Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM R-LAB KR 02 CALORI WORK

Nama NPM Fakultas Program Studi Group No. Percobaan Tgl Percobaan

: Sri Dwi Aryani : 1206212395 : Teknik : Teknologi Bioproses : 17 : KR02 : 16 April 2013

Laboratorium Fisika Dasar UPP IPD Universitas Indonesia

Tujuan Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor. Alat 1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan 2. Kawat konduktor ( bermassa 2 gram ) 3. Termometer 4. Voltmeter dan Ampmeter 5. Adjustable power supply 6. Camcorder 7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis Teori Energi (disebut juga tenaga) adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Pengertian ini berlaku pula untuk salah satu bentuk energi, yaitu energi lisrik. Energi listrik adalah energi yang dihasilkan dari aliran muatan listrik dalam suatu rangkaian listrik tertutup. Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas (kalor). Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.

Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka energi listrik dapat berubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor dapat berubah menjadi energi listrik. Besarnya energi listrik yang diubah atau diserap sama dengan besar kalor yang dihasilkan. Sehingga secara matematis dapat dirumuskan.

=
Untuk menghitung energi listrik digunakan persamaan sebagai berikut :

(1)

= .
Keterangan : W P t = energi listrik (J) = daya listrik (W) = waktu yang diperlukan (s)

(2)

Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai resistansi dinyatakan dengan persamaan :

Dimana W V I t = energi listrik ( joule ) = Tegangan listrik ( volt ) = Arus listrik ( Ampere )

. .

(3)

= waktu / lama aliran listrik ( sekon ) Karena

(4)

Maka energi listrik W dapat juga dinyatakan oleh :

Atau

(5)

=
Dimana W I V R t = energi listrik ( joule ) = Arus listrik ( Ampere ) = Tegangan listrik ( volt ) = Hambatan (ohm) = waktu / lama aliran listrik ( sekon )

(6)

Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk kenaikan temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan:

Dimana Q m c Ta T

. .(

(7)

= Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori ) = massa zat ( gram ) = kalor jenis zat ( kal/groC) = suhu akhir zat (K) = suhu mula-mula (K)

Dari hasil mensubstitusikan persamaan 3 dan 7 kedalam persamaan 1, maka dihasilkan.

. . =

Atau

. .(

) ) )

(8)

. . = ( . = . (

(9)

(10)

Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang diberikan.

Gb 1. Rangkaian alat pada percobaan Calori work

Cara Kerja 1. Mengaktifkan Web cam dengan meng-klik icon video pada halaman web rLab. 2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor 3. Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button disebelahnya. 4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan dan arus listrik pada kawat konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara mengklik icon ukur

5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, dan menunggu hingga mendekati temperatur awal saat diberikan V0 . 6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3 Tugas & Evaluasi 1. Berdasarkan data yang di dapat, buatlah grafik yang menggambarkan hubungan antara temperatur dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat konduktor. 2. Untuk tegangan V1, V2, dan V3, hitunglah nilai kapasitas panas ( c ) dari kawat konduktor yang digunakan. 3. Berdasarkan nilai c yang diperoleh, tentukan jenis kawat konduktor yang digunakan. 4. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.

DATA PENGAMATAN A. Data Hasil Percobaan V = 0 V Waktu (s) 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 I (mA) 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 V (volt) 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Temperatur (oC) 20.1 20.1 20.1 20.1 20.1 20.1 20.1 20.1 20.1 20.1

B. Data Hasil Percobaan V = 0,67 V Waktu (s) 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 I (mA) 35.48 35.48 35.48 35.48 35.48 35.48 35.48 35.48 35.48 35.48 V (volt) 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 Temperatur (oC) 20.2 20.3 20.5 20.7 20.9 21.1 21.3 21.4 21.5 21.6

C. Data Hasil Percobaan V = 1,63 V Waktu (s) 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 I (mA) 52.02 52.02 52.02 52.02 52.02 52.02 52.02 52.02 52.02 52.02 V (volt) 1.63 1.63 1.63 1.63 1.63 1.63 1.63 1.63 1.63 1.63 Temperatur (oC) 21.3 21.8 22.7 23.8 24.6 25.5 26.3 27.1 27.8 28.4

D. Data Hasil Percobaan V = 1,09 V Waktu (s) 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 I (mA) 42.66 42.66 42.66 42.66 42.66 42.55 42.66 42.66 42.66 42.66 V (volt) 1.09 1.09 1.09 1.09 1.09 1.09 1.09 1.09 1.09 1.09 Temperatur (oC) 25.6 25.4 25.6 25.8 25.9 26.2 26.4 26.6 26.7 26.8

GRAFIK HUBUNGAN ANTARA TEMPERATUR DAN WAKTU A. Grafik V = 0 V

25 20

Temperatur (o C)

15 10 5 0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 Waktu (s) T

B. Grafik V = 0,67 V

22

Temperatur (o C)

21.5 21 20.5 20 19.5 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 Waktu (s) T

C. Grafik V = 1,63 V

30 25

Temperatur (o C)

20 15 10 5 0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 Waktu (s) T

D. Grafik V = 1,09 V

27 26.5

Axis Title

26 25.5 25 24.5 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 Axis Title T

NILAI KAPASITAS PANAS PADA MASING-MASING V

a. Untuk V1 = 0,67 V

X 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 165 XY (X)(Y) X (X )

Y 20,2 20,3 20,5 20,7 20,9 21,1 21,3 21,4 21,5 21,6 209,5

X2 9 36 81 144 225 324 441 576 729 900 3465

Y2 408,04 412,09 420,25 428,49 436,81 445,21 453,69 457,96 462,25 466,56 4391,35

XY 60,6 121,8 184,5 248,4 313,5 379,8 447,3 513,6 580,5 648 3498

= =

Sehingga, = 0,055 =

= 0,055

10(3498) (165)(209,5) 10(3465) (27225)

= 0,4322 J/oC

(0,67)(35,48 10 )

b. Untuk V2= 1,63 V X 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 165 XY (X)(Y) X (X ) Y 21,3 21,8 22,7 23,8 24,6 25,5 26,3 27,1 27,8 28,4 249,3 X2 9 36 81 144 225 324 441 576 729 900 3465 Y2 453,69 475,24 515,29 566,44 605,16 650,25 691,69 734,41 772,84 806,56 6271,57 XY 63,9 130,8 204,3 285,6 369 459 552,3 650,4 750,6 852 4317,9

= =

Sehingga, = 0,275 =

= 0,275

10(4317,9) (165)(249,3) 10(3465) (27225)

= 0,30834 J/oC

(1,63)(52,02 10 )

c. Untuk V3= 1,09 V X 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 165 XY (X)(Y) X (X ) Y 25,6 25,4 25,6 25,8 25,9 26,2 26,4 26,6 26,7 26,8 261 X2 9 36 81 144 225 324 441 576 729 900 3465 Y2 655,36 645,16 655,36 665,64 670,81 686,44 696,96 707,56 712,89 718,24 6814,42 XY 76,8 152,4 230,4 309,6 388,5 471,6 554,4 638,4 720,9 804 4347

= =

Sehingga, = 0,054 =

= 0,054

10(4347) (165)(261) 10(3465) (27225)

= 0,8611 J/oC

(1,09)(42,66. 10 3 )

JENIS KAWAT BERDASARKAN KALOR JENISNYA = = 1+ 2+ 3 3

Maka, kalor jenis kawat dari percobaan KR02 ini = =

= 0,4589 J/oC

0,4322 + 0,0834 + 0,8611 3

Berdasarkan literatur, tidak ada kawat logam yang memiliki nilai kalor jenis yang sama dengan kalor jenis hasil penghitungan oleh praktikan. Nilai kalor jenis dari logam yang paling mendekati nilai hasil penghitungan adalah logam alumunium, yaitu sebesar 215 J/kg oC. Dari perbedaan nilai kalor jenis tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat kesalahan literatur dalam percobaan ini, yaitu sebesar: . = = 100%

= 229,45 J/kg oC

0,4589 0,002

= 6%

229,45 215 100% 215

ANALISIS PERCOBAAN Tujuan dari dilakukannya percobaan Calori Work ini adalah untuk menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor. Peralatan-peralatan yang digunakan pada percobaan KR 02 ini adalah sumber tegangan yang dapat divariasikan, kawat logam sebagai konduktor dengan massa 2 gram, termometer, voltmeter dan amperemeter, adjustable power supply dan camcorder, serta Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis. Pada percobaan ini digunakan 4 variasi tegangan, dengan nilai V1 sebesar 0 volt, nilai V 2 sebesar 0,67 volt, nilai V 3 sebesar 1,63 volt, dan nilai V 4 sebesar 1,09 volt. Adanya 4 macam perbedaan tegangan ini bertujuan untuk mendapatkan data hasil percobaan yang valid dan akurat, dan agar didapatkan hasil yang sesuai dengan sebenarnya. Selain itu juga agar dapat diketahui seberapa besar pengaruh nilai besarnya tegangan terhadap kenaikan suhu pada kawat konduktor setiap sekonnya. Pada percobaan ini kawat berbahan logam yang berfungsi sebagai konduktor dililitkan pada sebuah sensor yang sensitif terhadap perubahan suhu. Kemudian dihubungkan dengan sumber daya, amperemeter dan voltmeter. Dengan adanya sensor dan pengukur suhu (termometer) dalam rangkaian ini, praktikan dapat mengetahui besarnya energi kalor yang dihasilkan. Besarnya energi kalor yang dihasilkan dapat diketahui melalui adanya perubahan suhu yang terjadi pada kawat konduktor. Karena pada percobaan ini terdapat 4 variasi tegangan, maka akan didapatkan perubahan suhu dan suhu akhir pada kawat konduktor yang bervariasi pula. Pada percobaan Calori Work ini dilakukan pengukuran perubahan suhu dan suhu akhir dari kawat konduktor bermassa 2 gram pada rangkaian selama 30 detik. Temperatur pada kawat pada rangkaian, baik suhunya naik, turun ataupun tetap akan secara otomatis dicatat oleh instrumen per 3 detik. Jadi praktikan mendapatkan data catatan temperatur kawat konduktor oleh instrumen pada detik ke-3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, dan 30. Dari keempat variasi tegangan yang diberikan, hanya pada saat tengangan bernilai nol saja tidak terjadi kenaikan suhu, sementara pada ketiga variasi tegangan yang lainnya terjadi perubahan suhu pada kawat konduktor.

Jika saat tegangan V1 sebesar nol volt diberikan temperatur pada kawat konduktor dapat langsung diukur, tidak pada tegangan selanjutnya yaitu V2, V3, dan V4. Sebelum saat kawat konduktor diberi tegangan V2 yaitu sebesar 0,67 volt, praktikan harus menunggu temperatur kawat konduktor yang tertera sama dengan suhu awalnya, yaitu 23,84 oC, hal ini bertujuan agar suhu yang tercatat sama dengan suhu awalnya. Pada percobaan ini, praktikan akan mendapatkan data sebanyak 40 buah data, dimana jumlah data pada masing-masing tegangan adalah 10 buah. Dari seluruh data yang didapat oleh praktikan, akan diketahui bahwa besarnya tegangan yang diberikan akan berbanding lurus dengan suhu dan juga arus listrik yang dihasilkan. Jika tegangan yang diberikan tinggi, maka perubahan suhu yang terjadi juga cukup besar dan arus listrik yang dihasilkan juga besar. Hal ini dibuktikan pada perobaan KR 02 ini. Pada percobaan ini dapat dilihat bahwa pada saat praktikan menaikkan tegangan, maka suhu kawat konduktor dan besarnya arus listrik yang dihasilkan juga ikut bertambah. Nilai kapasitas kalor kawat konduktor yang digunakan dapat diketahui melalui pengolahan data-data hasil percobaan. Mula-mula data hasil percobaan diplot pada grafik hubungan antara waktu dengan suhu akhir kawat konduktor. Kemudian nilai kapasitas kalor kawat konduktor dapat diketahui melalui kemiringan garis (gradien) pada grafik tersebut. Kemiringan garis pada grafik tersebut berbanding lurus dengan tegangan yang diberikan dan arus listrik yang dihasilkan, dan berbanding terbalik dengan massa kawat konduktor dan kalor jenisnya. Dari penghitungan yang dilakukan, nilai kapasitas kalor kawat konduktor tidak dapat langsung diketahui. Mula-mula nilai kalor jenis kawat lah yang dapat diketahui oleh praktikan. Kemudian dapat dilakukan penghitungan untuk mengetahui nilai kapasitas kalornya. Nilai kapasitas kalor kawat konduktor yang ingin dicari sebanding dengan hasil kali massa kawat itu sendiri dengan kalor jenisnya. Dari hasil pengolahan data percobaan oleh praktikan, didapatkan nilai kapasitas kalor sebesar 229,45 J/kgoC. Namun nilai ini tidak memenuhi satu pun kapasitas kalor logam pada literatur. Adapun nilai kapasitas kalor yang mendekati nilai kapasitas kalor hasil penghitungan oleh praktikan yaitu nilai kapasitas kalor logam alumunium

yaitu sebesar 215 J/oC. Tidak sesuainya nilai kapasitas kalor yang didapat praktikan dengan nilai pada literatur menunjukkan bahwa adanya kesalahan relatif yaitu sebesar 6%. Kesalahan ini mungkin disebabkan karena temperatur awal pada kawat konduktor sebelum diberi tegangan sebesar 0,67 volt, 1,63 volt dan 1,09 volt suhu awal kawat konduktor tersebut tidak sama dengan suhu awalnya.

Kesimpulan

1. Sesuai dengan Hukum Kekekalan Energi bahwa energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. 2. Besarnya tegangan yang diberikan akan berbanding lurus dengan perubahan suhu dan arus listrik yang dihasilkan. 3. Semakin kecil kalor jenis benda, semakin mudah benda tersebut menghantarkan listrik (konduktivitas tinggi) karena dengan energi yang lebih kecil dapat menaikkan suhu dengan cepat.

Referensi 1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. 2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

Anda mungkin juga menyukai