Anda di halaman 1dari 11

Struktur, Pengaturan Sekresi dan Metabolisme Kelenjar Tiroid

Beby Pricilia Tanesia 102011011 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Pendahuluan Sistem endokrin, salah satu dari dua sistem regulatorik utama tubuh, mengeluarkan hormone yang bekerja pada sel sasaran untuk melaksanakan aktivitas homeostatik. Sistem endokrin, melalui hormone yang disekresikan dan masuk ke dalam aliran darah, umumnya mengatur aktivitas yang lebih memerlukan durasi daripada kecepatan. Kelenjar endokrin perifer salah satunya mencakup kelenjar tiroid, yang mengontrol laju metabolisme basal tubuh. Selain itu untuk mengatur ekspresi gen, diferensiasi jaringan dan perkembangan umum.

Masalah Seorang laki laki berusia 40 tahun mengalami pembesaran kelenjar tiroid.

Hipotesis Sekresi hormone tiroid mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.

Tujuan 1. Mampu memahami dan menjelaskan struktur makroskopis dan mikroskopis kelanjar tiroid. 2. Mampu memahami dan menjelaskan mekanisme pengaturan sekresi hormone tiroid dan biosintesisnya. 3. Mampu memahami dan menjelaskan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang hubungannya dengan taraf metabolisme basal.

Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus, satu di sebelah kanan dan satu lagi disebelah kiri. Keduanya dihubungkan oleh suatu struktur (isthmus). Setiap lobus berbentuk seperti buah pir. Kelenjar tiroid mempunyai satu lapisan kapsul yang tipis dan pretracheal fascia. Pada keadaan tertentu kelenjar tiroid aksesoria dapat ditemui di sepanjang jalur perkembangan embriologi tiroid. Terletak di atas trakesa, tepat di bawah laring.1

Pengaturan Sekresi Hormon Tiroid Thyroid Stimulating Hormone ( TSH), hormone tropic tiroid dari hipofisis anterior adalah regulatorik fisiologis terpenting sekresi hormone tiroid. Hampir semua tahap dalam sintesis dan pelepasan hormon tiroid dirangsang TSH. Selain meningkatkan sekresi hormone tiroid, TSH juga mempertahankan integritas structural kelenjar tiroid. Tanpa adanya TSH, tiroid mengalami atrofi(ukuran berkurang) dan mengeluarkan hormone tiroid dalam jumlah sangat rendah. Sebaliknya, kelenjar mengalami

hipertrofi (peningkatan

ukuran setiap sel folikel) dan hyperplasia (peningkatan jumlah sel

folikel) sebagai respons terhdap TSH yang berlebihan. Thyrotropin-releasing hormone (TRH) hipotalamus, melalui efek tropiknya,

menyalakan sekresi TSH oleh hipofisis anterior, sementara hormone tiroid, melalui mekanisme umpan balik negative, memadamkan sekresi TSH dengan menghambat hipofisi anterior. Seperti lengkung umpan balik lainnya, mekanisme antara hormone tiroid dan TSH ini cenderung mempertahankan kestabilan sekresi hormone tiroid. Umpan balik negative antara tiroid dan hipofisis anterior melaksanakan regulasi kadar hormone tiroid bebas sehari hari, sementara hipotalamus memperantarai penyesuaian jangka panjang. Tidak seperti kebanyakan sistem hormone lainnya, hormone hormone di aksis tiroid pada orang dewasa tiodak mengalami perubahan sekresi yang mendadak dan lebar. Sekresi hormone tiroid yang relative tetap sesuai dengan respons lambat dan berkepanjangan yang di induksi oleh hormone ini; peningkatan atau penurunan mendadak kadar hormone tiroid tidak memiliki manfaat adaptif. Satu-satunya faktor yang diketahui, meningkatkan sekresi TRH (dan karenanya sekresi hormone TSH dan hormone tiroid) adalah pajanan ke cuaca dingin pada bayi baru lahir, suatu mekanisme adaptif. Para ilmuan berpikir bahwa peningkatan drastic sekresi hormone tiroid yang mengahsilkan panas membantu mempertahankan suhu tubuh sewaktu penurunan mendadak suhu lingkungan pada saat lahir ketika bayi keluar dari tubuh ibunya yang hangat ke udara lingkunngan yang lebih dingin. Respons TSH serupa dengan pajanan dingin tidak terjadi pada orang dewasa, meskipun secara fisiologis masuk akal. Berbagai jenis stress menghambat sekersi TSH dan hormone tiroid, mungkin melalui pengaruh saraf pada hipotalamus, meskipun makna adaptif inhibisi ini masih belum jelas.2
3

Gambar 1. Regulasi Hormon Tiroid2

Biosintesis Hormon Tiroid Kelanjar tiroid berbentuk sel sekretorik utama tiroid, yang dikenal sebagai sel folikel, tersusun membentuk bola bola berongga yang masing masing membentuk satu unit fungsional yang dinamakan folikel. Pada pemotongan mikroskopik, folikel tampak sebagai cincin sel sel folikel mengelilingi suatu lumen di bagian dalam yang terisi oleh koloid, bahan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan ekstrasel untuk hormone tiroid.2 Kelenjar tiroid ini terdiri dari pseudolobuli yang tersusun atas folikel folikel yang dibatasi oleh sel folikel. Sel sel folikel umumnya berbentuk kubis. Sel parafolikuler ( sel folikel yang lebih besar dan tampak lebih pucat) terletak di antara sel folikular dengan membrana basalis.3

Gambar 2. Kelenjar Tiroid4

Konstituen utama koloid adalah suatu molekul protein besar yang di kenal sebagai tiroglobulin (Tg), yang berikatan dengan hormone hormone tiroid dalam berbagai stadium sintesis. Sel folikel menghasilkan dua hormone yang mengandung iodium yang berasal dari asam amino tirosin: tetraiodotironin (T4 atau tiroksin) dan triiodotironin ( T3). Asam amino tirosin dibentuk dalam jumlah yang memadai oleh tubuh sehingga bukan zat essensial di dalam makanan. Sebaliknya iodium yang dibutuhkan untuk sintesis hormone tiroid harus di perlukan dari makanan. Kedua hormone yang secara kolektif disebut hormone tiroid, adalah regulator penting laju metabolisme basal (BMR) keseluruhan. Pembentukan , penyimpanan dan sekresi hormone tiroid melibatkan langkah langkah berikut : 1. Semua tahap pembentukan hormone tiroid berlangsung di molekul tiroglobulin di dalam

koloid. Tiroglobulin itu sendirio di produksi di kompleks golgi/ retikulm endoplasma sel folikel tiroid. Asam amino masuk tirosin masuk ke dalam molekul tiroglobulin yang jauh lebih besar sewaktu yang terakhir ini sedang di produksi. Setelah terbentu, tiroglobulin yang sudah mengandung tirosin di ekspor dari sel folikel ke dalam koloid melalui proses eksositosis. 2. Tiroid menangkap iodium dari darah dan memindahkannya ke dalam koloid melalui

pompa iodium- protein protein pengangkut yang kuat dan memerlukan energy di membrane

luar sel folikel. Hampir semua iodium di tubuh dipindahkan melawan gradient konsentrasi untuk disimpan di tiroid untuk membentuk hormone tiroid. Iodium tidak memiliki fungsi lain ditubuh. 3. Di dalam koloid, iodium cepat di lekatkan ke tirosin didalam molekul tiroglobulin.

Perlekatan satu iodium ke tirosin menghasilkan monoiodotirosin (MIT). Perlekatan dua iodium ke tirosin menghasilkan diiodotirosin (DIT). 4. Kemudian, terjadi penggabungan antara milekul molekul tirosin yang telah beriodium

untuk membentuk hormone tiroid. Penggabungan satu MIT (dengan satu iodium) dan satu DIT (dengan dua iodium) menghasilkan triiodotironin atat T3 (dengan tiga iodium). Penggabungan dua DIT (masing masing menggunakan dua iodium) menghasilkan tetraiodotironin (T4 atau tiroksin). Antara dua molekul MIT tidak terjadi penggabungan. Semua produk ini melekat ke tiroglobulin. Hormon tiroid tetap tersimpan dalam bentuk ini dikoloid sampai terurai dan disekresikan. Jumlah hormone tiroid yang tersimpan nomalnya dapat memenuhi kebutuhan tubuh untuk beberapa bulan. Pelepasan hormone tiroid ke dalam sirkulasi sistemik adalah suatu prose yang agak rumit karena dua alasan. Pertama, sebelum pembebasannya, T3 dan T4 masih terikat di dalam molekul tiroglobulin. Kedua, kedua hormone tersimpan ditempat ekstrasel, lumen folikel, sehingga harus di angkut menembus sel folikel untuk mencapai kapiler yang berjalan diruang intestinum di antara folikel folikel. Pada sekresi hormone tiroid, sel folikel menggigit sepotong koloid, menguraikan molekul tiroglobulin menjadi bagian bagiannya dan meludahkan T3 dan T4 yang telah di bebaskan kedalam darah. Pada stimulasi yang sesuai untuk sekresi hormone tiroid, sel sel folikel menginternalisasi sebagian kompleks tiroglobulin- hormone dengan mengfagosit sepotong koloid. Di dalam sel, butir butir koloid terbungkus membrane menyatu dengan lisosom, yang
6

enzim enzimnya memisahkan hormone hormone tiroid, yang secara biologis, T3 dan T4 , serta iodotirosin yang inaktif, MIT dan DIT. Hormone tiroid, karena sangat lipofilik, mudah melewati membrane luar sel folikel dan masuk ke dalam membrane darah. MIT dan DIT tidak memiliki nilai endokrin. Sel sel folikel mengandung suatu enzim yang secara cepat mengeluarkan iodium dari MIT dan DIT sehingga iodium yang telah bebas ini dapat didaur ulang untuk membentuk lebih banyak hormone. Enzim yang sangat spesifik ini akan mengeluarkan iodium hanya dari MIT dan DIT bukan dari T3 dan T4. Setelah dikeluarkan ke dalam darah, molekul molekul hormone tiroid yang sangat lipofilik (dan karenanya tak larut air) berikatan dengan beberapa protein plasma. Sebagian besar T3 dan T4 di angkut oleh thyroxine-binding globulin (TBG, globulin pengikat tiroksin) suatu protein plasma yang secara selektif berikatan hanya dengan hormone tiroid. Kurang dari 0,1% T4 dan kurang dari 1% T3, tetap berada dalam bentuk bebas (tidak terikat). Hal ini luar biasa mengingat hanya bentuk bebas dari keseluruhan hormone tiroid, yang memiliki akses ke reseptor sel sasaran dan menimbulkan efek. 2

Gambar 3. Pembentukan , penyimpanan dan sekresi hormone tiroid 5

Efek Fisiologis Hormon Tiroid Efek Laju Metabolisme dan Produksi Panas Hormon tiroid meningkatkan aktivitas metabolisme di dalam hampir semua jaringan tubuh. Basal Metabolisme Rate (BMR) dapat meningkat sebanyak 60-100%. Bila sejumlah besar hormon tiroid dihasilkan, maka akan meningkatkan bahan makanan untuk energi, sintesis protein, pertumbuhan, dan aktivitas kelenjar endokrin. Efek metabolik hormone tiroid berkaitan erat dengan efek kalorinergik. Peningkatan aktivitas metabolik dapat menyebabkan peningkatan produksi panas. Produksi panas di dapat dari makanan atau pemecahan dari karbohidrat, protein dan lemak. Dengan meningkatnya metabolisme maka meningkat pula penggunaan oksigen dan pembentukan karbondioksida. Pengaruh ini mengaktifkan kecepatan dan kedalaman pernafasan. Pengaruhnya terhadap metabolisme karbohidrat yaitu meningkatkan absorbsi glukosa oleh usus, menyebabkan penurunan glikogen di dalam hati, dan meningkatkan glikolisis. Selain itu metabolisme karbohidrat akan memberikan respons terhadap sistem kardiovaskular. Beban panas yang dihasilkan efek kolinergik hormone tiroid, terjadi vasodilatasi perifer untuk membawa kelebihan panas ke permukaan tubuh untuk dikeluarkan ke lingkungan. Melalui efek meningkatkan kepekaan jantung terhadap katekolamin dalam darah, hormone tiroid meningkatkan kecepatan jantung dan kekuatan kontraksi sehingga curah jantung meningkat. Pengaruhnya terhadap metabolisme lemak hati yaitu meningkatkan metabolisme lemak dimana lipid akan di angkut dari jaringan lemak kemudian akan meningkatkan konsentrasi asam lemak bebas dalam plasma. Bila hormon tiroid meningkat maka akan menurunkan jumlah kolesterol,fosfolipid, dan trigliserida (triglyceride) di dalam darah, walaupun menaikkan asam lemak bebas. Selain

itu, sekresi hormon tiroid yang menurun akan meningkatkan konsentrasi kolesterol, fosfolipid, dan trigliserida. Pengaruh terhadap katabolisme protein yaitu mempengaruhi sintesis dan penguraian protein. Pengaruh protein ini adalah ke otot. Bila kenaikan hormon tiroid hanya sedikit biasanya otot-otot menunjukkan kegiatan, tetapi bila terlalu banyak akan kelebihan, otot otot akan menjadi lemah karena kelebihan katabolisme protein. Sebaliknya bila kekurangan hormon tiroid menyebabkan otot-otot akan menjadi lemah dan refleksnya sangat lambat setelah berkontraksi. Efek Hormon Tiroid pada Metoblisme Vitamin Karena hormon tiroid meningkatkan sejumlah besar enzim yang berbedadan karena vitamin adalah bagian pokok dari enzim dan koenzim maka hormon tiroid menyebabkan kebutuhan terhadap vitamin. Oleh karena itu kekurangan vitamin dapat terjadi apabila kelebihan sekresi hormon tiroid, jika tidak maka pada waktu yang sama jumlah vitamin akan bertambah banyak. Efek Gastrointestinal Hormon tiroid merangsang motilitas usus, yang dapat menimbulkan peningkatan

motilitas dan diare pada hipertiroid dan memperlambat transit usus serta konstipasi pada penderita hipotiroid. Hal ini juga menyumbang timbulnya penurunan berat badan pada hipertiroid sedangkan pada hipotiroid terjadi peningkatan berat.6 Efek Simpatomimetik Hormone tiroid meningkatkan responsivitas sel sasaran terhadap katekolamin (epinefrin dan norepinefrin), pembawa pesan kimiawi yang di gunakan oleh sistem saraf simpatis dan medulla adrenal. Hormon tiroid melaksanakan efek permitif ini dengan menyebabkan proliferasi
9

reseptor sel sasaran spesifik katekolamin. Karena pengaruh ini, banyak efek di amati ketika sekresi hormone tiroid memingkat adalah serupa dengan yang menyertai pengaktifan sistem saraf simpatis. Efek pada Pertumbuhan dan Sistem Saraf Hormon tiroid penting bagi pertumbuhan normal karena efeknya pada pertumbuhan (GH) dan IGF. Hormon tiroid tidak saja merangsang sekresi GH dan meningkatkan produksi IGF-I oleh hati tetapi juga mendorong efek GH dan IGF-I pada sintesis protein structural baru dan pada pertumbuhan tulang. Anak dengan defisiensi tiroid mengalami hambatan pertumbuhan yang dapat dipulihkan dengan terapi sulih tiroid. Namun, tidak seperti kelebihan GH, kelebihan hormone tiroid tidak menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan. Hormon tiroid berperan penting dalam perkembangan normal sistem saraf, khususnya SSP, suatu efek yang tergganggu pada anak dengan defisiensi tiroid sejak lahir. Hormon tiroid juga essensial untuk aktivitas normal SSP pada orang dewasa.2

Kesimpulan Sintesis hormone tiroid berasal dari iodium yang diperoleh dari makanan dan asam amino tirosin. Hormon tiroid ini berfungsi dalam regulator bagi laju metabolisme basal keseluruhan (pemecahan karbohidrat, lemak dan protein), pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta fungsi sistem saraf.

10

Daftar Pustaka

1.

Woodburne RT. Essential of human anatomy. 6th ed. New York: Oxford Universty; 2007.p. 181.

2.

Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2009.h.757-61.

3.

Williams, Wikians. Buku teks & atlas berwarna histopatologi. Jakarta: Widya Madika; 2003.h. 382.

4. 5. 6.

Singh I. Atlas histologi berwarna. Jakarta: Binarupa Aksara; 2006.h.160. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1958045/

11

Anda mungkin juga menyukai