BAB IV Tanggapan Dan Saran THD KAK
BAB IV Tanggapan Dan Saran THD KAK
bersifat komprehensif. Diharapkan upaya ini akan membuahkan hasil yang maksimal melalui pengkajian kondisi spasial pemanfaatan air tanah secara menyeluruh. Dalam proses penyusunannya sudah barang tentu tidak dapat sepihak, sehingga produk akhir pekerjaan ini bukanlah merupakan hasil konsultan semata, konsultan harus mampu berfungsi sebagai pengatur dan pengelola dengan sumber bahan baku dari berbagai pihak terkait atas dasar supervisi dari pihak pemberi kerja. Kunci keberhasilan Identifikasi dan Pemetaan Kondisi Akuifer di Wilayah Cibarusah dengan
Bantuan Geolistrik dan Pemboran Inti ini tergantung pada 3 hal, yaitu :
Kualitas data dan informasi yang dapat diperoleh. Mengingat bahwa hal tersebut sangat berpengaruh besar kepada hasil ataupun output dari Identifikasi dan
Pemetaan Kondisi Akuifer di Wilayah Cibarusah dengan Bantuan Geolistrik dan Pemboran Inti maka kelangkaan informasi dan data kawasan ini merupakan
Proses pengolahan, mulai dari masukan yang berasal dari berbagai sumber, pemilihan metoda dan model analisa guna menganalisis informasi dan akhirnya
2001 PANGRIPTA
1
IV-
menjadi rumusan materi rencana dan arahan Identifikasi dan Pemetaan Kondisi
Akuifer di Wilayah Cibarusah dengan Bantuan Geolistrik dan Pemboran Inti.
Tingkat kepakaran dan kemampuan personal yang terlibat dalam proses ini beragam, maka diharapkan kepakaran yang tersedia dapat bersifat sinergis dan saling melengkapi.
Disamping itu, terdapat beberapa hal yang menurut Konsultan perlu dipertajam dan dapat dikembangkan dalam kegiatan Identifikasi dan Pemetaan Kondisi Akuifer di
Wilayah Cibarusah dengan Bantuan Geolistrik dan Pemboran Inti . Bagian berikut akan
membahas beberapa hal yang akan menjadi titik perhatian Konsultan berkaitan dengan pekerjaan ini.
D. 1
Hidrogeologi adalah Kajian neraca kesetimbangan air tanah yang sekurang kurangnya memuat informasi mengenai konfigurasi akuifer, parameter akuifer,kedudukan muka air tanah dan skenario air tanah serta rencana pengisian air tanah.
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan dibawah permukaan tanah. Air Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang keberadaanya terbatas dan kerusakannya dapat
Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai perananyg sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan
2001 PANGRIPTA
2
IV-
bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun kepentingan industri
Sumber Daya Air Tanah mempunyai peranan yang sangat penting sebagai salah satu alternatif sumber baku pasokan kebutuhan akan air berbagai keperluan. Terutama di wilayah kecamatan Cibarusah yang padat akan industri dan pemukiman, Pemanfaatan sumber daya tersebut cenderung terus meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan pembangunan di segala bidang.
Dalam rangka mengantisifasi pengembangan wilayah secara umum, khusus di Kecamatan Cibarusah perlu di lakukan Pemetaan Hidrogeologi Cekungan Air Tanah melalui kegiatan Pemetaan Hidrogeologi Cekungan Air Tanah di Wilayah Kecamatan Cibarusah nantinya dapat memberikan gambaran tentang neraca tentang kesetimbangan air tanah memuat informasi mengenai konfigurasi akifer, kedudukan muka air tanah dan skenario pengambilan air tanah serta rencana pengisian air tanah di wilayah Kecamatan Cibarusah.
Dalam rangka mengantisipasi pengembangan wilayah secara umum, khususnya di Kecamatan Cibarusah perlu dilakukan penyelidikan
yang
nantinya
dapat
memberikan
gambaran
tentang
neraca
2001 PANGRIPTA
3
IV-
aquifer, parameter aquifer, kedudukan muka air tanah dan skenario pengambilan air tanah serta rencana pengisian air tanah di wilayah Kecamatan Cibarusah.
D.2
Maksud dari kegiatan ini adalah mengalisis pendayagunaan air tanah yang berkelanjutan, dalam kerangka pengelolaan air tanah berwawasan lingkungan di wilayah Kecamatan Cibarusah. Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah : 1. Mewujudkan dan merumuskan langkah kebijakan dalam
pendayagunaan air tanah guna mendukung upaya pemanfaatan yang berwawasan lingkungan. 2. Pengkajian lebih lanjut potensi sumber daya air yang terdapat di wilayah Kecamatan Cibarusah. 3. Mengetahui neraca air di wilayah Kecamatan Cibarusah. 4. Mengetahui rencana lokasi kondisi pengambilan air tanah. 5. Rencana pengisian air tanah. 6. Pemetaan kondisi hidrogeologi wilayah Kecamatan Cibarusah. Dengan demikian sasaran dari pekerjaan Pemetaan Hidrogeologi Cekungan
Air Tanah di Wilayah Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi meliputi :
a. Mengidentifikasi
lapisan
batuan
yang
memungkinkan
bertindak
IV-
b. Membuat pola penyebaran vertikal dan horisontal dari lapisan yang diduga dapat bertindak sebagai lapisan pembawa air. c. Mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi untuk
pengembangan air tanah, terutama untuk air tanah dalam. d. Mengevaluasi kuantitas dan kualitas air tanah dilokasi penyelidikan. Menentukan skala prioritas dan merekomendasikan lokasi pemboran percobaan (Pemboran Eksplorasi) berikut konstruksi dan sistem
pengambilan airnya.
D.3
Dalam KAK Pekerjaan Identifikasi dan Pemetaan Kondisi Akuifer di Wilayah Cibarusah dengan Bantuan Geolistrik dan Pemboran Inti telah dijelaskan mengenai lokasi rinci dari kegiatan ini adalah Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi.
D.4
2001 PANGRIPTA
5
IV-
a. Analisis Hidrogeologi untuk menentukan potensi air tanah yang terdapat pada wilayah kajian dengan pemetaan lokasi dan potensi. Tahap ini merupakan tahap pra kegiatan lapangan, melakukan inventarisasi data sekunder berupa laporan-laporan studi terdahulu serta penyiapan peta-peta, melakukan pengurusan administrasi dan perizinan survey, penyusunan tenaga ahli dan peralatan lapangan serta membuat perencanaan survey lapangan. b. Perhitungan neraca air tanah Neraca air merupakan perimbangan antara masukan (input) dan keluaran (output) air di suatu tempat pada suatu periode tertentu. Sebagai keluaran dari analisis neraca air akan diperoleh informasi tingkat ketersediaan air tanah di Kecamatan Cibarusah apakah cukup tersedia, sedang atau kurang sesuai dengan informasi fisika tanahnya. Tingkat ketersediaan air tanah diperoleh dengan menganalisa data kandungan air tanah (KAT) terhadap nilai kapasitas lapang (KL) dan titik layu permanen (TLP) di masing-masing wilayah. c. Rencana pengisian air tanah Kegiatan ini Dalam Rangka Antisipasi Kekeringan, merupakan salah satu kegiatan konservasi air sebagai upaya untuk meningkatkan volume air tanah di wilayah Kecamatan Cibarusah ( groundwater recharge ) dan upaya penanggulangan dampak kekeringan di wilayah Kabupaten Bekasi. d. Kondisi pengambilan air tanah daerah industri sangat berpotensi untuk pengambilan air secara besar-besaran
2001 PANGRIPTA
6
IV-
e. Melakukan survey lapangan, survey ini melakukan penyelidikan geolistrik dan pendataan hidrogeologi pada lokasi yang ditentukan hasil orientasi lapangan, survey ini meliputi : Melakukan pemetaan hidrogeologi Melakukan pemboran inti Melakukan uji pemompaan Melakukan pendugaan geolistrik Mengukur dan memetakan lokasi titik pengamatan dengan GPS Mengukur kedalaman muka air tanah pada sumur penduduk Mengidentifikasi jenis litologi aquifer Melakukan perhitungan neraca air tanah Menentukan daerah resapan air tanah/pengisian air tanah
Hasil analisa dan interpretasi data lapangan akan disajikan dalam bentuk tabel, penampang-penampang, peta lokasi, peta kontur kedalaman aquifer dan peta ketebalan aquifer, serta lokasi dimana pemboran percobaan akan dilakukan.
D.5
Dalam hal ini kebutuhan tenaga ahli bagi pekerjaan Identifikasi dan Pemetaan
Kondisi Akuifer di Wilayah Cibarusah dengan Bantuan Geolistrik dan Pemboran Inti telah diuraikan pada kerangka acuan kerja, namun kiranya perlu
ditambahkan tenaga ahli geofisika untuk melakukan pengkajian terhadap unsur-
2001 PANGRIPTA
7
IV-
unsur fisika/listrik dalam tanah daerah studi serta melakukan penafsiran dan analisis data geolistrik dan membuat penampang duga geolistrik serta prakiraan korelasi.
D.6
TANGGAPAN TERHADAP WAKTU PELAKSANAAN Jadual pelaksanaan dalam Identifikasi dan Pemetaan Kondisi Akuifer di
Wilayah Cibarusah dengan Bantuan Geolistrik dan Pemboran Inti yang selama 4
bulan atau 120 hari kalender, akan memberi tantangan kepada pihak konsultan dalam melakukan kajiannya secara maksimal. Ada beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan secara pararel, namun aspek sekwensial antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya merupakan suatu keharusan. Artinya, manajemen dan pengaturan pekerjaan serta koordinasi merupakan faktor penentu apakah target 4 (empat) bulan dapat dipenuhi. Dalam era perencanaan yang partisipatif yang melibatkan sebanyak mungkin stakeholders daerah tentu membutuhkan waktu yang panjang untuk mencapai suatu kesepakatan, disini diperlukan kemampuan organisasi agar konsultasi dan asistensi dapat berjalan lancar dan efisien.
2001 PANGRIPTA
8
IV-