KELOMPOK 5
1. NITA RUSTIKA 2. MUH. SYAHDAM 3. RISMAN SHIDDIQ 4. MUH. IKSAN 5. MUH. AKBAR WALENNA
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2008
D111 08 012 D111 08 013 D111 08 014 D111 08 015 D111 08 017
DEFENISI
Apa yang dimaksud SISTEM PENGENDALIAN ??
SEPERANGKAT ATURAN ATAU PROSEDUR YANG DIKENAKAN PADA KENDARAAN DAN LALU LINTAS UNTUK MENJAMIN OPERASI TRANSPORTASI YANG AMAN DAN EFISIEN SERTA MENGHINDARI TERJADINYA KONFLIK
KONFLIK
Apa jenis konflik pada sistem lalu lintas ??
1 2
Konflik fisik, misalnya penempatan ruang gerak dalam waktu yang bersamaan
Konflik kepentingan, misalnya keinginan untuk meningkatkan kecepatan setinggitingginya berlawanan dengan usaha untuk menurunkan angka kecelakaan
1 2 3
SARANA PRASARANA
POLISI
MANUSIA
DINAS LALU LINTAS
TUJUA N
Apa yang menjadi tujuan SISTEM PENGENDALIAN ??
UNTUK MENGATUR AGAR PERGERAKAN YANG TERJADI BISA SELALU DIKONTROL DAN BERJALAN DENGAN SELAMAT DAN EFISIEN SERTA MENGHASILKAN KINERJA YANG MAKSIMUM
SISTEM PENGENDALIAN
KEMAJUAN IPTEK
PRINSIP DASAR
MELIHAT DAN DILIHAT PEMISAHAN DALAM RUANG PEMISAHAN DALAM WAKTU
Salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan. Agar rambu dapat terlihat baik siang ataupun malam atau pada waktu hujan maka bahan harus terbuat dari material yang reflektif (memantulkan cahaya)
RAMBU PERINGATAN
Rambu yang memperingatkan adanya bahaya agar para pengemudi berhatihati dalam menjalankan kendaraannya. Misalnya: Rambu yang menunjukkan adanya lintasan kereta api, atau adanya persimpangan berbahaya bagi para pengemudi
Simpang 4
Simpang 3
Jalan licin
Longsor
Jalan bergelombang
Ada persimpangan
Penyempitan
Jalan menyempit
RAMBU PETUNJUK
Rambu yang memberikan petunjuk atau keterangan kepada pengemudi atau pemakai jalan lainnya, tentang arah yang harus ditempuh atau letak kota yang akan dituju lengkap dengan nama dan arah letak itu berada.
JENIS RAMBU
Menurut cara pemasangan dan sifat pesan yang akan disampaikan maka secara garis besar sistem perambuan dapat dikelompokkan atas: Rambu tetap. Rambu tidak tetap. Yang dimaksud dengan rambu tetap adalah semua jenis rambu yang ditetapkan menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan yang dipasang secara tetap, sedangkan rambu tidak tetap adalah rambu yang dipasang dan berlaku hanya beberapa waktu, dapat ditempatkan sewaktuwaktu dan dapat dipindah-pindahkan.
MARKA JALAN
Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas.
MARKA MEMBUJUR
Marka membujur adalah tanda yang sejajar dengan sumbu jalan. Marka membujur yang dihubungkan dengan garis melintang yang dipergunakan untuk membatasi ruang parkir pada jalur lalu lintas kendaraan, tidak dianggap sebagai marka jalan membujur.
MARKA MELINTANG
Marka melintang adalah tanda yang tegak lurus terhadap sumbu jalan, seperti pada garis henti di Zebra cross atau di persimpangan
MARKA SERONG
Marka serong adalah tanda yang membentuk garis utuh yang tidak termasuk dalam pengertian marka membujur atau marka melintang, untuk menyatakan suatu daerah permukaan jalan yang bukan merupakan jalur lalu lintas kendaraan.
MARKA LAMBANG
Marka lambang adalah tanda yang mengandung arti tertentu untuk menyatakan peringatan, perintah dan larangan untuk melengkapi atau menegaskan maksud yang telah disampaikan oleh rambu lalu lintas atau tanda lalu lintas lainnya.
Lampu lalu lintas adalah suatu peranti pemberi sinyal yang ditempatkan di persimpangan jalan, penyeberangan jalan, atau lokasi-lokasi lain untuk menunjukkan keadaan aman untuk mengendarai atau berjalan sesuai dengan kode warna universal (dan suatu urutan yang persis bagi orangorang yang menderita buta warna). Lampu lalu lintas disebut juga sebagai alat pemberi isyarat lalu lintas /APILL Sistem pengaturan lampu lalu-lintas pertama kali diperkenalkan di Inggris, yaitu di daerah Westminster pada tahun 1868. Adapun pada saat itu digunakan semacam gas sebagai alat pengendalinya. Penggunaan gas tidak berlangsung lama, karena gas tersebut mudah meledak. Pada tahun 1918 di New York mulai diperkenalkan penggunaan sinyal sebagai pengendali untuk mengontrol lampu lalu-lintas dengan penggunaan lampu 3 warna. Sementara itu penggunaan sinyal secra manual yang menggunakan tenaga manusia sebagai operatornya, mulai digunakan di Piccodity pada tahun 1925. Pada tahun 1926 di Wolverhamton, Inggris digunakan sistem pengaturan lampu lalu lintas otomatis untuk pertama kalinya.