Anda di halaman 1dari 3

SARAS APRINITA NABILLAH

111211300084

Hak Asasi Manusia merupakan hak yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia yang bersifat kodrati. Maka dari itu tidak ada kekuasaan apapun yang dapat mencabutnya sejak manusia itu dilahirkan hingga sampai akhir hayat nanti. Hak asasi manusia bersifat universal, artinya berlaku dimana saja dan untuk siapa saja serta tanpa dapat diambil oleh siapapun. Pada dasarnya hak asasi manusia terdiri atas dua hak dasar yang paling fundamental yaitu hak persamaan dan hak kebebasan. Dari kedua hak dasar tersebut, maka lahirlah hak-hak asasi lain, atau tanpa kedua hak dasar ini, hak asasi manusia lainnya sulit akan ditegakkan. Di indoensia, seseorang yang melanggar HAM berarti dia bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Hak asasi manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi manusia yaitu Komnas HAM ( Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ). Peran komunitas internasional sangat pokok dalam perlindungan HAM karena sifat dan watak HAM itu sendiri yang merupakan mekanisme pertahanan dan perlindungan individu terhadap kekuasaan negara yang sangat rentan untuk disalahgunakan, sebagaimana telah sering dibuktikan sejarah umat manusia sendiri. Contoh pelanggaran HAM: 1. Penindasan dan membatasi hak rakyat dan oposisi dengan sewenang-wenang. 2. Hukum (aturan dan/atau UU) diperlakukan tidak adil dan tidak manusiawi. 3. Manipulatif dan membuat aturan pemilu sesuai dengan penguasa dan partai tiran/otoriter. Dan menurut saya , HAM itu memang harus ditegakkan. Hal ini dimaksudkan agar setiap warga Negara mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan. Contohnya seperti sekolah atau mendapatkan pendidikan. Banyak orang-orang Indonesia umumnya anak-anak yang seharusnya sekolah malah bekerja dan mencari uang untuk makan, untuk menghidupi keluarganya. membantu keluarga memang tidak salah, namun seharusnya mendapatkan pendidikan itu juga sangat perlu, karena tanpa pendidikan yang memadai setiap orang belum tentu bisa bersaing dengan orang lain dikehidupan kerja yang sebenarnya. Jadi ada baiknya, kita sebagai warga Negara juga ikut membantu membenahi penerapan Hak Asasi Manusia, salah satunya pendidikan bagi setiap anak di Indonesia, tanpa membeda-bedakan status, golongan, jabatan, dan keturunan. Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanakan hak, kita tidak memperhatikan hak orang lain,maka yang terjadi adalah benturan hak atau kepentingan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

SARAS APRINITA NABILLAH

111211300084

Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan keamanan, dan lain sebagainya. Di dalam suatu negara minimal terdapat unsur-unsur negara seperti rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat serta pengakuan dari negara lain. Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berbentuk republik yang telah diakui oleh dunia internasional dengan memiliki ratusan juta rakyat, wilayah darat, laut dan udara yang luas serta terdapat organisasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang berkuasa. Yang bertujuan untuk memperluas kekuasaan, menyelenggarakan ketertiban hukum dan untuk mencapai kesejahteraan umum. Hubungan antara negara dan warga negara sangat erat. Negara Indonesia sesuai dengan konstitusi, misalnya berkewajiban untuk menjamin dan melindungi seluruh warga negara Indonesia tanpa kecuali. Secara jelas dalam UUD Pasal 33, misalnya, (ayat 1 )disebutkan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. (Ayat 2) negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memperdayakan masyarakat yang lemah dan tak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas layanan umum yang layak (ayat 3). Hubungan agama dan negara dalam konteks dunia Islam masih menjadi perdebatan yang yang intensif dikalangan para pakar muslim hingga kini. Menurut Azra, ketegangan perdebatan tentang hubungan agama dan negara dalam Islam disulut hubungan yang agak canggung antara Islam sebagai agama dan negara. Perdebatan Islam dan negara berangkat dari pandangan dominan Islam sebagai kehidupan manusia, termasuk persoalan politik. Dari pandangan Islam sebagai agama yang komprehensif ini pada dasarnya dalam Islam tidak terdapat konsep pemisahan antara agama dan negara. Jadi, menurut saya dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air, adanya keterkaitan antara agama dan negara tak dapat dipungkiri lagi. Manusia tidak dapat hidup dengan teratur, tertib dan terjamin keamanannya tanpa adanya negara. Karena pada hakikatnya, dalam komunitas sekecil apapun diperlukan adanya pemimpin dan aturan. Demikian halnya dengan beragama, manusia beragama karena memerlukan sesuatu dari agama itu. Manusia memerlukan petunjuk-petunjuk untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dengan agama manusia mendapatkan nilai-nilai moral yang universal dan hal-hal yang tak dapat dicapainya dengan akal. Sebagai warga negara, sudah selayaknya kita mengkaji lebih dalam hubungan antara agama dan negara. Dan lebih penting lagi adalah bagaimana kita bernegara atau memerintah sesuai dengan norma-norma yang diajarakan oleh agama kita. Lantaran pada hakikatnya agama akan menuntun umatnya pada kebaikan. Jika kita bernegara dengan mengindahkan norma agama, insya allah kita akan menjadi warga negara dan pemimpin yang baik di negara kita sendiri.

Seperti ikan dan air, memiliki hubungan timbal balik yang sangat erat. Indonesia berdasarkan UUD 1945 berkewajiban menjamin dan melindungi seluruh WNI tanpa kecuali. Jelasnya negara berkewajiban menjamin dan melindungi hak-hak warga negara dalam beragama sesuai dengan keyakinannya, hak mendapatkan pendidikan, kebebasan berorganisasi dan berekspresi , dsb. Tidak bisa berjalan baik tanpa dukungan warga negara dalam bentuk pelaksanaan kewajiabannya sebagai warga negara.

Anda mungkin juga menyukai