Anda di halaman 1dari 2

Lembar Tugas Mandiri Keperawatan Gerontik Kelas C

Faktor Sosial Pada Tugas Perkembangan Individu Lansia


Aslinda Nurul tamala, FIKUI10, 1006672182

Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memeperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Nugroho, 2000). Berdasarkan definisi secara umum, seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya 65 tahun ke atas. Lansia bukanlah suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Setiap individu memiliki tugas-tugas yang harus diselesaikan pada masa perkembangannya, begitupula dengan lansia. Lansia diharapkan untuk dapat menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan dan menurunnya kesehatan secara bertahap. Kesiapan lansia untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap tugas perkembangan usia lanjut dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang pada tahap sebelumnya (Erickson). Apabila seseorang pada tahap tumbuh kembang sebelumnya melakukan kegiatan sehari-hari dengan teratur dan baik serta membina hubungan yang serasi dengan orang-orang di sekitarnya, maka pada usia lanjut lansia akan tetap melakukan kegiatan yang biasa lansia lakukan pada tahap perkembangan sebelumnya seperti olahraga, mengembangkan hobi, dan lain-lain. Adapun tugas perkembangan lansia adalah (1) mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun, (2) mempersiapkan diri untuk pensiun, (3) membentuk hubungan baik dengan orang seusianya, (4) mempersiapkan kehidupan baru, (5) melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial atau masyarakat secara santai, dan (6) mempersiapkan diri untuk kematian dirinya dan kematian pasangan. Keberhasilam lansia dalam memenuhi tugas-tugas tersebut mengarah pada tercapainya successful aging. Usaha untuk mewujudkan tercapainya successful aging ditempuh dengan mengupayakan tindakan untuk menjaga kesehatan fisik, pemenuhan kebutuhan psikologis lansia terutama dari keluarga yang hidup bersama lansia, serta kondisi sosial lansia. Stevering, Lindenberg, dan Ormel (Ouwehand, de Ridder, & Bensing, 2007) mengungkapkan bahwa successful aging merupakan sebuah pengertian yang didalamnya berisi tentang tujuantujuan individu yang harus dicapai untuk menunjukkan keberhasilan secara objektif. Kepribadian yang terintegrasi merupakan hal yang ingin dicapai oleh setiap lansia. Lansia pada fase ini justru sudah mengalami banyak kemunduran fisik dan merasa bahwa hidupnya sudah dekat dengan akhir hayat. Oleh karena itu pada masa ini kasih sayang dari lingkungan keluarga terdekat, kerabat, bahkan lingkungan terdekat merupakan sumber kebahagiaan tersendiri. Perasaan diterima dan dihargai oleh sekelilingnya merupakan anugerah yang tidak ternilai oleh materi. Pencapaian masa ini (lansia) dipengaruhi oleh proses panjang di masa-masa sebelumnya. Ketidakberhasilan di masa lalu dapat menyebabkan individu menjadi putus asa dan takut menghadapi kehidupan lansia dan juga kematian. Apabila seseorang berhasil melewati masa sebelumnya dengan baik, maka akan terbentuk kepribadian yang terintegrasi dalam dirinya

Lembar Tugas Mandiri Keperawatan Gerontik Kelas C

Pada faktor sosial terkait tugas perkembangan pada lansia terdapat perubahan-perubahan psikososial yang dialami lansia dalam proses mencapai tugas perkembangan itu, anatara lain: a. Pensiun, nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya dan identitas dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaan. Bila seseorang pension, individu tersebut akan mengalami kehilangan-kehilangan, antara lain: 1) Kehilangan finansial (income berkurang). 2) Kehilangan status 3) Kehilangan teman atau relasi. 4) Kehilangan pekerjaan atau kegiatan. b. Merasakan atau sadar akan kematian (sense of awareness of mortality) c. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih sempit. d. Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan (economic deprivation). e. Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya biaya pengobatan. f. Penyakit kronis dan ketidakmampuan. g. Gangguan saraf pancaindra, timbul kebutaan dan ketulian. h. Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan. i. Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman dan family. j. Hilangnya kekuatan dan ketegapan. Kehidupan bermasyarakat atau interaksi sosial lansia merupakan gambaran mengenai perilaku lansia dalam lingkungan yang sudah berproses selama hidupnya. Inilah wujud aktualisasi lansia dalam kegiatan yang disukainya. Lansia memiliki kebebasan menentukan kesediaannya dalam kegiatan masyarakat. Pada masa inilah saatnya individu memiliki hak untuk mengisi waktu yang dimiliki untuk melakukan kegiatan yang diinginkan dan tidak melakukan kegiatan yang tidak membuatnya nyaman. Pada tugas perkembangan sosial ekonomi terjadi perubahan peran pada lansia terkait dengan penurunan penghasilan yang membutuhkan penyesuaian gaya hidup pada lansia. Hidup sederhana masih menjadi pilihan terbaik untuk lansia agar tetap mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak semua lansia pada masa sebelumnya bekerja di sektor formal serta tidak semua lansia memperoleh uang pensiun sebagai sumber pendapatan yang dikelola. Banyak juga lansia yang secara ekonomi tergantung pada anakanaknya yang sudah dewasa. Kematangan emosi dan kebijaksanaan yang dimiliki lansia membantu proses ini. Referensi : Hurlock, E. B. 1999. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Terjemahan. Jakarta: Gramedia. Nugroho. (2000). Keperawatan Gerontik. EGC, Jakarta. Roach, S. (2006). Introductory Gerontological Nursing. Philadelphia: Lippincot R, Siti maryam., Mia FE., Rosidawati., dkk. (2008). Mengenal Usia lanjut dan Perawatnnya. Jakarta: Salemba Medika Wallace, Meredith. (2008). Essentials of Gerontological Nursing. New York: Spinger Publishing Company

Anda mungkin juga menyukai