shift. Periksa system piping instrument diagram dan peralatan yang terkait pada system pelumasan. Prosedur taat SOP Periksa buku catatan operasi dan log sheet Perhatikan tagging-taging serta catatan khusus Siap seluruh kelengkapan SOP. Koordinasi dengan team operasi

Stop Sistem terintegrasi dengan stop unit ( Untuk PLTG ) Sistem akan berakhir sesui dengan SOP Untuk PLTU dapat distop oleh program yang terintregrasi atau individual Setelah Sistem berhenti maka Sistem dikembalikan pada posisi standby Untuk yang individual di stop setelah turbin uap temperaturnya mendekati temperatur udara luar, atau sekitar 3 hari setelah turbin distop.

4.6

Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1. Prosedur taat Keselamatan Kerja Seluruh personil yang menangani pengoperasian system pelumasan sebelum terjun ke lapangan harus siap menggunakan pelindung diri diantaranya : helmet, air plug, masker, kaos tangan dan safety shoos. 2. Kebersihan Umum Kebersihan seluruh system pelumasan adalah bagian yang penting pada pengoperasian pelumasan. Pengalaman menunjukkan bahwa cepat atau lambat debu atau kotoran akan menuntun kepada kegagalan operasi unit. Perhatian harus diberikan terutama kepada: Daerah dan system yang berhubungan dengan system pelumasan. Electrik dan Thermal control panel Control Box dan Control Unit.

Bila terjadi kelainan operasi pada alat-alat ukur lakukan identifikasi dan catat alat ukur tersebut, loporkan keatasan saudara atau ambil langkah penanggulangan sesuai SOP yang menjadi tanggung jawab saudara.

Anda mungkin juga menyukai