JUMP 1 Terminologi
1. Gangguan Afektif : Gangguan / suatu kelompok gangguan jiwa dengan gambaran utama terdapat gangguan mood yang disertai dengan sindroma manik / depresif yang lengkap / tidak, yang tidak disebabkan gangguan fisik & gangguan jiwa lainnya. Gangguan Somatoform : Suatu kelompok gangguan yang memiliki gejala fisik (nyeri, mual & pusing) dimana tidak dapat ditemukan penjelasan medis yang adekuat. Psikopatologi : Suatu ilmu yang mempelajari proses & gangguan mental. NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika & Zat Adiktif lainnya) : Kelompok zat & obat-obatan psikoaktif yang banyak dimanfaatkan & diperlukan bagi upaya penyembuhan (terutama penyakit yang berkaitan dengan saraf pusat) & pelayanan kesehatan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
2. 3. 4.
5. Insomnia : Kesulitan memulai / mempertahankan tidur, dapat bersifat sementara / menetap. 6. Insight : Pemeriksaan derajat kesadaran & pengertian pasien bahwa dirinya sakit 7. Judgment : kemampuan untuk menarik kesimpulan atas situasi yang dihadapi. 8. Stress : Kondisi / keadaan tubuh yang terganggu karena tekanan psikologis. 9. Halusinasi : Persepsi yang kuat atas suatu peristiwa atau objek yang sebenarnya tidak ada.
4. Selain terapi depresan, adakah terapi lain ? H : Terapi psikososialkognitif interpersonal, tingkah laku, psikoterapi, terapi keluarga. ECT dilakukan bila > 6 bulan tidak ada hasil dari terapi. 5. Apa DD dari wanti & mengapa dokter memberikan anti depresan ? H : DD : Wanti meangalami depresi sedang dengan 2 gejala utama & 5 gejala lainnya. 6. Bagaimana prognosis dari wanti ? H : Prognosis baik bila tidak ada gejala psikotik, episode ringan & tinggal di Rs dalam waktu singkat & cenderung mengalami kekambuhan apabila ada stresorstresor. 7. Bagaimana tanda-tanda seorang pemakai NAPZA? H: Adanya perubahan prilaku, cepat marah, mata merah,emosian, jantung berdebar-debar dll. 8. Mengapa setelah memakai Napza, anak tetangga mengalami gangguan kepribadian ? H : Gangguan kepribadian dapat terjadi kareba NAPZA karena terjadi with drawal & juga karena intoksikasi dari zat tsb. 9. Pentingkah peran rehabilitasi terhadap gangguan kepribadian yg disebabkan oleh NAPZA? H : Rehabilitasi penting karena pada rehabilitasi dilakukan pengurangan & frekuensi & keparahan relaps, penghentian sama sekali penggunaan NAPZA, perbaikanfungsi psikologi, adaptasi sosial
lini I : Detoksifikasi : Penghentian obat, farmako (metadon + klarpomazin), pengembalian pola tidur. lini II : Rehabilitasi : Psikoterapi & terapi kerja. lini III : Perawata sesudahnya : Bimbingan melibatkan rohaniawan & badan sosial. 10. Apa saja bahaya dari NAPZA ? H : Keinginan yg tak tertahankan thdp obat tsb, kecenderungan untuk menambah dosis sesuai dgn toleransi, sindrom ketergantungan, bila berlebihan overdosis. 11. Px. Lab apa yg dapat dilakukan terhadap penggunaan NAPZA ? H : 1. Px. Lab bergantung organ yg terkena. 2. Px. Rambut, saliva, urin & darah. 12. Apakah cemas & takut yg dialami ibu wanti merupakan gejala dari gangguan afektif ? H : Bukan, cemas itu merupkan gangguan dari ansietas. 13. Apakah depresi wanti dapat mengakibatkan gangguan afektif lainnya ? H : Bisa depresi Gangguan lainnya : Disfonia,anhedonia, gangguan konsentrasi, keinginan bunuh diri.
14. Mengapa ibu Wantisering mengalami susah tidur malam, nyeri pada ulu hati & mual ? H : Nyeri ulu hati & mual peningkatan asam lambung pada penderita stress (termasuk dlm kelompok disfungsi otonom). Susah tidur ansietas. 15. Bagaimana penatalaksanaan untuk ibu wanti ? H : Koseling & terapi anti ansietas (lorazepam, alprazolam)
PSIKOPATOLOGI
GANGGUAN AFEKTIF
GANGGUAN STRESS
ETIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS PATOFISIOLOGI DIAGNOSA PREVENTIF KURATIF REHABILITATIF PENATALAKSANAAN KOMPERHENSIF PROGNOSIS
RUJUK