Anda di halaman 1dari 5

BAB 7 MIKROSKOP Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium bilogi.

Dapat dipastikan bahea tanta mikroskop, tidak ada kegiatan laboratorium yang berarti bagi kita semua, karena hampir semua mata kuliah biologi memerlukan mikroskop dalam kegiatan laboratoriumnya. Dengan macam mikroskop yang semakin canggih, kegiatan laboratorium menjadi lebih menarik. Pada bab ini akan dibahas mengenai mikroskop, komponen, macam mikroskop, dan penggunaan dan cara memeliharanya. A. BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP Mikroskop terdiri dari bagian-bagian optik dan non optik. Bagian optik meliputi lensa-lensa. Lensa-lensa mikroskop merupakan lensa bagian (compound lenses) yang disatukan menjadi suatu unit kesatuan. Bagian non optik meliputi antara lain kaki, memutar, dan meja. Bagian mikroskop serta fungsinya akan bicarakan dibawah ini. 1. Kaki Bentuk umum dari kaki seperti tapal kuda, yang berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop. Pada kaki melekat lengan dengan semacam engsel, pada mikroskop sederhana (model student). 2. Lengan Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat ditegakkan atau direbahkan. Lengan dipergunakan juga untuk memegang mikroskop pada saat memindahkan mikroskop. 3. Cermin Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi untuk memantulkan sinar dari sumber sinar. Cermin datar digunakan bila sumber sinar cukup terang, dan sumber sinar digunakan bila sumber sinar kurang. Cermin dapat dilepas dan diganti dengan sumber sinar dari lampu. Pada mikroskop model baru, sudah tidak lagi dipasang cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang pada bagian bawah (kaki). 4. Kondensor Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulan sinar. 5. Diafragma Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat apada diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor. 6. Meja preparat Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan dilihat. Objek diletakkan pada meja dengan dijepit oleh penjepit. Di bagian tengah meja terdapat lubang untuk dilewati sinar. Pada jenis mikroskop tertentu, kedudukan meja tidak dapat dinaik

atau turunkan. Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat dapat dinaik-turunkan. 7. Tabung Di bagian atas tabung terletak lensa okuler, dengan pembesaran tertentu (5X, 10X, atau 15X). di bagian bawah tabung terdapat alat yang disebut revolver. Pada revolver tersebut terdapat lensa objektif. Dengan perbesaran beraneka macam sesuai dengan model dan pabrik pembuatannya, misalnya 10X, 40X atau 100X. selain itu terdapat sifat atau karakterisrik lensa objektif yang perlu diketahui. Bila kita perhatikan pada lensa objektif tertera X10/0,25, yang artinya lensa objektif pembesaran 10X dengan NA 0,25. Arti NA disini ialah Numeric Amperture (bukaan numeric) yang menunjukkan lebar maksimum dari kerucut sinar yang masuk ke lensa (objektif), dan akan berpengaruhterhadap resolusi lensa objektif. Makin besar nilai NA, makin tinggi resolusi lensa. NA ditentukan oleh hubungan berikut: NA = sin xn = 1/2 sudut dari kerucut sinar yang masuk ke lensa objektif (dan ditentukan oleh diameter lensa). n = indeks bias (revractif index) dari medium antara objek dan lensa. Sifat lain dari lensa objektif ialah besaranya resolusi (resolution), yang menyatakan jarak minimum antara dua titik yang masih dapat dibedakan oleh sistem lensa dan merupakan fungsi dari diameter bukaan lensa dan panjang gelombang sinar yang digunakan secara eksperimentil nilai limit resolusi dapat dinyatakan sebagai berikut:

Lensa-lensa objektif tersebut dapat diputar pada revolvernya untuk dipilih mana yang akan dipergunakan. Pada mikroskop tentu bentuk tabung tidak lurus, melainkan membentuk sudut dan dapat diputar kekanan atau ke kiri pada bidang datar. 8. Pengatur kasar dan halus Komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat. Pada mikroskop dengan tabung lurus, pengatur kasar dan halus untuk menaik-turunkan tabung dan sekaligus lensa objektif. Pada mikroskop dengan tabung miring (membuat sudut), pengatur kasar dan halus untuk menaikkan-menurunkan meja, sehingga dengan sendirinya mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek.

B. MACAM MIKROSKOP Macam atau jenis mikroskop beraneka ragam, dari yang sederhana, untuk keperluan sekolah menengah, sampai dengan yang cukup canggih untuk keperluan penelitian. Cirri utama dari keragamannya antara lain dari mikroskop satu okuler (mono okuler) dengan tabung tegak dan miring, penggunaan dua okuler (binokuler) atau tiga (trinokuler), kekuatan lensa yang dipakai, sumber sinar (menggunakan lampu yang terpasang), bahkan dapat dipasang kamera (kamera diam atau video) Pada mokroskop trinokuler dan dapat disambungkan ke monitor TV.

Semua perlengkapan ini semakin menyamankan pengguna mikroskop. Ada perlengkapan lain untuk mikroskop, yaitu penyediaan lensa (objektif) phase contrast. Lensa ini digunakan untuk melihat objek yang tidak diberi warna. Mikroskop yang digunakan untuk melihat benda secara tiga dimensi mempunyai okuler dua buah, misalnya untuk mengamati lalat buah. Mikroskop ini disebut pula mikroskop stereo atau mikroskop untuk pembedahan (dissecting microscope). Pada mikroskop ini sumber sinar alami dipantulkan oleh cermin ke objek. Pada model baru sumber sinar berasal dari lampu yang sudah terpasang pada badan mikroskop. Kuat pembesaran mikroskop stereo berkisar antara 20X sampai 40X. C. PENGGUNAAN MIKROSKOP Hal-hal yang perlu diperhatikan bila akan menggunakan mikroskop: 1. Selalu membawa mikroskop dengan dua tangan, satu dibawah kaki mikroskop dan satu lagi memegang lengan mikroskop. Bila menggunakan preparat basah, tabung mikroskop selalu dalam keadaan tegak, berarti pula meja dalam keadaan datar. Ini berlaku untuk mikroskop dengan tabung lurus atau tegak, tidak berlaku untik mikroskop dengan tabung miring, karena pada mikroskop macam terakhir ini kedudukan meja selalu datar. 2. Preparat basaha harus selalu ditutup dengan gelas penutup pada saat dilihat dibawah mikroskop. 3. Selalu menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk cermin. 4. Bila ada bagian mikroskop tidak bekerja dengan baik atau hilang laporkan segera pada penanggung jawab praktikum atau laboran untuk mendapatkan perbaikan atau ganti dengan mikroskop lain yang masih baik. 5. Anda tidak dibenarkan untuk melepas lensa-lensa mikroskop dari tempatnya. 6. Setelah selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa objektif pembesaran paling rendah pada kedudukan lurus kebawah. Di bawah ini dikemukakan bagaimana kita melihat suatu objek atau preparat dengan mikroskop; 1. Meja mikroskop dalam keadaan datar (untuk mikroskop dengan tabung tegak) dan lensa objektif pembesaran rendah misalnya 10X dipasang dengan kedudukan segaris sumbu dengan lensa okuler. 2. Melihat melalui lensa okuler dengan satu mata (dua mata untuk mikroskop binokuler), untuk melihat apakah sinar sudah asuk kedalam sistem. Sesuaikan cermin agar sinar cukup tersedia, atau nyalakan lampu serta sesuaikan jumlah sinar yang diperlukan. Sesuaikan lubang diafragma sehingga sinar yang diterima mata optimal, tidak terlalu terang atau redup. 3. Jauhkan lensa objektif dari meja dengan cara memutar pengatur kasar ke atas. Letakkan preparat dibawah objektif. Dengan melihat dari samping mikroskop, sesuaikan lensa objektif pembesaran rendah pada jarak kira-kira 1 cm dari preparat. Lihat lagi melalui okuler, dan naikkan tabung mikroskop dengan memutar pengatur kasar perlahan-lahan kearah belakang (kea rah badan anda), sampai preparat tampak jelas atau focus. Atau

menurunkan meja dengan pengatur kasar pada jenis mikroskop yang mejanya dapat dianaik-turunkan. 4. Sesuaikan sinar yang masuk dengan mengatur lubang diafragma dan kondensor untuk memperoleh pencahayaan yang sesuai, dan memutar pengatur halus sehingga preparat tampak jelas/focus. 5. Lihat lagi dari arah samping mikroskop, dan dengan hati-hati putarlah lensa objektif perbesaran lebih tinggi (misalnya 45X) pada kedudukannya. Perhatikan agar lensa tersebut tidak menyinggung preparat. Kemudian lihat lagi melalui okuler, dan fokuskan preparat dengan cara memutar perlahan-lahan pengatur halus ke belakang (kea rah badan anda). Sesuaikan pencahayaan dengan memutar diafragma dan kondensor. Pada mikroskop yang sudah ada lampunya, sesuaikan pencahayaan lampu dengan memutar tombol lampu. 6. Amati preparat dan bila perlu digambar. Satu mata melihat melalui okuler (pada mikroskop monokuler) dan mata lain untuk melihat gambar. 7. Bila pengamatan telah selesai, putarlah lensa objektif perbesaran tinggi dang anti dengan perbesaran rendah. 8. Naikkan tabung mikroskop (atau turunkan meja preparat) dengan menggunakan pengatur kasar dan setelah itu ambil preparat dari meja preparat. 9. Bila akan mengamati preparat bakteri perlu diperlakukan khusus yaitu menggunakan minyak imersi yang diteteskan diatas preparat. Setelah langka 5 jauhkan lensa onjektif dari preparat. Dan kemudian teteskan setetes minyak imersi pada preparat. Putar atau pasang lensa objektif dengan pembesaran 100X dan turunkan lensa tersebut sampai menyentuh minyak imersi. Minyak imersi berfungsi untuk menaikkan indeks bias cahaya sehingga objek dapat terlihat dengan lebih jelas. Untuk menentukan kemampuan pembesaran total suatu mikroskop yaitu kalikan kalikan pembesaran lensa okuler dengan pembesaran lensa objektif. Contoh: OKULER 10 X 10 X 10 X OBJEKTIF 10 X 45 X 100 X PEMBESARAN TOTAL 100 X 450 X 1000 X

D. PEMELIHARAAN MIKROSKOP Pemeliharaan alat laboratorium sangat diperlukan dalam rangka kesinambungan kerja laboratorium, termasuk dalam hal ini pemeliharaan mikroskop. Beberapa ketentuan dalam pemeliharaan mikroskop adalah sebagai berikut: 1. Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu, dan bebas dari uap asam dan basa. Tempat penyimpanan yang sesuai ialah kotak mikroskop yang dilengkapi dengan silica gel, yang bersifat higroskopis, sehingga lingkungan sekitar mikroskop tidak

lembab. Selain itu dapat pula diletakkan dalam lemari yang diberi lampu untuk mencegah tumbuhnya jamur. 2. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik dapat dibersihkan menggunakan kain flannel. Untuk membersihkan debu yang terselip di bagian mikroskop tersebut dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera. 3. Lensa-lensa mikroskop, okuler, objektif dan kondensor dibersihkan dengan menggunakan tisu lensa yang ddiberi alcohol 70%. Jangan sekali-kali membersihkan lensa menggunakan sapu tangan atau lap kain. 4. Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Pada penggunaan xilol harus hati-hati, jangan sampai xilol menempel pada bagian mikroskop non optik karena akan merusak cat atau merusak bahan plastik. Dengan mematuhi petunjuk penggunaan dan pemeliharaan mikroskop, diharapkan mikroskop dapat bertahan lebih lama untuk dipergunakan pada kegiatan laboratorium bilogi.

Anda mungkin juga menyukai