Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU QUALITY AUDIT

Oleh : Cynthia Morina 1010932034

Dosen Pengampu : Dina Rahmayanti, M. Eng Prima Fithri, MT

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2013

QUALITY AUDIT

A.

Jenis-jenis Audit Mutu Audit mutu terdiri dari beberapa macam, yaitu : 1. Audit Pihak Pertama (IQA) Definisi : Audit mutu yang dilaksanakan oleh karyawan itu sendiri untuk menentukan keefektifan dari sistim mutu yang telah dipakai dan diterapkan. Sasaran : Memenuhi persyaratan dari standar sistem mutu dalam hal: a. Pemantauan perkembangan dan penerapan sistim mutu (pada tahap awal) b. Mendeteksi ketidaksesuaian dan mengambil tindakan perbaikan sebagai persiapan untuk audit mutu oleh pihak luar c. Memonitor pemeliharaan dan keefektifan dari sistim mutu (setelah penerapan) d. Mengangkat dan menyelesaikan masalah-masalah yang menyangkut mutu

2. Audit Pihak Kedua (Pihak Luar) Definisi: Audit terhadap subkontraktor/pemasok/vendor yang dilakukan oleh atau atas nama organisasi pembeli. Tujuan: a. Kualifikasi terhadap vendors b. Memacu vendors untuk memelihara dan meningkatkan sistem mutunya c. Persyaratan dari pelanggan bahwa pemasok harus melakukan audit terhadap vendors mereka d. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan mutu

3. Audit Pihak Ketiga (Pihak Luar & Mandiri) Definisi: Audit terhadap suatu organisasi yang dilakukan oleh badan sertifikasi atau registrasi yang mandiri. Tujuan : a. Menggantikan audit pihak kedua b. Melakukan audit yang mandiri oleh jasa/pendapat yang kompeten/ professional c. Untuk tujuan registrasi/sertifikasi sistem mutu

4. Audit Pemantauan Merupakan pemantauan secara periodik terhadap sistem mutu yang sudah disertifikasi oleh auditor pihak ketiga.

5. Audit Konsultansi Audit yang dilakukan pada saat proses konsultansi sistem mutu atau audit yang dilakukan oleh konsultan atas permintaan manajemen dari pihak auditee untuk memperoleh informasi yang mandiri tentang sistem mutu. Ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menilai kesiapan suatu perusahaan untuk pendaftaran sertifikasi pihak ketiga.

Tujuan-tujuan Internal dilakukannya audit mutu : a. Menemukan bukti terhadap kekurangan yang ada dalam sistem manajemen mutu b. Evaluasi terhadap kebutuhan untuk tindakan koreksi atau c. Sebagai tanda kesiapan untuk melakukan audit eksternal (pihak ke2 dan/atau pihak ke-3) d. Menjaga kesadaran terhadap mutu e. Menstimulasi proses pemeliharaan dan peningkatan terhadap penerapan yang disetujui

Alasan-alasan Eksternal dilakukan audit mutu: a. Memenuhi persyaratan dari standar sistem mutu (contoh: ISO 9001 dan 9002) b. Memenuhi persyaratan dari badan sertifikasi/badan registrasi c. Memenuhi persyaratan dari customer (sesuai dengan kontrak) d. Memenuhi persyaratan dari badan pemerintah/badan hukum (contoh: perusahaan tenaga nuklir)

B.

Standarisasi yang Digunakan dalam Audit Mutu Standarisasi yang digunakan dalam audit mutu adalah : 1. ISO (International Standard Operational) ISO yang digunakan dalam pengendalian mutu adalah ISO series 9000. ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. 2. MBNQA (Malcome Badrigde Nation Quality Award) Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) merupakan salah satu metode untuk meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan dan terus menerus (continuously improvement) dengan menggunakan

pengukuran dan memberikan feedback mengenai kinerja organisasi secara keseluruhan dalam penyediaan produk dan jasa yang berkualitas. Pada mulanya The Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) merupakan suatu pengharegaan yang diselenggarakan untuk menghormati menteri perdaganagn pada masa pemerintahan Presiden Ronald Reagen yang mendukung usaha peningkatan kualitas dalam dunia industri di Amerika. Penghargaan ini dikelola oleh Lembaga Standardan Teknologi Nasional (The National Institute of Standard and Technology) yang diberikan secara tahunan kepada enam perusahaan denagn kategori usaha manufaktur, jasa, dan bisnis kecil, namun, sejak tahun 1999 ditambah kategori kesehatan dan pendidikan.

Kriteria-kriteria MBNQA adalah : a. Leadership b. Strategic Planning c. Customer Focus d. Measurement, Analysis, and Knowledge Management e. Human Resource Focus f. Process Management. g. Bussiness Result

3. Deming Prize Deming Prize ini sangat terkenal di Jepang. Ini adalah semacam piagam penghargaan tertinggi di bidang TQM (total quality management). Diberikan kepada siapa yang dinilai sangat berjasa dalam hal

pengembangan kendali mutu di Jepang. Penilainya adalah serikat ilmuwan dan insinyur Jepang (JUSE, Union of Japanese Scientists and Engineers).

4. Six Sigma Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management ( TQM ), yang sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan mehilangkan biaya Six sigma juga disebut sistem komprehensif, maksudnya adalah strategi, disiplin ilmu, dan alat untuk mencapai dan mendukung kesuksesan bisnis.

5. SNI (Standar Nasional Indonesia) Standar Nasional Indonesia (disingkat SNI) adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. yang dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN.

Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu: a. Openess (keterbukaan): Terbuka bagi agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI; b. Transparency (transparansi): Transparan agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI mulai dari tahap pemrograman dan perumusan sampai ke tahap penetapannya . Dan dapat dengan mudah memperoleh semua informsi yang berkaitan dengan pengembangan SNI; c. Consensus and impartiality (konsensus dan tidak memihak): Tidak memihak dan konsensus agar semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil; d. Effectiveness and relevance: Efektif dan relevan agar dapat

memfasilitasi perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. Coherence: Koheren dengan pengembangan standar internasional agar perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembangan pasar global dan memperlancar perdagangan internasional; dan f. Development dimension (berdimensi pembangunan): Berdimensi pembangunan agar memperhatikan kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya saing perekonomian nasional.

Anda mungkin juga menyukai