Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN Landasan Teori Bentuk umum mikroba terdiri dari satu sel (uniseluler) seperti yang umum didapatkan

pada bakteri, jamur, dan mikroalge. Dapat pula berbentuk flamen atau serat, yaitu rangkaian sel yang terdiri dari dan sel atau lebih yang berbentuk rantai, seperti yang umum didapatkan pada bakteri, jamur dan mikroalge.Bentuk fillamen pada kenyataanya dapat berupa fillamen semu kalau hubungan antara sel satu dengan yang lainnya atau tidak ada (misal ada beberapa jenis ragi ), dan fillamen benar kalau berhubungan secara pisiologis (fungsi sel), misalnya pada beberapa jenis jamur dan mikroealge. Berbicara mengenai bentuk sel mikroba, perlu untuk mengetengahkan adanya variasi bentuk yang didapat pada bakteria. Bentuk umum bakteria adalah bulat (disebut kokus) dan batang/ memanjang( disebut basil ). Dan kedua bentuk umum itu didapatkan bentuk variasi seperti : a. Diplokokus, kalau dua buah sel berdempetan. b. Tetrakokus, kalau empat buah sel berdempetan. c. Sartina, kalau delapan buah sel, empat dibagian bawah dan empat dibagian atas berdempetan. d. Streptokokus, kalau untaian sel lebih dan empat buah dan membentuk mata rantai. e. Stafilokous, kalau kumpulan sel lebih dan empat buah dan membentuk gabungan tidak teratur seperti buah anggur. f. Spirilataukoma, yaitu bentuk batang yang berubah menjadi melengkung atau seperti putaranskrup (spiral) (Anonim1, 2013). Ukuran mikroba, terutama untuk bakteri dan virus mengingat ukurannya yang sangat kecil, tidak lagi menggunakan besaran seperti millimeter atau sentimeter.Kalau besaran-besaran ini dikonversikan dengan millimeter ataupun sentimeter adalah: 1 mikron = 1/1000 mm atau 10-3 mm 1 milimikron = 1/1000 mikronatau 10-6 mm 1 angstrom = 1/10 mikro-mikron, atau 10-7 mm(Anonim1, 2013). Plate count / viable count didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel mikroorganisme hidup dalam suspensi akan tumbuh menjadi satu koloni setelah ditumbuhkan dalam media pertumbuhan dan lingkungan yang sesuai. Setelah diinkubasi, jumlah koloni yang tumbuh dihitung dan merupakan perkiraan atau dugaan dari jumlah mikroorganisme dalam suspensi tersebut.

Koloni yang tumbuh tidak selalu berasal dari satu sel mikroorganisme karena beberapa mikroorganisme tertentu cenderung membentuk kelompok atau berantai. Berdasarkan hal tersebut digunakan istilah Coloni Forming Units (CFUs) per ml. koloni yang tumbuh berasal dari suspensi yang diperoleh menggunakan pengenceran bertingkat dari sebuah sampel yang ingin diketahui jumlah bakterinya. Syarat koloni yang ditentukan untuk dihitung adalah sebagai berikut - Satu koloni dihitung 1 koloni. - Dua koloni yang bertumpuk dihitung 1 koloni. - Beberapa koloni yang berhubungan dihitung 1 koloni. - Dua koloni yang berhimpitan dan masih dapat dibedakan dihitung 2 koloni. - Koloni yang terlalu besar (lebih besar dari setengah luas cawan) tidak dihitung. - Koloni yang besarnya kurang dari setengah luas cawan dihitung 1 koloni(Anonim2, 2013). Khamir adalah fungi ekasel (uniselular) yang beberapa jenis spesiesnya umum digunakan untuk membuat roti, fermentasi minuman beralkohol, dan bahkan digunakan percobaan sel bahan bakar.Kebanyakan khamir merupakan anggota divisi Ascomycota, walaupun ada juga yang digolongkan dalam Basidiomycota. Beberapa jenis khamir, seperti Candida albicans, dapat menyebabkan infeksi pada manusia (kandidiasis) (Anonim3, 2013). Lebih dari seribu spesies khamir telah diidentifikasi. Khamir yang paling umum digunakan adalah Saccharomyces cerevisiae, yang dimanfaatkan untuk produksi anggur, roti, tape, dan bir sejak ribuan tahun yang silam dalam bentuk ragi (Anonim3, 2013). Kapang (Inggris: mold) merupakan anggota regnum Fungi ("Kerajaan" Jamur) yang biasanya tumbuh pada permukaan makanan yang sudah basi atau terlalu lama tidak diolah. Sebagian besar kapang merupakan anggota dari kelasAscomycetes(Anonim4, 2013). Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.[2] Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi.[2] Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri.[3] Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/intisel, kerangkasel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.[4] Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks (Anonim5, 2013). Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia.[6][7][8][9] Pada umumnya,

bakteri berukuran 0,5-5 m, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 m, yaitu Thiomargarita.[10] Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan).[11] Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel (Anonim5, 2013).

Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu: Mengamati bentuk bakteri, khamir, dan kapang Mengenal hemasitometer dan menggunakannya untuk menghitung jumlah sel Menentukan ukuran sel mikroba Belajar melakukan prosedur pewarnaan kapsul

Anda mungkin juga menyukai