Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

JALAN TAMAN SUROPATI NOMOR 2 JAKARTA PUSAT Telepon (021) 31936207, 3905650; Faksimile (021) 3145374 Situs www.bappenas.go.id

SIARAN PERS

PROYEKSI EKONOMI 2013 Pertumbuhan Ekonomi Akan Tumbuh di Atas Fondasi yang Kokoh Senin, 17 Desember 2012 Pascapemulihan ekonomi dunia dari krisis keuangan dan resesi global, ekonomi dunia dihadapkan kembali pada krisis utang Eropa dan perlambatan ekonomi dunia. Namun begitu, hingga triwulan ke III-2012, Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi nomor dua tertinggi di Asia, dengan pertumbuhan di atas 6 persen. Pertumbuhan Pembentukan Modal Tanpa Bruto (PMTB) tetap tinggi. Begitu juga dengan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas tumbuh lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan III-2012. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga secara konsisten memberikan sumbangan terbesar pada pertumbuhan ekonomi, menunjukkan daya beli masyarakat tetap terjaga. Hal ini memperlihatkan sumbangan PMTB terhadap pertumbuhan cenderung meningkat. Sektor Industri pengolahan nonmigas memberikan sumbangan terbesar pada pertumbuhan ekonomi. Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor Jasa (Non-tradable Sectors) Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi diikuti dengan pertumbuhan sektor jasa dan diiringi oleh pertumbuhan tenaga kerja di sektor tersebut. Sejak tahun 2011, kontribusi sektor jasa terhadap total lapangan kerja, lebih besar dibandingkan dengan kontribusi sektor tradable. Pada tahun 2011 dan 2012, jumlah pekerja di sektor non-tradable tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan di sektor tradable.

Indeks Daya Saing Indonesia dan Kinerja Logistik. Berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF) 2012-2013, Indeks daya saing Indonesia pada tahun 2012-2013 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011-2012. Dari 12 pilar daya saing, hanya 3 pilar yang mengalami penurunan, yaitu: infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan dasar, serta efisiensi pasar tenaga kerja. Ranking Indonesia pada Logistic Performance Index membaik, dengan indeks pada masing-masing komponen yang meningkat. Dari laporan Bank Dunia 2012, peringkat kinerja logistik Indonesia meningkat menjadi peringkat 59, dari sebelumnya peringkat 75 dari total 155 negara.

Perkembangan Investasi Sektor Nonmigas Realisasi PMA maupun PMDN sektor nonmigas selama 3 triwulan (JanuariSeptember) 2012 meningkat. Realisasi PMA mencapai USD 18,3 miliar yang berarti meningkat 27.2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011. Sementara PMDN mencapai Rp 65,7 triliun atau meningkat 26,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011 (Rp 52,0 triliun). Sementara ekspor menurun karena kondisi dunia yang belum stabil. Namun dalam dua bulan terakhir, volume ekspor terlihat dalam trend meningkat, memberikan harapan ke depan yang lebih baik. Volume ekspor yang meningkat terutama berkat tumbuhnya ekspor sektor pertanian terutama didorong oleh meningkatnya ekspor: ikan dan udang; kakao; kopi, teh, dan rempah-rempah; dan minyak nabati. Sementara kenaikan impor lebih banyak disebabkan oleh barang-barang nonkonsumsi. Dalam tiga bulan terakhir, impor (baik nilai maupun volume) dalam trend yang meningkat. Impor barang konsumsi mengalami penurunan, sebaliknya impor bahan baku dan barang modal mengalami peningkatan. Sumber pertumbuhan impor terbesar berasal dari impor bahan baku.

Prospek Ekonomi Indonesia 2013 Dengan komitmen dan konsistensi untuk melaksanakan berbagai program kegiatan yang telah direncanakan dalam Jangka Panjang, Jangka Menengah, serta Jangka Pendek, serta dengan berbagai kebijakan dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan, perekonomian Indonesia dalam tahun 2013 masih akan menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Dalam tahun 2013, ekonomi AS dan Eropa tetap dihadapkan pada proses penguatan fiskal dan pemulihan ekonominya, termasuk melalui kebijakan moneter yang tidak ketat. Dengan demikian nilai tukar dolar AS dan Eropa cenderung masih melemah terhadap mata uang Asia. Nilai tukar rupiah dalam jangka panjang kembali akan mencerminkan nilai riil dengan perbedaan inflasi antara Indonesia dan AS. Karena inflasi Indonesia lebih tinggi dari inflasi AS, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar seharusnya melemah. Namun, kecenderung pelemahan nilai tukar Dolar AS karena pemulihan ekonomi yang masih terus berlangsung akan menutupi perbedaan antara inflasi US dan Indonesia. Oleh sebab itu nilai tukar Rupiah nominal terhadap Dolar AS diperkirakan cendrung tetap stabil. Dengan relatif stabilnya nilai tukar nominal, tingkat inflasi akan dipengaruhi oleh dorongan permintaan agregat serta harga komoditi dunia yang secara bertahap meningkat.

Dengan mempertimbangkan harga komoditi bahan pokok yang normal dan nilai tukar yang cenderung stabil, inflasi pada tahun 2012 diperkirakan masih sebesar 5,3%. Sasaran pertumbuhan yang cukup tinggi pada tahun 2013 yang bersifat mendorong inflasi akan diimbangi dengan langkah-langkah untuk meningkatkan stabilitas harga di dalam negeri termasuk harga komoditi pokok. Dengan demikian pada tahun 2013 inflasi diperkirakan sebesar 5%. Suku bunga acuan (SPN 3 bulan) tetap dijaga pada suku bunga riil 1-2 persen di atas inflasi dengan suku bunga nominal sama dengan suku bunga riil ditambah dengan ekspektasi inflasi. Penetapan suku bunga acuan disesuaikan dengan situasi keuangan global maupun perkembangan harga-harga dalam negeri.

Perkembangan dan Perkiraan Ekonomi Makro


2008 LKPP 6.2 9691 11.4 9.3 97.1 936 2009 LKPP 4.5 10408 2.8 7.6 61.6 944 2010 LKPP 6.1 9087 7.0 6.6 79.4 954 2011 LKPP 6.5 8780 3.8 4.8 111.6 900 2012 APBNP 6.5 9000 6.8 5.0 105 930 2013 6.8 9300 4.9 5.0 100 900

Pertumbuhan Ekonomi (%) Nilai Tukar (RP/US$) Tingkat Inflasi (%) SPN 3 bulan (%) ICP (US$/barel) Lifting Minyak (rb barel/hari)

Outlook Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2012 dan 2013


Pertumbuhan 2012 2013 Range 6,3 -6,5 6,8 4,8 - 5,0 4,9 6,8 - 7,0 6,7 10,5 - 10,7 11,9 7,0 - 7,2 11,7 8,5 - 8,7 13,5 6,8 3,7 2,8 6,5 6,6 7,5 8,9 12,1 6,1 6,0 Kontribusi thd Pertumbuhan 2012 2013 Range 2,70 - 2,76 0,56 - 0,58 2,57 - 2,62 3,48 - 3,55 3,26 - 3,32 2,71 0,55 3,03 5,83 5,27

PDB Menurut Penggunaan Konsumsi RT Konsumsi Pemerintah PMTB Ekspor Impor

PDB Menurut Sektor 6,3 -6,5 Pertanian 3,5 - 3,7 Pertambangan dan Penggalian 2,9 - 3,1 Industri Manufaktur 5,7 - 5,9 Listri, Air Bersih, Gas 6,2 - 6,4 Konstruksi 7,6 - 7,8 Perdagangan, Hotel, Restoran 7,1 - 7,3 Transportasi dan Komunikasi 11,6 - 11,8 Jasa Keuangan, Js. Perush., Riil Estat6,6 -6,8 Jasa Lainnya 6,6 -6,8

0,45 - 0,47 0,22 - 0,24 1,47 - 1,51 0,05 -0,05 0,49 - 0,50 1,26 -1,29 1,14 - 1,15 0,63 - 0,65 0,62 - 0,64

0,45 0,20 1,65 0,05 0,49 1,61 1,24 0,58 0,57

Outlook Pertumbuhan Industri 2013 Sektor/Sub Sektor


INDUSTRI PENGOLAHAN
A. Industri Migas

Sasaran 2013
6,5
0,0

B. Industri Bukan Migas

7,0

1). Makanan, Minuman dan Tembakau

7,3

2). Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki

6,0

3). Brg. kayu & Hasil hutan lainnya.

3,0

4). Kertas dan Barang cetakan

4,0

5). Pupuk, Kimia & Barang dari karet

5,7

6). Semen & Brg. Galian bukan logam

6,5

7). Logam Dasar Besi & Baja

13,0

8). Alat Angk., Mesin & Peralatannya

8,0

9). Barang lainnya

5,5

PERKIRAAN EKSPOR DAN IMPOR 2013 (Target Pertumbuhan 2013) Ekspor (barang dan jasa, riil) - (11, 7 persen) Impor (barang dan jasa, riil) - (13,5 persen) Ekspor non migas (nominal) - (16,0 persen) PERKIRAAN INVESTASI 2013 (Target Pertumbuhan 2013)

Investasi (PMTB) - (11,9%) Investasi dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) - (16,5%) Investasi dalam bentuk Penananman Modal Dalam Negeri (PMDN) - (26,0%).

Jakarta, 17 Desember 2012 Biro Humas dan TU Pimpinan, Kementerian PPN/Bappenas

Thohir Afandi

Anda mungkin juga menyukai