PRINSIP KERJA Secara pengertian umum generator adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik menjadi energi listrik. Tenaga mekanik bisa berasal dari panas, air, uap, dll. Energi listrik yang dihasilkan oleh generator bisa berupa Listrik AC (listrik bolak-balik) maupun DC (listrik searah). Hal tersebut tegantung dari konstruksi generator yang dipakai oleh pembangkit tenaga listrik. Perbedaan prinsip antara generator DC dengan generator AC adalah letak kumparan jangkar dan kumparan statornya. Pada generator DC, kumparan jangkar terletak pada bagian rotor dan kumparan medan terletak pada bagian stator. Sedangkan pada generator AC, kumparan jangkar terletak pada bagian stator dan kumparan medan terletak pada bagian rotor. Prinsip kerja generator AC atau sering disebut generator sinkron dapat dijelaskan dengan menggunakan dua kaidah sederhana. Kaidah pertama untuk rangkaian magnetik dan kaidah yang
D4
kedua untuk tegangan yang diinduksi pada sebuah konduktor yang disebabkan karena variasi medan magnet. Generator arus AC secara umum dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk rotornya, yaitu generator turboatau cylindrical-rotor generator dan salient pole generator. Generator yang digunakan pada pembangkit lisrik yang besar biasanya merupakan jenis generator turbo yang beroperasi pada kecepatan tinggi dan dikopel dengan turbin gas atau uap. Sedangkan generator salient-pole biasanya digunakan untuk pembangkit listrik kecil dan menengah. Kontruksi kedua jenis generator AC dapat dilihat dibawah :
Prinsip kerjanya secara sederhana adalah arus searah dialirkan pada kumparan rotor yang kemudian menghasilkan medan magnet rotor. Rotor dari generator akan diputar oleh prime mover, menghasilkan medan magnet putar di dalam mesin. Pada stator generator juga terdapat kumparan. Medan magnet putar menyebabkan medan magnet yang melingkupi kumparan stator berubah secara kontinu. Perubahan medan magnet secara kontinu ini menginduksikan tegangan pada kumparan stator. Tegangan induksi ini akan berbentuk sinusoidal dan besarnya bergantung pada kekuatan medan magnet serta kecepatan putaran dari rotor. Untuk membuat generator tiga fasa, pada stator ditempatkan tiga buah kumparan yang terpisah sejauh 120 o satu sama lain, sehingga tegangan yang diinduksikan akan terpisah sejauh 120o satu sama lain pula. KECEPATAN DAN FREKUENSI Hubungan frekuensi elektris yang dihasilkan generator sinkron adalah sinkron dengan kecepatan putar generator. Rotor generator sinkron terdiri atas rangkaian elektromagnet dengan suplai arus DC. Medan magnet rotor bergerak pada arah putaran rotor. Hubungan antara kecepatan putar medan magnet pada mesin dengan frekuensi elektrik pada stator adalah:
fe
nr . p 120
D4
Dimana: Fe Nr P = Frekuensi listrik (hz) = Kecepatan putar rotor = kecepatan medan magnet (rpm) = Jumlah kutub magnet
Oleh karena rotor berputar pada kecepatan yang sama dengan medan magnet, persamaan diatas juga menunjukkan hubungan antara kecepatan putar rotor dengan frekuensi listrik yang dihasilkan. Agar daya listrik dibangkitkan tetap pada frekuensi 50Hz atau 60 Hz, maka generator harus berputar pada kecepatan tetapdengan jumlah kutub mesin yang telah ditentukan. Sebagai contoh untuk membangkitkan 60 Hz pada mesin dua kutub, rotor arus berputar dengan kecepatan 3600 rpm. Untuk membangkitkan daya 50 Hz pada mesin empat kutub, rotor harus berputar pada 1500 rpm. GENERATOR AC SEDERHANA Disini saya mengambil contoh Genset, Genset (generator set) merupakan bagian dari generator. Genset merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Genset atau sistem generator penyaluran adalah suatu generator listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada suatu tempat. Genset dapat digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau off-grid (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai). Genset sering digunakan oleh rumah sakit dan industri yang mempercayakan sumber daya yang mantap, seperti halnya area pedesaan yang tidak ada akses untuk secara komersial menghasilkan listrik. Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya menggunakan generator sinkron (alternator) pada pembangkitan.
Genset (Generating Set Supply) bekerja 10 detik ketika listrik padam, 10 detik sesudahnya tenaga listrik diswitch ke genset, saat itu lampu bisa nyala kembali. Cara kerja generator genset yang memberikan supply listrik setelah 20 detik ini ditopang oleh AVR (Automatic Voltage Regulator).
D4
Di dalam AVR, ada Mutual Reactor (MT) yaitu semacam trafo jenis CT (Current Transformer) yang menghasilkan arus listrik berdasarkan besaran arus beban yang melaluinya (secara rangkaian seri). Arus listrik yang dihasilkan ini digunakan untuk memperkuat medan magnet pada belitan rotor. Sehingga untuk beban yang besar, arus yang dihasilkan juga besar (rumus: V=IxR, dimana Vp/Vs=Ip/Vp dan P=IxV). Namun untuk menjaga kestabilan AVR tidak hanya dengan AVR saja, genset juga dilengkapi System Governor untuk menjaga kestabilan RPM (Rotation Power Momentum)nya sehingga bisa dihasilkan frekuensi putaran yang stabil pada saat ada atau tidak ada beban, hal ini bisa dilakukan dengan mengatur supply BBM (biasanya solar) pada generator genset. Lalu bagaimana ketika listrik nyala? Sebuah switch (biasanya ATS-Automatic Transfer Switch) otomatis mengalihkan power supply dari genset ke PLN. Ini dilakukan tanpa memadamkan lampu sama sekali, sehingga tidak mengganggu kenyamanan konsumen. Dalam 5 detik genset akan mati secara otomatis. HARGA RATA-RATA DARI SINUS TEGANGAN AC Nilai rata-rata arus dan tegangan AC (bolak-balik) yaitu arus/tegangan AC yang setara dengan arus/tegangan DC (searah) untuk memindahkan muatan listrik pada suatu penghantar dalam waktu yang sama dalam jumlah yang sama. Harga rata-rata untuk tegangan AC ditulis Vrata-rata dan untuk arusnya Irata-rata. Harga rata-rata sama dengan harga rata-rata dari v ( t ) = vm sin ( 2 f t + ) untuk selang waktu antara 0 sampai dengan T / 2.
V rata-rata =
= = =
=
, maka V rata-rata = ( - cos t {
Karena
HARGA EFEKTIF DARI ARUS BOLAK-BALIK Arus bolak-balik(AC) adalah arus yang besarnya selalu berubah-ubah secara periodik. Harga efektif arus bolak-balik (AC) ialah harga arus bolak-balik yang dapat menghasilkan panas yang sama dalam penghantar yang sama dan dalam waktu yang seperti arus searah atau waktu yang sama. Dengan persamaan seperti dibawah (Ieff = Arus Efektif, Veff = Tegangan Efektif);
0,707
Imax Vmax
0,707
Besaran yang ditunjukkan oleh voltmeter/amperemeter DC adalah tegangan/kuat arus DC yang sesungguhnya, sedangkan yang ditunjukan oleh voltmeter/amperemeter AC adalah tegangan/kuat arus efektif, bukan tegangan/kuat arus sesungguhnya. RL SERI Sebuah resistor R ohm dan Induktor L henry diseri dan dihubungkan dengan sebuah sumber tegangan arus bolak balik. Dengan grafik seperti gambar dibawah ini :
VR
VL
~ O A
Drop tegangan seperti terlihat pada OAB . Drop tegangan pada R = VR digambarkan oleh vektor OA, dan drop tegangan pada L = VL digambarkan oleh vektor AB. Tegangan Sumber V merupakan jumlah secara vektor dari VR dan VL. Representasi Arus dan tegangan dapat dilihat pada persamaan
V VR 2 VL 2
disamping ini :
Besaran
D4
Z2 = R2 + XL2
Dari gambar di atas terlihat bahwa arus ketinggalan terhadap tegangan dengan sudut (fasa) adalah:
tg =
Daya rata-rata yang diserap rangkaian RL merupakan hasil kali V dengan komponen I yang searah V
= V I Cos
KW P
= I2 R watt
RC SERI Sebuah resistor R dan kapasitor C diseri dan diberi tegangan bolak-balik, seperti ditunjukkan oleh Gambar dibawah ini:
XC Z
~
V
VR
VR
VC
I V
D4
VR = I R VC = I XC XC
= drop tegangan pada R (fasa sama dengan nol). = drop tegangan pada C (ketinggalan terhadap I dengan sudut /2) = reaktansi kapasitif (diberi tanda negatif) karena arah V C pada sudut negatif Y
V VR VC
2
V (IR)2 (IXC ) 2 I R 2 X C I V R 2 XC
2
tg =
- XC R
V = Vm Sint I = Im sin (t + )
RLC SERI Sebuah rangkaian seri R-L-C diberi tegangan V seperti Gambar di bawah ini :
~
Diagram fasor untuk beban RLC seri :
VC I VC VR I I
VR = I R
D4
VL = I XL VC = I XC
= drop tegangan pada L mendahului I dengan sudut 900 = drop tegangan pada C ketinggalan terhadap dengan sudut 900
= tegangan sumber yang merupakan jumlah secara vektor dari VR, VL dan VC, seperti terlihat dalam Gambar berikut ini. Perhatikan Gambar berikut ini.
V VL VC
Z XL X C
VR
-VC
R XC
Diagram Phasor
VR (VL VC ) 2
R 2 (XL XC )2
R 2 X2
(XL - X C ) X R R
R Z
R R 2 (XL XC ) 2
V = Vm Sint
Sehingga arus mempunyai persamaan :
D4
Resonansi RLC Seri. Resonansi pada rangkaian RLC seri terjadi jika reaktansi sama dengan nol. Hal ini terjadi bila X L = XC. Frekuensi saat resonansi disebut fo, maka :
XL 2foL fo
= XC
1 2foC 1 = 2 LC
=
P = V.I
Vm Im Cos 2t 0 2
sehingga daya P= Daya rata-rata :
Vm Im Vm Im x 2 2 2
P=
2. Induktor Daya Sesaat (P)
D4
P = VI
= Vm.Im.Sin t Sin (t - ) 2
Vm Im Sin 2t dt 0 P=2 0
Daya rata-rata
P=
= ,
P = vi
= Vm Sint ImSin (t
) 2 400 158 ,2
P=
1 Vm Im 2
2 0
Sin 2t dt 0
Daya rata-rata
D4