Anda di halaman 1dari 11

BAB I

MODEL KUDA-KUDA BAJA


Pada bagian ini akan dibahas sebuah Kuda-Kuda Baja seperti gambar, unit dalam Nmm, dengan Bj 37, Fu = 350 Mpa, Fy = 220 MPa . Beban-beban yang bekerja pada Kuda-Kuda Baja ialah berat sendiri dan beban mati (DL), beban hidup (LL) dan beban Angin (W), seperti dijelaskan pada gambar. Kuda-Kuda Baja direncanakan dengan code AISC LRFD99 dengan kombinasi pembebanan disesuaikan dengan RSNI Beton sebagai berikut : 1,4 DL 1,2 DL + 1,6 LL 1,2 DL + 1,6 LL + 0,8 WL kanan 1,2 DL + 1,6 LL + 0,8 WL kiri

Untuk analisis dan desain model ini dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : A. Menentukan Geometri Struktur 1. Pilih menu File/New Model..., maka akan muncul box New Model

2. Tentukan unit yang sesuai yaitu Nmm. Kemudian klik gambar Grid only 3. Pada dialog box New Coord. Klik pada tab Catesian, kemudian isikan Number of Grid Spaces X = 11, Y= 1, dan Z = 2 Gird spacing X direction 1,6 Y direction 1 ,Z direction 1,12 kemudian ok

B. Menentukan Material dan Section Langkah-langkah yang dilakukan ialah sebagai berikut: 1. Pilih menu Define/Material.., maka akan muncul dialog box Define Material Klik material STEEL, kemudian klik Modify/Show Material maka akan muncul dialog box Material Property Data seperti gambar

i. Isikan Fy = 220 MPa dan Fu =350 MPa. Klik Ok . 2. Pilih menu Define/Frame Sections..., maka akan tampilkan dialog box Frame Sections . Pada dialog box ini : Pilih atau masukan profil yang direncanakan, isikan dengan Improt Doble Angel dan add Doble Angel.

Klik pada drop-down box Add New Properti, maka akan ditampilkan dialog box Double Angel.

C. Menentukan Property Elemen Dengan toolbar gambarkan elemen frame luar seperti gambar

Pilih Profil yang sudah direncanakan, 2L 25x25x3-10 Pilih elemen Struktur atau blok smua dengan tool bar pointer atau Klik

View/Set Display Option ( Ctrl+E ), centang pada kolom Section.

Klik joint dukungan pada semua kolom, kemudian melalui menu assign, Item Menu Joint-Restains, atau dengan klik toolbar pilih dukungan rool. pilih dukungan sendi dan klik toolbar

D.

Menentukan Load Case Untuk analisis model struktur di atas, diperlukan empat macam Load case, yaitu beban mati ( DL ), beban hidup ( LL ), beban angin ( W ) ke kanan, dan beban angin kiri. Langkah-langkah untuk menentukan Load case ialah sebagai berikut : 1. Pilih Menu Define/ Load Case.., maka akan ditampilkan dialog box Define Load. Disini ditampilkan default laod ialah LOAD1, dengan tipe beban DEAD dan pengali berat sendiri (self-weight multiplier) sama dengan 0. dan ubah namanya menjadi Mati di Load1, kemudian klik pada Change Load,. Liat gambar ( W ) ke

2. Dari dialog box Define Load Case Names : Ubah Mati menjadi Hidup Pilih tipe Live dari list box Ubah pengali berat sendiri (selfweight multiplier) menjadi nol.

3.

Klik pada Add New Load button, maka akan ditampilakan dua macam Load Case pada list box Loads, ialah Mati dan Hidup.

Ulangi langkah nomor 2 untuk menentukan beban Angin Ubah menjadi Angin Kiri dan Angin Kanan untuk beban ANGIN. Pilih tipe WIND dari list box Ubah pengali berat sendiri (selfweight multiplier) menjadi nol. Klik pada Add New Load button, maka akan ditampilakan empat macam Load Case pada list box Loads.

F. Menentukan Beban Joint Beban mati (DL), beban hidup (LL), dan Beban Angin ( WL ) dikerjakan pada struktur . Besarnya beban sesuai dengan ketentuan. 1. Pilih semua frame untuk beban titik, pilih menu Assign/Joint Load/Force.. Maka akan tampil dialog box Joint Forces. Dari dialog box ini kemudian : Load Case Name Mati, isikan beban mati (DL) pada point forces Global Z = -0,56 kN untuk face atas Load Case Name Mati, isikan beban mati (DL) pada point forces Global Z = -1,13 kN untuk face bawah Kemudian OK

Gambar dialog box Untuk Fase Atas

Gambar dialog box Untuk Fase Bawah

2.

Pilih semua frame untuk fase atas beban titik, pilih menu Assign/Joint Load/Force.. Maka akan tampil dialog box Joint Forces. Dari dialog box ini kemudian : Load Case Name Hidup, isikan beban Hidupi (LL) pada point forces Global Z = -0,84 kN untuk face atas Load Case Name Hidup, isikan beban Hidup (DL) pada point forces Global Z = -1,68 kN untuk face bawah Kemudian OK

3.

Kemudian OK

Pilih sebagian frame untuk beban titik pada, pilih menu Assign/Joint Load/Force.. Maka akan tampil dialog box Joint Forces. Dari dialog box ini kemudian : Load Case Name Angin Kiri, isikan beban angin (WL) pada point forces Global Z = -0,09 kN, Global X= -0,18 kN untuk face kiri ( Tekan ), Load Case Name Angin Kiri, isikan beban angin (WL) pada point forces Global Z = 0,09 kN, Global X = 0,18 kN untuk face kanan ( Hisap ). Kemudian OK

. Gambar dialog box Untuk Fase Tekan NB: z = cosX x = sin X Gambar dialog box Untuk Fase Hisap

4.

Pilih sebagian frame untuk beban titik pada, pilih menu Assign/Joint Load/Force.. Maka akan tampil dialog box Joint Forces. Dari dialog box ini kemudian : Load Case Name Angin Kanan, isikan beban angin (WL) pada point forces Global Z = -0,09 kN, Global X= -0,18 kN untuk face kiri ( Tekan ), Load Case Name Angin Kanan, isikan beban angin (WL) pada point forces Global Z = 0,09 kN, Global X = 0,18 kN untuk face kanan ( Hisap ). Kemudian OK

Gambar dialog box Untuk Fase Tekan NB. X = sin X Z = sin X G. Analisis Model

Gambar dialog box Untuk Fase Hisap

Untuk analisis model dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Pilih Menu Assign/Frame/Cable/Tendon/Releases/Partial Fixity., maka akan tampil dialog box Assign Frame Releases centang Moment 33, sesuai dengan gambar,

2. Pilih menu Analyze/Set Options.., maka akan ditampilkan dialog box Analysis Options. Dari dialog box ini : Pilih pada gambar Plane Frame.

Klik OK.

3. Pilih menu Analyze/Run, maka akan ditampilakn dialog box Save Model File As. Dari dialog box ini : Simpanlah model dengan nama file: SISWANTO, anda tidak perlu menuliskan ekstension file .SDB, karena program akan menambahkan sendiri. Klik pada Save button.

1. Kemudian akan muncul window dengan menampulkan beberapa variasi analisis. Apabila analisis telah lengka[, dan tidak ada pesan kesalahan. Maka akan muncul Analysis Complete. Klik Ok. Setelah dilakukan analisis maka akan dapat ditampilkan bentuk deformasi struktur dan gaya-gaya yang terjadi, sesuai dengan kombinasi beban yang diinginkan. I. Kontrol Tegangan dan Desain Struktur. Untuk kontrol tegangan dan desain struktur dapat dilakukan sebagai berikut. 1. Pilih Menu Option/Preperences/Steel Frame Design,. kemudian klik pada tab Steel, lalu pilih steel Design Code AISC LRFD93

2. Pilih Design/Steel Frame Design/Start Design/Check of Structure . Setelah bebrapa saat maka akan ditampilkan gambar rasio interaksi P-M dengan warna-warna dan nilai rasionya.

3. Untuk melihat Hasil deformasi pada masing-masing joint.Klik Display/Show joint load.., ubah Load yang ingin ditampilakan. Kemudian klik Ok.

4. Untuk Melihat Gaya-gaya yang terjadi pada masing-masing elemen Axial Geser / Shear Momen Torsi

Klik Dispaly/Show Element Forces/Stresses/ Frame. Kemudian isi member force yang ingin ditampilkan. OK.

5. Apabila ingin mengetahui besarnay rasio dan detailnya, kita dapat memilih salah satu elemen dan meng-klik dengan mouse kanan, maka akan ditampilakan window informasi tegangan baja.

6. Dari infomasi seperti yang ditanpilakn pada gambar jika di klik pada Details, maka akan ditampilkan kontrol tegangan sesuai code AISC LRFD93

7.

Untuk mengetahui hasil output,anda klik File/Export SAP 2000 MS EXCEL. Centang Rections,Spirngs Force,Open file after export.. Kemudian Klik OK.Klik File Name,ganti nama dengan Portal out.. SAVE

Anda mungkin juga menyukai