Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

PENYUSUNAN PROFIL
PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS WILAYAH TIMUR

KONTRAKTUAL

TAHUN ANGGARAN 2019


DIREKTORAT RUMAH KHUSUS
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


REPUBLIK INDONESIA

1
KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE)
PENYUSUNAN PROFIL PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS WILAYAH TIMUR

Kementerian Negara/ Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat
Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Program : Pengembangan Perumahan
Unit Eselon II : Direktorat Rumah Khusus
Kegiatan : Penyusunan Profil Pembangunan Rumah
Khusus Wilayah Timur
Indikator Kinerja Kegiatan : Terselenggaranya Kegiatan Penyusunan Profil
Pembangunan Rumah Khusus Wilayah Timur
Jenis Keluaran (output) : Laporan Kegiatan Penyusunan Profil
Pembangunan Rumah Khusus Wilayah Timur
Volume Keluaran : 1 (satu) Dokumen
Satuan Ukur Keluaran (output) : Dokumen Hasil Kegiatan Penyusunan Profil
Pembangunan Rumah Khusus Wilayah Timur

A. Latar Belakang
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, bertugas untuk
menyusun, mendata dan menginventarisasi profil rumah khusus di seluruh
Indonesia. Salah satu tugas pokok Direktorat Rumah Khusus adalah
pelaksanaan penyusunan profil rumah khusus terkait dampak pelaksanaan
kebijakan, strategi dan program penyediaan serta pengembangan rumah
khusus.

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut maka perlu
dilaksanakan kegiatan Penyusunan Profil Pembangunan Rumah Khusus di
Wilayah Timur yang terkait pembangunan rumah khusus baik pemerintah (pusat
dan daerah), swasta dan masyarakat target group rumah khusus.

1. Dasar Hukum, Tugas dan Fungsi/Kebijakan


 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN);
 Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN);
 Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2007 tentang Rencana Kerja
Pemerintah;

2
 Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Pasal 7 :
o Ayat (2) Dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja diperlukan
indicator kinerja, standar biaya, dan evaluasi kinerja dari setiap
program dan jenis kegiatan;
o Ayat (4) Menteri Keuangan menetapkan standar biaya, baik yang
bersifat umum maupun yang bersifat khusus bagi Pemerintah Pusat
setelah berkoordinasi dengan Kementerian Negara/Lembaga terkait;

2. Gambaran Umum Singkat


Rumah sebagai salah satu kebutuhan pokok, di samping kebutuhan sandang
dan pangan, dari waktu ke waktu semakin dibutuhkan oleh setiap rumah
tangga, baik dilihat dari sisi kuantitas maupun kualitas. Kecenderungan
semakin bertambahnya kawasan perkotaan di berbagai wilayah di Indonesia
akan diikuti dengan semakin bertambahnya kebutuhan akan perumahan.
“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan”, demikian bunyi perubahan kedua UUD
Negara RI Tahun 1945 Pasal 28H ayat (1). Amanat UUD 1945 tersebut
mendudukkan tempat tinggal atau rumah merupakan hak setiap orang. Selain
itu, rumah juga merupakan kebutuhan dasar manusia dalam meningkatkan
harkat, martabat, mutu kehidupan dan penghidupan, serta sebagai cerminan
diri pribadi dalam upaya peningkatan taraf hidup, serta pembentukan watak,
karakter dan kepribadian bangsa.
Pencapaian target pembangunan perumahan diatas, khususnya
pembangunan rumah khusus, ternyata banyak menghadapi tantangan.
Kebutuhan mendesak untuk pembangunan rumah khusus yang dikategorikan
antara lain sebagai rumah dampak bencana, rumah dampak konflik sosial,
rumah cagar budaya, rumah di daerah perbatasan, rumah nelayan, rumah di
daerah terpencil, rumah didaerah pesisir, rumah transmigrasi, rumah
pengelola sumber daya alam, dll, ternyata sangat banyak dan tidak
tertampung oleh kemampuan pemerintah daerah untuk memfasilitasi
penyediaannya. Menghadapi kenyataan ini dan dengan mempertimbangkan
bahwa rumah adalah kebutuhan dasar masyarakat, banyak pemerintah kota
dan kabupaten yang akhirnya memohon bantuan kepada Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, terutama Pembangunan Rumah
Khusus.
Pembangunan Rumah Khusus diselenggarakan dalam rangka memenuhi
kebutuhan rumah untuk kebutuhan khusus. Rumah khusus yang telah selesai
dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui
Direktorat Rumah Khusus TA 2017 dan 2018 berjumlah 9.176 unit. Direktorat
Rumah Khusus sebagai penyelenggara pelaksana bantuan penyediaan harus
memperhatikan pencapaian target mutu, waktu dan biaya dengan mengacu
pada peraturan yang berlaku.
Untuk memenuhi hal tersebut, maka perlu dilaksanakan Kegiatan Penyusunan
Profil Pembangunan Rumah Khusus Wilayah Timur TA. 2019. Lokasi yang

3
menjadi fokus kegiatan adalah rumah khusus yang berada di wilayah Pulau
Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Maluku dan sekitarnya, serta Pulau Papua.
Kegiatan ini berlokasi di kota Jakarta Selatan dengan beberapa lokasi survey
kegiatan dan rapat koordinasi. Lokasi rencana survei kegiatan Penyusunan
Profil Pembangunan Rumah Khusus Wilayah Timur adalah seluruh Kota dan
Kabupaten di wilayah Timur yang telah dibangun rumah khusus pada TA.
2017 dan 2018.

3. Kegiatan yang Dilaksanakan


a. Pelaksanaan Kegiatan
Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi
1) Tahap Persiapan meliputi kegiatan pemahaman Kerangka Acuan
(TOR) dan penyusunan rencana pelaksanaan, focus group discussion,
pembahasan laporan pendahuluan;
2) Tahap Pelaksanaan meliputi kegiatan survei ke lapangan untuk
memperoleh data dan informasi, konsultasi publik, penyusunan dan
pembahasan laporan antara, penyusunan dan pembahasan konsep
laporan akhir, workshop, penyusunan laporan akhir.

b. Batasan Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan Penyusunan Profil Pembangunan Rumah
Khusus Wilayah Timur yang diselenggarakan di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

4. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Meningkatkan Penyusunan Profil Pembangunan Rumah Khusus Wilayah
Timur.
b. Tujuan
Terlaksanaanya Penyusunan Profil Pembangunan Rumah Khusus Wilayah
Timur yang dapat menjadi acuan pelaksana dalam melaksanakan
tugasnya masing-masing dalam penyelenggaraan Rumah Khusus.

5. Indikator Keluaran
a. Indikator Kualitatif
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terselenggaranya
Penyusunan Profil Pembangunan Rumah Khusus Wilayah Timur yang
mengacu pada peraturan yang berlaku.
b. Indikator Kuantitatif
Keluaran yang dihasilkan terdiri dari:

4
Laporan proses penyusunan dan dokumen (produk) sebanyak 10
eksemplar sebagai berikut:
– Laporan Final sebanyak 10 eksemplar
Laporan tersebut disimpan dan diserahkan dalam bentuk soft file di dalam
CD (compact disc).

B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan Penyusunan Profil Pembangunan Rumah
Khusus Wilayah Timur adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, dan pelaku pembangunan rumah Khusus serta masyarakat penerima
manfaat.

C. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini dilakukan secara Kontraktual (Jasa Konsultasi), dengan
metodologi antara lain meliputi:
a. Pengumpulan data dan informasi
Melakukan kegiatan inventarisasi dan studi literatur, referensi, kebijakan
dan peraturan terkait dengan Penyusunan Profil Pembangunan Rumah
Khusus Wilayah Timur.
b. Analisa data dan informasi
Data dan informasi yang terkumpul dianalisa dan dievaluasi dengan
memperhatikan peraturan terkait.
c. Rapat pembahasan teknis, dan koordinasi (interdep)
Rapat pembahasan dan koordinasi merupakan sarana untuk
menyamakan persepsi dan pemahaman, mengumpulkan gagasan dan
masukan, bertukar informasi, menyepakati hal-hal penting terkait
dengan Penyusunan Profil Pembangunan Rumah Khusus Wilayah Timur.

d. FGD dan Workshop/sosialiasi


Kegiatan FGD dan workshop/sosialisasi dilakukan dalam rangka
memperbaiki/menyempurnakan Pelaksanaan Penyusunan Profil
Pembangunan Rumah Khusus Wilayah Timur berdasarkan tanggapan
dan saran yang telah disusun tersebut. Kegiatan Penyusunan Profil
Pembangunan Rumah Khusus Wilayah Timur dilakukan dalam rangka
implementasi terhadap pedoman yang telah disusun.
e. Penyusunan rekomendasi
Menyusun rekomendasi berdasarkan hasil kajian kegiatan Penyusunan
Profil Pembangunan Rumah Khusus Wilayah Timur.

5
2. Tahapan Pelaksanaan
a. Memahami Kerangka Acuan Kerja dan melakukan studi literatur,
referensi, kebijakan dan peraturan perundangan terkait;
b. Menyusun pola pikir kerangka logis pelaksanaan kegiatan, dan pola pikir
kerangka logis pemahaman substansi;
c. Menyusun rencana kerja dan jadwal kerja, serta
pendekatan/metodologi;
d. Menyiapkan dan melaksanakan rapat interdep untuk mendapatkan
tanggapan dan masukan terhadap pola pikir kerangka logis pemahaman
substansi;
e. Menyiapkan bahan survei dan kuesioner sebagai alat untuk
mendapatkan data;
f. Melakukan survei di beberapa kota besar;
g. Melakukan kompilasi data survei dan analisa;
h. Menyusun konsep awal Profil Pembangunan Rumah Khusus Wilayah
Timur;
i. Melakukan rapat interdep untuk mendapatkan masukan dari para pakar
terhadap konsep Profil Pembangunan Rumah Khusus Wilayah Timur;
j. Menyiapkan bahan dan melakukan workshop sebagai finalisasi untuk
menyempurnakan Profil Pembangunan Rumah Khusus Wilayah Timur;
k. Menyusun Laporan Draft Final;
l. Menyusun Laporan Akhir Penyusunan Profil Pembangunan Rumah
Khusus Wilayah Timur.

D. Pelaksanaan
1. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan ini membutuhkan tenaga ahli sejumlah 3 (Tiga) orang, asisten
tenaga ahli sejumlah 3 (Tiga) orang. Dalam melaksanakan kegiatan ini,
adapun spesifikasi tenaga ahli yang diprlukan adalah sebagai berikut :
 Tenaga Ahli Arsitektur sebagai Ketua Tim, harus memiliki latar belakang
pendidikan S2 Arsitektur,Memiliki SKA Madya Ahli Arsitektur, mempunyai
pengalaman dalam bidang perumahan dan permukiman selama 5
tahun.
 Tenaga Ahli Planologi dengan kualifikasi S1 Teknik Planologi, memiliki
SKA Madya ahli perencanaan Wilayah dan Kota serta mempunyai
pengalaman dalam bidang Perumahan dan Permukiman selama 5 (lima)
tahun
 Tenaga Ahli Komunikasi dengan kualifikasi S1 Ilmu Komunikasi,
Lulusan perguruan tinggi dan mempunyai pengalaman dalam bidang
Perumahan dan permukiman selama 5 tahun

6
 Dalam pelaksanaan tugasnya, tenaga ahli akan dibantu oleh 3 (tiga)
Asisten tenaga ahli, yaitu 1 (satu) orang Asisten Tenaga Ahli Arsitektur, 1
(satu) orang Asisten tenaga ahli Planologi, 1 (satu) orang Asisten Tenaga
Ahli Desain Komunikasi Visulal serta 1 (satu) orang Sekretaris serta 1
(satu) orang office boy.

2. Penanggungjawab Kegiatan
Penanggungjawab kegiatan Penyusunan Profil Pembangunan Rumah Khusus
Wilayah Timur adalah Direktur Rumah Khusus.

E. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Penyusunan Profil Pembangunan Rumah Khusus Wilayah Timur
direncanakan mulai dari tahap penyiapan sampai dengan penyusunan laporan
kegiatan memerlukan waktu selama 6 (enam) bulan kalender.

MATRIKS PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan Pelaksanaan
No. Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Penyusunan Laporan Pendahuluan
3. Kajian kebijakan dan studi literatur
4. Pengumpulan data-data dan Survey
Lapangan
5. Penyusunan Laporan Antara
6. Pelaksanaan FGD dan Workshop
7. Penyusunan Draft Laporan Akhir

F. Biaya yang Diperlukan


Besaran biaya untuk kegiatan ini adalah Rp. 1.300.000.000,- (Satu Milyar Tiga
Ratus Juta Rupiah)

Jakarta, September 2018


7

Anda mungkin juga menyukai