Anda di halaman 1dari 3

3. Faktor-Faktor yang Diperhatikan Dalam Deskripsi Batuan Beku a.

Warna Batuan Warna batuan berkaitan erat dengan komposisi mineral penyusunnya.mineral penyusu n batuan tersebut sangat dipengaruhi oleh komposisi magma asalnya sehingga dari warna dapat diketahui jenis magma pembentuknya, kecuali untuk batuan yang mempun yai tekstur gelasan. Batuan beku yang berwarna cerah umumnya adalah batuan beku asam yang tersusun atas mineral-mineral felsik,misalnya kuarsa, potash feldsfar dan muskovit. Batuan beku yang berwarna gelap sampai hitam umumnya batuan beku intermediet diman jumlah mineral felsik dan mafiknya hampir sama banyak. Batuan beku yang berwarna hitam kehijauan umumnya adalah batuan beku basa dengan mineral penyusun dominan adalah mineral-mineral mafik. b. Struktur Batuan Struktur adalah kenampakan hubungan antara bagian-bagian batuan yang berbeda.pen gertian struktur pada batuan beku biasanya mengacu pada pengamatan dalam skala b esar atau singkapan dilapangan.pada batuan beku struktur yang sering ditemukan a dalah: a. Masif : bila batuan pejal,tanpa retakan ataupun lubang-luban g gas b. Jointing : bila batuan tampak seperti mempunyai retakan-retakan.kenapakan ini akan mudah diamati pada singkapan di lapangan. c. Vesikular : dicirikandengan adanya lubang-lubang gas,sturktur ini dibagi lagi menjadi 3 yaitu: Skoriaan : bila lubang-lubang gas tidak saling berhubung an. Pumisan : bila lubang-lubang gas saling berhubungan.

Aliran : bila ada kenampakan aliran dari kristal-kristal m aupun lubang gas. d. Amigdaloidal : bila lubang-lubang gas terisi oleh mineral-mineral sekunder . c. Tekstur Batuan Pengertian tekstur batuan mengacu pada kenampakan butir-butir mineral yang ada d i dalamnya, yang meliputi tingkat kristalisasi, ukuran butir, bentuk butir, gran ularitas, dan hubungan antar butir (fabric). Jika warna batuan berhubungan erat dengan komposisi kimia dan mineralogi, maka tekstur berhubungan dengan sejarah p embentukan dan keterdapatannya. Tekstur merupakan hasil dari rangkaian proses s ebelum,dan sesudah kristalisasi. Pengamatan tekstur meliputi : 1. Tingkat kristalisasi Tingkat kristalisasi batuan beku dibagi menjadi: Holokristalin, jika mineral-mineral dalam batuan semua berbentuk kristal-kri stal. Hipokristalin, jika sebagian berbentuk kristal dan sebagian lagi berupa mine ral gelas. Holohialin, jika seluruhnya terdiri dari gelas. b. Ukuran kristal Ukuran kristal adalah sifat tekstural yang paling mudah dikenali.ukuran kristal dapat menunjukan tingkat kristalisasi pada batuan. c. Granularitas Pada batuan beku non fragmental tingkat granularitas dapat dibagi menjadi bebera pa macam yaitu: Equigranulritas Disebut equigranularitas apabila memiliki ukuran kristal yang se ragam. Tekstur ini dibagi menjadi 2:

Fenerik Granular bila ukuran kristal masih bisa dibedakan dengan mata telanjang Afinitik apabila ukuran kristal tidak dapat dibedakan dengan mata telanjang atau ukuran kristalnya sangat halus. Inequigranular Apabila ukuran kristal tidak seragam. Tekstur ini dapat dibagi la gi menjadi : Faneroporfiritik bila kristal yang besar dikelilingi oleh kristal-kristal ya ng kecil dan dapat dikenali dengan mata telanjang Porfiroafinitik,bila fenokris dikelilingi oleh masa dasar yang tidak dapat d ikenali dengan mata telanjang. Gelasan (glassy) Batuan beku dikatakan memilimki tekstur gelasan apabila sem uanya tersusun atas gelas. 4. Bentuk Butir Euhedral, bentuk kristal dari butiran mineral mempunyai bidang kristal yang sempurna. Subhedral,bentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh sebagian bidang kristal yang sempurna. Anhedral, berbentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh bidang krista l yang tidak sempurna. Komposisi Mineral Berdasarkan mineral penyusunnya batuan beku dapat dibedakan menjadi 4 yaitu: 1. Kelompok Granit Riolit Berasal dari magma yang bersifat asam,terutama tersus un oleh mineral-mineral kuarsa ortoklas, plaglioklas Na, kadang terdapat hornbl ende,biotit,muskovit dalam jumlah yang kecil. 2. Kelompok Diorit Andesit Berasal dari magma yang bersifat intermediet,terutam a tersusun atas mineral-mineral plaglioklas, Hornblande, piroksen dan kuarsa bio tit,orthoklas dalam jumlah kecil 3. Kelompok Gabro Basalt Tersusun dari magma yang bersifat basa dan terdiri dar i mineral-mineral olivine,plaglioklas Ca,piroksen dan hornblende. 4. Kelompok Ultra Basa Tersusun oleh olivin dan piroksen.mineral lain yang mungk in adalah plagliokals Ca dalam jumlah kecil. e. Derajat Kristalisasi Derajat kristalisasi mineral dalam batuan beku, terdiri atas 3 yaitu : Holokristalin Tekstur batuan beku yang kenampakan batuannya terdiri dari keseluruhan mineral y ang membentuk kristal, hal ini menunjukkan bahwa proses kristalisasi berlangsung begitu lama sehingga memungkinkan terbentuknya mineral mineral dengan bentuk kr istal yang relatif sempurna. Hipokristalin Tekstur batuan yang yang kenampakannya terdiri dari sebagaian mineral membentuk kristal dan sebagiannya membentuk gelas, hal ini menunjukkan proses kristalisasi berlangsung relatif lama namun masih memingkinkan terbentuknya mineral dengan b entuk kristal yang kurang. Holohyalin

Tekstur batuan yang kenampakannya terdiri dari mineral yang keseluruhannya berb entuk gelas, hal ini menunjukkan bahwa proses kristalisasi magma berlangsung rel atif singkat sehingga tidak memungkinkan pembentukan mineral mineral dengan bent uk yang sempurna. f. Sifat Batuan Sifat Batuan Beku dibagi menjadi 3 antara lain : Asam (Felsik) Batuan beku yang berwarna cerah umumnya adalah batuan beku asam yang tersusun a tas mineral-mineral felsik. Intermediet Batuan beku yang berwarna gelap sampai hitam umumnya batuan beku intermediet dim an jumlah mineral felsik dan mafiknya hampir sama banyak. Basa (Mafik) Batuan beku yang berwarna hitam kehijauan umumnya adalah batuan beku basa dengan mineral penyusun dominan adalah mineral-mineral mafik. Ultrabasa (Ultramafik ) Batuan beku yang berwarna kehijauan dan berwarna hitam pekat dimna tersusun oleh mineral mineral mafic seperti olivin.

Anda mungkin juga menyukai