Anda di halaman 1dari 6

UAS MUSIK DIGITAL FILM PENDEK THE END Last But Not Least

Oleh: DKV-F Arif Nur R / 110253406266 Auliya Imamy / 110253417518 Budiyono Kurniawan / 110253417520 Endra Wahyu / 110253406263 Fitri Anwar / 110253417522 Khibran Bagas / 110253417585 Maella Himmatul / 110253417508

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL APRIL 2013

Tahapan produksi film The Endmeliputi: Adapun tahapan pekerjaan pembuatan film tersebut dilakukan dalam 3 (tiga) tahap pekerjaan, yaitu: 1. Tahap I PRA PRODUCTION Tahap II PRODUCTION Tahap III PASCA PRODUCTION Pra produksi Dalam tahap Pre Production akan dilakukan sejumlah kegiatan-kegiatan persiapan yang meliputi: Hunting Lokasi : Melakukan kunjungan ke beberapa lokasi guna memperoleh gambaran tentang kondisi pemeran dari lokasi-lokasi yang dikunjungi tersebut. Selanjutnya memutuskan lokasi yang paling tepat/memungkinkan sebagai lokasi yang nantinya digunakan sebagai tempat pengambilan gambar/shooting. Tentu saja dengan memperhitungkan bahwa lokasi tersebut memiliki kelengkapan obyek dan bisa mewakili (representative) kebutuhan yang diperlukan dalam proses pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini pembuatan film/video documenter tentang kehidupan remaja yang sedang mengalami putus cinta.

Pengembangan dan Pematangan Konsep : Setelah sejumlah data yang diperlukan diperoleh dan lokasi pengambilan

gambar ditetapkan, maka proses pekerjaan memasuki tahap pembuatan dan pengembangan konsep yang mampu mengakomodir seluruh informasi yang ingin disampaikan dengan pola yang menarik, dinamis dan komunikatif. Maka tersusunlah sebuah kerangka film/video tersebut menjadi sebuah naskah/storyline yang pada selanjutnya digunakan sebagai pedoman dalam proses pengambilan gambar (shooting).

Pembuatan Cerita : THE END Berjalan kemanapun kaki melangkah. Ia hanya perlu terus melangkah,

melangkah, dan melangkah tanpa tujuan. Sesekali menendang kerikil-kerikil kecil yang berserakan di jalanan. Wajahnya benar-benar nyaris terlihat seperti tak ada semangat untuk hidup. Kali ini ia benar-benar berharap malam menelannya, hingga ia lupa dan tak perlu merasakan sakit di hatinya. Lelah tiba-tiba menghampirinya. Ia memutuskan berhenti kemudian duduk di trotoar. Tak peduli pada tatapan aneh orang yang berlalu lalang disekitarnya. Ia menarik napas dalam, duduk dengan tatapan mata kosong. Kemudian ia membuka tasnya. Mengambil satu benda yang kemanapun ia bawa, sebuah papan gambar dan kertas. Ia membolak-balik hasil-hasil gambarnya. Di salah satu kertas, tampak seorang perempuan manis yang tadi belum sempurna ia gambar. Ah wanita itu. Ditatapnya sebentar, kemudian segera membalik kertas selanjutnya. Menggambar adalah hal yang akan membutnya melupakan kenyataan hidup sejenak. Ia memulai menggoreskan pensilnya. Satu menit, dua menit, tiga menit. Tak ada objek bagus yang berhasil ditorehkan pada kertas itu. Lalu dibukanya lagi lembaran kertas putih kosong. Melihat sekeliling sejenak, mencari inspirasi. Segaris demi segaris ia goreskan. Tapi tak cukup membuatnya puas. Ia coret-coret lagi, meremas dan membuangnya. Begitu seterusnya. Hingga yang tersisa adalah gambaran perempuan itu. Ia tatap sebentar, air matanya pun menetes diatas gambar tersebut, kemudian dengan berat hati ia menyobek gambar tersebut, meremas-remas dan membuangnya. Ah.. benar-benar malam menyebalkan. Ia melanjutkan berjalan. Sudahi saja, ia harus bisa menenerima. Mungkin ini memang benar-benar jalan terbaik. Breakdown & Schedule Pelaksanaan Pekerjaan Untuk dapat melihat atau mengetahui kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam proses pelaksanaan pekerjaan/pengambilan gambar (shooting), maka naskah/storyline yang telah mendapat persetujuan, akan dirinci kedalam format breakdown. Dan dari breakdown yang dibuat tersebut akan terlihatlah

berapa lokasi yang dibutuhkan, berapa personil dan pendukung yang diperlukan, perlengakapan apa saja yang harus disiapkan, berapa hari yang dijadwalkan, berapa biaya yang digunakan, dan sebagainya. Casting Setelah mendapat gambaran jelas dari breakdown yang telah disusun, maka tahap selanjutnya adalah melakukan seleksi terhadap personil dan pendukung yang terlibat, mulai dari personil (crew) hingga pada tokoh/narasumber/artis (talent) yang akan dilibatkan dalam film/video yang berjudul The End. Dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang.

2.

Produksi Proses Syuting Tanggal Lokasi Proses : 17 April 2013 : Jalan Surabaya. Malang : pola pengambilan gambar yang runtut dalam berbagai

Dalam melaksanakan pekerjaan pembuatan film/video tersebut akan menggunakan frame/angle/scene antara lain: Fullshot (FS), Medium Shot (MS), Medium Close Up (MCU), Close Up (CU). Selanjutnya, dari berbagai scene tersebut akan dirangkai kedalam satu jalinan sinematografis dengan menggunakan sejumlah transisi cutting, dissolving, fade in, fade out, super impose atau double exposure, dan lain-lain.

Proses Syuting Lokasi Proses Proses Pembuatan Audio : 22 April 2013 : Studio Five art Jalan Diponegoro. Malang : Dalam pembuatan audio dengan menggunakan system dubbing yang berbicara mengenai sebuah puisi bertemakan tentang usaha untuk melupakan seseorang. Dan pembuatan musik ini menggunakan berbagai bunyi alat musik yang sesuai untuk menggambarkan suasana yang sedih di malam hari, seperti suara piano, gamelan, gitar, drum, dan lain sebagainya. Audio yang dibuat terinspirasi dari lagu Michael Ortega Its Hard To Say Goodbye, Kallas Sad Piano, dan beberapa musik laiinya. Hal ini dikarenakan lagu-lagu tersebut berirama lambat yang dapat memberikan kesan kesedihan yang sesuai dengan film/video yang dikerjakan.

Tanggal

Proses Input Audio 3. Pasca Produksi Proses editing Dalam proses editing ini, menggunakan 2 jenis program yaitu adobe premiere dan nuendo. Adobe premiere digunakan untuk memotong video dan menyusunnya kembali agar tampak sebuah cerita yang tersusun dengan berbagai teknik pengambilan yang berbeda untuk membuat para penonton dapat merasakan dan memahami cerita tersebut. dan dalam video ini ditambahkan beberapa jenis effect video untuk membuat menarik sebuah cerita tersebut. Proses editing berikutnya menggunakan program nuendo yang berfungsi untuk mengatur audio setelah video diselesaikan. Pengaturan audio ini disesuaikan dengan waktu adegan dan audio ini diatur sedemikian rupa dengan beberapa macam mulai dari sound effect setiap adegan yang memerlukan hal ini, back song yang disesuaikan waktu dan keadaan sang actor, dan lain sebagainya. Semua hal ini dimaksudkan untuk membuat film tersebut terkesan lebih menjiwai dan menarik.

Anda mungkin juga menyukai