Anda di halaman 1dari 15

STRUKTUR MULTI SELULER

Sel merupakan bagian terkecil dari makhluk hidup, dan terdapat pada seluruh makhluk hidup. Selain itu terdapat beragam bentuk kehidupan yang berwujud sebagai organisme bersel tunggal, contohnya adalah bakteri, arkea, beberapa protista, alga biru hijau dan makhluk uniseluler lainnya. Sedangkan yang tergolong makhluk multiseluler adalah hewan dan tumbuhan. Tumbuhan dan hewan memiliki tubuh yang terdiri dari kerjasama antara berbagai macam jenis sel. Kumpulan sel yang memiliki kesamaan fungsi disebut jaringan, sedangkan kumpulan jaringan yang mempunyai fungsi yang sama disebut organ. Setiap organsime terdiri dari salah satu dari dua jenis sel yang secara struktural berbeda : sel eukariotik dan prokariotik. Perbedaan keduanya terdapat pada ada atau tidaknya nukleus. Sel prokariotik memiliki DNA yang terkonsentrasi pada daerah nukleoid tetapi tidak ada membran yang memisahkan daerah ini dengan komponen sel lainnya, sedangkan eukariota memiliki nukleus yang diselubungi oleh membran nukleus ( Campbell et all, 2002 ). Struktur multi seluler terdapat pada makhluk eukariotik, organel-organel yang terdapat pada makhluk eoukariotik adalah :

Membran plasma Isi sel ( sitoplama dan organel ) dipisahkan dari lingkungan luarnya oleh suatu membran yang disebut membrarn plasma yang disebut juga membran sel atau plasmalemma, yang tersususun dari protein, lipida dan karbohidrat. Fungsi membran plasma untuk mengatur lewatnya bahan-bahan antara sel dengan

sekelilingnya dan pada beberapa jaringan juga untuk komuniksai sel. Pada beberapa jaringan, sebagian dari membran plasma termodifikasi membentuk sejumlah mikrovilli. Dengan adanya mikrovilli permukaan sel menjadi lbih luas sehingga semakin banyak material yang dapat melewati membran plasma.

Gambar 1 . Struktur sel hewan

Gambar 2: Struktur sel tumbuhan

Gambar 3 : Struktur membran plasma

Nukleus Nukleus adalah organel yang berperan dalam komtrol genetik sel. Nukleus rata-rata berdiameter 5 m. Setiap nukleus memiliki satu atau lebih nukleolus, jumlah nukleolus tergantung pada jenis spesies dan tahap reproduktif sel tersebut. Nukleus memiliki membran ganda, yaitu membran dalam dan membran luar . Membran ini di lubangi oleh pori nuleus. Selain itu terdapat juga lamina nukleus yang berada di sisi dalam membran. Lamina nukleus tidak terdapat pada pori. Fungsi lamina nukleus adalah mempertahankan bentuk nukleus. Nukleolus berfungsi dalam mensintesis dan merakit ribosom. Ribosom ini akan dilewatkan melalui pori nukleus. Di dalam nukleus terdapat suatu materi genetik yang berasosiasi dengan protein, yaitu kromatin. Sewaktu sel siap untuk membelah, maka kromatin menjadi kusut dan berbentuk seperti benang akan menggulung, menjadi cukup tebal sehingga dapat disebut sebgai kromosom.

Gambar 4. Nukleus

Ribosom Ribosom berfungsi dalam melakukan sintesis protein. Organel ini tidak memiliki membran, terdiri dari ribosom terikat dan ribosom bebas. Ribosom terikat adalah ribosom yang berasosiasi dengan retikulum endoplasma. Sedang ribosom bebas adalah ribosom yang tersuspensi dalam sitosol. Ribosom bebas umumnya memproduksi protein yang berfungsi dalam sitosol. Sedangkan ribosom terikat umumnya memproduksi protein yang berguna dalam menghasilkan protein yang akan dikirim keluar sel, untuk dimasukkan kedalam membran dan untuk pembungkusan dalam organel tertentu seperti lisosom. Sel yang memiliki laju sintesis prtotein yang cepat akan memiliki jumlah ribosom yang bayak.

Gambar 5: Peranan ribosom dalm sintesis protein

Retikulum Endoplasma Retikulum endoplasma terdiri dari retikulum endoplasma halus dan retikulum endoplama kasar. Retikulum endoplama halus tidak memiliki ribosom dalam permukaan sitoplasmiknya, sedangkan retikulum endoplama kasar tampak kasar karena memiliki ribosom yang menonjol dalam permukaan sitoplamiknya. Fungsi dari RE halus adalah melakukan sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan menawarkan obat atau racun.Peran RE halus dalam menawarkan racun biasanya berlangsung di dalam hati. Penawaran racun biasanya melibatkan penambahan gugus hidroksil ke dalam obat, yang menyebabkan obat tersebut lebih mudah larut dan dikeluarkan dari dalam tubuh. Dalam memetabolisme karbohidrat, sel hati menyimpan karbohidrat dalam bentuk glikogen, suatu polisakarida. Hidrolisis glikogen menyebabkan pelepasan glukosa dari sel hati yang penting dalam pengaturan gula dalam darah. Akan tetapi produk utama hidrolisis glikogen adalah glukosa fosfat, suatu bentuk ionik gula yang tidak keluar dalam sel dan memasuki darah, enzim yang berada dalam RE halus sel hati membuang fosfat ari glukosa, yang kemudian dapat meninggalkan selnya. RE kasar berperan dalam menghasiklan protein yang akan dikirim keluar sel. Pengiriman protein ke sisi lain sel maupun keluar sel dilakukan oleh vesikula taranspor dari RE kasar.

Gambar 6 : Retikulum endoplama kasar Aparatus golgi Aparatus golgi adalah organel yang nerbentuk sisterna, terdapat dua bagian, yaitu sis dan trans. Bagian sis berfungsi untuk menerima produk dari RE kasar. Sedangkan bagian trans berfungsi untuk mengirimkan produk yang telah dimodifikasi tersebut ke tempat lain. Selama perpindahan dari bagian cis ke trans, produk RE dimodifikasi, proteindan fosfolipid membran mungkin saja berubah. Misalnya berbagai enzim golgi memodifikasi bagian oligosakarida glikoprotein. Ketika pertama kali ditambahkan pada protein di RE, ologosakarida dari seluruh glikoprotein adalah identik. Golgi membuang sebagian monomer gula dan menggantinya dengan yang lain, menghasilkan berbagai macam oligosakarida. Golgi jega menghasilkan asam hialuronat yang berfungsi sebagai perekat antar sel.

Gambar 7 : RE kasar, RE halus, badan golgi Lisosom Berfungsi dalam mencerna makromolekul. Lisosom mempunyai enzim yang dapat menghidrolisis protein, polisakarida, lemak dan asam nukleat. Enzim hidrolitik yang ada pada lisosom, dihasilkan oleh RE kasar, lalu dikirim dan dimodifikasi dalam aparatus golgi. Ada bukti yang mennyatakan bahwa lisosom dapat berasal dari pertunasan aparatus golgi. Liasosom dapat berfungsi sebgai pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Amuba dan banyak protista lain makan dengan jalan menelan organisme dan partikel makanan lain yang lebih kecil, suatu proses yang disebut fagositosis. Vakuola makanan yang terbentuk dengan cara ini kemudian bergabung dengan lisosom, yang enzimnya mencerna makanan. Dalam tubuh manusia, yang melakukan proses fagositosi dilakukan oleh makrofaga.

Vakuola Vakuola terdapat pada sel hewan, maupun sel tumbuhan. Sel hewan mempunyai vakuola yang lebih kecil daripada sel tumbuhan, karena vakuola pada tumbuhan juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, tempat penyimpanan produk pada tumbuhan yang tidak dapat dikeluarkan., mengatur tekanan turgor. Vakuola seringkali merupakan bagian yang utama dari volume sel dan mendesak lapisan yang lainmenjadi struktur perifer. Vakuola dilapisi oleh membran tunggal dan terbentuk dari penggabungan vakuola-vakuola kecil selama tanaman tumbuh dan berkembang.

Gambar 8 : Vakuola tumbuhan

Mitokondria Mitokondria dijumpai hampir pada semua sel eukariotik. Dalam beberapa kasus, terdapat mitokondria yang bersel tunggal, tetapi yang lebih seringa adalah sel yang memiliki ratusan atau bahkan ribuan mitokondria; jumlahnya berkolerasi dengan tingkat aktivitas metabolisme selnya. Mitokondria panjangnya sekitar 1 sampi 10 m. Mitokondria dibungkus oleh suatu selubung yang terdiri dari dua membran, masing-masing merupakan bilayer fosfolipid yang mempunyai kumpulan protein tertanam yang unik. Membran luar halus, tetapi membran dalamnya berlekuk-lekuk dan disebut krista. Membran dalam membagi mitokondria menjadi dua ruangan internal. Yang pertama adalah ruang intermembran sedangkan yang kedua adalah matriks mitokondria. Sebagian langkah metabolisme berlangsung dalam matriks ini, tempat enzim-enzim dikonsentrasikan. Krista membuat membran dalam mitokondria mempunyai satu permukaan yang luas yang bisa meningkatkan produktivitas respirasi seluler.

Gambar 9 : Mitokondria

Kloroplas Kloropas mengandung klorofil pigmen hijau ber sama-sama dengan enzim dan molekul lain berfungsi dalam produksi makanan dengan cara fotosintesis. Organel ini biasanya berbentuk lonjong .Ukuran kloroplas adalah 2 m X 5 m, ditemukan dalam sel tumbuhan hijau dan dalam algae eukariotik. Kandungan kloroplas dipisahkan dari sitosol oleh suatu selubung yang terdiri dari atas dua membran yang dipisahkan oleh suatu intramembran yang sangat sempit. Di dalam kloroplas terdapat sistem membran yang lain, yang disusun menjadi kantungkantung pipih yang disebut tilakoid. Di beberapa derah , tilakoid ditumpuk seperti tumpukan kartu poker, yang menjadi struktur yang disebut grana. Cairan diluar garana disebut stroma. Dengan demikian membran tilakoid membagi bagian dalam kloroplas menjadi dua bagian; runag tilakoid dan stroma.

Gambar 10 : Kloroplas

Peroksisom Merupakan organel kecil yang dibatasi oleh membran tunggal . Fungsi dari peroksisom berhubungan dengan metabolisme hidrogen peroksida.

Peroksisom mengandung enzim yang mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen, yang menghasilkan hidrogen peroksida sebagai produk samping. Nama peroksisom diambil karena hasil sampingan metabolismenya adalah hidrogen peroksida. Beberapa peroksisom mengambil oksigen untuk memecahkan asam lemak menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat diangkut ke mitokondria sebagai bahan bakar untuk respirasi seluler. Peroksisom dalam hati menawarkan racun alkohol dan senyawa berbahaya lainnya dengan mentransfer hidrogen dari racunke oksigen. Hidrogen peroksida yang dibentuk dari metabolisme peroksisom merupakan suatu senyawa yang beracun, namun peroksisom memiliki enzim yang mampu mengubah hidrogen peroksida menjadi air. Peroksisom khusus yang terdapat pada jaringan penyimpanan lemak dari biji tumbuhsn disebut glioksisom, organel ini mempunyai enzim yang dapat mengawali pengubahan asam lemak menjadi gula yang dapat digunakan oleh biji sebagai sumber energi dan sumber karbon. Setidaknya sistem ini berlangsung sampi biji tersebut tumbuh dan mampu berfotosintesis. Peroksisom tumbuh dengan cara menggabungkan protein dan lipid yang dibuat dalam sitosol, dan memperbanyak diri menjadi dua setelah mencapai ukura tertentu.

Mikrotubula Mikrotubula ditemukan dalam sitoplasma semua sel eukariotik.

Mikrotubula berupa batang lurus dan berongga yang berdiameter kira-kira 25 m dan mempunyai panjang dari 200 m hingga 25 m. Dinding tabung berongga dibangundari protein globular yang disebut tubulin. Setiap molekul tubulin, terdiri atas dua sub unit polipeptida serupa, tubulin dan tubulin. Mikrotubula

memanjang dengan menambah molekul tubulin di ujung-ujungnya. Mikrotubula dapat dibongkar dan tubulinnya digunakan untuk membangun mikrotubula dimana saja didalam sel. Mikrotubula memberi bentuk dan mendukung sel dan juga berfungsi sebagai jalur yang dapat digunakan organel yang dilengkapi dengan molekul motor untuk dapat bergerak. Misalnya peran mikrotubula dalam mitosis dan meosis.

Mikrofilamen Mikrofilamen merupakn struktur protein yang ramping ( diameter 5-7 m ) yang terdapat baik pada tumbuhan maupun pada hewan. Kini diketahui bahwa mikrofilamen pada pada tumbuhan sama dengan pada hewan, yakni terdiri ari aktin dan terlibat dalam geraka dalam sel. Sitoplama tumbuh amat dinamis : arus sitoplasma mengalir dengan cepat ( siklosis atau aliran sitoplama ) sambil membawa organel. Hal ini mudah dilihat pada sel rambut Rheo discolor atau sel Vallisneria. Organel dapat bergerak secara mandiri : kloroplas bergerak ketempat dalam sel dengan cahaya optimal, vesikula diktiosom dapat bermigrasi kedaerah pertumbuhan atau sekresi. Mikrotubula serta protein juga dapat bergerak

Gambar 11 : Lokasi mikrotubula dan mikrofilamen pada sel

Gambar 12: Struktur mikrotubula dan mikrofilamen

DAFTAR PUSTAKA Madigan, M.T., J.M. Martinko., J. Parker. 2006. Brock Biology Of Microorganism. Pearson Education, Inc. New Jersey: 1019 hlm. Campbell, N.A., J.B. Reece., L.G . Mitchell. 2002. Biologi Jilid 2. Erlannga. Jakarta. Estiti, B.H., 1995. Anatomi Tumbuhan Bebiji. Penerbit ITB. Bandung .

Anda mungkin juga menyukai