Anda di halaman 1dari 4

Epidemiologi Menurut data Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba di tahun 2011 yang dikeluarkan oleh Badan Narkotika

Nasional (BNN) diperoleh fakta bahwa remaja yang dikategorikan berumur antara 10-19 tahun menempati posisi ke dua setelah kelompok umur 20-29 tahun.
(http://www.bnn.go.id/portal/_uploads/post/2012/05/29/20120529145842-

10263.pdf) Gambaran yang memprihatinkan dimana sebuah bangsa seharusnya memiliki para pembangun bangsa malah dilingkup oleh para pengguna narkoba. Berikut sajian datanya Kelompok Umur (Tahun) 10-19 20-29 30-39 40++ Laki-Laki Maksimal 784,597 1,434,692 619,895 586,418 Minimal 800,759 1,474,794 641,745 607,425 Perempuan Maksimal 211,734 368,972 94,977 113,965 Minimal 216,677 376,930 97,262 117,82

Tanda-Tanda Pecandu Narkoba Seseorang yang mempergunakan narkoba dapat ditelaah dari tiga sisi, yaitu tanda fisik, psikologis dan perilaku. Tanda fisik pengguna barang haram ini berat badan menurun, mata cekung dan merah, muka pucat, buang air besar dan kecil kurang lancar, tidak ada nafsu makan, sakit perut tanpa alasan yang jelas dan tangan tampak berbintik-bintik merah seperti gigitan nyamuk padahal itu diakibatkan suntikan berulang-ulang. Sedangkan ciri psikologis yang ditemui adalah emosional, cepat bosan, membangkang, berbicara kasar, sering berbohong dan ingkar janji. Malas, bersikap cuek, jarang mandi sering batuk dan bersin, sering menguap, bermimpi buruk, kepala dan persendian nyeri, itu semua adalah ciri-ciri perilaku yang ada pada pengguna narkoba.

Jenis Narkotika Opioid Opioid atau opiat berasal dari kata opium, jus dari bunga opium, Papaver somniverum, yang mengandung kira-kira 20 alkaloid opium, termasuk morfin. Nama opioid juga digunakan untuk opiat, yaitu suatu preparat atau derivat dari opium dan narkotik sintetik yang kerjanya menyerupai opiat tetapi tidak didapatkan dari opium. opiat alami lain atau opiat yang disintesis dari opiat alami adalah heroin (diacethylmorphine), kodein (3-methoxymorphine), dan hydromorphone (dilaudid). Efek samping yang ditimbulkan adalah mengalami pelambatan dan kekacauan pada saat berbicara, kerusakan penglihatan pada malam hari, mengalami kerusakan pada liver dan ginjal, peningkatan resiko terkena virus HIV dan hepatitis dan penyakit infeksi lainnya melalui jarum suntik dan penurunan hasrat dalam hubungan sex, kebingungan dalam identitas seksual, kematian karena overdosis. Gejala intoksikasinya berupa konstraksi pupil (dilatasi pupil karena anoksia akibat overdosis berat) dan satu atau lebih tanda berikut yang berkembang selama atau segera setelah

pemakaian opioid, yaitu mengantuk atau koma bicara cadel ,gangguan atensi atau daya ingat. Perilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis misalnya: euforia awal diikuti oleh apatis, disforia, agitasi atau retardasi psikomotor, gangguan pertimbangaan, atau gangguan fungsi sosial atau pekerjaan ) yang berkembang selama, atau segera setelah pemakaian opioid.

Gejala putus obat dimulai dalam enam sampai delapan jam setelah dosis terakhir. Biasanya setelah suatu periode satu sampai dua minggu pemakaian kontinu atau pemberian antagonis narkotik. Sindroma putus obat mencapai puncak intensitasnya selama hari kedua atau ketiga dan menghilang selama 7 sampai 10 hari setelahnya. Tetapi beberapa gejala mungkin menetap selama enam bulan atau lebih lama. Di bawah ini adalah beberapa turunan opioid yang sering disalahgunakan: Morfin: Codein termasuk garam, turunan dari opium atau candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin, dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan. Demerol: Nama lain dari demerol adalah pethidina. Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan suntikan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna.

Methadone:Saat ini methadone banyak digunakanorang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah dibuat, termasuk meperidine (demerol), methadone (dolphine), pentazocine (talwin), dan propocyphene (darvon). Saat ini methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut adalah nalaxone (narcan), naltrxone (trexan), nalorphine, levalorphane dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol (Stadol) dan buprenorphine (Buprenex). Beberapa penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan yang efektif untuk ketergantungan opioid. Nama popoler jenis opioid : putauw, etep, PT dan putih. Ecstasy Rumus kimia XTC adalah 3-4-methylene-dioxy-methil-amphetamine (MDMA). Senyawa ini ditemukan dan mulai dibuat di penghujung akhir abad lalu. Pada kurun waktu tahun 1950-an, industri militer Amerika Serikat mengalami kegagalan didalam percobaan penggunaan MDMA sebagai serum kebenaran. Setelah periode itu, MDMA dipakai oleh para dokter ahli jiwa. XTC mulai bereaksi setelah 20 sampai 60 menit diminum. Efeknya berlangsung maksimum 1 jam. Seluruh tubuh akan terasa melayang. Kadang-kadang lengan, kaki dan rahang terasa kaku, serta mulut rasanya kering. Pupil mata membesar dan jantung berdegup lebih kencang. Mungkin pula akan timbul rasa mual. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu diperlukan sedikit udara segar). Jenis reaksi fisik tersebut biasanya tidak terlalu lama. Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal dan segala perasaan malu menjadi hilang. Kepala terasa kosong, rileks dan "asyik". Dalam keadaan seperti ini, kita merasa membutuhkan teman mengobrol, teman bercermin, dan juga untuk menceritakan hal-hal rahasia. Semua perasaan itu akan berangsur-angsur menghilang dalam waktu 4 sampai 6 jam. Setelah itu kita akan merasa sangat lelah dan tertekan. Shabu-Shabu Shabu-shabu berbentuk kristal, biasanya berwarna putih, dan dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang

lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan sebuah bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Air bong tersebut berfungsi sebagai filter karena asap tersaring pada waktu melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang memilih membakar Sabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka panjang yang mungkin ditimbulkan aluminium foil yang terhirup. Sabu sering dikeluhkan sebagai penyebab paranoid (rasa takut yang berlebihan), menjadi sangat sensitif (mudah tersinggung), terlebih bagi mereka yang sering tidak berpikir positif, dan halusinasi visual. Masing-masing pemakai mengalami efek tersebut dalam kadar yang berbeda. Jika sedang banyak mempunyai persoalan / masalah dalam kehidupan, sebaiknya narkotika jenis ini tidak dikonsumsi. Hal ini mungkin dapat dirumuskan sebagai berikut: MASALAH + SABU = SANGAT BERBAHAYA. Selain itu, pengguna Sabu sering mempunyai kecenderungan untuk memakai dalam jumlah banyak dalam satu sesi dan sukar berhenti kecuali jika sabu yang dimilikinya habis. Hal itu juga merupakan suatu tindakan bodoh dan sia-sia mengingat efek yang diinginkan tidak lagi bertambah (the law of diminishing return). Beberapa pemakai mengatakan Sabu tidak mempengaruhi nafsu makan. Namun sebagian besar mengatakan nafsu makan berkurang jika sedang mengkonsumsi Sabu. Bahkan banyak yang mengatakan berat badannya berkurang drastis selama memakai Sabu. Apabila dilihat dari pengaruh penggunaannya terhadap susunan saraf pusat manusia, Psikotropika dapat dikelompokkan menjadi :

a.Depresant yaitu yang bekerja mengendorkan atau mengurangi aktifitas susunan saraf pusat (psikotropika golongan 4), contohnya antara lain : sedatin, rohypnol, magadon, valium, mandrak(MX). b.Stimulant yaitu yang bekerja mengaktif kerja susan saraf pusat, contohnya amphetamine, MDMA, N-etil MDA & MMDA. http://www.bnn.go.id/portalbaru/portal/konten.php?nama=JenisNarkoba&op=det ail_jenis_narkoba&mn=2&smn=a&idjenis=3&idmacam=5

Anda mungkin juga menyukai