Anda di halaman 1dari 24

HEPATITIS B

DEFINISI
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati

yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati.

EPIDEMIOLOGI
Hepatitis virus akut mrpkn urutan 1 dr bbagai peny. Hati di seluruh dunia.

Komplikasi-komplikasi dari infeksi virus hep.B menyebabkan 2 juta kematian/tahunnya.


Prev Hepatitis B di Indonesia: bervariasi, bkisar

2,5% di Banjarmasin hingga 25,61% di Kupang. Di negara asia: penyebaran perinatal dari ibu pengidap hep.B mrpkn jawaban atas prev infeksi VHB yg tinggi.

LANJUTAN
Center for Disease Control (CDC):
140 ribu-320 ribu kasus akut HBV terjadi

setiap thn di USA Hanya 50% simtomatik8400-19000 di rawat, 140-320 meninggal/tahun 1-1,25 juta orang-orang tinfeksi kronis di USA 5000-6000 meninggal/tahun akibat HBV kronis dan komplikasinya.

ETIOLOGI

Virus hepatitis B Termasuk keluarga virus DNA hepadnaviridae Terdiri dari 1 partikel core dan bg luar yg mengelilinginya (surrounding envelope) Core terdiri dari HBcAg, bg luar tdiri dari HBsAg. Partikel core mengandung virus hepatitis B DNA (VHB-DNA), HBeAg, dan DNA polymerase HbeAg sbg pertanda kemampuan virus menyebarkan infeksi

MASA INKUBASI
Masa inkubasi berkisar 15-180 hari (rata2 60-

90 hari) Viremia blgsung bbrp minggu sampai bulan stlah infeksi akut Sebanyak 1-5% dwasa, 90% neonatus dan 50% bayi akan bkembang menjadi hepatitis kronik dan viremia yang persisten

TRANSMISI
Secara vertikal : cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap virus Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan. Secara horisontal : terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama (Hanya jika penderita memiliki penyakit mulut (sariawan, gusi berdarah,dll) atau luka yang mengeluarkan darah) serta hubungan seksual dengan penderita.

PATOMEKANISME
VHB msuk kedalam tubuh

Aktivasi limfosit T

Sel T CD 8 mengeliminasi virus dlm sel hati

Partikel Dane msk Ke Hepar

Rangsang respon imun spesifik

Bisa nekrosis sel hati & tanpa nekrosis hati

Terjadi proses replikasi virus

Eliminasi nonspesifik o/ sel2 NK dan NK-T

Sel hati prod partikel dane utuh, HBsAg dan HBeAg

Rangsang rspon imun non spesifik

LANJUTAN
Rangsang respon imun spesifik Aktivasi limfosit B

Prod Ab anti HBs, anti HBc dan anti HBe

Efisien

Tidak Efisien

Infeksi Berakhir

Infeksi Menetap

GAMBARAN KLINIS HEPATITIS AKUT

Fase konvalesens: Fase prodromal Diawali dg Fase dimana timbul menghilangnya keluahan-keluhan Fase ikterus: ikterus dan keluhan Fase inkubasi pertama &timbulnya Muncul stlh 5-10 hari, lain, tp abn. Fungsi Waktu anatar gejala ikterus hati dan bs bersamaan dgn .Malaise, mialgia, masuknya virus hepatomegali tetap timbulnya gejala. atralgia, mudah dengan saat ada. Keadaan akut Setelah ikterus, timbul gejala atau lelah, gejala sal nafas terjadi perbaikan biasa mbaik 2-21 ikterus. atas, anoreksia. klinis yg nyata minggu. Pd Hep B, Diare/konstipasi, perbaikan klinis dan nyeri abdomen lab lgkap terjadi dlm ringan 3-4 bulan

Laboratorium Hepatitis B akut


Peninggian SGOT dan SGPT, kadar puncak

antara 500-5000 u/l Serum bilirubn jarang >10 mg/dl Alkali fosfatase normal / sdkt meningkat tidak melebihi 2 x nilai normal. Gamma glutamil transpeptidase (GGT) meningkat 5-10x dari Nilai normal. Hapusan darah tepi normal atau leukopeni rgn dgn/tanpa limfositosis rgn

Serologis Hepatitis B
HBsAg dan IgM anti HBc
ada saat muncul gejala

minggu sd bulan stlh muncul, sblm hilangnya IgM anti HBc HBeAg dan HBV DNA
di serum

HBs Ag muncul lbh dulu, hilang bbrp

HBV DNA mrpkn pertanda pertama yg muncul

HBeAg terdeteksi stlh muncul nya HBsAg kedua tanda tsb hilang dlm bbrp bulan pd

infeksi yg sembuh sendiri

IgG anti HBc


menggantikan IgM anti HBc pd infeksi yg sembuh

berlanjut Anti HBs

mbedakan infeksi lampau atau infeksi yg

antibodi takhir yg muncul

merupkan antibodi penetral mindikasi kesmbuhan dan kekebalan thadap

infeksi dimunculkan pd vaksinasi HBV

Penatalaksanaan hepatitis B akut


Rawat jalan, kecuali pasien dg mual atau anoreksia berat yg menyebabkan dehidrasi Asupan kalori dan cairan harus adekuat, hindari konsumsi alkohol selama fase akut Hindari aktivitas fisik berlebihan Tdk ada pengobatan spesifik, peran lamivudin atau adevovir pada hepatitis B akut blm jelas. Obat2 yg tdk perlu dihentikan

TANGGAPAN KEKEBALAN TUBUH TERHADAPA HBV

Kekebalan tubuh adekuat

Pembersih an virus

Pasien sembuh

Infeksi VHB akut

Kekebalan tubuh lemah

Carrier inaktif

Kekebalan tubuh intermediet

Berkembang mjd hepatitis B kronis

Perjalanan penyakit hati


90% individu yg tinfeksi sejak lahir akan ttp

HBsAg (+) sepanjang hdpnya, dan menderita hepatitis B kronik 5% dewasa akan mengalami persistensi infeksi Makin besar respon imun tubuhmakin besar kerusakan jaringan hati Bila tubuh tolerantdk tjadi kerusakan hati

Fase imunoaktif

Fase imunotoleransi

Fase non replikatif

3 fase penting perjalanan hepatitis B kronik:

Fase immunotoleransi

pd anak2 atau dwsa muda, sist tubuh toleran thd VHB, shg kdr virus dlm darah tinggi tp tdk tjadi peraangan hati yg berarti. VHB dlm fase replikatif dgn titer HBsAg sgt tinggi, HBeAg (+), anti Hbe (-), titer DNA VHB tinggi, kdr ALT relatif normal

30% individu persistensi VHB akbt replikasi VHB bkepanjangan tjadi nekroinflamasi (tampak kenaikan ALT) Pasien mulai kehilangan toleransi imun VHBtubuh berusaha mhancurkan viruspecahnya sel2 Fase hati yg tinfeksi VHB. Sering tjd serokonversi HBeAg. imunoaktif/imm une clearance

Fase residual/non replikatif

Sisanya 70% individu dpt mhilangkan sebagian besar partikel VHB tanpa ada kerusakan sel hati yg berarti. Saat ini titer HBsAg rendah, HBeAg (-), anti-Hbe (+) secara spontan, kadar ALT normal. 20-30% pasien hepatitis B kronik fase residual dpt mengalami reaktivasi an menyebabkan kekambuhan

Definisi dan kriteria diagnosis pasien dgn infeksi hepatitis B


Kriteria Diagnosis
Hepatitis B kronis Proses nekro-inflamasi kronis hati disebabkan oleh infeksi persisten virus hepatitis B. Dapat dibagi menjadi hepatitis B kronis dengan HBeAg + dan HBeAg 1.HBsAg + > 6 bulan 2.HBV DNA serum > 10 5 copies/ml 3.Peningkatan kadar ALT/AST secara berkala/persisten 4.Biopsi hati menunjukkan hepatitis kronis (skor nekroinflamasi > 4) 1.HBsAg + > 6 bulan 2.HBeAg - , anti HBe + 3.HBV DNA serum < 10 5 copies/ml 4.Kadar ALT/AST normal 5.Biopsi hati menunjukkan tidak adanya hepatitis yang signifikan (skor nekroinflamasi < 4)

Carrier HBsAg inaktif

Infeksi virus hepatitis B persisten tanpa disertai proses nekro-inflamasi yang signifikan

Evaluasi awal pasien hepatitis B kronik


1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik 2. Pemeriksaan laboratorium untuk menilai fungsi hati : darah
3. 4.

5. 6.

lengkap, waktu protrombin Pemeriksaan replikasi virus : HBeAg, anti HBe dan HBV DNA Pemeriksaan untuk menyisihkan penyakit hati lainnya : anti HCV, anti HDV (khususnya pengguna narkoba injeksi, atau daerah endemis) Skrining karsinoma hepatoselular : kadar alfa feto protein dan ultrasonografi Biopsi hati pada pasien yang memenuhi kriteria hepatitis B kronis

Follow up pasien yang belum diterapi


Pasien HBeAg positif dan HBV DNA > 10 5 kopi/ml dan kadar ALT normal :

1.Pemeriksaan ALT setiap 3 6 bulan 2.Bila ALT > 1-2 x BANN, periksa ulang setiap 1-3 bulan 3.Bila ALT > 2 x BANN selama 3-6 bulan, disertai HBeAg (+), HBV DNA >10 5 kopi/mlpertimbangkan biopsi dan terapi

Pasien carrier HBsAg inaktif (HBeAg (-) bila dpt diperiksa HBV DNA (-):

1.Pemeriksaan ALT setiap 6 12 bulan 2.Bila ALT > 1-2 x BANN, periksa HBV DNA dan singkirkan penyebab penyakit hati lainnya 3.Pertimbangkan untuk skrining karsinoma hepatoselular

Penatalaksanaan hepatitis B
kronik
Tujuan: mencegah/menghentikan progresi jejas hati dgn menekan replikasi virus/ menghilangkan infeksi 1. Kelompok imunomodulasi Interferon terapi 2. Kelompok terapi antiviral Lamivudin Adevovir dipivoksil

DAFTAR PUSTAKA
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2007.

Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI Konsensus Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia. Panduan Tata Laksana Infeksi Hepatitis B Kronik. 2006 Hai, Sujono. Gastroenterologi. 2002. Bandung: Penerbit PT Alumni. www.wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai