Anda di halaman 1dari 12

Cara membuat tahu yang kaya gizi

April 5, 2012 10:33 pm / Leave a Comment / Habibi Cara membuat tahu kaya gizi Tahu bukan berasal dari Indonesia melainkan berasal dari negeri China. Tahu dibuat melalui proses fermentasi kacang kedelai yang lalu diambil sarinya. Tahu juga memiliki kadar kandungan karbohidrat 12-30%, lemak 18-32%, Air 7%, dan protein 35-45% dari komposisi kedelai per 100 gram. Kualitas kedelai yang baik maka kandungan proteinnya juga lebih banyak. Dengan hal tersebut tahu mempunyai kadar protein yang lebih tinggi dari jagung, beras, tepung singkong, daging, ikan segar, kacang hijau, dan telur ayam. Ada yang menyebut bahwa kandungan protein tahu hampir menyamai kadar protein susu skim kering. Nah, makanan ini sangat cocok untuk orang-orang sakit yang tidak boleh makan daging atau makan sumber protein hewani lainnya untuk memenuhi kebutuhan protein sebesar 55gram/hari dengan makan tahu yang berasal dari 157,14 gram kedelai.

Ok, cukup basa-basi tentang tahunya sekarang langsung saja berikut caranya :

Siapkan bahan.

1. Air secukupnya 2. Kedelai 5kg 3. Batu tahu 1gram

Siapkan juga alat-alat untuk membuat tahu.

1. Cetakan 2. Nyiru (tampah) 3. Ember besar 4. Kain saring atau kain blancu 5. Keranjang 6. Kain pengaduk

7. kompor atau tungku 8. Rak bambu

Langsung meluncur ke cara pembuatan tahu

1. Pilihlah kedelai-kedelai yang bersih lalu di cuci. 2. Rendamlah didalam air yang bersih paling sedikit tiga liter air untuk per kilogram kedelai kurang lebih selama 8 jam. Kedelai akan mengembang jika direndam. 3. Cucilah terus-menerus kedelai yang telah direndam karena jika kedelai kurang bersih akan membuat tahu cepat menjadi asam. 4. Tumbuk kedelai dan tambahkan air hangat sedikit demi sedikit sampai menjadi rupa bubur kedelai. 5. Masaklah bubur kedelai pada suhu 70o ~ 80oC. Jangan sampai mengental. Hentikan jika sudah ada tanda gelembung-gelembung kecil. 6. Saring bubur kedelai lalu endapkan airnya dengan menggunakan batu tahu (Kalsium Sulfat=CaSO4) sebanyak 1 gram atau 3 ml asam cuka untuk 1 liter sari kedelai, sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan-lahan. 7. Cetak dan pres endapan tersebut. Jika di terjemahkan ke dalam bentuk diagram maka cara membuat tahu adalah sebagai berikut urutannya :

Perlu diperhatikan :

Hasil pemasakan sangat dipengaruhi oleh suhu. Tujuan dari pemanasan :

1. Agar proses penyaringannya bisa berjalan dengan baik. 2. Menghilangkan bau kedelai.

Berhati-hatilah saat proses pemanasan karena jika tidak berhati-hati dapat merusak kandungan protein. Penggilingan menggunakan air dingin dapat mempertahankan bau khas kedelai. Hal ini adalah faktor tahu kurang disukai.

Saya kira sekian dulu artikel kali ini dari saya. Baca juga Biodata Agnes Monica lengkap euy jika temen-temen ngefanz sama Agnes. Semoga artikel ini bermanfaat buat temen-temen sekalian. Terimakasih telah membaca Cara membuat tahu kaya gizi. Jika artikel ini bermanfaat silahkan tekan tombol share agar temen-temen anda di google+, facebook, dan twitter juga merasakan manfaatnya :D. Berbagi tak pernah rugi........

Proses Pembuatan Tahu


Proses Pembuatan Tahu created by mahasiswa ITP-FTP UB 2006

Tahu merupakan salah satu makanan tradisional yang populer. Selain rasanya enak, harganya murah dan nilai gizinya pun tinggi. Bahan makanan ini diolah dari kacang kedelai. Meskipun berharga murah dan bentuknya sederhana, ternyata tahu mempunyai mutu yang istimewa dilihat dari segi gizi. Hasil-hasil studi menunjukkan bahwa tahu kaya protein bermutu tinggi, tinggi sifat komplementasi proteinnya, ideal untuk makanan diet, rendah kandungan lemak jenuh dan bebas kholesterol, kaya mineral dan vitamin (Koswara, 2006). Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan tahu adalah:

Kedelai

Kedelai merupakan bahan utama dalam pembuatan tahu. Kedelai yang digunakan adalah kedelai jenis Bola I.

Air

Hampir semua tahapan dalam pembuatan tahu membutuhkan air dari proses perendaman, pencucian, penggilingan, pemasakan, dan perendaman tahu yang sudah jadi sehingga dibutuhkan air dalam jumlah banyak. Air yang digunakan di berasal dari air tanah atau air artesis.

Asam Cuka

Asam Cuka berfungsi untuk mengedapkan atau memisahkan air dengan konsentrat tahu. Asam cuka mengandung cuka dan garam sehingga bersifat asam. Asam cuka yang digunakan diperoleh dari pabrik tahu lain dan dapat digunakan secara berulang-ulang. Proses pembuatan tahu terdiri beberapa tahap yaitu:

Perendaman

Pada tahapan perendaman ini, kedelai direndam dalam sebuah bak perendam yang dibuat dari semen. Langkah pertama adalah memasukan kedelai ke dalam karung plastik kemudian diikat dan direndam selama kurang lebih 3 jam (untuk 1 karung berisi 15 kg biji kedelai). Jumlah air yang dibutuhkan tergantung dari jumlah kedelai, intinya kedelai harus terendam semua. Tujuan dari tahapan perendaman ini adalah untuk mempermudah proses penggilingan sehingga dihasilkan bubur kedelai yang kental. Selain itu, perendaman juga dapat membantu mengurangi jumlah zat antigizi (Antitripsin) yang ada pada kedelai. Zat antigizi yang ada dalam kedelai ini dapat mengurangi daya cerna protein pada produk tahu sehingga perlu diturunkan kadarnya.

Pencucian kedelai

Proses pencucian merupakan proses lanjutan setelah perendaman. Sebelum dilakukan proses pencucian, kedelai yang di dalam karung dikeluarkan dari bak pencucian, dibuka, dan dimasukan ke dalam ember-ember plastik untuk kemudian dicuci dengan air mengalir. Tujuan dari tahapan pencucian ini adalah membersihkan biji-biji kedelai dari kotoran-kotoran supaya tidak mengganggu proses penggilingan dan agar kotoran-kotoran tidak tercampur ke dalam adonan tahu. Setelah selesai proses pencucian, kedelai ditiriskan dalam saringan bambu berukuran besar.

Penggilingan

Proses penggilingan dilakukan dengan menggunakan mesin penggiling biji kedelai dengan tenaga penggerak dari motor lisrik. Tujuan penggilingan yaitu untuk memperoleh bubur kedelai yang kemudian dimasak sampai mendidih. Saat proses penggilingan sebaiknya dialiri air untuk didapatkan kekentalan bubur yang diinginkan.

Perebusan/Pemasakan

Proses perebusan ini dilakukan di sebuah bak berbentuk bundar yang dibuat dari semen yang di bagian bawahnya terdapat pemanas uap. Uap panas berasal dari ketel uap yang ada di bagian belakang lokasi proses pembuatan tahu yang dialirkan melalui pipa besi. Bahan bakar yang digunakan sebagai sumber panas adalah kayu bakar yang diperoleh dari sisa-sisa pembangunan rumah. Tujuan perebusan adalah untuk mendenaturasi protein dari kedelai sehingga protein mudah terkoagulasi saat penambahan asam. Titik akhir perebusan ditandai dengan timbulnya gelembung-gelembung panas dan mengentalnya larutan/bubur kedelai. Kapasitas bak perebusan adalah sekitar 7.5 kg kedelai.

Penyaringan

Setelah bubur kedelai direbus dan mengental, dilakukan proses penyaringan dengan menggunakan kain saring. Tujuan dari proses penyaringan ini adalah memisahkan antara ampas atau limbah padat dari bubur kedelai dengan filtrat yang diinginkan. Pada proses penyaringan ini bubur kedelai yang telah mendidih dan sedikit mengental, selanjutnya dialirkan melalui kran yang ada di bagian bawah bak pemanas. Bubur tersebut dialirkan melewati kain saring yang ada diatas bak penampung. Setelah seluruh bubur yang ada di bak pemanas habis lalu dimulai proses penyaringan. Saat penyaringan secara terus-menerus dilakukan penambahan air dengan cara menuangkan pada bagian tepi saringan agar tidak ada padatan yang tersisa di saringan. Penuangan air diakhiri ketika filtrat yang dihasilkan sudah mencukupi. Kemudian saringan yang berisi ampas diperas sampai benar-benar kering. Ampas hasil penyaringan disebut ampas yang kering, ampas tersebut dipindahkan ke dalam karung. Ampas tersebut dimanfaatkan untuk makanan ternak ataupun dijual untuk bahan dasar pembuatan tempe gembus/bongkrek.

Pengendapan dan Penambahan Asam Cuka

Dari proses penyaringan diperoleh filtrat putih seperti susu yang kemudian akan diproses lebih lanjut. Filtrat yang didapat kemudian ditambahkan asam cuka dalam jumlah tertentu. Fungsi penambahan asam cuka adalah mengendapkan dan menggumpalkan protein tahu sehingga terjadi pemisahan antara whey dengan gumpalan tahu. Setelah ditambahkan asam cuka terbentuk dua lapisan yaitu lapisan atas (whey) dan lapisan bawah (filtrat/endapan tahu). Endapan tersebut terjadi karena adanya koagulasi protein yang disebabkan adanya reaksi antara protein dan asam yang ditambahkan. Endapan tersebut yang merupakan bahan utama yang akan dicetak menjadi tahu. Lapisan atas (whey) yang berupa limbah cair merupakan bahan dasar yang akan diolah menjadi Nata De Soya.

Pencetakan dan Pengepresan

Proses pencetakan dan pengepresan merupakan tahap akhir pembuatan tahu. Cetakan yang digunakan adalah terbuat dari kayu berukuran 70x70cm yang diberi lubang berukuran kecil di sekelilingnya. Lubang tersebut bertujuan untuk memudahkan air keluar saat proses pengepresan. Sebelum proses pencetakan yang harus dilakukan adalah memasang kain saring tipis di permukaan cetakan. Setelah itu, endapan yang telah dihasilkan pada tahap sebelumnya dipindahkan dengan menggunakan alat semacam wajan secara pelan-pelan. Selanjutnya kain saring ditutup rapat dan kemudian diletakkan kayu yang berukuran hampir sama dengan cetakan di bagian atasnya. Setelah itu, bagian atas cetakan diberi beban untuk membantu mempercepat proses pengepresan tahu. Waktu untuk proses pengepresan ini tidak ditentukan secara tepat, pemilik mitra hanya memperkirakan dan membuka kain saring pada waktu tertentu. Pemilik mempunyai parameter bahwa tahu siap dikeluarkan dari cetakan apabila tahu tersebut sudah cukup keras dan tidak hancur bila digoyang.

Pemotongan tahu

Setelah proses pencetakan selesai, tahu yang sudah jadi dikeluarkan dari cetakan dengan cara membalik cetakan dan kemudian membuka kain saring yang melapisi tahu. Setelah itu tahu

dipindahkan ke dalam bak yang berisi air agar tahu tidak hancur. Sebelum siap dipasarkan tahu terlebih dahulu dipotong sesuai ukuran. Pemotongan dilakukan di dalam air dan dilakukan secara cepat agar tahu tidak hancur

Prinsip-prinsip dan Konsep Sel Volta


Kata Kunci: Baterai Ni-Cd, deret Nerst, deret Volta, elektrokimia, konsep-konsep sel volta, macam-macam sel volta, prinsip-prinsip sel volta, sel aki, sel bahan bakar, sel elektrokimia, sel elektrolisa, sel galvani, sel kering, sel Leclance, sel volta Ditulis oleh Ratna dkk pada 11-12-2009

SEL ELEKTROKIMIA

Elektrokimia : Hubungan Reaksi kimia dengan daya gerak listrik (aliran elektron)

Reaksi kimia menghasil- kan daya gerak listrik (sel galvani) Daya gerak listrik menghasilkan reaksi kimia (sel elektrolisa)

Sel elektrokimia : sistem yang terdiri dari elektroda yang tercelup pada larutan elektrolit. 1. Sel Volta/Gavalni

a. galvani :

Prinsip-prinsip sel volta atau sel

Gerakan elektron dalam sirkuit eksternal akibat adanya reaksi redoks. Aturan sel volta :

- Terjadi perubahan : energi kimia energi listrik - Pada anoda, elektron adalah produk dari reaksi oksidasi; anoda kutub negatif - Pada katoda, elektron adalah reaktan dari reaksi reduksi; katoda = kutub positif - Elektron mengalir dari anoda ke katoda b. Konsep-konsep Sel Volta Sel Volta: 1. Deret Volta/Nerst a. Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Fe Ni, Sn, Pb, (H), Cu, Hg, Ag, Pt, Au b. Makin ke kanan, mudah direduksi dan sukar dioksidasi. Makin ke kiri, mudah dioksidasi, makin aktif, dan sukar direduksi. Prinsip: 1. Anoda terjadi reaksi oksidasi ; katoda terjadi reaksi reduksi 2. Arus elektron : anoda katoda ; arus listrik : katoda anoda 3. Jembatan garam : menyetimbangkan ion-ion dalam larutan Contoh dari sel galvani :

Notasi sel : Zn/Zn+2//Cu+2/Cu / = potensial sel // = potensial sambungan Sel (cell junction potential; jembatan garam) c. Macam-macam sel volta

1. Sel Kering atau Sel Leclance


Sel ini sering dipakai untuk radio, tape, senter, mainan anak-anak, dll. Katodanya sebagai terminal positif terdiri atas karbon (dalam bentuk grafit) yang terlindungi oleh pasta karbon, MnO2 dan NH4Cl2 Anodanya adalah lapisan luar yang terbuat dari seng dan muncul dibagian bawah baterai sebagai terminal negatif. Elektrolit : Campuran berupa pasta : MnO2 + NH4Cl + sedikit Air

Reaksi anoda adalah oksidasi dari seng

Zn(s) Zn2+ (aq) + 2e

Reaksi katodanya berlangsung lebih rumit dan suatu campuran hasil akan terbentuk. Salah satu reaksi yang paling penting adalah :

2MnO2(s) + 2NH4 + (aq) + 2e- Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O

Amonia yang terjadi pada katoda akan bereaksi dengan Zn2+ yang dihasilkan pada anoda dan membentuk ion

Zn(NH3)42+. 2. Sel Aki


Katoda: PbO2 Anoda : Pb Elektrolit: Larutan H2SO4 Reaksinya adalah :

PbO2(s) + 4H+(aq) + SO42-(aq) PbSO4(s) + 2H2O (katoda) Pb (s) + SO42-(aq) PbSO4(s) + 2e(anoda) PbO2(s) + Pb (s) + 4H+(aq) + 2SO42-(aq) 2PbSO4(s) + 2H2O (total)

Pada saat selnya berfungsi, konsentrasi asam sulfat akan berkurang karena ia terlibat dalam reaksi tersebut. Keuntungan dari baterai jenis ini adalah bahwa ia dapat diisi ulang (recharge) dengan memberinya tegangan dari sumber luar melalui proses elektrolisis, dengan reaksi :

2PbSO4(s) + 2H2O PbO2(s) + Pb(s) + 4H+(aq) + 2SO42-(aq) (total)

Kerugian dari baterai jenis ini adalah, secara bentuk, ia terlalu berat dan lagi ia mengandung asam sulfat yang dapat saja tercecer ketika dipindah-pindahkan.

3. Sel Bahan Bakar


Elektroda : Ni Elektrolit : Larutan KOH Bahan Bakar : H2 dan O2

4. Baterai Ni Cd

Disebut juga baterai ni-cad yang dapat diisi ulang muatannya dan yang umum dipakai pada alat-alat elektronik peka. Potensialnya adalah 1,4 Volt. Katoda : NiO2 dengan sedikit air Anoda : Cd Reaksinya :

Cd(s) + 2OH- (aq) Cd(OH)2(s) + 2e2e- + NiO2(s) + 2H2O Ni(OH)2(s) + 2OH-(aq)

Baterai ini lebih mahal dari baterai biasa.

Kata Pencarian Artikel ini: sel volta, sel volta dan sel elektrolisis, prinsip kerja sel volta, sel volta kimia, gambar sel volta, cara kerja sel volta, reaksi sel volta, Proses sel volta, jenis-jenis sel volta, Jembatan garam Cari Artikel Artikel ini termasuk kategori: Kelas X dan memiliki 8 Komentar sejauh ini . Anda dapat mengikuti perkembangan artikel melalui RSS 2.0 feed .

Anda mungkin juga menyukai