Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN PELAKSANAAN CARA DALAM PEMBINAAN AKHLAK REMAJA KORBAN NARKOBA (penelitian di lingkungan SMP Negeri 6 Bandung) SKRIPSI

Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana agama pada
jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah STIT AT-Taqwa ciparay kabupaten bandung.

OLEH : Dadang Juanda NIM : 11120863

Bandung 2013/1434

PENDAHULUAN

A .Latar Belakang Masalah. Al-Ghazali mengatakan bahwa kepribadian manusia itu dasarnya ,dapat menerima segala sesuatu pembentukan tetapi lebih cenderung kepada kebaikan dari pada kepada kejahatan jika kemudian manusia membiasakan dirinya berbuat jelek, maka jeleklah kelakuannya, dan apabila ia membiasakan diri kepada kebaikan, maka menjadi baiklah kelakuannya. jika seorang manusia membiasakan diri sejak kecil makan tanah , maka tanahlah yang menjadi makanannya yang enak. (Abu Bakar Aceh,1996 ; 34) Begitupun seorang remaja yang membiasaklan dirinya untuk mengkonsumsi barang terlarang seperti narkoba/miras ,arak,ganja,pil ekstasi dan sejenisnya. maka itulah yang akan menjadi makanan terenaknya buatnya yang akan nantinya ia akan merasa lapar apabila belum mendapatkan nya dalam waktu yang sudah saatnya untuk mengkonsumsi nya lagi. Mengingat dampak yang sebabkan dari menkonsumsi obat semacam ini mengakibatkan ketagihan bagi bagi pengkonsumsi juga dapat kerusakan-kerusakan fisik dan mental sebagaimana yang di ungkap oleh Dadang Hawari (Republika,Kamis,10 Oktober,1996) yaitu rusaknya organ-organ tubuh sperti TBC,asma,bronchitis,hepatitis.sedangkan kerusakan mental dengan rusaknya saraf yang mengakibatkan mereka (pengkonsumsi) kehilangan akal.

Dalam hal ini pemerintah telah berusaha mengantisipasi masalah tersebut dengan mengeluarkan peraturan antara lain: 1. Inpres No.6 tahun 1971 untuk membentuk lembaga penanggulangan narkoba dan obat berbahaya. 2. Bulan Juli 1972 pemerintah membuka lembaga ketergantungan obat untuk merawat penderiata narkoba,pilekstasidan sejenisnya serta obat berbahaya.

Maka muncul lah lembaga-lembaga ketergantunagan obat untuk merawat penderita narkoba dan obat berbahaya ini antara lain: 1. Cara medis terapi. - Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Rumah Sakit Fatmawati , Jakarta Selatan. - Bagian Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit UMum & Swasta. - Perkumpulan Mental Sehat. 2. Bagian Rehabilitasi. - Wisma Permadi Siswi, Cawang Jakarta. - Wisma Khusnul Khatimah, Slipi Jakarta.

Namun Usaha tersebut kiranya masih minim dalam hasilnya mengingatkan dari Polda Metro Jaya tentang pemakai narkoba dari setiap tahunnya terus meningkat ,seperti yang di ungkap REPUBLIKA,2 April,1996 bahwa kuantitas pemakai narkoba menurut pendidikan SD sampai Perguruan Tinggi (PT) dan lainnya di peroleh data sebagai berikut . 257 orang (1990) 350 orang (1991) 274 orang (1992) 413 orang (1993) 285 orang (1994) 308 orang (1995) bahwa di tahun 1997 yang lalu kelihatan nya makin marak dengan munculnya pil ekstasi, hal ini memberikan cirri sedang terjadinya degradasi moral anak bangsa.

Sementara ini SMP Negeri 6 dengan DKM Al-Brakah dan para guru Agama/BP yang merupakan tempat penyadaran bagi remaja/siswa yang menjalani degradasi moral baik laki-laki maupun perempuan sebagai proses penyadaran mereka di usahakan untuk di kembalikan pada akhlak yang semula,untukmenyadarkan secara intensif aktivutas yang telah mereka lakukan merupakan kesalahan dari kacamata kemanusiaan .bahkan Allah Berfirman.

Artinya: Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. Dan Rasulullah bersabda : ingat kepada Allah merupakan obat yang mustajab yang menyembuhkan segala penyakit hati dan sesungguh nya untuk segala perkara ada obat penyembuhnya sedangkan penyuci hati adalah dzikir.

B. Perumusan Masalah. Seperti yang telah di uraikan di atas ,maka di rumuskan masalah-masalah yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.Bagaimana Pelaksanaan metoda dalam membina akhlak remaja korban narkoba/miras? 2.bagaimana perilaku ke agamaan mereka? 3.bagaimana hubungan antara pelaksanaan metoda dalam pembinaan akhlak remaja korban narkoba dengan perilaku keagamaan mereka?

C.Tujuan Penelitian. berdasarkan perumusan masalah di atas ,maka pengertian ini di upayakan untuk mengetahui secara tuntas mengenai : 1. Pelaksanaan dalam pembinaan akhlak remaja korban narkoba dan miras. 2.Perilaku ke agamaan mereka. 3.hubungan antara pelaksanaan cara dalam pembinaan akhlak remaja / siswa korban narkoba dengan perilaku keagamaan mereka sehari-hari.

D. Kerangka Pemikiran

Dalam Kancah globalisasi dimana terdapat pengikisan moralitas yang hamper mencapai tahap kronis ,agama sebagai pandangan dunia yang menyeluruh mempunyai peranan secara strategis untuk menanggulangi permasalahan di atas ,dimensi-dimensi agama yang sekaligus menyeimbangkan tatanan transendensi dan imonensi berbicara secara intern pada spectrum kemanusiaan dan salah satunya adalah spritualitas ,dalam hal ini thorekat oleh Abu Bakar Aceh sebagaijalan menuju Allah yang dapat membawa manusia kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Metoda C Achmad Tafsir 1995 ; 35) adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian cara yang tepatdan cepat dalam melakukan sesuatu Di sisi lain Al-Ghazali yang di ikuti Abu Bakar Aceh (1996;35) mengatakan bahwa jiwa itu dapat di latih ,di kuasai,di ubah kepada perbuatan akhlak yang mulia dan terpuji adapun dalam tinjauan psikologis bahwa perilaku seseorang itu akan timbulsetelah ada nya factor psikologisyang mendahuluinya,yakni salah satunya dengan pelaksanaan metoda yang ada di lingkungan itu sendiri. dengan perkataan lain,perilaku keagamaan itu muncul dari bagaimana pelaksanaan metoda thorekat dalam membina akhlak. Pernyataan pelaksanaan metoda thorekat dapat mempengaruhi aktivitas keagamaan ,dapat dipahami dari sebuah contoh seorang remaja yang ikut melaksanakan metoda thorekat dapat mandi,tauabattalkin dzikir shalat) di asumsikan remaja itu akan termotivasi untuk memperdalam pengetahuan kognitifnya mengenal metoda itu hingga remaja tersebut memiliki pengetahuan agama dan akhirnya dapat di asumsikan bahwa remaja itu akan memiliki aktivitas /perilaku keagamaan sebagai pewujudan pengetahuan agamanya yg teah didapatinya. Dekripsi di atas sangat gambling dan jelas bahwa aktivitas remaja ini tidak dapat dilepaskan dari pelaksanaan metoda thorekat (Dzikrirrulah).

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai hubungan antara pelaksanaan metoda tharekat dalam membina akhlak remaja dengan perilaku keagamaan ,terlebih dahulu harus ditentukan indicator tiaptiap variable ,pendalaman variable pelaksanaan metoda thorekat pengangkatan datanya di arahkan pada indicator : 1. Melaksanakan mandi taubat. 2. Melaksanakan shalat 5 waktu. 3. Melaksanakan shalat sunat tahajud (shalat tengah malam) 4. Membaca dzikri(inabah 1980:68) Sedangkan Variabel dengan perilaku keagamaan pengarahan datanya di arahkan pada indicator : 1.Hubungan remaja denagn Allah sewperti : shalat malam ,dzikir dan bersyukur. 2.hubungan remaja siswa denagn lingkunagan sekitar ,seperti mengolah dan memanfaatkan serta memeliahara apa-apa yang ada di sekitar nya (Ahmad D Marimban 1989) Untuk lebih jelasnya penulis akan menggambar atur pemikiran dia ata melalui skema di bawah ini . HUBUNGAN / KORELASI Pelaksanaan cara Torekat -Pembiasaan -Teladan -Latihan 1.Melaksanakan talqim dzikir. 2. Melaksanakan dzikir. 3. Melaksanakan mandi taubat. 4.Shalat berjamaah. Perilaku Keagamaan 1. Hubungan remaja pada Allah -Shalat malam. -Dzikir. -Bersyukur. 2.Hubungan remaja pada Pembina/orang tua/teman -Mengucap salam -Bertutur kata yang baik -Saling Tolong menolong 3. Hubungan remaja pada alam sekitar -Memelihara -Mengolah bahan yg tersedia di alam. RESPONDEN

E.Hipotesis. Menurut Suharsimi Arikunto (1992:26) hipotesis ialah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yg terkumpul, penelitian ini melibatkan variable yaitu pelaksanaan cara tharekat dalam membina akhlak remaja / siswa korban narkoba dan perilaku keagamaan mereka.

F.Langkah-langkah penelitian.

1.Penentuan Jenis Data. Data yg di pilih dalam penelitian ini mencakup data kualitatif dan kuantitatif.

2.Panduan Sumber Data. a.Penentuan lokasi penelitian. Penelitian ini akan di pusatkan di lembaga pembinaan DKM AL Barakah ,SMP Negeri 6 Kelurahan Kebon jeruk,Kecamatan Andir Bandung.

b.Populasi. Populasi (Sajian 1989: 6) adalah semua nilai yang mungkin ,baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif atau pun kauatitatif dan karakterristik tertentu mengenai sejumlah objek yang jelas.

c.Sampel Untuk Penyelidikan deskritif seperti sample manusia biasa keadaannya diatas 30 unit yang juml;ah nya sebesar populasi seringkali disebut sampel total

Anda mungkin juga menyukai