Seminar Nasional
Pembiayaan Investasi Di Bidang Industri
Hariyadi B. Sukamdani
Jakarta, 5 Mei 2015
1
Sektor Industri Untuk
Memperkuat Pondasi
Ekonomi Indonesia.......
3
Alur Proses Keseluruhan Industri Di Indonesia
Keberlangsungan
SDA Pemrosesan Proses SDA
Proses / Manufakturing Produk Akhir
4
Kontribusi Sektor Industri Terhadap GDP
Kontribusi PDB Global berdasarkan sektor Kontribusi PDB Indonesia berdasarkan sektor
(PDB Dunia US$ 72 Trilyun) (PDB Indonesia US$ 1 Trilyun)
Pertanian
Pertanian Industri
Industri Lain-Lain (Migas)
Jasa
Industri
(Non Migas
• PDB Dunia diisi oleh Sektor Jasa sebagai kontributor terbesar (63%), sebagai hasil dari perkembangan nilai
tambah sektor industri
• PDB Indonesia diisi oleh kontributor terbesar dari sektor industri (45%) namun masih berada pada tahap sektor
bernilai tambah rendah, yang berimbas pada share PDB Indonesia terhadap PDB global sebesar hanya 1,4%
5
Sektor Industri Indonesia Diharapkan
Dapat Mensupport Percepatan Pertumbuhan Ekonomi
4,000
3,693 2,794
3,000
Tril. iDR
-
Agriculture Service Industry (Oil & Industry (Non
Gas) Oil & Gas)
Kontribusi Industri Berat Indonesia / sektor dengan nilai tambah tinggi masih cukup rendah (± 9%) yang berdampak
pada lambatnya transisi perkembangan industri ringan ke arah industri berat.
RUU Industri mengikutsertakan : ❶ Pengembangan SDM ❷ Kerjasama antar industri dan ❸ Fasilitasi Inovasi, yang
keseluruhan ketiganya diharapkan dapat mengakselerasi pengembangan industri bernilai tambah tinggi.
6
...... Pengembangan Sektor Industri Indonesia
Melanjutkan percepatan
reformasi birokrasi dan
perijinan untuk mendukung Peningkatan kapasitas MEMILIKI VISI :
perbaikan iklim investasi SDM industri manufaktur
untuk mendongkrak Menuju
produktivitas dalam rangka
memenangkan persaingan kedigdayaan
Percepatan
pengembangan Roadmap sektor industri
intra dan inter koridor
ekonomi melalui koridor
Ekonomi yang berdaya
infrastruktur energi dan APINDO saing global, yang
logistik sebagai stimulus Rekomendasi Implementasi Standar
perkembangan investasi Program Nasional Indonesia (SNI) memiliki nilai
industri manufaktur 1-Tahun akan menjadi insentif untuk
peningkatan mutu produk tambah tinggi
domestik
serta mampu
Pengembangan skema kebijakan menyerap tenaga
terintegrasi, terinstitusionalisasi serta
insentif legal-formal dalam mendukung daya kerja
saing ekspor manufaktur, dalam kerangka
kesepakatan di dalam WTO
7
...... REKOMENDASI PROGRAM TRANSFORMASI
INDUSTRI UNTUK 5 TAHUN KEDEPAN
Sektor Industri yang mampu menyerap tenaga kerja dan menciptakan produktivitas merupakan kunci
kesuksesan keberlanjutan transformasi struktural Indonesia menuju negara dengan income per kapita yang tinggi
8
Rekomendasi Roadmap Ekonomi APINDO Menuju Sektor Industri
Manufaktur Berdaya Saing Global
Strategi
Menekan Hambatan-Hambatan Umum (General)
Lintas-Sektor
9
STRATEGI SEKTOR – Sektor Padat Karya
10
STRATEGI SEKTOR – Sektor Elektronik
11
STRATEGI LINTAS–SEKTOR – Makro Ekonomi (Fiskal-Moneter)
12
STRATEGY LINTAS–SEKTOR – Infrastruktur
13
PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN /
INVESTASI INDUSTRI
GAMBARAN UMUM ARAH INVESTASI SEKTOR INDUSTRI
PERUSAHAAN
No. PROGRAM APBN MASYARAKAT
SWASTA
1
Sekolah Vokasi Investasi peningkatan Investasi peningkatan
Penyelenggaraan pendidikan
Industri kapasitan dan kualitas kapasitan dan kualitas
Penyiapan tenaga terampil
Up-grading skill untuk On the job training
2 Pelatihan Kerja untuk industri baru dan
mengisi medium skill jobs (spesifik industri)
sudah investasi
Investasi swasta belum
Di Pulau Jawa dan
3 Kawasan Industri layak terutama di luar
daerah lain yang layak
Pulau Jawa
Operasi bisnis dengan
4 Industri Strategis Investasi BUMN
Revitalisasi Kerjasama Pemerintah
Kerjasama Pemerintah dan
5 Permesinan swasta (berbagi beban)
dan swasta (berbagi
Industri beban)
Pembinaan IKM
6 dan Industri Bersama APBD Partisipasi Pemanfaatan CSR
Kreatif
15
Permintaan Kredit Baru Berdasarkan Jenis Kredit (%)
Pemberian kredit terhadap sektor industri pengolahan tetap kuat antara lain dipicu
dari kenaikan harga komoditas global serta perbaikan ekonomi negara maju seperti Amerika
dan Jepang yang merupakan mitra dagang utama Indonesia.
Sumber : OJK, 2014. 17
Konsentrasi Penyebaran Pembiayaan 7 Sektor Usaha / Industri Lainnya
Sumber: Bank Indonesia, 2014. Keterangan : 1) Prioritas pertama 2) Prioritas kedua 3) Prioritas ketiga
19
Kebutuhan Investasi (trilyun Rupiah)