FK UISU
SSO Kardiovaskuler
Fungsi jantung Jantung adalah suatu pompa yang bekerja sama dengan paru-paru. Pemompaannya berlangsung dengan dua cara. - Memompakan darah dari jantung ke paru-paru dimana darah mendapat O2. Darah yang ber-O2 kembali kejantung. - Kemudian darah yang ber-O2 akan dipompakan kedalam sistem peredaran darah yang mengankut darah keseluruh tubuh. Gagal jantung adalah suatu sindroma bukan penyakit dimana kerja memompa jantung itu makin berkurang kuat dan lemah. Jantung tidak memompa sebagaimana seharusnya. Bila hal ini terjadi darah tidak efisien mengalir didalam sistem peredaran darah dan jantung mulai usaha mengatasinya. Dan untuk mengatasi ini mulailah jantung menambah tekanan darah kedalam pembuluh darah dan memaksa cairan dari pembuluh darah masuk kedalam jaringan-jaringan.
Kegagalan jantung diikuti dengan berkurangnya cardiac output,, ini adalah disebabkan berkurangnya stroke volume dikarenakan disfungsi sistolik, disfungsi diastolik atau kedua-duanya.
Bila jantung sebelah kiri mulai gagal , cairan tetimbun didalam paru-paru (oedem paru-paru). Cairan ekstra yang bertambah didalam paru akan membuat paru-paru untuk mengembang sewaktu inspirasi. Bernafas makin sukar, perasaan pendek nafas, terlebih-lebih bila tiduran.
Bila jantung kanan mulai gagal, cairan mulai tertimbun dikaki dan tungkai bawah. Dengan bertambahnya gagal jantung tungkai atas mulai membengkak malahan didalam rongga perut tertimbun cairan (asites). Penambahan berat badan menunjukkan berapa banyak cairan telah tertimbun. Sembab oedeema (pitting edema) merupakan tandatanda gagal jantung.
Jantung berdenyut secara terus menerus otot jantung memerlukan oxigen. Kekurangan oxigen
Jantung gagal untuk membangun daya untuk memompa ( hisap dan tekan )
Semua bahan yang dapat meningkatkan kontraksi jantung: * menambah kadar kalsium intraselluler * sensitivity miofilamen jantung terhadap kalsium
1. 2. 3. 4.
menghambat Na+ - K+ ATP Ase Meningkatkan c-AMP intrasel meningkatkan calcium influx meningkatkan Na+ - influx
Ad 1. digitalis Ad 2. 1 adrenergic agonists fosfodiesterase inhibitors 3 & 4 yang ada efek samping berbahaya
1. tonus simpatis
Bila 1 dan 2 gagal Cardiac Heart Failure (C. H. F) dengan gejala : 1. Edema 2. Dispnea 3. Sianosis
Gejala-gejala pertama dari kegagalan jantung termasuk takhikardia, berkurangnya kemampuan latihan jasmani, napas pendek, oedema priferi dan paru, kardiomegali. Menurunnya toleransi latihan jasmani dan keletihan otot merupakan akibat langsung dari berkurangnya cardiac output.
Performans dari jantung adalah suatu fungsi dari empat faktor utama:
1. Preload 2. Afterload 3. Kontraktilitas 4. Denyut jantung
Vasodilators
Obat-obat lain
Glikosida jantung
Agonis beta
Inhibitor PDE
GLIKOSIDA JANTUNG
A. Sering disebut digitalis karena banyak glikosida diperoleh dari tumbuhan digitalis. Digoxin adalah prototip dari glikosida jantung B. Mekanisme kerja Menghambat Na+/K+ ATP-ase dari membran sel oleh digitalis. C. Efek kardiak Menambah kontrakitilitas dari otot jantung, menambah ejeksi ventrikel , mengurangi ukuran ujung sistol dan ujung diastole, menambah cardiac outout, menambah perfusi ginjal. D. Kegunaan klinik 1. Gagal jantung kongestif 2. Fibrilasi jantung
Farmakokinetik
Digoxin 50 70 % 20 30 % 30 36 jam
Eliminasi
Renal
Renal
Begitu terserap kedalam darah glikosida akan terdistribusi keseluruh jaringan juga ke SSP.
Efek samping digitalis I. Terhadap jantung 1. Aritmia Ventricular flutter Ventricular fibrillation
2. A.V Block
II. Terhadap organ diluar jantung: a. G.I tract : - anorexia - mual - muntah efek lokal efek sentral CTZ
b. CNS
OBAT-OBAT LAINNYA
A.Diuretika Sangat bermanfaat untuk mengurangi oedema paru dan oedema periferi.
B. Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor (ACEI) Mengurangi morbiditas dan mortilitasmpenderiuta penyakit gagal jantung khronis . Merupakan pilihan pertama bersama diuretika C. Agonis adrenoresdeptor beta-1 selektif. Baik untuk gagal jantung akut D. Phosphodiesterase (PDE) inhibitor
E. Vasodilator
DIURETIKA
Mengurangi retensi natrium dan air mengurangi preload Spironolakton juga memblok kerja aldosteron
VASODILATOR Misal : nitrat hidralazin Mekanisme kerja: - menurunkan pre-load ( via venodilation ) - menurunkan afterload (via arteriolar dila tion ) Efek samping: reflex takhikardia, SLE
Angiotensinogen
Bradykininogen
Renin
Angiotensin I Bradykinin
Angiotensinogen
Bradykininogen
Renin
Angiotensin I
ACE-I
Bradykinin
ACE
Angiotensin II
Bradykinin (inactive)
Aldosterone
B.P B.P.
BETA-ADRENERGIK BLOKER
Digitalis tidak meningkatkan survival Penambahan diuretik seperti spironolakton meningkatkan survival 27 % ACE-I survival rate hanya 50 % Peneliti Swedia memulai dengan Beta bloker pada 1975
KESIMPULAN :
1. Digitalis bergeser dari first- line therapy 2. ACE I meningkatkan survival bersama dengan diuretika 3. Penambahan Beta adrenergik bloker menurunkan mortalitas penderita GJK