Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Vegeta Vol. 4 No.

2, Juli 2010

PENGEMBANGAN METODE SOSIALISASI TEKNOLOGI APLIKASI BOKASHI PADAT DAN CAIR PADA TANAMAN JERUK PAMELO (Studi Kasus Kelompok Tani Lamadinging Kecamatan Marang)
Junyah Leli Isnaini Staf Pengajar Politani Negeri Pangkep

ABSTRACT
The research was conducted in the Village Attangsalo, District Ma'rang, Pangkep in August until November 2010. The purpose of this research is to develop a model of dissemination of technology applications of solid and liquid level bokashi petani.Model development offered to support the realization of the program consists of 3 methods: (1). Counseling methods, (2) Method of training (demonstration and practice activities by the participants), (3) Method of supervision participants by implementing team. The result of the development of socialization methods are applied, showing that the public interest, especially members of farmer groups Lamadinging very responsive. Material activities especially manufacturing practices bokashi solid and liquid as well as technical application in the field carried with enthusiasm. Key words : Method development socialization, orange pamelo

ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Attangsalo,Kecamatan Marang, Kabupaten Pangkep pada bulan Agustus hingga Nopember 2010. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model sosialisasi teknologi aplikasi bokashi padat dan cair ditingkat petani. Model pengembangan yang ditawarkan untuk mendukung realisasi program terdiri atas 3 metode yaitu : (1). Metode penyuluhan, (2) Metode pelatihan (demonstrasi dan kegiatan praktek oleh peserta), (3) Metode pembimbingan peserta oleh tim pelaksana. Hasil pengembangan metode sosialisasi yang diterapkan, menunjukkan bahwa animo masyarakat terutama anggota kelompok tani Lamadinging sangat responsif. Materi kegiatan terutama praktik pembuatan bokashi padat dan cair serta teknis aplikasinya di lapangan dilaksanakan dengan antusias. Kata kunci : pengembangan metode sosialisasi, jeruk pamelo

PENDAHULUAN Animo masyarakat khususnya di Kecamatan Marang dalam budidaya jeruk pamelo sangat tinggi. Saat ini, lahan jeruk pamelo tidak saja terbatas pada lahan kering namun di beberapa tempat mulai diusahakan pada lahan sawah tadah hujan dengan pertimbangan bahwa usahatani ini lebih menguntungkan dibandingkan dengan usahatani tanaman pangan. Usahatani jeruk besar sangat menjanjikan sehingga pada beberapa tempat petani berani menyewa lahan milik orang lain untuk membudidayakan tanaman jeruk besar. Pengembangan produksi jeruk pamelo yang diusahakan masyarakat perlu diiringi dengan pengetahuan dan keterampilan petani yang terkait dengan teknologi budidaya jeruk pamelo. Teknologi yang ditawarkan ke petani umumnya masih sangat 46

sulit dipahami karena metode penyampaian informasi (sosialisasi) seperti teknologi pembibitan, pemupukan berimbang, maupun penanganan hasil umumnya masih bersifat sederhana. Oleh karena itu, pengembangan metode sosialisasi yang selama ini berfokus pada ceramah, sangat urgen untuk dilakukan. METODE Metode pendekatan yang ditawarkan untuk mendukung realisasi program terdiri atas 3 metode yaitu: (1) Metode penyuluhan (2) Metode pelatihan (demonstrasi dan kegiatan praktek oleh peserta) (3) Metode pembimbingan peserta oleh tim pelaksana.

Junyah Leli Isnaini: Pengembangan Metode Sosialisasi Teknologi Aplikasi Bokashi Padat Dan Cair Pada Tanaman Jeruk Pamelo (Studi Kasus Kelompok Tani Lamadinging Kecamatan Marang)

Rencana kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah : Tahapan Pelaksanaan Kegiatan 1. Tahap Persiapan Awal Berupa Based Line Survey Base line survey, merupakan survei pendahuluan yang bertujuan untuk melihat kecocokan lokasi kegiatan dengan rencana program yang akan dilakukan 2. Tahap Penggalangan Target Group (Kelompok Sasaran) Penggalangan ini bertujuan untuk mengkoordinasikan dan mengkonsultasikan kegiatan yang dilakukan oleh instansi terkait yaitu pemerintah tingkat kelurahan, kecamatan dan kabupaten Pangkajene Kepulauan. Diharapkan pemerintah setempat memberikan dukungan dalam bentuk penyediaan tempat pelaksanaan dan peserta yang mewakili kelompok tani se Kecamatan Marang . 3. Tahap Persiapan Penyediaan Materi Tahap kegiatan ini meliputi persiapan materi-materi yang akan diberikan, dan penyediaan sarana pendukung dalam kegiatan penyuluhan. 4. Kegiatan Penyuluhan Materi penyuluhan yang diberikan antara lain: a. Manfaat penggunaan bokashi cair dan bokashi padat b. Teknologi pembuatan bokashi cair dan bokashi padat c. Teknik aplikasi bokashi cair dan bokashi padat pada tanaman jeruk pamelo 5. Tahap Pelatihan dalam bentuk demonstrasi dan praktik pembuatan bokashi cair dan bokashi padat Kegiatan pelatihan meliputi kegiatan demonstrasi dan kegiatan praktik peserta program. Kegiatan demonstrasi tim pelaksana memberikan contoh cara pembuatan bokashi cair dan bokashi padat. Pelaksanaan kegiatan ini dibantu oleh mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan. Kegiatan praktik dimana peserta secara langsung membuat bokashi cair dan bokashi padat. Pada tahap ini 47

peserta sudah dapat melakukan dengan benar dalam kegiatan pembuatan bokashi cair dan bokashi padat. 6. Tahap Pembimbingan Kegiatan pembimbingan bertujuan untuk membimbing petani bukan hanya pada tahap cara pembuatan bokashi cair dan bokashi padat , tetapi juga pembimbingan di dalam penerapannya di lapangan yaitu aplikasi bokashi cair dan bokashi padat pada tanaman jeruk pamelo agar sesuai dengan 5 Tepat Penggunaan Pupuk Organik (tepat pembuatan, tepat waktu, tepat dosis, tepat cara, dan tepat jenis). 7. Tahap evaluasi Evaluasi dilakukan mulai pada tahap perencanaan, saat pelaksanaan dan akhir pelaksanaan. Evaluasi pada tahap perencanaan untuk mengantisipasi hal-hal yang kemungkinan dapat terjadi yang bisa menyebabkan program ini tidak mencapai sasaran. Evaluasi pada saat pelaksanaan bertujuan untuk mengambil langkah-langkah perbaikan segera mungkin pada saat kegiatan sementara berjalan, dan evaluasi diakhir kegiatan adalah untuk melakukan perbaikan hal-hal yang masih dianggap diperlukan di dalam kelanjutan program ini. Mitra dalam hal ini adalah petani jeruk pamelo yang berdomisili di Desa Attangsalo, Kecamatan Marang sebagai peserta pelatihan yang menerima materi penyuluhan dan pembimbingan. Mitra ikut aktif secara langsung melakukan kegiatan pembuatan bokashi cair dan bokashi padat serta aplikasinya di pertanaman. HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melakukan koordinasi dengan instansi terkait, penentuan calon petani dan calon lahan, melakukan sosialisasi pelaksanaan kegiatan ke petani dan lahan jeruk terpilih. Kegiatan koordinasi dilaksanakan dengan berdiskusi langsung dengan petugas di instansi terkait seperti Dinas Pertanian Kabupaten Pangkep dan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Kecamatan Marang. . Hal ini dilakukan un tuk menginformasikan ke pihak instansi yang berwenang, mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan. Disamping itu, pelaksanaan kegiatan ini

Jurnal Vegeta Vol. 4 No. 2, Juli 2010

dimaksudkan untuk memperoleh informasi awal mengenai pihak pihak yang dapat membantu dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan, serta informasi awal mengenai kelompok tani dan calon lahan yang akan digunakan . Dalam pelaksanaan tahap kegiatan ini, diperoleh hasil bahwa pada prinsipnya pihak instansi terkait menyambut baik mengenai rencana kegiatan ini. Sosialisasi pelaksanaan kegiatan ke petani peserta merupakan tahap kegiatan persiapan selanjutnya. Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan, seperti; perlakuan, luasan, dan jumlah sampel pohon yang akan digunakan. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan kunjungan ke lokasi dan petani terpilih yang telah ditentukan sebelumnya. Diperoleh hasil bahwa petani sangat respon dengan rencana yang akan dilakukan. Hal ini disebabkan karena kegiatan pengkajian ini sangat diperlukan petani untuk perbaikan kualitas jeruknya terutama untuk dipasarkan di tingkat swalayan. Dari kegiatan penyuluhan dan pelatihan bokashi padat dan cair yang telah dilaksanakan, animo masyarakat terutama anggota kelompok tani Lamadinging sangat responsif. Materi kegiatan terutama praktik pembuatan bokashi padat dan cair serta teknis aplikasinya di lapangan dilaksanakan dengan antusias. Beberapa anggota kelompok tani setelah mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan dan aplikasi bokashi padat dan cair, turut mengembangkan pembuatan bokashi cair dan padat di lokasi kebun masing-masing. Hasil pantauan dari produk bokashi yang dihasilkan, telah menunjukkan hasil yang cukup baik.Namun karena bahan baku yang digunakan berasal dari berbagai bahan, sehingga perlu analisa lebih lanjut terkait kandungan unsur hara produk tersebut. Saat ini telah dirintis lokalisasi sentra pembuatan bokashi padat dan cair secara komersil milik Kelompok Tani Lamadinging yang berlokasi di Kebun milik Ir. Kadir (anggota Kelompok Tani sekaligus PPL Kecamatan Marang. Sentralisasi produksi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bokashi padat dan cair anggota kelompok tani serta masyarakat Kecamatan Marang, juga sebagai wadah informasi dan tempat pelatihan bagi petani jeruk pamelo. Dalam rangka pengembangan sentra produk ini, sangat dibutuhkan perhatian lebih dari 48

pemerintah daerah dalam mengembangkan sentralisasi bokashi, dan secara umum yang terkait dengan usahatani jeruk pamelo di Kecamatan Marang. Kebijakan tersebut tidak hanya diharapkan berasal dari pemerintah Kabupaten Pangkep tetapi juga perlu dukungan kebijakan dari pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Pusat. Salah satu persoalan mendasar dari upaya pengembangan pupuk bokashi (cair dan padat) adalah terbatasnya dukungan kebijakan (policy). Dalam merumuskan kebijakan pengembangan bokashi diperlukan pendekatan multisipliner dan pengembangannya memerlukan pendekatan lintas sektoral. Artinya kebijakan di satu sektor harus memperhatikan implikasinya bagi kegiatan atau dampak di sektor lain. Persoalannya kebijakan lintas sektoral sulit dikembangkan karena masing-masing sektor akan mempunyai strategi, program, proyek dan anggaran terpisah. Di dalam klasifikasi kebijakan penggunaan bokashi padat tanaman jeruk pamelo menuju Pangkep sebagai sentra pamelo organik , instrumen kebijakan bisa dibagi ke dalam beberapa kelompok tergantung kepada apakah untuk mencapai tujuan, apakah kebijakan akan dioperasikan pada tingkat kebun (usaha tani), pasar, konsumen atau pada tingkat lain, apakah kebijakan dioperasikan pada tingkat harga, institusi atau teknologi, apakah kebijakan harga pasar, kebijakan perdagangan (kuota, pajak eskpor). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari pelaksanaan model pengembangan sosialisasi yang diterapkan, animo masyarakat terutama anggota kelompok tani Lamadinging sangat responsif. Materi kegiatan terutama praktik pembuatan bokashi padat dan cair serta teknis aplikasinya di lapangan dilaksanakan dengan antusias. Beberapa anggota kelompok tani setelah mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan dan aplikasi bokashi padat dan cair, turut mengembangkan pembuatan bokashi cair dan padat di lokasi kebun masing-masing. Saran Dalam sosialisasi paket teknologi ditingkat petani hendaknya dikembangkan Metode penyuluhan, Metode pelatihan (demostrasi dan

Junyah Leli Isnaini: Pengembangan Metode Sosialisasi Teknologi Aplikasi Bokashi Padat Dan Cair Pada Tanaman Jeruk Pamelo (Studi Kasus Kelompok Tani Lamadinging Kecamatan Marang)

kegiatan praktek oleh peserta), pembimbingan secara komprehensif. DAFTAR PUSTAKA

dan

Metode

Sarwono, 1991. Jeruk dan Kerabatnya. Penebar Swadaya. Jakarta. Setiawan, I.A. 1993. Usaha Pembudidayaan Jeruk Besar. Penebar Swadaya. Jakarta. Sutopo. 1998. Enam varietas jeruk besar Magetan. Trubus 338-11. XXW Januari 1998. h. 34-35 Verheij, EN.M. dan Coronel, R.E. 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara; 2. Buah-Buahan yang Dapat Dimakan. Prosea. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Anonim, 2006. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk. www. Goolgle.com diakses 2 Maret 2010. Ashari, S. 1995. Hortikultura: Aspek Budidaya. UI Press. Jakarta. 485 hal. Goldschmidt, E.E. 1999. Carbohydrate supply as a critical factor for citrus fruit development and productivity. Hort Science 34(6):1020-1024. Salam, Sidik. 2004. Kajian Produksi dan Mutu Jeruk. Semiloka Jeruk Nasional III Makassar. Tanggal 6 8 Agustus 2004, Makassar.

49

Anda mungkin juga menyukai