Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KE 3 STUDIO DESAIN ARSITEKTUR 2 / sem.

genap 2012/2013

MINI KAFE

BUKU

TEMA: NARSIS
Pemberian Tugas Durasi Tugas : Selasa, 26 Maret 2013. : 3 minggu ( 26 /03-2013 S/D 16/04-2013 )

Pengumpulan Tugas & Display : 16/04- 2013

A. PENGANTAR
Di era globalisasi seperti saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang dengan pesat.Semua informasi dapat diperoleh dengan begitu mudah melalui berbagai macam media yang ada. Buku adalah media yang paling sederhana untuk dapat memperoleh dan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan pengetahuan Buku merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting. Manfaat buku selain sebagai jendela dunia dimana masyarakat bisa mendapatkan informasi, juga sebagai sarana rekreasi bagi mereka yang membacanya. Buku tidak terlepas dari keberadaan Toko Buku, Perpustakaan, Taman Bacaan, dan lain lainnya, sebagai fasilitator sehingga keduanya mempunyai peran terhadap satu sama lain. Fasilitasfasilitas tersebut selain sebagai tempat menjual buku ( pada Toko Buku), membaca & meminjam buku (pada Perpustakaan dan Taman Bacaan), dapat juga berfungsi sebagai sarana rekreatif & menambah wacana ilmu pengetahuan. Saat ini konsep edutainment (pendidikan yang dipadukan dengan rekreasi & hiburan) sudah merambah di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dll. Salah satu dari pengembangan konsep ini ialah dengan cara memadukannya dengan fasilitas lain yang bersifat rekreatif misalnya cafe.untuk memberi kenyamanan pada saat membeli atau membaca buku. Fasilitas tambahan salah satunya adalah caf. Di kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, Surabaya telah banyak Toko Buku, Perpustakaan atau Taman Bacaan yang memadukan dirinya dengan fasilitas rekreatif caf, sehingga disebut Kafe Buku. Dengan adanya perpaduan tersebut diharapkan akan mampu meningkatkan daya tarik sehingga meningkatkan jumlah kunjungan masyarakat. Kafe buku di kota-kota besar tersebut diatas relatif merupakan bangunan yang cukup luas antara 300 m2 s/d 1000 m2. ( Contoh : Leksika Bookstore di Jakarta adalah kafe buku dengan luas sekitar 1300 m2 / 4 lantai, merupakan perpaduan Toko Buku dengan Kafe ) Mini Kafe Buku ( MKB) lebih dipahami sebagai sebuah kafe buku yang mempunyai luasan dan kapasitas minimal, luasan bangunan antara 60m2 s/d 100 m2, dengan kapasitas terbatas. MKB merupakan perpaduan antara Taman Bacaan Masyarakat atau Perpustakaan Mini dengan Kafe. Biasanya berada di kawasan-kawasan strategis perkotaan baik dikawasan komersial maupun disekitar kawasan pendidikan.

B. BEBERAPA PENGERTIAN DALAM KONTEKS TEMA TUGAS


Pengertian Kafe : 1. a small restaurant selling light meals and drinks. 2. Kafe merupakan tempat menyediakan fasilitas makan dan minum, dengan kategori yang bisa dikelompokan atas restoran (resto) dan coffe shop (kafe) dan juga Bar, istilah yang diambil dari counter minuman pada tradisi barat ( sumber : Indonesia Desain edisi Cafe dan Resto vol 2 no. 9 th.2005)

Pengertian Umum Perpustakaan Perpustakaan dapat diartikan secara luas sebagai salah satu unit kerja yang berupa bangunan/ tempat/ ruang yang berfungsi untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis, untuk dipergunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar yang menyenangkan (disimpulkan dari :Darmono, 2001 mengutip Wafford dan Saleh, 2006 ) Pengertian Taman Bacaan Taman Bacaan adalah tempat atau ruang yang disediakan untuk menyimpan, memelihara, menggunakan koleksi buku, majalah, koran, dan bahan multi media lain untuk dibaca, dipelajari, dibicarakan, dan dimanfaatkan oleh masyarakat secara perseorangan atau kelompok . (Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat PNFI Depdiknas, Jakarta 2009 :dengan sedikit modifikasi ) Pengerian Konsep Edutainment Merupakan Konsep pendidikan yang dipadukan dengan rekreasi & hiburan, sebagai fenomena aktifitas di kota-kota besar, serta merupakan salah satu respon menanggapi tuntutan perkembangan ilmu pegetahuan dan teknologi . Pengertian Narsis (Sumber: http://www.duniapsikologi.com/narsis-pengertian-definisi-dan-asal-mulanya/ diakses 11 Maret 2013) Konsep dan istilah narsisisme atau narsisistik berawal dari mitologi Yunani kuno tentang seorang pemuda tampan bernama Narsisus yang sangat mengagumi ketampanannya. Mitologi ini digunakan dalam Psikologi pertama kalinya oleh Sigmund Freud (1856-1939) untuk menggambarkan individu-individu yang menunjukkan cinta diri yang berlebihan. Mereka senang sekali menyombongkan dirinya dan berharap orang lain memberikan pujian. Menurut Rathus dan Nevid (2000) dalam bukunya, Abnormal Psychology orang yang narsistik memandang dirinya dengan cara yang berlebihan, senang sekali menyombongkan dirinya dan berharap orang lain memberikan pujian (Kompas, Jumat, 01 April 2005). Lebih lanjut Fromm berpendapat, narsisme merupakan kondisi pengalaman seseorang yang dia rasakan sebagai sesuatu yang benar-benar nyata hanyalah tubuhnya, kebutuhannya, perasaannya, pikirannya, serta benda atau orang-orang yang masih ada hubungan dengannya. Sebaliknya, orang atau kelompok lain yang tidak menjadi bagiannya senatiasa dianggap tidak nyata, inferior, tidak memiliki arti, dan karenanya tidak perlu dihiraukan. Bahkan, ketika yang lain itu dianggap sebagai ancaman, apa pun bisa dilakukan, melalui agresi sekalipun (Pikiran Rakyat, 14/04/2003). Pengertian Mini Kafe Buku (MKB) Dalam Konteks Tema Tugas : Mini Kafe Buku yang akan dirancang merupakan fasilitas makan minum yang bersifat rekreatif dipadukan dengan Taman Bacaan sebagai salah satu representasi dari konsep Edutainment dalam skala, kapasitas, aktifitas, dan ketersediaan koleksi yang terbatas / minimal. Dalam kaitan pengguna dan tapak/site, MKB orientasikan untuk digunakan oleh remaja / mahasiswa & pelajar dan berada di site yang relatif mempunyai akses yang dekat & mudah dengan fasilitas pendidikan menengah atas & kampus PT , asrama mahasiswa atau tempat kost .

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Mahasiswa mengenal keinginan pengguna (yang dipandu oleh tema) dan memahami karakteristik kegiatan/ fungsi di Mini Kafe Buku serta mampu menerjemahkannya kedalam bentuk pra rancangan bangunan yang sesuai dengan tuntutan fungsional bangunan Mini Kafe Buku, dengan spesifikasi: bangunan satu lantai, ruang jamak, massa tunggal serta diharapkan mampu menangkap suasana perkotaan yang sesuai dengan tuntutan jiwa remaja.

D. KONSEP KEGIATAN & FASILITAS PELENGKAP


1. KEGIATAN UTAMA

Meminjam dan membaca buku dengan karakteristik aktifitas membaca in door dan out door sambil menikmati makanan & minuman ringan. Menikmati makanan (berbagai jenis makanan ringan/snack) dan minuman (berbagai jenis minuman )

Penjelasan : Mahasiswa dapat mengembangkan konsep kegiatan utama ini menjadi sangat spesifik ,misal dengan usulan ide untuk memanfaatkan jenis komoditi khususnya makanan ,minuman, atau buku yang spesifik (merupakan unggulan). 2. KEGIATAN PENDUKUNG Disamping jenis kegiatan utama diatas, maka bisa juga dikembangjkan dalam berbagai kegiatan yang bersifat pendukung misal : a. Acara ulang tahun b. Acara promosi buku c. Acara syukuran (lulus ujian, dll) Catatan : Acara diadakan dengan kapasitas kecil / terbatas. 3. FASILITAS PELENGKAP a. b. c. Fasilitas berupa akses internet gratis melalui hot spot area Fasilitas hiburan music live show misal : organ tunggal / gitar akustik / piano tunggal, dll. Fasilitas iklan/promo ( melalui digital signage atau lainnya )

Catatan : Dengan banyaknya pilihan untuk kegiatan dan fasilitas pendukung, diharapkan untuk dapat lebih meningkatkan daya tarik Mini Kafe Buku. 4. WAKTU KEGIATAN Kegiatan Kafe Buku biasanya di laksanakan dari pagi ( 08.00 ) hingga malam hari, berakhir sampai pukul 23.00 .

Catatan :Berbagai kegiatan pendukung diatas dapat diasumsikan untuk dapat dilaksanakan pada setiap malam berselang seling. Untuk mengkomunikasikan acara-acara tersebut, biasanya Mini Kafe Buku juga menggunakan media reklame yang mempromosikan acara acara tersebut .Media tersebut dapat berada di bagian exterior bangunan ( bagian luar atau facade) dan atau di interiornya ( ruang dalam )

E. KONSEP PENGGUNA
Karakteristik pengunjung /pengguna Kafe Buku diarahkan untuk golongan remaja/ pelajar setingkat SMU dan PT di daerah perkotaan. Tema (narsis) diharapkan dapat mewadahi karakter penggunaan ruang oleh golongan remaja/pelajar ini.

F. ISI TUGAS
1. ORDER Buatlah Pra Rancangan Bangunan Kafe Buku yang di khususkan untuk kelompok remaja / pelajar setingkat SMU dan PT di daerah perkotaan sesuai persyaratan fungsinya. Mahasiswa diberi kebebasan untuk menentukan Tema Kafe. 2. SPESIFIKASI TAPAK DAN PENAMPILAN BANGUNAN KAFE.

Lay Out , Luasan Tapak & Bangunan MKB : Tapak (Site ) terletak di selatan Tennis Indoor UGM (peta area tapak terlampir). Luasan area site: 180 m2, luas bangunan Mini Kafe Buku ( untuk aktifitas indoor & out door Cafe ) kurang lebih 90 m2. Tuntutan Penampilan Bangunan

Penampilan MKB diharapkan cukup ekspos/ menonjol, dan dinamis/ sesuai dengan jiwa remaja dan menangkap suasana perkotaan. Oleh karena itu agar sesuai dengan tuntutan penampilan bangunan di atas,maka bangunan Kafe harus mudah dilihat & ekspresif (cukup dominan dan mudah diakses secara visual), serta mempunyai bentuk & penampilan bangunan yang unik. Usahakan bangunan kafe tidak menempel pada bangunan lain atau pagar (berdiri sendiri ). 3. PROGRAM DAN BESARAN RUANG

Ruang Fungsional dibawah atap ( indoor ) 1). Area Utama Display Buku dan Kafe yang terintegrasi ( terdiri atas : counter desk/bar, rg baca (sambil menikmati makanan ringan & minuman) santai dan acara pertemuan lainnya (untuk diskusi, peringatan ultah, promosi buku, dll ) termasuk area untuk music live show = 40 m2 2) Ruang Service /persiapan (Pantry/dapur bersih) = 8 m2 (yang berisi 1 kompor gas kecil, 1 oven/microwave, 1 zinc, 1 lemari es dua pintu, 1 coffee maker, lemari penyimpanan) 3) Lavatory (2 Unit), Urinoir Pot ( 2 unit) dan Locker/ruang ganti = 8 m2 4) Gudang = 4 m2

Ruang Fungsional diluar atap (out Door) 1) Outdoor Kafe (membaca sambil menikmati suasana ruang luar dan makan & minum ) seluas 10 m2 Catatan: usahakan sedemikian rupa agar cukup kontrol terhadap mereka yang berada di outdoor kafe. 2) Area sirkulasi luar dan hijauan = 110 m2 (termasuk parkir terbatas untuk mobil dan parkir sepeda motor ) Catatan : luasan ruang outdoor & indoor bersifat ancar-ancar ( / +) 4. PRODUK Dokumen Analisis , berisi : analisis tapak/site, zoning, sirkulasi, analisis aktifitas & besaran ruang dan analisis facade & bentuk massa bangunan Dokumen Gambar Pra Desain ( visual grafis , diharapkan tidak didominasi oleh teks- verbal) terdiri atas : Site Plan ( 1 : 50 ), Tampak (1:50) dalam 2 sisi : depan, samping kiri atau samping kanan , Detil Arsitektur ( 1 : 20 )- jumlah detil secukupnya , makin banyak makin baik, Perspektif Interior ( 2 item)

Perspektip Exterior (1 item ) Maket ( 1 : 100 ).

Ketentuan Finishing Produk : Kertas (diberi Kop ) A 2 disediakan oleh Laboran Log Book (A3 polos) - disediakan sendiri oleh mahasiswa Alat tulis : bebas ( pensil hitam, pensil warna, supidol, cat air, cat poster, dll)

Setiap lembar gambar harus dirender dan diselesaikan/ditata dengan baik sesuai kaidah komposisi serta layak sebagai gambar presentasi.

G. JADWAL KERJA PENYELESAIAN TUGAS KE 3


Hari ke 0/ jumat (22-03-2013) 13.00 13.30 : Penjelasan Soal ( ASY HK )

13.30 14.00 : Pembekalan (ASY HK )

Hari ke 1/ selasa (26-03-2013) 7.00 -13.00 : Analisa :untuk menentukan letak Site, zoning, sirkulasi, orientasi, facade dan bentuk masa bangunan. Catatan : Semua Dosen Pengampu SDA 2 , karena Jumat 29/03 libur , berhubung waktu yang ketat, diharapkan para dosen pengampu dapat memberikan arahan agar mahasiswa dapat menyiapkan analisa lanjutannya di logbook pada hari Jumat agar hari selasa 02/04 beban pekerjaan lebih ringan. Catatan : 12.00-13.00 : Ishoma .

Hari ke 2 /jumat (29-03-2013) : LIBUR Hari ke 3/ Selasa (02-04-2013) 7.00 13.00 : Merumuskan Konsep Perancangan (dlm bentuk ide grafis & teks verbal)

Hari ke 4/ Jumat (05-04-2013) 7.00 11.00: sketsa pra rancangan/ sketsa gagasan ( gagasan bentuk bangunan , gagasan denah, gagasan tampak, dll )

Hari ke 5/ Selasa (09-04-2013) . 7.00-13.00 : usulan Site Plan (skala 1: 200) dan Denah, Tampak, Potongan ( skala 1: 50) serta Detil Arsitektur ( 1 : 20 ) Hari ke 6 /Jumat (12-04-2013) 7.00 11.00 : perspektip interior & eksterior Hari ke 7 / Selasa (16-04-2013)

7.00-11.00 : Display .

Keterangan : maket dibuat di rumah dengan skala 1 : 100 dan ditunjukkan saat display.

H. LOKASI

I. UKUTAN TAPAK

http://allfoodbusiness.com/restaurant_layout.php

Restaurant Design - Restaurant Layout


Every facet of restaurant design and layout is a product of the goals and concept of the business. The bigger the goals and concept, the more resources should go into design elements. The menu, clientele, and price points should all support the layout of the restaurant to create a single concept. Finally, design elements should support each other. No single element should stand out from the others without wanting to point customers in that direction. Costs: Its tempting to cut corners when designing the layout of a restaurant. But doing so can lead to long-term problems and unnecessary renovations. As with any investment, its important to consider a ten- or twenty-year business plan when deciding where and how to spend money during the design process. Costs should be funneled toward elements where revenue is generated. For most restaurants, this includes the entrance, lobby, bar, and dining room. An upscale restaurant has to have upscale furnishings and design elements. A casual restaurant cant overlook the need for a new, clean atmosphere. The bottom line is that guests have great food and a clean, comfortable environment in which to enjoy it. A restaurant operator has to be willing to spend what it takes to achieve this. Space: The amount of space in the building is usually a product of the property and the type of lease/mortgage. How that space is allocated at least in the case of a new property is another story. Ample space has to be given to the kitchen for food storage and equipment. An area for staff and a managers office are necessary. Otherwise, revenue-generating areas must be maximized. This includes the dining area, bar, and hostess stand, all of which should be large enough to accomplish the goals of the business. Entrance: The entrance is the first and last impression your business makes. It has to be inviting, and it has to capture the essence of your restaurant. It should be big enough for guests to gather if theres a wait, but not so big that it takes space away from the dining room and bar. A good entrance contributes to the natural flow of a restaurants layout. It sends guests on their way to a revenue-generating destination. It provides a platform for the buzz of the building. Something positive should be happening inside your building whether its great food, a crowded bar, or a banquet event. This should be visible from the entrance, and convince guests to enter. Kitchen: The kitchen has to have adequate space for all of the necessary equipment, plus ample room for employees to work. Necessary equipment can include ovens, stoves,

broilers, fryers, a dish machine, triple sinks, and plenty of shelf space. A prep area and industrial sinks usually accompany dry storage space. The kitchen should be just large enough to accomplish the goals of the restaurant. Employees should be able to move comfortably and safely in a fast-paced, high-stress environment. Food storage area: There must be plenty of room for food storage. This includes a walkin refrigerator, a walk-in freezer and a dry storage area with plenty of shelf space. A new, roomy walk-in refrigerator is a wise investment for a new restaurant, since refrigeration failures are common and can lead to serious losses. Storage space should be in a corner or far wall of a kitchen, and preferably near the managers office. This way, it will be more secure and less prone to theft. Office: The managers office should be as small as possible, while still allowing business to be properly conducted. It should be in a secure location of the building, far from the dining room, employee area, and buzz of the kitchen. Employee Area: There must be space for employees to congregate, store personal belongings and hang coats. There must also be room for important information to be communicated, such as work schedules, managerial notices. The best opportunity to create this space is usually in or next to the kitchen area. Dining Room: When designing dining room layout, a few questions stand out. Tables or booths? Open or tightly packed spaces? Dark or bright colors? Modern or classic fixtures? The answer to these questions comes with the clientele your business covets. The important point is that finding a middle ground with any of these questions usually makes a dining room attractive to all customers. A dining room should have a natural flow, from the lobby to the bar to the dining room to the kitchen. Enclosed spaces and partitions generate opportunities for large parties and banquets. In many cases, a healthy combination of booths, tables, large tables and private spaces give the best chance to maximize revenue. Bar: The bar has to fit into the concept of the restaurant. At the same time, it should stand alone as a comfortable destination for any dining experience your restaurant offers. A great bar space does both, while being visually inviting and highlighting the products the bar hopes to sell. Restrooms: The restrooms are the most underrated aspect of the design and layout of the building. Most guests who dine in a restaurant will visit the restroom during their stay. The restroom has to have fixtures that contribute to the sense of cleanliness. It should be large enough to accommodate multiple guests without taking room away from the dining room.

Anda mungkin juga menyukai