Anda di halaman 1dari 11

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING


1. Topik Permasalahan : How to See and How to Listen (Bagaimana melihat dan
bagaimana mendengar).
2. Rumusan Kompetensi : Memiliki kemantapan pemahaman tentang bagaimana
cara melihat dan mendengar dengan benar menurut
sudut pandang Al-Quran. Dan mampu mewujudkan
proses belajar yang efektif melalui gaya belajar melihat
dan mendengar dengan benar.
3. Bidang Bimbingan : Bimbingan Belajar
4. Jenis Layanan : Layanan Informasi
5. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan
6. Tujuan Layanan : Siswa dapat memahami tentang cara-cara melihat dan
mendengar dalam sudut pandang Al-Quran yang
membuat siswa mudah dalam rangka penyesuaian diri
untuk mengetahui cara melihat dan mendengar yang
tepat agar tercipta proses belajar yang diinginkan.
7. Tugas Perkembangan : Siswa mampu memanfaatkan alat inderanya secara
maksimal untuk mengembangkan konsep dan
keterampilan intelektualnya.
8. Sasaran Layanan : Siswa kelas X-2 SMAN 1 Marabahan
9. Tempat Layanan : Ruang kelas
10. Waktu Pelaksanaan : Disesuaikan, 1x45 menit.
11. Deskripsi Materi : 1. Pembukaan tentang citaan dan nikmat dari Allah.
2. Pemaparan How to see dalam perspektif Al-Quran
3. Pemaparan How to listen dalam persperktif Al-
Quran
12. Uraian Kegiatan :
a. Strategi Pelayanan : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab.
b. Format Kegiatan : Klasikal
c. Uraian Materi : 1). Pendahuluan : Salam pembuka dan good rapport,
Absen kehadiran siswa, pengecekan keadaan siswa
maupun keadaan fisik kelas, dan Apersepsi :
tentang rasa syukur kita kepada Allah SWT atas
nikmat yang telah diberikannya berupa mata dan
telinga.
2). Inti : Calon konselor memaparkan tentang
bahaimana How to see dan how to listen menurut
perspektif islam. Siswa menonton video pendek
untuk dibedah apa yang bisa dipetik dan
menghubungkan dengan tema topic How to See
and How to Listen.
3). Penutup : Calon konselor bersama siswa
menyimpulkan materi yang telah disampaikan ,
calon konselor memberi saran-saran dan
mengutarakan harapan-harapan untuk siswa agar
lebih baik untuk ke depannya, dan menutup
pertemuan / salam penutup.
13. Penyelenggara Layanan : M. Arli Rusandi
14. Pihak yang Disertakan : Konselor Pamong dan Siswa Kelas X.
15. Alat Perlengkapan : Laptop, LCD, alat tulis, pengeras suara dan daftar hadir
16. Instrumen Penilaian :
- Apa suatu kenikmatan yang besar bisa melihat dan
mendengatr
- Sudahkah kalian sudah bersyukur atas nikmat
tersebut ?
- Bagaimana cara kalia mengungkapkan sukur tersebut!
17. Rencana Tindak Lanjut : a. Konseling individual apabila ada siswa yang
kesulitan melihat, mendengar dan tidak bisa
membedakan 3 tingkatan melihat dan mendengar
sesuatu sesuai tuntunan Al-Quran.
b. Laijapen dan laijapan.


18. Evaluasi :
a. Penilaian proses : Perhatian selama proses kegiatan berlangsung serta
pemahaman tentang materi yang disampaikan.
b. Penilaian hasil : a. Penilaian jangka pendek : pemahaman materi
layanan siswa.
b. Penilaian segera : mengamati siswa selama
mengikuti kegiatan layanan dan Partisipasi siswa
dalam memberikan pertanyaan tanggapan.
c. Penilaian jangka panjang : bekerja sama dengan
wali kelas untuk mengetahui perkembangan
kepribadian siswa setelah mengikuti layanan.





Banjarmasin, 29 April 2013
Mengetahui :


Dosen Pembimbing,





Nina Permata Sari, S. Psi, M. Pd
NIP. 19800702 200501 2004








Praktikan,





M. Arli Rusandi
NIM A1E210250









MATERI LAYANAN
Sebagai makhluk ciptaan Allah, kita selayaknya bersyukur telah diberikan
kenikmatan-kenikamatan yang ada. Di antara kenikmatan-kenikmatan Tuhan yang
berlimpah, ada kenikmatan melihat dan mendengar. Allah menciptakan dua bola mata,
dan dua daun telinga, bukan hanya sekedar melihat dan mendengar saja layaknya para
binatang. Manusia diberikan akal untuk menggunakan mata dan telinga untuk melihat
dan mendengar dengan benar untuk mensykuri nikmat Allah SWT tersebut. Mata untuk
melihat yang indah-indah, pemandangan alam semesta. Telinga untuk mendengar suara-
suara yang merdu.
Sebagai umat islam, kita wajib beriman kepada kitab suci Al-Quran yang pasti
benar. Di dalam kitab suci Al-Quran memuat segala macam bentuk pelajaran tentang
alam semesta dan tentang manusia sendiri. Baik itu mulai dari makrochip sampai mikro
yang terkecil.
Di dalam Al-quran sendiri dengan jelas memaparkan, bagaimana kita sebagai
manusia untuk menfaatkan nikmat Allah berupa dua bola mata, dan dua daun telinga
dengan benar.

A. HOW TO SEE
NUu4C O4Lj*.~ N-;N- 4`4
Og^Cq` +OO- ^_
19. Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh
hati.

Dari ayat di atas jelas sudah, setiap apa yang kita lihat, Allah akan mengetahuinya.
Kita sebaiknya menjaga pandangan kepada hal-hal yang terlarang, seperti memandang
perempuan yang bukan mahramnya. Dan apapun yang tersembunyi dalam dada manusia,
apa yang dipikirkannya setelah melihat hal-hal yang dilarang, maka Allah akan tahu.
Berikut ini 3 tingkatan melihat di dalam Al-Quran untuk cara pandang yang benar :




1. Augmented (Roa)
; ; O4O ;}g` ge4C-47 gO)4O
-O4O7^- ^g
18. Sesungguhnya Dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang
paling besar.


Pada ayat di atas ada kata Roa yang digunakan untuk memaknai melihat. Setelah
dikaji secara mendalam, kata Roa dalam Al-Quran digunakan untuk melihat segala
sesuatu ciptaan Allah seperti gunung, pohon, matahari dan bintang, binatang atau
manusia sendiri. Jadi Augmented/ roa ini melihat secara indera atu kulit luarnya saja.
Bagaimana kita melihat sesuatu yang ada semuanya bertujuan kepada Allah dan tanda
kebesaran Allah. Contoh, kita melihat gunung yang tinggi dan besar, melihat keindahan
bintang saat malam. Kita mengagumi betapa dahsyatnya ciptaan Allah tersebut. Saat kita
melihat sesuatu yang dilarang oleh Allah, maka lihat lah secara sekilas saja, jangan
sampai terlena.

2. Formal (Nazaro)

U W-NOOL4C O)
g7.EOO- ;e_~O E-^OE
E_E4^O4[4 E_E4+CEe4 4`4
EO }g` NO ^g
6. Maka Apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana
Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak
sedikitpun ?

Dalam ayat ini, Allah bertanya apakah manusia tidak melihat bagaimana keindahan
langit. Kalau sekedar melihat saja, maka tidak akan ada yat diatas. Ayat tersebut
mengamsalkan kepada manusia, tidakkah melihat lagit, kalau hanya sekedar indah maka
kita masih dalam tingkatan Augmented/roa. Disini manusia disuruh untuk berfikir
bukan untuk sekedar melihat saja, bagaimana tingginya langit, apa saja yang ada dilangit,
apa saja lapisan langit/atmosfer. Tentulah melihat disini melibatkan otak untuk proses
berfikir.

3. Core(Basaro)
;- =e47 O) l-^EN ;}g)` -EOE-
4L^4= El44N E47.CgN ENO=4l
4O4O^- /Cg4 ^gg
22. Sesungguhnya kamu berada dalam Keadaan lalai dari (hal) ini, Maka Kami
singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, Maka penglihatanmu pada
hari itu Amat tajam.

Kata Basaro dalam Al-Quran digunakan untuk mengartikan penglihatan yang sangat
tajam, pada tingkatan ini manusia tidak hanya menggunakan indera (mata) dan otak
(berfikir) untuk melihat, tetapi juga dengan hati. Melihat tepat pada intinya, dan langsung
kefungsinya. Perlu diketahui, perbedaan fungsi dan manfaat. Fungsi, pasti 1 sedangkan
manfaat, tak terhingga. Contoh, Ballpoint, fungsinya untuk menulis, sedangkan
manfaatnya untuk tusuk konde, untuk melempar kucing.
Jadi, dari 1 sampai 3 kalau mau di analogikan, melihat Augmented contohnya adalah
seperti kita melihat Ballpoint, lalu dengan tingkatan Formal lita sdh melihat bentuknya
panjang, warna tintanya, bentuk penanya. Dan melihat Core sudah memikirkan
fungsinya, untu menulis/alat tulis.

B. HOW TO LI STEN

O +O.OEc ECE4^4 gO1g }g`
gOgOGO W EE_4 N7 E7;OO-
4O=-4 EEg*^-4 _
1EO)U~ E` ]NO:;= ^_
9. kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan
Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit
sekali bersyukur.

Dari ayat di atas, dapat di simpulkan bahwa saat roh sudah ditiupkan kejanin,
pertama-tama yang diciptakan Allah adalah pendengaran. Yang artinya pendengaran
sangat penting dan diutamakan didalam islam. Dia yang tak sabar mendengar, pasti juga
tak sabar dalam bicara. Dia yang salah mendengar, pasti salah juga dalam bicara. Dia
yang tidak bisa mendengar, pasti juga tidak mampu untuk bicara. Itulah mengapa
mendengar sangat penting. Firaun hancur karena tidak mau mendengar dan merasa hebat
dengan apa yang telah di milikinya, dan pada kenyataannya, kita sering ingin didengar
dari pada meluangkan waktu untuk mendengar. Mendengar bisa menyebabkan
mengantuk kalau tidak focus. Seberapa hebat kita bicara dan bertindak, semua orang tahu
kitalah juaranya. Namun, seberapa hebat kita mampu mendengar, belum tentu kita
mampu.
Kemampuan mendengar adalah bukti bahwa kita mempunyai "jiwa besar".
Kekuasaan, jabatan, pangkat, dan kelebihan lain adalah ego yang sangat susah untuk
tidak ditonjolkan. Saat kita menjadi pendengar yang baik, maka segala ego tersebut harus
kita rendahkan dan tidak ditonjolkan. Dibawah ini ada 3 tingkatan mendengar, yaitu
sebagai berikut :
1. Casual/ sepintas lalu

^O)4 4^'O 7VOg`
4Lu4O4 N:~O 4OOOC-
W-7O7= .4` :4LuO>-47
EO) W-ONEc-4 W
W-O7~ 4LugE- 4L^1=4N4
W-O+@O;-q4 O) N)_)OU~
;g^- g-@O^:) _ ~
E=O^O) NON`4C gO)
7N4EC) p) +-47 --gLg`uG`
^_@

93. dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit
(Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang
Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!" mereka menjawab: "Kami mendengar
tetapi tidak mentaati". dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan
menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah: "Amat jahat perbuatan
yang telah diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada
Taurat).

Ayat diatas dengan gamblang menjelaskan, sifat manusia yang sudah jelas
diberitahukan, tetapi mereka tidak mentaatinya. Peringatan demi peringatan,
petunjuk demi petunjuk dianggap bagaikan angin lalu saja. Contohnya, petunjuk Al-
Quran yang sudah pasti benar, kita abaikan. Perintah untuk menegakkan sholat pun
kita lalaikan, bakhil untuk menolong orang lain. Ini tidak untuk menunjuk orang lain
tetapi untuk diri sendiri. Berita-berita gossip dan ghibah ditelevisi lebih kita
dengarkan ketimbang perintah Allah. Seharusnya yang seperti itulah (gossip dan
ghibah) yang harus kita anggap angin lalu.
2. Marginal/ kecil, setengah dan mulai berfikir
4pONE;C4- p W-ONLg`uNC
7 ;~4 4p~E -C@O _u4g)`
4pONEOEC =U *.- O
+O4^O@OO47 }g` gu4 4`
+OU4N -4 ]OU;4C ^_)
75. Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, Padahal
segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah
mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?


Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa ada segolongan manusia yang bisa saja itu
adalah kita, yang suka mendengar tetapi suka mengubahnya. Biasanya ini dipakai
untuk strategi bisnis. Kita liat saja iklan-iklan ditelivisi yang meebih-lebihkan
produknya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita kadang bisa juga berbuat demikian,
apa yang sudah kita ketahui bahwa itu benar, kita malas dan lalai mengerjakannya.
Itu sama saja kita mengubah apa yang sudah kita dengar. Atau kita mengerjakan
dengan setengah hati karena hanya ada motiv dibaliknya.

3. Projection/ Focus/ Penyorotan
=}4`-47 NOcO- .E) 4@O^q
gO^O) }g` gO)O
4pONLg`u^-4 _ 7 =}4`-47
*.) gOgj^U4`4
gO)l+74 g)-c+O4
7-@OE+^ -u-4 lEO }g)`
g)-cGO _ W-O7~4
4LugEc E4uC4 W
El4^-4O^7N E4+4O C^O)4
+OOE^- ^gg)
285. Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka
mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang
lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami
taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah
tempat kembali."

Kata yang dicetak tebal, sangat jelas dikatakan apa-apa yang kita dengar, apalagi
dari Al-Quran yang sudah pasti benar, hendak lah langsung dikerjakan dan ditaati.
LAPORAN
PELAKSANAAN, EVALUASI DAN ANALISIS SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Topik Permasalahan : How to See and How to Listen (Bagaimana melihat dan
bagaimana mendengar).
2. Spesifikasi Kegiatan :
a. Bidang bimbingan : Bimbingan Belajar
b. Jenis layanan : Layanan Informasi
c. Fungsi layanan : Pemahaman dan Pengembangan
d. Sasaran layanan : Kelas X-2 SMAN 1 Marabahan
3. Pelaksanaan Layanan : M. Arli Rusandi
4. Evaluasi (penilaian)
a. Pelaksanaan :
No. KEGIATAN
TERLAKSANA
KETERANGAN
YA TIDAK
1. Penyampaian materi
2. Penyampaian tugas
3. Pelaksanaan diskusi
b. Hasil :
No. KEGIATAN
TERLAKSANA
KETERANGAN
BAIK CUKUP KURANG
1. Keaktifan siswa mencatat
2. Keseriusan
3. Keaktifan siswa
menjawab soal

4. Keseriusan siswa
mengerjakan tugas
pribadi

5. Interaksi siswa dalam
diskusi

6. Keseriusan siswa
berdiskusi


5. Analisis :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
NAMA :
KELAS :

1. Berikan contoh 3 cara melihat yang benar dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan
perspektif Al-quran ?




2. Mendengar seperti apa yang mesti kita taati dan mendengar seperti apa yang mestinya
kita abaikan?

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
Untuk memenuhi tugas PPL 1 yang dibimbing oleh Ibu Nina Permata Sari, S. Psi,
M. Pd


Disusun oleh :
M. Arli Rusandi
A1E210250








KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
BANJARMASIN
2012/2013

Anda mungkin juga menyukai