Anda di halaman 1dari 11

modul 10

Genap 2008/2009

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Mercu Buana PROGRAM KULIAH KARYAWAN MODUL KULIAH KE 10 Mata Kuliah Dosen : Pengetahuan Bahan : Mahfudz Al Huda LOGAM NON BESI (NON FERROUS METALS)_3 I. Nickel dan Paduannya Nickel (Ni) mirip dg besi pada banyak hal. Bersifat magnetic, dan modulus elastisitas sama dg besi dan baja. Tetapi, lebih tahan korosi, dan memiliki sifat lebih unggul pada suhu tinggi. Karena sifat tahan korosinya, digunakan luas sebagai unsur paduan pada baja (e.g., stainless steel), dan pelapis permukaan (e.g., plain carbon steel). Produksi Nickel: o Bijih nickel utama disebut pentlandite ((Ni,Fe)9S8) Untuk ekstraksi nickel , pertama bijih dihancurkan dan diaduk dg air. Teknik pengambangan (floating) digunakan utk memisahkan nickel sulfide (NiS) dari mineral lain yg terkandung. Kemudian nickel sulfide dipanaskan utk membakar belerang, diikuti dg peleburan (smelting) utk menghilangkan besi dan silicon. Proses selanjutnya menggunakan converter tipe Bessemer utk mendapatkan nickel sulfide konsentrasi tinggi. Terakhir proses elektrolisis digunakan utk memisahkan Nickel dari senyawa tersebut.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

modul 10

Genap 2008/2009

II.

Nickel alloys Paduan nickel banyak dibuat utk mendapatkan sifat tahan korosi dan sifat unggul pada suhu tinggi. Beberapa paduan super (superalloys) dibuat dg basis nickel.

III.

Nickel and Its Alloys Nickel (Ni), adalah logam putih keperakan ditemukan sejak 1751, merupukan unsur paduan yg menambah sifat kekuatan (strength), keuletan (toughness), dan tahan korosi terhadap logam. Terutama digunakan pd baja stainless dan paduan berbasis nickel. Paduan ini dugnakan untuk aplikasi suhu tinggi seperti komponen mesin jet, rockets, dan instalasi nuklir, serta perlengkapan penanganan makanan dan proses kimia, koin, dan aplikasi kelautan. Nickel bersifat magnetik, karenanya juga digunakan untuk aplikasi elektromagnet seperti solenoids. Penggunaan utama nickel sebagai logam adalah pada proses electroplating untuk meningkatkan tampilan bahan dan daya tahan korosi serta daya tahan aus. Paduan Nickel memiliki kekuatan tinggi dan daya tahan korosi tinggi pada suhu tinggi. Unsur paduan untuk Nickel meliputi chromium, cobalt, dan molybdenum. Sifat mampu proses (machining, forming, casting dan welding) paduan nickel dapat diperbaiki dengan penambahan unsur paduan tertentu. Beberapa paduan nickel utama adalah: (i). Monel adalah paduan nickel-tembaga, dan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

modul 10

Genap 2008/2009

(ii). (iii). (iv).

Inconel adalah paduan nickel chromium. Hastelloy adalah paduan nickel-molybdenum-chromium, memiliki sifat tahan korosi baik dan kekuatan (strength) tinggi pada suhu tinggi. Nichrome adalah paduan nickel-chromium-besi, memiliki daya tahan oksidasi tinggi dan resistansi listrik besar dan digunakan pada elemen pemanas listrik.

(v).

Invar adalah paduan nickel-besi, memiliki sensitivitas relatif rendah terhadap suhu.

IV.

Properties of Nickel Alloys

V.

Titanium dan Paduannya Titanium (Ti) cukup berlimpah di alam, mencakup sekitar 1% kerak bumi (aluminium yg terbanyak sekitar 8%). Berat jenis Titanium antara Aluminium dan Besi. Peran Titanium menjadi penting untuk aplikasi pesawat terbang karena ringan dan rasio kuat ringan tinggi. Produksi Titanium:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

modul 10

Genap 2008/2009

Bijih utama Titanium adl rutile, mengandung 98 99% TiO2; dan ilmenite, kombinasi antara FeO dan TiO2. Rutile lebih baik karena mengandung lebih banyak Ti.

Untuk mendapatkan logam dari bijihnya, TiO2 diubah menjadi titanium tetrachloride (TiCl4) dg memasukkan gas chlorine. Diikuti dg proses penyulingan (distillation) utk menghilangkan ketidak murnian.

TiCl4 dg konsentrasi tinggi lalu direaksikan dg magnesium utk mereduksi menjadi titanium; dikenal dg proses Kroll. Sodium juga dapat digunakan sebagai zat pereduksi. Lingkungan gas mulia diperlukan utk mencegah O2, N2, dan H2 bereaksi dg Ti, krn afinitas yg dimiliki. Logam yg didapat dicor dalam bentuk ingot.

VI.

Titanium and Its Alloys Titanium (Ti), diketemukan pada 1971, tetapi tidak diproduksi secara komersial hingga 1950-an. Meskipun Titanium berharga mahal, tetapi memiliki rasio kuat-berat dan daya tahan korosi tinggi pada suhu ruang dan suhu tinggi, sehingga banyak digunakan pada aplikasi komponen pesawat terbang, mesin jet, mobil balap, kimia dan petrokimia, komponen kelautan, lambung kapal selam, biomaterial seperti tulang buatan. Titanium murni secara komersial memiliki daya tahan korosi tinggi untuk aplikasi dimana kekuatan menjadi pertimbangan sekunder. Unsur paduan seperti Aluminium, vanadium, molybdenum, manganese, dan yang lain ditambahkan untuk meningkatkan sifat mampu pemrosesan (workability), kekuatan, dan mampu keras. Sifat mekanik dan karakter manufaktur dari paduan titanium sangat sensitif terhadap sedikit variasi pada unsur paduan dan residu. Sehingga pengontrolan komposisi dan pemrosesan menjadi penting, termasuk pencegahan kontaminasi permukaan terhadap hidrogen, oksigen, atau nitrogen selama pemrosesan. Unsur-unsur tersebut akan meningkatkan kegetasan titanium, dan mengurangi keuletannya. Pada suhu diatas 880 C titanium memiliki struktur kubus pemusatan ruang (bcc, beta-titanium) bersifat ulet (ductile), sedangkan pada suhu ruang membentuk hexagonal close-packed (hcp, alpha-titanium) bersifat getas

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

modul 10

Genap 2008/2009

(brittle) dan sangat sensitif terhadap korosi tegangan (stress corrosion). Variasi struktur lain (alpha, near alpha, alpha-beta, dan beta) dapat diperoleh dengan membuat paduan dan perlakuan panas (heat treatment), sehingga sifatnya dapat dioptimalkan untuk aplikasi khusus. Titanium aluminide intermetallics (TiAl dan Ti3Al) memiliki kekakuan lebih tinggi dan berat jenis lebih rendah serta mampu tahan terhadap suhu lebih tinggi dibandingkan paduan titanium biasa. VII. Properties of Titanium Titanium memiliki koefisien muai panas yg relatif rendah di antara logam lain. Lebih keras dan kuat dibanding aluminium, dan kekuatan tetap baik pada suhu tinggi. Titanium murni mudah beraksi, shg menimbulkan masalah saat diproses, khususnya jika dlm kondisi lebur. Tetapi pada suhu biasa membentuk lapisan oksida (TiO2) yg menutupi permukaan sehingga tahan terhadap korosi. Sifat-2 ini menjadikan Titanium digunakan utk dua aplikasi utama: (i). (ii). Titanium murni utk komponen tahan korosi, seperti komponen peralatan laut dan cangkok tulang (prosthetic implant). Paduan titanium digunakan sbg komponen kekuatan tinggi pada suhu dari 20 C hingga di atas 550 C, khususnya ketika dibutuhkan rasio kuat berat yg sangat baik. Contohnya utk komponen pesawat terbang dan peluru kendali. VIII. Properties of Titanium

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

modul 10

Genap 2008/2009

IX.

Seng dan Paduannya Zinc (Zn) memiliki titik lebur rendah shg banyak digunakan utk bahan cor (casting). Juga mampu mencegah korosi jika dilapiskan pada permukaan besi/baja. Galvanized steel adl baja yg permukaannya dilapisi dg seng. Produksi Seng: (i). Bijih utama seng adl spharelite atau zinc blende, mengandung zinc sulfide (ZnS). Bijih penting yg lain adl smithsonite mengandung zinc carbonate (ZnCO3), dan hemimorphate mengandung hydrous zinc silicate (Zn4Si2O7OH H2O). (ii). Sparelite hrs dikonsetrasikan krn hanya mengandung sedikit sulfida seng (disebut beneficiated). Pertama bijih dihancurkan digerinda dg air pada ball mill utk menghasilkan adukan rata (slurry). Lalu ditambahkan zat penghasil busa (frothing agent) utk mendorong bahan mineral mengambang pada permukaan, shg bisa disaring/dipisahkan dari mineral yg tingkatnya lebih rendah. Sulfida seng dg konsentrasi lebih tinggi lalu dipanggang pada suhu sekitar 1230 C, shg oksida seng (ZnO) terbentuk dari reaksi tsb. (iii). Terdapat berbagai proses thermochemical digunakan utk memisahkan Zn dari oksidanya, semua menggunakan Carbon. Carbon berikatan dg oksigen membentuk CO dan/atau CO2. Shg Zn terbebas dlm bentuk uap (vapor) yg kemudian dipadatkan utk memperoleh logam yg diinginkan. (iv). Proses elektrolisa juga digunakan luas, sekitar setengah dari produksi Seng dunia. Proses ini dimulai dg ZnO diencerkan memakai asam

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

modul 10

Genap 2008/2009

sulfat (H2SO4) menghasilkan zinc sulfate (ZnSO4), dilanjutkan elektrolisa utk memisahkan seng hingga dihasilkan logam murni. X. Zinc Alloys & Applications Zinc, merupakan logam keempat yang paling banyak digunakan pada industri setelah besi, aluminium, dan tembaga. Terdapat dua penggunaan utama: (i). (ii). Untuk bahan galvanisasi pada besi, pelat dan kawat baja, dan Sebagai paduan dasar untuk pengecoran.

Galvanisasi, proses pelapisan seng pada permukaan logam memakai metode elektrolisa dengan seng sebagai anoda dan logam yang akan dilapisi sebagai katoda. Unsur paduan utama pada Zinc adalah aluminium, tembaga, dan magnesium. Unsur tersebut meningkatkan kekuatan dan kontrol dimensi pada pengecoran. Paduan seng biasanya digunakan luas pada die-casting untuk membuat produk seperti pompa dan grill bahan bakar pada mobil, komponen peralatan rumah tangga seperti vacuum cleaners, mesin cuci, dan perlengkapan dapur, dan berbagai komponen mesin. Penggunaan seng yang lain adalah sebagai paduan super-plastis yang memiliki sifat mampu bentuk baik karena keuletannya tinggi serta mampu berdeformasi plastis besar tanpa patah, contohnya: 78Zn 22Al. Paduan seng luas digunakan pada die-casting komponen produksi massal utk industri otomotif dan perlengkapan rumah tangga. Aplikasi utama seng yg lain adl galvanized steel, sel galvani terbentuk Zn sbg anoda dan baja sbg katoda, yg melindungi baja dari serangan korosi. Penggunaan penting ketiga adl sbg bahan paduan tembaga utk membentuk kuningan, dg perbandingan 2/3 Cu dan 1/3 Zn.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

modul 10

Genap 2008/2009

XI.

Zinc Alloys & Applications

XII.

Timbel (Lead, Pb) & Timah (Tin, Sn) Lead (Pb) & Tin (Sn) memiliki titik lebur rendah, banyak digunakan sbg paduan o solder utk komponen elektronik.

Lead (Pb) merupakan logam padat memiliki titik lebur rendah, berat jenis tinggi, kekuatan dan kekerasan rendah (lunak), keuletan tinggi, mampu proses (workability) baik, dan tahan korosi baik (karena membentuk lapisan tipis oksida timbel pada permukaan). o o Unsur paduan untuk timbel, seperti antimony (Sb) dan tin (Sn) meningkatkan sifat mekanik. Aplikasi timbel dan paduan selain utk solder adl pipa leding air, bearing, amunisi, logam tik, pelindung sinar-X, battery penyimpan, dan peredam getaran. Juga digunakan luas pada industri kimia dan cat.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

modul 10

Genap 2008/2009

Timbel bersifat racun sehingga kontaminasi terhadap lingkungan harus menjadi perhatian serius.

Tin (Sn: Stannum) memiliki titik lebur lebih rendah dibanding lead, kekuatan dan kekerasan rendah, serta keuletan tinggi. o o o Tin pertama digunakan pada perunggu (bronze) sbg paduan tembaga sejak 3000 B.C. di Messopotamia dan Mesir. Tin yang berwarna putih perak dan berkilau, digunakan luas sebagai pelapis pelat baja untuk kaleng makanan (tin cans). Tin memiliki kekuatan geser (shear strength) rendah sehingga dapat dilapiskan (coating) pada lembar baja untuk meningkatkan kemampuan pada proses deep drawing dan press-working. Tin juga digunakan untuk bahan pelapis instalasi penyulingan air. o o Unsur paduan tin adalah tembaga, antimony, dan timbel. Unsur ini meningkatkan kekerasan, kekuatan, dan daya tahan korosi. Paduan tin banyak digunakan sebagai bahan bearing karena koefisien gesek rendah, yang disebabkan oleh rendahnya kekuatan geser rendah dan daya adhesinya. o o Tin merupakan unsur paduan pada beberapa logam; seperti perunggu, paduan titanium dan zirconium. Paduan Tin-Lead digunakan luas sebaga bahan solder.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

modul 10

Genap 2008/2009

XIII.

Precious Metals (Logam Berharga/Mulia) Precious metals (logam berharga) disebut juga noble metals (logam mulia) krn bersifat tdk aktif secara kimia, meliputi emas (gold), platinum, dan perak (silver). Merupakan logam menarik/indah, tersedia dlm jumlah terbatas, dan digunakan dlm sejarah manusia sbg uang logam dan jaminan uang kertas. Juga digunakan luas utk perhiasan dan penggunaan lain yg memanfaatkan harganya yg tinggi. Secara umum logam ini memiliki berat jenis tinggi, keuletan baik, konduktivitas listrik tinggi, tahan korosi, dan titik lebur sedang. Gold (Au: aurum) adl salah satu logam terberat, bersifat lunak dan ulet serta mudah dibentuk, dan tahan korosi baik pada semua suhu, berwarna kuning khas yg menambah nilai logam ini. Selain utk mata uang dan perhiasan, juga digunakan sbg kontaktor listrik (krn konduktivitas listrik baik dan tahan korosi), gigi emas, dan pelapis logam utk meningkatkan tampilan. Platinum (Pt) memiliki berat jenis lebih besar dari pada emas, lunak dan ulet, berwarna putih keabu-abuan, dan daya tahan korosi baik meskipun pada suhu tinggi. Aplikasi platinum, meskipun tdk sebanyak emas, juga digunakan utk perhiasan dan gigi palsu, thermocouples, kontaktor listrik, spark-plug electrodes, katalis untuk peralatan kontrol polusi mobil, filaments, nozzles, dan dies untuk ekstrusi serat kaca (glass fibers), dan pada industri electrochemical. Silver (Ag: argentum) memiliki harga relatif lebih murah dibandingkan gold dan platinum. Tetapi memiliki kilauan keperakan menjadikan logam bernilai tinggi sbg koin, perhiasan, dan barang pecah-belah. Juga digunakan sbg bahan tambal gigi. Silver merupakan logam dg konduktivitas listrik dan panas paling tinggi, shg banyak digunakan sbg kontaktor listrik. Silver chlorides dan silver halides yg sensitif thd cahaya digunakan dlm photography.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

10

modul 10

Genap 2008/2009

Referensi. 1. Fundamentals of Modern Manufacturing, Materials, Processes, and Systems; Second Edition, Mikell P. Groover; John Wiley & Sons, Inc. 2. Teknologi Mekanik, Sriati Djaprie, Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Manufacturing Process, B.H. Amstead, Philip F. Ostwald, Myron L. Begeman John Wiley & Sons 3. Manufacturing Process I, Kenji Asakura, Fumio Hasimoto, Kyouritsu Syuppan, 2002. 4. Teknologi Mekanik Jilid 2, Bambang Priambodo, Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Manufacturing Process, B.H. Amstead, Philip F. Ostwald, Myron L. Begeman John Wiley & Sons 5. Manufacturing Process II, Kenji Asakura, Fumio Hasimoto, Kyouritsu Syuppan, 2002 6. Manufacturing Processes for Engineering Materials, Fourth Edition, Serope Kalpakjian and Steven R. Schmid, Prentice Hall, New Jersey, 2003.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

11

Anda mungkin juga menyukai