Komunikasi Terapeutik2
Komunikasi Terapeutik2
SESION 2
Tugas perawat pada tahap ini adalah: Membina trust, menunjukkan penerimaan dan komunikasi terbuka Merumuskan kontrak bersama klien atau mengingatkan kontrak Menggali fikiran dan perasaan serta mengidentifikasi masalah klien Merumuskan tujuan dengan klien
3.Tahap Kerja tahap ini merupakan inti dr keseluruhan proses kom. Pd tahap ini perawat & klien bekerja bersama-sama untuk mengatasi mslh yg dihadapi klien Tugas perawat: Mendorong klien mengungkapkan perasaan & fikiran Mempu mmpunyai kepekaan & tkt analisis yg tinggi thdp adanya perub respon verbal maupun non verbal Perawat perlu melakukan active listening untuk mmbantu mengidentifikasi , mengatasi & mengevaluasi cara pemecahan msalh Mampu menyimpulkan percakapan dgn klien
4.Tahap Terminasi merupakan tahap akhir dr pertemuan perawat dan klien Tahap ini dibagi 2: a.Terminasi Sementara
Terminasi sementara adlh akhir dr setiap pertemuan perawat-klien. Stlh terminasi sementara, perawat akan bertemu kembali dgn klien
b.Terminasi akhir Terjadi jika perawat telah menyelesaikan Proses keperawatan secara keseluruhan
Tugas Perawat: Mengevaluasi pencapaian tujuan dr interaksi yg tlh dilaksanakan Melakukan evaluasi subjektif Menyepakati tindak lanjut thdp interaksi yg telah dilakukan Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya Mengakhiri terminasi dgn cara yg baik
Menawarkan informasi menambah informasi untuk mndptkan respon lebih lanjut dr klien Diam melihat keterangan, melihat respon klien Assertive kemampuan menyakinkan klien. Menyimpulkan menyamakan ide dgn klien Giving recognition (memberi pengakuan) memberi pengakuan dan penghargaan atas kesanggupan klien Offering Self (menawarkan diri) menyediakan diri untuk klien tanpa diminta
Offering General Leads (memberi petunjuk umum) mendukung klien untuk meneruskan Giving Broad Opening (mmberi pertanyaan terbuka) Placing the time intime/sequence menempatkan urutan waktu, untuk mengklarifikasi antara waktu & kejadian antara yg satu dgn yg lain Encourage description of perception meminta klien mengungkapkan sec verbal apa yg dirasakan Encourage comparison menanyai klien mengenai persamaan atau perbedaan Restating mengulang fikiran utama yg diekspresikan klien Reflecting mengembalikan fikiran dan perasaan klien
Exploring mengeksplorasi mslh/topik lebih mendalam Presenting reality menghadirkan kenyataan Vouncing doubt (menunjukkan keraguan) menunjukkan keraguan dgn kata-kata yg tidak menyakiti klien Seeking Consensual Validation membantu klien mjd lebih jelas thdp apa yg difikirkannya Verbalizing the Implied memverbalisasi kata-kata yg klien tunjukkan Encouraging Evaluation (mendukung evaluasi) membantu klien mempertimbangkan suatu hal Menerjemahkan perasaan membatu klien mengidentifikasi perasaan klien yg berhubungan dgn kejadian atau pernyataan
Menganjurkan kolaborasi menawarkan bersama-sama menyelesaikan masalah Mendukung terbentuknya rencana tindakan membantu klien mencari cara mengantisipasi alternatif tindakan untuk masa mendatang jk masalah tjd Menyediakan petunjuk menolong klien mengetahui apa yg diharapkan klien thdp dirinya sendiri Komentar terbuka-tertutup memberi komentar umum agar klkien bisa membuat pilihan keputusan Penurunan jarak menunjukkan jarak fisik klien dan perawat Humor dpt mengurangi mslh klien, meningkatkan PD, mengurangi nyeri, dll.
upaya kulien untuk tetap tdk menyadari atau mengakui penyebab kecemasan dlm dirinya. Biasa tjd pada fase kerja. Bisa disebabkan karena perawat trlalu cpt menggali perasaan klien yg bersifat sangat pribadi Perawat terlalu berfokus pd diri sendiri, blm terbina trus, atau krn perawat trlalu banyak membuka diri
Bentuk resistens Supresi: klien mencoba menekan perasaan thdp mslah yg dihadapi, krn blm trbina trust Gejala penyakit semakin mencolok Pesimis thdp masa mendatang Adanya hambatan intelektual Berprilaku tidak wajar Bicara hal-hal yg bersifat datar Prilau tidak sesuai dgn apa yang dikatakan Menolak untuk berubah
2.Transferens
respon tidak sadar berupa perasaan atau prilaku thdp perawat yg sebetulnya berawal & berhubungan dgn orang2 trtentu yg bermakna baginya pd masa lalu Klien sangat bergantung pd perawat karena terlalu sering bertemu Klien sangat benci perawat karea takut tidak mndapat perhatian lagi dari perawat
3.Kontertransferens hambatan ini berasal dari perawat yg dipancing oleh sifat klien.
Love & caring yg berlebihan Benci & marah yg berlebihan Cemas & rasa bersalah yg berlebih-lebihan Perasaan tertekan selama atau setelah kom Tdk mampu berempati dgn klien Tdk bijak dlm membuat kontrak Mendukung ketergantungan klien Berdebat dgn klien atau emmaksa klien sblm klien siap Menolong klien untuk hal-hal yg tdk berhub dgn sasaran askep Menhadapi klien dgn hub pribadi atau sosial Melamunkan klien
Cara menghadapi kontertransferens Perawat hrs mmpunyai standart yg sama thdp dirinya sendiri Perawat hrs dpt menguji dr sendiri melalui latihan mjd hub Perawat harus menemukan sumber masalah Harus melatih mengontrol diri Perawat meminta bantuan untuk mengontrol secara individu maupun kelp
4. Pelanggaran Batas
Perawat perlu membatasi diri dgn klien Hubungan yg dibina hanya sebatas hub terapeutik Sejak awal interaksi perlu menjelaskan atau membuat kesepakatan bersama tentang hubungan yg dibina Selama melakukan komunikasi perawat harus berhati-hati agr tdk hanya terlibat dlm kom sosial dgn klien. Menjelaskan tujuan interaksi dan mengingatkan kontrak dengan klien
5. Pemberian hadiah
Pemberian hadiah bisa memperlancar juga bisa menghambat hub terapeutik, tergantung dari apa dan tujuan pemebrian hadiah. Pd tahap orientasi dpt merusak hub, karena klien dpt memanipulasi perawat dgn cara mengatur hub & mengatur batasan-batasan dlm hub Pemebrian hadiah pd tahap etrminasi memiliki arti lain & kompleks serta sulit ditentukan, bisa membuat parewat merasa bersalah, menunda proses terminasi atau membantu pemindahan hubungan terapeutik menjadi hub sosial