Penutup
Kesimpulan A5. Hak kebebasan warga negara menganut agama yang dipilihnya
Inti informatif dari hak kebebasan agama dan berkepercayaan dapat dirumuskan dalam delapan elemen-elemen: 1. Kebebasan internal 2. Kebebasan eksternal 3. Tanpa dipaksa 4. Tanpa diskriminasi 5. Hak orang tua dan wali 6. Kebebasan korporat dan kedudukan hukum 7. Pembatasan yang diperbolehkan dalam kebebasan eksternal 8. Tidak boleh mengurangi hak kebebasan beragama
Saran
Beberapa Anjuran: Dari pembahasan singkat di atas, ternyata perwujudan hak kebebasan beragama perlu diambil langkah-langkah untuk lebih menjamin hak ini, antara lain: Perlunya koreksi atau pencabutan terhadap semua kebijakan dan praktik yang masih diskriminatif terhadap pemeluk agama dan kepercayaan. Presiden perlu meninjau kembali keputusan-keputusannya yang mengatur tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja instansi vertikal Departemen Agama sehingga memungkinkan agama-agama dan penganut kepercayaan yang ada di Indonesia tidak terbatas pada 6 agama. Dalam hal ini, seharusnya Departemen Agama diperintah untuk memberikan pelayanan terhadap para pemeluk agama yang dianut di Indonesia dan membenahi struktur di Departemen Agama agar tidak hanya memberikan
1
pelayanan kepada 6 agama yang diakui saja, tetapi memberikan pelayanan kepada seluruh agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat di Indonesia. Perlunya memasukkan tolak ukur mengenai kualitas keagamaan yang tidak sematamata didasarkan pada jumlah rumah ibadat atau jumlah umat, melainkan lebih pada sumbangannya bagi kemanusiaan dan peradaban.
Daftar Pustaka
http://www.elonk-elonk.wordpress.com Colbran, Nicola. 2007. Advanced Training: Tantangan yang Dihadapi Masyarakat Adat/Bangsa Pribumi di Indonesiadalam Mewujudkan Hak Kebebasan Beragama atau Berkepercayaan. Norwegia: University of Oslo.