Anda di halaman 1dari 4

1.

1.

2.

3.

2.

3.

4.

5.

Demam tifoid (typoid fever) atau yang lebih terkenal dengan penyakit tifus ini merupakan suatu penyakit pada saluran pencernaan yang sering menyeran anak-anak bahkan orang dewasa. Penyabab penyakit tersebut adalah bakteri salmonella typhi. Gejalah-gejalah yang kerap terjadi antara lain seperti nyeri pada perut, mual, muntah, demam tinggi, sakit kepala dan diare kadang-kadang bercampur darah. Penularan penyakit tifus ini, pada umumnya itu di sebabkan oleh karena melaui makanan ataupun minuman yang sudah tercemar oleh agen penyakit tersebut. Biasa juga, karena penanganan yan kurang begitu higenis ataupun juga disebabkan dari sumber air yang sering digunakan yang digunakan untuk menggunakan untuk seharihari. Salmonella merupakan kuman berbentuk batang gram negatif yang umumnya bererak dengan flagel dan bersifat aerobic. Salmonella memiliki sedikitnya 5 macam anti gen, yaitu : Antigen o (antigen somatik), yang terletak pada lapisan luar pada tubuh kuman. Bagian ini tahan terhadap panas dan alcohol tetapi tidak terhadap formaldehid. Lipopolisakarida dari antigen O terdiri dari 3 regio sebagai berukut : Region I, mengandung antigen O spesifik atau antigen dinding sel dan merupakan polimer dari unit oligosakarida yang berulang-ulang. Antigen O ini berguna untuk pengelompokan serologis. Region II, terikat pada antigen O dan terdiri dari core polysaccharide serta merupakan sifat yan konstan dalam suatu genus Enterobacteriaceace tetapi berbeda antara genera. Region III, mengandung lipid yang terikat pada core polysaccharide yang merupakan bagian yang toksik dari molekul. Lipid A menempelkan lipopolisakarida pada membran permukaan sel. Antigen H (antigen flagela), yang terletak pada flagella, fimbrie atau pili dari kuman. Antigen ini mempunyai struktur kimia suatu protein dan tahan terhadap formaldehid tetapi tidak tahan terhadap panas dan alcohol. Antigen Vi, yang terletak pada kapsel ( envelope) dari kuman yang dapat melindungi kuman terhadap fagositosis. Ketiga macam antigen tersebut diatas, didalam tubuh penderita akan menimbulkan pula pembentukan 3 macam antibody yang lazim tersebut agglutinin. Outer membrane protein (OMP), antige n OMP S.typhi merupakan bagian dari didin sel yang terletak di luar membrane sitoplasma lapisan peptidoglikan yang membatasi sel terhadap lingkungan sekitarnya. OMP berfungsi sebagai barier fisik yang mengendalikan masuknya zat dan cairan kedalam membrane sitoplasma, dan berfungsi sebagai reseptor untuk bakteriofag dan bakterisin. Heat hock protein (HSP) atau stress protein Heat hock protein adalah protein yang memproduksi oleh jasad renik dalam lingkungan yang terus berubah, terutama yang menimbulkan stress pada jasad renik tersebut dalam usahanya mempertahankan hidupnya.

1. 2. 3.

1.

2.

3. 4.

Sarana laboratorium untuk membantu menegakan diagnosis demam tifoid dalam garis besarnya dapat digolongkan dalam tiga komponen, yaitu : Isolasi kuman menyebabkan S. typhi, dari specimen klinis, seperti darah, sumsum tulang, urin, tinja dan cairan duodenum. Imunoasay untuk malacak kenaikan kadar antibody terhadap antigen.S typhi menentukan adanya antigen spesifik dari S. typhi. Uji polymerase chain reaction (pcr) untuk melacak DNA spesifik dari S.typhi. Pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan hematologi,urinalis, kimia klinik . imunoserologi, dan biologi molekuler. Pemeriksaan m,enunjukan untuk membantu menegakkan diagnosis (adalkalanya bahkan menjadi penentu diagnosis), menetapkan prognosis, memantau perjalanan penyakit dan hasi pengobatan serta timbulnya penyulit. Usaha yang tertua untuk melacak adanya kenaikan titer kadar antibody terhadap S.typi yaitu dengan cara penentuan titer agglutinii O dan II dengan uji widal yang telah di pakai sejak tahun 1896. Uji widal yang menggunakan suspensi basil s.typhi atau paratyphi untuk menentukan titer agglutinin dalam serum penderita demam tifoid atau paratifoid, walaupun banyak mempunyai kelemahan, sampai sekarang ini masih merupakan imunoasay yang paling banyak dipakai untuk menunjang diagnosis demam typhoid di klinik. Antigen dari uji widal : Antigen H (antigen flagella) Di buat dari S. typhi yang motil dengan permukaan koloni yang licin. Kuman dimatikan dengan larutan formalin 0,1% Antigen O (antigen somatic) Di buat dari strain S. typhi yang tidak motil. Untuk membunuh kuman dipakai alkohol absolute dan sebagai pengawet di pakai larutan phenol 0,5%. Sebelum dipakai konsentrasi alcohol harus di encerkan sampai menjadi 12%. Antigen PA (S.paratyphi A) Di buat dari strain S.paratyphi A. untuk membunuh kuman dipakai formalin 0,1%. Antigen PB (S. paratyphi B Dibuat dari strain S.paratyphi B. untuk membunuh kuman di pakai formalin 0,1%. Sebelum dipakai, suspense beberapa antigen tersebut diatas harus diencerkan lebih dahulu dengan larutan salin normal steril sampai mencapai kekeruhan sama dengan tabung nomor 3 dari Mc. Forland (3 unit Mc.farland yang sesuai dengan 9 x 10 kuman/ml). Dalam memilih antigen untuk uji widal, di anjurkan untuk memakai yang dibuat sendiri dari beberapa strain atau faga salmonella yang ada didaerah endemis yang bersangkutan daripada beberapa antigen baku yang dijual dipasaran dan dibuat dari beberapa strain dan faga salmonella yang berasal dari Negara lain, sebab kurang sensitive dan spesifik serta sering memberikan hasil negatif maupun positif semu. Sebaiknya untuk satu provinsi dipakai satu jenis antigen yang dibuat dari

beberapa strain salmonella yang ditemukan diprovinsi yang bersangkutan. Untuk menurangi hasil yang negative semu dipakai anigen yang multistrain daripada antigen yang monostrain sebab antigen yang multistrainmempunyai spectrum yang lebih luas.

TESLBORATORIUM 1. Pemeriksaanwidal (kualitatif) PRAANALITIK Judul: pemeriksaan widal uk mengetahui ada tidaknya antibody spesifik terhadap antigen salmonella SP dalam serum.

a antibody salmonella typhi dan salmonella paratyphi dalam serum sampel akan bereaksi dengan antigen yang terdapat dalam reagen widal. Reaksi dengan adanya aglutinasi. cara antigenis salmonella typosa di bagi menjadi: antigen somatic atau antigen O, antigen flageller atau antigen H, dan antigen Vi. Kegunaan pemeriksaan widal adalah mencari ada tidaknya zat anti dan mengukur titer zat anti trehadap kuman salmonella Sp dalam serum penderita tersangka. Typus abdominalis, antigen yang digunakan adalah suspense kuman salmonella Sp dan proteus Sp yang telah dimatikan dan diolah menjadi antigen O (antigen somatik) dan antigen H (antigen flagella). Jika salmonella masuk kedalam tubuh maka anti O lebih cepat muncul dan membeeri respon dari pada anti H, dan anti O lebi cepat hilang dari pada anti H.

danbahan: 1. 2. 3. 4. 5.

1. 2. 3. 4. 5.

Serum Reagen Widal Rotator atau batang pengaduk Pipet tetes Slide ANALITIK Carakerja Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan Pipet satu tets serum (20) keadaan lingkaran yang terdapat dalam slide dengan kode O,H,HA dan CP dan CN Tambakan masing-masing satu tetes reagen widal sesuia dengan kode slide, begitu pula pada CN dan Cp Campur antigen dan serum dengan batang pengaduk berbeda dan lebarkan kemudian goyang-goyangkan selama satu menit Amati reaksi yang terjadi. PASCAANALITIK Interpretasi Hasil :bi Posotif : Bila terjadi aglutinasi

Negative : Bila tidak terjadi aglutinasi

Anda mungkin juga menyukai