Anda di halaman 1dari 3

English The houseboat pulled out of its mooring at Tengarong and I soon adapted to the rhytm and slowed

down with it.

Indonesia Perahu melepas sauhnya di Tengarong dan tidak berapa lama kemudian saya sudah beradaptasi dengan ritme gerakan perahu dan ikut melambat bersama iramanya.

Analysis Pada kalimat pertama ini kata mooring diartikan sebagai sauh (jangkar) oleh penerjemahnya. Jika melihat kamus mooring mengacu pada tali pengikat/penambat kapal. Jadi kalimat terjemahannya sebaiknya perahu melepaskan tali penambatnya. Untuk rhytm, penerjemah tidak konsisten dalam menggunakan padanannya. Pada kalimat terdapat dua kata yang digunakan sebagai padanan kata rhytm, yaitu ritme dan irama. Sebaiknya jika pertama kali menggunakan kata ritme, kata ritme tersebut juga harus digunakan lagi jika memang mengacu pada kata yang sama dalam Bsu

In the first few hours I was treated to a spectacle of relatively small tug boats pulling enormous barges full of coal and wood down river to the large city of Samarinda.

Dalam beberapa jam pertama saya disuguhi pemandangan menakjubkan dari perahu yang relatif kecil namun sanggup menaring tongkang tongkang besar berisi kayu dan tembaga ke hulu sungai dekat kota besar Samarinda.

Coal seharusnya diartikan sebagai batubara, bukan tembaga. Small tug boats sebaiknya diterjemahkan dengan menggunakan tehnik perluasan. Jadi small tug boats bukan sekedar perahu yang relatif kecil, tetapi perahu penarik yang relatif kecil. Hal ini bertujuan agar pembaca teks target lebih memahami teks tersebut (perahu apa yang kecil)

The massive size of some of these barges was astounding and I wondered how the skipper of these oversized, overloaded vessels would manage to avoid other large vessels when the sun set and we continued on up the river in the dark.

Besarnya ukurang tongkang ini memang cukup menggetarkan dan membuat saya jadi ingin tahu bagaimana nahkoda dari kapal yang super besar dan kelebihan muatan ini dapat menghindari tabrakan dengan kapal besar lainnya ketika matahari sudah terbenam dan melanjutkan perjalanannya di kegelapan malam.

Kata memang yang merupakan kata penambahan sesungguhnya tidak perlu karena kata memang berfungsi sebagai penegasan sementara pada Bsu kata clausa tersebut hanya bersifat sebagai informatif. Kata wonder cukup diterjemahkan secara harfiah saja menjadi heran atau kagum daripada frasa verba membuat saya jadi ingin tahu, terlalu panjang dan tidak efektif Kata dari pada nahkoda dari kapal seharusnya dihilangkan Frasa would manage to avoid diterjemahkan menjadi dapat menghindari tabrakan. Di sini penerjemah melakukan paraphrase berdasarkan pada konteksnya. Hal ini sudah tepat dan membuat tingkat keterbacaan semakin baik.

Kata sudah pada matahari sudah terbenam tidak diperlukan karena tanpa kata sudah . Namun akan lebih baik jika sun set diterjemahkan menjadi malam hari agar pembaca lebih mudah memahaminya. Dan jika sudah diterjemahkan menjadi malam hari maka kata malam pada frasa di kegelapan malam tidak diperlukan. Terjadi pergeseran makna pada klausa we continued on up the river in the dark, dimana we yang berarti kami mengacu pada pelaku/objek yang ada berada pada setting of place pada saat itu.

I was told that, in fact, boats do collide and sink with some regularity! Oh, well, go with the flow, I told myself.

Sebetulnya saya sudah diberitahu bahwa perahu disini sering juga mengalami tabrakan dan beberapa bahkan sampai tenggelam. Ah, saya ikut arus saja, kata saya dalam hati.

Kata juga tidak diperlukan karena tidak terdapat pada teks sumber. Penerjemah tidak menerjemahkan kata do yang sepadan dengan memang. Penerjemah salah menginterpretasikan kata some Seharusnya kata some merujuk pada tingkat keseringan terjadinya tabrakan bukan jumlah kapal yang tenggelam.

Basically, this part of the river is the main highway, and once we were out of town, so to speak, the scenery changed, just as it does on highway leading out a major industrial area into the countryside.

Pada dasarnya, ini adalah bagian sungai yang merupakan jalur utama, dan begitu kami sudah sampai di luar kota, pemandangan juga berubah, sama seperti pemandangan jalur jalan besar dari daerah perindustrian ke daerah perkampungan. Kami melewati beberapa desa kecil dengan berbagai kegiatan tepi sungainya, seperti memancing dari perahu kecil, perempuan mencuci pakaian di atas batu besar di sepanjang sungai.

This part of the river sebenarnya berarti bagian dari sungai ini. Namun penerjemahannya menjadi ini adalah bagian sungai bermakna sama. Penerjemah tidak menerjemahkan frasa So to speak yang bisa berarti jujur saja. So to speak dalam bahasa inggris bersifat figurative yang sering digunakan dalam spoken language. Kata juga tidak perlu dalam ditulis dalam teks sasaran karena kata juga berfungsi untuk menghubungkan dua peristiwa. Taking place tidak diterjemahkan. Seharusnya diterjemahkan dengan yang terjadi sehingga terjemahannya menjadi berbagai kegiatan yang terjadi di tepi sungai tanpa nya. Frase setelah kata seperti tidak konsisten. Seharusnya dalam teks sasaran terdapat kata orang-orang, mengikuti kata perempuan pada frase berikutnya.

We passed a series of small villages with lots of acitivity taking place at the riverbank, including people fishing in the canoes, women beating clothes on the river stones along the banks.

Frase river stones along the banks salah diterjemahkan dalam teks sasaran. Seharusnya diterjemahkan batu di sepanjang tepian sungai.

Once in a while, a floating toilet would pass us by.

Sesekali, ada juga toilet terapung yang melintas.

Kalimat terjemahan ini tidak akurat dan juga tidak berterima. Jika orang tersebut berada di perahu yang sedang berjalan tersebut, itu berarti merekalah yang melintasi/melewati toilet tersebut, bukan sebaliknya. Jadi Sesekali, ada juga toilet terapung yang kami lintasi adalah terjemahan yang lebih akurat dan berterima.

Anda mungkin juga menyukai