Anda di halaman 1dari 18

REKAYASA LENSKAP

d. Penafsiran pada kontur


Arsitek lansekap yang tidak dapat menghayati bentuk kontur tentunya akan sulit untuk mengetahui bentukan muka tanah yang diinginkan. Jenis permukaan tanah terhadap suatu garis kontur : Muka tanah berjenis SWALE Muka tanah berjenis RIVER BOTTOM FLOOD PLAIN Muka tanah berjenis HOGS BACK RIDGE Muka tanah berjenis GLEN or DALE Muka tanah berjenis RAVINE Muka tanah berjenis CAMEL BACK RIDGE Muka tanah berjenis BUTTE Muka tanah berjenis BAY & PROMOTORY Muka tanah berjenis MEADOW Muka tanah berjenis CREST

e. Hukum six cardinal garis kontur


Hukum tersebut menguraikan bahwa : Garis kontur selalu berpasangan, Garis kontur tidak pernah berpotongan, Garis kontur mempunyai perbedaan tinggi yang sama, Garis kontur biasanya menutup, Garis kontur tidak pernah bersinggungan dan berimpit, dan Garis konturdapat membetikan identitas, misal arah aliran air.

f. Penyesuaian grading
Penambahan dan pemotongan muka tanah (cut & fill) 1. Grading di sekitar bangunan 2. Grading pada permukaan tanaha miring 3. Grading untuk jalan 4. Grading untuk dranase ( saluran pembuanagan)

g. Standar dan patokan grading plan


Ada 4 (empat) pertimbangan dan kriteria dalam penggunaan standar grading,yaitu

Pertimbangan iklim, Pertimbangan karakter dari topografi, Pertimbangan kondisi truktural tanah,serta Pertimbangan visual

h. Perhitungan cut and fill


Perhitungan cut and fill diperlukan untuk memperkirakan ke butuhan tanah urug. Perhitungan volume tanah urug dapat di peroleh dengan mempergunakan alat bantu,yaitu planimeter.

2 penyusuaian terhadap sirkulasi


a.

b.

c.

Pembentukan muka tanah erat kliatanya dengan sirkulasi yang dirancang. Sirkulasi penjalan kaki ataukendaraan perlu memperhatikan patokan standar, sistem konstruksi, ketebalan penamapang sirkulasi dan kekuatannya. Pada sirkulasai yang mendaki atau menurun, perlu di pertimbangkan sudut kemiringan jalan.bila di perlukan tangga harus di perhatikan kemiringan tangga agar tidak terlalu curam. Demikian pula sirkulasi pada daerah datar namun di di desain dalam posisi yang berkelok-kelok,untuk menyesuaikan kemiringan jalan, agar tercipta kenyamanan bagi pemakai terutama yang berkendaraan yang berkecepatan tinggi

3. Penyaluran aliran air


a.

b.

c.

Pembentukan dan pengolahan muka tanah akan terjadinya perbedaan muka ketinggian muka tanah.dila ini terjadi akan ada masalah pada tititk air pada bagian terendah yg menyebabkan banjir dan longsor. Mempertimbangkan masalah yang diakibatkan oleh hujan Dengan kesadaran bahwa akan terjadi aliran air,maka harus dipikirkan sistem drainase permukaan,

2. STUKTUR DALAM LANSEKAP


a. b.

c.
d. e. f.

Pengetahuan tentang stuktr dalam lanskap di dasarkan dalam hal-hal berikut : Pengetahuan material atau bahan lenskap Dasar ilmu mekanika dan keseimbanagan Teknik konstruksi kayu Teknik konstruksi beton Tekni rekayasapengamanan muka tanah Rekayasa penanaman

a. Pengetahuan material atau bahan lenskap


Dalam struktur konstruksi,penguwasaan materila atau bahan lanskap perlu di pahami, tentang bentuk, fungsi, ukuran, warna,kekuatan, sistem pemasangan, serta pengaruh tehadap bahan lain.

b.Dasar ilmu mekanika dan keseimbanagan


stuktur konstruksi dalam disain berkaitan erat dngan ilmu mekanika teknik.penguasaan terhadap ilmu mekanika sngat berguna untuk mengetahui kekuatan suatu bahan atau material terhadap gaya tekan dan gaya tarik, dan memadukan suatu bahan dengan bahan lainya .

c. Teknik konstruksi kayu


Konstruksi kayu banyak di gunakan dalam disain lanskap. Penggunaan bahan kayu ini di sebabkan karena tekstur kayu serta warna lebih menampil kan kesan alamiah.

d. Teknik konstruksi beton


Beton adalah campuran antara semen, air, pasir dan koral. Dalam arsitektur lanskap, beton banyak di gunakan untuk permukaan jalan setapak, pendestrian, bangku taman, tembok pembatas, dinding penahan tanah, pondasi lampu taman, bak bunga, kolam hias, dan kolam air mancur. Beton bertulang adalah beton yang diberikan penulangan besi di dalamnya,untuk membentuk beton diperlukan adanya cetakan beton atau bekisting yang terbuat dari papan kayu,multipleks, atau cetakan besi. Beton di rancang dan di sesuaikan dengan fungsi dan estetika yang di inginkan.

e. Tekni rekayasapengamanan muka tanah


Dengan adanya pengelolahan bentuk tanah memlalui sistem grading,kemungkinan akan terjadi longsor terutama pada bagian permukaan tanak yang sudut kemiringanny terjal. Untuk itu perlu di perlukan dinding penahan tanah (DPT) atau retaining wall. Hal yang perlu di perhatikan dalam rancangan DPT adalah faktor Kekuatan DPT, Bentuk struktur DPT, dan penampilan luar DPT.
a)

Faktor kekuatan DPT sangat tergantung dari gaya yang terjadi dari kemiringa tanah yang langsung mendorong dinding penahan tanah. Bila perhitunga gaya tersebut telah di ketahui ,maka besaran dinding dapat di perhitungkan. Bentuk struktur DPT 1. bentuk DPT tegak, biasanya di gunakan untuk menahan tanah dengan gaya yang kecil dan kemiringan yang datar. 2.bentuk DPT sepatu mempunyai 2bentuk L dan T terbalik.

b)

f. Rekayasa penanaman
Jenis penanaman pohon 1. Rekayasa penanaman pohon besar, 2. Rekayasa penana 3. man pohon perdu, 4. Rekayasa penanaman tanaman hias, dan 5. Rekayasa penanamanpenanaman rumput Tempat peletakan penanaman 1. Penanaman pada permukaan tanah, 2. Penanaman pada tempat khusus, antaralain bak tanaman dan pot tanaman, dan 3. Penanaman pada permukaan air Yang di perhatikan dalam penanaman 1. Kondisi tanaman yang akan di tanam, 2. Metode penanaman, 3. Kondisi tanah/media tanah, dan 4. Pasca penanaman.

3. SISTEM UTILITAS DALAM LANSKAP

a. Sistem irigasai penyiraman


1. 2.

3.

Tersedianya sumber air bersih Sistem perpipaan Keran air

b. Sistem penerangan luar(outdoor laghting system)


a. b. c.

Perletakan jaringan kabel Peletakan titik lampu Bentuk dan jenis lampu

TERIMAKASI H

Anda mungkin juga menyukai