Lep Rap Point
Lep Rap Point
Defenisi Lepra
Lepra merupakan infeksi kronik menyerang kulit, sistem saraf tepi, dan membran mukosa (mata, saluran pernafasan). Dikenal sebagai Hansens disease Basil penyebab ditemukan oleh G.A. Hansen dalam tahun 1873 Paling lazim dijumpai pada daerah hangat, lembab di daerah tropis dan sub tropis.
Gejala
Terutama menyerang bagian kulit dan saraf Jika tidak dilakukan penatalaksanaan, akan terjadi progresif dan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota badan, mata.
Sejarah
Lepra dikenal sejak peradaban China , Mesir, dan India Kuno. Artikel lepra pertama kali terdokumentasi pada 600 SM Berdasarkan sejarah, yang paling menyedihkan adalah perlakuan pengucilan oleh komunitas publik dan keluarga terhadap korban lepra.
Treatment Terkini
Lepra dapat disembuhkan dan langkah awal treatment ditujukan agar mencegah terjadinya kecacatan Pengetahuan training minimal memudahkan diagnosa lepra tanda-tanda klinis; WHO merekomendasi Multidrug Therapy (MDT) dalam tahun 1981. MDT terdiri dar 3 jenis obat: dapsone, rifampicin dan clofazimine mematikan patogen dan menyembuhkan pasien.
Treatment Terkini
MDT aman, efektif dan mudah ditatalaksanakan pada kondisi di lapangan. MDT tersedia dalam convenient monthly calender blister packs bagi semua pasien. Sejak 1995, WHO free MDT pasien lepra Donatur Nippon Foundation Sejak thn.2000 donatur adalah Novartis dan The Novartis Foundation for Sustainable Development.
RFP
Adult 50-70 kg Child 10-14 years Less than 10
CLF 50mg/d & 300mg/m* 50mg/d & 150mg/m* 50mg twice/w & 100mg/m*
Table 2 Multidrug Therapy for Paucibacillary (PB) Leprosy RFP Adult 50-70 kg Child 10-14 years Less than 10 Dapsone
Pasien PB di treat dengan MDT 6 bulan sembuh Pasien MB di treat dengan MDT 12 bulan sembuh Pasien setelah sempurna Dosis I MDT tidak akan lagi menularkan infeksinya, dengan kata lain, siklus transmisi lepra terputus.
Resiko kambuh kecil treatment completed Tidak terdeteksi resistensi basilus terhadap MDT WHO perkirakan deteksi dini dan treatment dengan MDT telah dapat mencegah 4 juta penduduk dunia dari kelumpuhan Tbukti bahwa MDT efektif: biaya sebagai sarana pengobatan sehubungan dengan dampak ekonomi dan social yang ditimbulkan.
Table 3 Pharmacological effect of drugs applied for Leprosy RFP Dapsone CLF OFLX MINO SPFX CAM bactericidal bacteriostatic, weakly bactericidal slow bactericidal bactericidal bacteriostatic bactericidal bacteriostatic, weakly bactericidal
Sejarah Treatment
Terobosan awal 1940 diperkenalkan obat dapsone, yang menangkal penyakit ini. Namun treatment perlu waktu hingga bertahun-tahun, bahkan seumur hidup, sangat sulit diterima. 1960 M. lepra ditemukan mulai resisten terhadap dapsone, saat itu di dunia hanya dikenal dapsone sebagai obat lepra.
Sejarah Treatment
Rifampicin dan clofazimine, dua komponen MDT, ditemukan awal tahun 1960.
1991 World Health Assembly keluarkan resolusi Pemberantasan lepra sebagai masalah kesehatan publik sampai dengan tahun 2000. Didefenisikan sebagai : tingkat prevalensi kurang dari 1 kasus per 10.000 penduduk Target program dalam kurun waktu tersebut tercapai.
Pemanfaatan MDT secara global secara drastis menurunkan jumlah insiden lepra. Sejak 20 tahun lalu di dunia sekitar 14 juta penderita & tahun 2000 4 juta penderita Prevalensi menurun 90% dari 21.1 kasus per 10.000 penduduk dunia menjadi 1 kasus per 10.000 penduduk dalam tahun 2000.
Penurunan dramatis global 5.2 juta pd tahun 1985 menjadi 805.000 tahun 1995 286.000 kasus pada tahun 2004. Lepra telah diberantas di 113 negara dari 122 negara yang statusnya masuk dalam public health program WHO pada tahun 1985. 13 negara terakhir terbebas pada tahun 2000
Penurunan kasus baru terdeteksi sebanyak 20% secara global tiap tahunnya sejak 2001. Fokus usaha terkini pada pemberantasan lepra pada tingkat nasional di negara endemik dan tingkat sub-nasional dari negara non endemik.
Diperkirakan 410.000 kasus baru terdeteksi selama tahun 2004 dibandingkan 804.000 kasus pada tahun 1998. Permulaan tahun 2005, 290.000 kasus dalam penatalaksanaan treatment. Di 9 negara dibelahan Afrika, Asia, dan Amerika Latin lepra masih digolongkan sebagai public health program.
9 negara ini 75% dari lepra global. Informasi termutakhir usaha intensif masih diperlukan dalam rangka penuntasan lepra di negara Brazil, India, Madagaskar, Mozambique, dan Nepal.
Table 3 Prevalence and detection rate of leprosy in the top 6 countries where the disease is endemic Country India Brazil Nepal
Prevalence cases 1-Jan-02 Prevalence rate per 10,000 Cases detected Detection rate in 2001 per 100,000
4,115 8,237
635,404
Perlu komitmen politik negara untuk mendukung public health program lepra. Dalam upaya menjangkau keseluruhan pasien harus terintegrasi dalam pusat pelayanan kesehatan umum. Kerjasama dalam pemberantasan lepra untuk mendukung kelayakan sumber daya manusianya dan finansial.
Diskrimasi dan anggapan di masa lalu sehubungan dengan lepra merupakan suatu hambatan dalam self-reporting dan treatment dini. Citra lepra secara global, nasional, dan lokal mesti diubah. Budaya baru di mana penderita menjadi tidak ragu untuk diagnosis dan treatment pada fasilitas kesehatan, musti diupayakan.
Memastikan teraksesnya dan tidak terputusnya pelayanan MDT ke seluruh pasien sistem fleksibel dan penatalaksaan obat yang memadai. Memastikan sustainability dari pelayanan MDT dengan pelayanan lepra terintegrasi pada pusat pelayanan kesehatan dan membangun kecakapan pekerja kesehatan dalam penatalaksanaan lepra.
Mengupayakan self-reporting dan treatment dini dengan promosi ke masyarakat agar tahu dan sadar dan memperbaiki persepsi masyarakat terhadap lepra. Monitoring kinerja pelayanan MDT, kualitas perawatan pasien dan kemajuan yang diarahkan bagi pemberantasan dengan mengacu pada sistem pengawasan penyakit nasional.
Maximum daily dose is shown when single use Combination therapy is recommended in ENL Thalidomide should be avoided in women of childbearing age