Anda di halaman 1dari 20

BAB IV NEGARA DAN KONSTITUSI

OLEH : TRIANA REJEKININGSIH, SH.KN

Pengertian Bangsa
adalah sekelompok orang yang merasa senasib, karena memiliki kesamaan keturunan , adat, bahasa dan sejarah serta memiliki tujuan bersama dalam pemerintahan sendiri.

Pengertian negara
Menurut George Jelinek , Negara adalah organisasi kekuasaan ddari sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu. Kranenburg menuliskan Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri Roger F Soltau, berpendapat bahwa Negara adalah alat (agency) atau wewenang atau authority yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.

Unsur unsur Negara:


1. 2. 3. 4. Unsur unsur Negara umumnya terdiri dari empat : Wilayah Rakyat Pemerintah yang berdaulat Pengakuan dari negara lain ( de Facto dan de jure

Teori terbentuknya Negara


Teori kenyataan, bahwa timbulnya suatu negara adalah suatu kenyataan. Apabila apabila suatu ketika telah terpenuhi unsur-unsur negara ( daerah, rakyat dan pemerintah yang berdaulat) maka pada saat itu juga negara telah menjadi suatu kenyataan. Teori Ketuhanan, timbulnya suatu negara adalah atas kehendak Tuhan. Segala sesuatau tidak akan terjadi apabila Tuhan tidak menghendakinya.

Teori Perjanjian, menurut teori ini negara lahir karena perjanjian yang dibuat antara orangorang yang tadi nya hidup bebes. Perjanjian ini diadakan agar kepentingan bersama dapat terpelihara dan terjamin. Supaya orang yang satu tidak merupakan serigala bagi orang yang lain. Atau homo homi lupus bellum omnium contra omnes. Perjanjian itu disebut perjanjian masyarakat atau kontrak sosial, dan dapat pula terjadi karena perjanjian antara daerah jajahan dengan negara penjajah. Teori penaklukan, suatu negara timbul karena penaklukan agar daerah itu tetap dapat dikuasai maka dibentuklah suatu organisasi yang disebut negara.

Pembentukan negara lainnya:


Pemberontakan terhadap negara lain yang menjajah, contoh Amerika Serikat terhadap Inggris. Peleburan (fusi) antara beberapa negara menjadi satu negara, contohnya Jerman bersatu.

Bentuk Negara di Dunia


Negara kesatuan (unitarisme)
Yaitu suatu negara yang merdeka dan berdaulat dimana diseluruh negara yang berkuasa hanya satu pemerintah (pusat) yang mengatur seluruh daerah. Dalam negara kesatuan pelaksanaan negara dapat dilaksanakan dengan sistem: Sentralisasi yaitu segala sesuatu langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan daerahdaerah sebagai pelaksana. Desentralisasi, dimana kepada daerah diberikan kesempatan dan kewenangan untuk mengurus rumah tangganya sendiri (otonomi daerah) yang dinamakan daerah otonom.

Negara serikat (federasi)


Menjadi negara-negara bagian dari negara serikat tersebut

Kedaulatan dalam Negara


Adalah kekuasaan yang tertinggi dalam Negara yang berlaku terhadap seluruh wilayah dan segenap rakyat dalam Negara itu. Kedaulatan merupakan kekuasaan penuh untuk mengatur seluruh wilayah negara tanpa campur tangan dari pemerintah negara lain. Kedaulatan negara diperoleh dari teori kedaulatan ketuhanan (theokrasi), teori kedaulatan rakyat (demokrasi), teori kedaulatan negara, dan teori kedaulatan hukum.

Pemisahan kekuasaan negara


Pemisahan kekuasaan negara menurut teori John Locke kekuasaan terdiri dari kekuasaan eksekutif , yudikatif dan federatif . Teori Montesquieu membagi kekuasaan terpisah menjadi tiga yaitu kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan yudikatif.

Konsep konstitusi
Kontitusi memiliki dua pengertian : 1). Dalam pengertian yang luas ,konstitusi adalah keseluruhan dari ketentuanketentuan dasar atau hukum dasar (droit constituonelle), baik yang tertulis ataupun tidak tertulis maupun campuran keduanya ; 2). Dalam pengertian sempit (terbatas), Konstitusi berarti piagam dasar atau Undang-Undang Dasar (Loi constitutionelle), ialah

KONSTITUSI
Konstitusi berasal dari kata constituer (bhs Perancis) yang berarti membentuk. Dimaksudkan untuk pembentukan suatu negara. Konstitusi sebagai peraturan dasar/awal mengenai negara. Sebagai dasar pembentukan negara, landasan penyelenggaraan bernegara. Berarti Hukum dasar-nya negara, hukum tertinggi negara. Hukum dasar tertulis maupun tidak tertulis (pengertian luas); Sebagai undang-undang dasar-nya negara (konstitusi tertulis/pengertian sempit); Konstitusi penting bagi negara karena penyelenggaraan bernegara diatur dan didasarkan atas konstitusi negara.

Fungsi konstitusi :
1. Menentukan pembatasan terhadap kekuasaan sebagai suatu fungsi konstitusionalisme 2. Memberikan legitimasi terhadap kekuasaan pemerintah 3. Berfungsi sebagai instrumen untuk mengalihkan kewenangan dari pemegang kekuasaan asal (baik rakyat dalam sistem demokrasi atau raja dalam sistem monarki) kepada organorgan kekuasaan Negara

Sifat konsititusi

Formil dan materiil


konsititusi Formil adalah konstitusi yang tertulis dalam suatu ketatanegara suatu negara. Konstitusi materiil adalah konstitusi jika orang melihatnya dari segi isinya. Isi dari konstitusi pada dasarnya menyangkut hal hal yang bersifat dasar atau pokok bagi rakyat dan negara.

Flexibel (Flexible constitution) dan rigid (rigid constitution)


Menurut James Bryce, konstitusi dikatakan flexible apabila memiliki ciri ciri pokok ;
elastis, karena dapat menyesuaiakan dirinya dengan mudah . Diumumkan dan diubah dengan cara yang sama seperti undang undang .

Sifat rigiditas suatu konstitusi menurut KC Wheare suatu konstitusi bergantung pada jumlah penghalang formal (legal obstecles) untuk mengubah konstitusi tersebut artinya apabila konstitusi berisi pengahalang penghalang formal untuk mengubah dan oleh karena itu sulit diubah dan memang jarang diubah maka konstitusi itu disebut rigid.

Tertulis dan tidak tertulis


Secara prinsip membedakan antara konstitusi tertulis dan tidak tertulis adalah tidak tepat. Sebutan konstitusi tidak tertulis hanya dipakai untuk dilawankan dengan konstitusi modern yang lazimnya ditulis dalam suatu naskah. Timbulnya konstitusi tertulis disebabkan karena pengaruh aliran kodifikasi. Dengan demikian suatu konstitusi tertulis apabila dicantumkan dalam suatu naskah atau beberapa naskah. Sedangkan yang tidak tertulis dalam suatu nasakah tertentu melainkan dalam banyak hal diatur dalam konvensi konvensi atau undang undang biasa.

Konstitusionalisme
Untuk mewujudkan suatu pemerintahan yang baik, penyelenggaraan bernegara perlu diatur dan dituangkan dalam suatu konstitusi. Sebab tanpa aturan, penyelenggaraan bernegara cenderung disalahgunakan Ingat hukum besi kekuasaan : power tends corrupt, absolute power corrupts absolutely. Konstitusionalisme adalah suatu gagasan/paham yang menyatakan bahwa suatu konstitusi/undang-undang dasar harus memiliki fungsi khusus yaitu membatasi kekuasaan pemerintah dan menjamin hak-hak warga negara. Konstitusi yang berpaham konstitusionalisme bercirikan bahwa konstitusi itu isinya berisi pembatasan atas kekuasaan dan jaminan terhadap hak-hak dasar warga negara.

Negara Konstitusional
Adalah negara yang berdasar atas suatu konstitusi/memiliki konstitusi sebagai dasar bernegara; Disamping itu konstitusi negara tersebut haruslah memuat gagasan mengenai konstitusionalisme; Dengan demikian tidak setiap negara yang berdasar/memiliki konstitusi dinamakan negara konstitusional; Perlu memiliki syarat bahwa kontitusi di negara tersebut bersifat konstitusionalisme; Banyak negara yang memiliki konstitusi (UUD) tetapi belum tentu menganut konstitusionalisme.

Hubungan antara negara dan konstitusi


Hubungan ini menurut Walton H Hamilton yang dikenal dengan paham konstitualisme. Konstitusi ditujukan untuk pengaturan negra, sehingga dinamika kekuasaan, dalam proses pemerintahan dapat dibatasi dan dikendalikan. Gagasan mengatur dan membatasi kekuasaan ini secara ilmiah muncul karena kebutuhan untuk merespon perkembangan peran relatif kekuasaan umum dalam kehidupan manusia. Ketika bangsa mendapatkan bentuknya yang sangat kuat , sentralistik, dan sangat berkuasa selama abad ke 16 dan ke 17, berbagai teori politik berkembang untuk memberikan penjelasan mengenai perkembangan sistem kekuasaan yang kuat itu. Di Ingris pada abad ke 18 perkembangan sentalisme ini mengambil bentuknya dalam doktrin ing-in-parliament, yang pada pokoknya mencerminkan kekuasaan raja yang tidak terbatas.

Oleh sebab itu konstituonalisme di zaman sekarang dianggap sebagai suatu konsep yang niscaya bagi setiap negara modern. Seperti dikemukakan oleh CF Frederich sebagaimana di kutip, Constitusionalism is an institusionalized system of effective, regularized restraint up on govermnetal action. Basis pokoknya adalah kesepakatan umum dan persetujuan (consensus) diantara mayoritas rakyat mengenai banguana yang diidealkan berkenaan dengan Negara. Organisasi Negara itu diperlukan oleh warga masyarakat politik agar kepentingan mereka bersama dapat dilindungi atau dipromosikan melalui pembentukan dan penggunaan mekanisme yang disebut negar. Kata kuncinya adalah consensus atau general agreement . Jika kesepakatan umum itu runtuh , maka runtuh pula legitimasi kekuasaan Negara yang bersangkutan , dan pada gilirannya perang saudara (civil war) atau revolusi dapat terjadi. Seperti yang terjadi dalam revolusi prancis 1789, amerika th 1776, rusia tahun 1917atau Indonesia tahun 1945, 1965,1998.

Consensus tentang konstitusionalisme di zaman modern dipahami oleh tiga elemen yaitu kesepakatan, ( willam G Andrew dalam Jimly) yaitu ;
Kesepakatan tentang tujuan dan cita cita bersama kesepakatan tentang rule of law sebagai landasan pemerintahan dan penyelenggaraan negara kesepakatan tentang institusi institusi dan prosedur ketatanegaraan.

Anda mungkin juga menyukai