Anda di halaman 1dari 24

PENGAJARAN LANGSUNG

1. 2. 3. 4. 5. DWI APRILIA WULANDARI JATU SHINTA DEWI SILVY EKI RAHMADANI OKY OKTAVIA SUPRIADI (113174082) (113174206) (113174213) (113174215) (113174218)

PENGAJARAN LANGSUNG

Keterampilan, baik kognitif maupun fisik, dan juga informasi yang lain, merupakan landasan untuk pembangunan hasil belajar yang lebih kompleks. Salah satu perbedaan yang mencolok antara orang yang baru mempelajari sesuatu atau pemula dengan pakar telah benar-benar menguasai keterampilan-keterampilan dasar, sehingga mereka dapat menerapkannya

dengan presisi dan tanpa dipikirkan lagi, walau dalam situasi baru dan
penuh tekanan atau beban. Perbedaan antara pemula dan pakar pada bidang tertentu ialah tingkat penguasaan terhadap keterampilan-

keterampilan dasar sesuai dengan bidangnya.

PENGERTIAN
Menurut Arends (2001):A teaching model that is aimed at helping student learn basic skills and knowledge that can be taught in a step-by-step fashion. For our purposes here, the model is labeled the direct instruction model The direct instruction model was specifically designed to promote student learning of procedural knowledge and declarative knowledge that is well structured and can be taught in a step-bystep fashion

Direct instruction is a teacher-centered model that has five steps: establishing set, explanation and/or demonstration, guided practice, feedback, and extended practice a direct instruction lesson requires careful orchestration by the teacher and a learning environment that businesslike and task-oriented

A. Gambaran Umum Model Pengajaran Langsung


Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian hasil belajar. Sintaks atau pola keseluruhan dan

alur kegiatan pembelajaran.


Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang

diperlukan agar kegiatan


pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil.

1. Tujuan Pembelajaran dan Hasil Belajar Siswa

Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu.

Pada tingkat yang paling bawah ialah informasi faktual, yaitu pengetahuan deklaratif sederhana yang telah diperoleh seseotang namun dapat atau dapat tidak digunakan.

Model pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari dengan pola selangkah demi selangkah

TABEL 1 CONTOH TUJUAN-TUJUAN PENGAJARAN LANGSUNG DIBANDINGKAN DENGAN TUJUAN-TUJUAN PEMBELAJARAN SOSIAL ATAU BERFIKIR TINGKAT TINGGI

Perolehan Pengetahuan Siswa akan aturan-aturan hoki.

Peolehan Keterampilan Siswa akan umpan sambil

Keterampilan Sosial Siswa akan dapat menunjukan kerjasama sambil bermain hoki.

Berfikir Tingkat Tinggi Siswa akan menyatakan suatu pendapat tentang terjadinya pelanggaran dalam hoki.

dapat mendaftar dapat memberi dasar permainan bergerak.

2. SINTAKS
1. Penjelasan tentang
tujuan dan latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru. 2. Fase persiapan dan motivasi ini kemudian diikuti demonstrasi tentang keterampilan tertentu. 3. Membimbing pelatihan.

4. Mengecek pemahaman
dan memberikan umpan balik. 5. Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.

TABEL 2 SINTAKS MODEL PENGAJARAN LANGSUNG


FASE 1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa. PERAN GURU Guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar. 2. Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan. Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap. 3. Membimbing pelatihan. Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal. 4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. Mencek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik. Guru mempersiapkan kesempatan melakukan 5. Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penarapan. pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.

3. Karakteristik

Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah adanya

sintaks atau tahapan pembelajaran. Selain harus memperhatikan sintaks,


guru yang akan menggunakan pengajaran langsung juga harus memperhatikan variabel-variabel lingkungan lain, yaitu fokus akademik, arahan dan kontrol guru, harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan dampak dari pembelajaran.

B. Latar Belakang Teoritik dan Empirik

1. Analisis Sistem
Analisis sistem ialah mempelajari hubungan yang terdapat pada komponen-komponen yang saling bergantung dan merupakan suatu kesatuan. Penekanan pada : 1. bagaimana pengorganisasian pengetahuan dan keterampilan 2. bagaimana menguraikan secara sistematik keterampilanketerampilan kompleks dan ide-ide menjadi komponenkomponen sehingga dapat diajarkan secara berurutan.

2. Teori Pemodelan Tingkah Laku


Teori belajar yang paling banyak sumbangannya pada model pengajaran langsung adalah teori belajar sosial, yang juga disebut belajar melalui observasi, atau yang dalam buku Arends disebut teori pemodelan tingkah laku. Menurut Bandura, sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain.

a. Perhatian Menurut hasil penelitian Bandura, pengamat akan dapat memperhatikan tingkah laku dengan baik apabila tingkah laku tersebut jelas dan tidak terlampau kompleks. Dari guru pengajaran langsung, pengetahuan tersebut dapat membangkitkan perilaku berikut ini pada awal suatu pelajaran dan juga pada saat-saat yang kritikal selama pelajaran.

b. Retensi Bandura juga menemukan bahwa retensi dari suatu perilaku yang teramati dapat dimantapkan jika pengamat dapat menghubungkan observasi itu dengan pengalamanpengalaman sebelumnya, yang bermakna baginya dan terlibat dalam pengulangan kognitif atas kegiatan itu. Dalam pengajaran langsung guru dapat melakukan hal-hal berikut ini.

c. Produksi Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilan-keterampilan baru, merupakan hal yang sangat penting. Namun Bandura menemukan bahwa pengaturan waktu dan jenis umpan balik yang diberikan oleh guru merupakan faktor penentu terhadap keberhasilan penelitian. Terutama pada awal pembelajaran, umpan balik perlu diberikan sesegera , positif, dan korektif. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru yang menggunakan model pengajaran langsung ialah melalui pemodelan korektif

3. Penelitian Tentang Keefektifan Guru


1.
Penelitian Stallings dan Kaskowitz (1974) menunjukkan pentingnya waktu yang dialokasikan pada tugas (time on task) pda pengajaran langsung lebih berhasil dan memperoleh tingkat keterlibatan yang lebih tinggi daripada mereka yang menggunakan metode-metode informal dan berpusat pada siswa. guru yang memiliki kelas yang terorganisasikan dengan baik di mana pengalaman-pengalaman pembelajaran yang terstruktur paling sering teramati. menghasilkan rasio keterlibatan siswa yang lebih tinggi (time-task-ratios). hasil belajar yang lebih tinggi daripada guru yang menggunakan pendekatan yang kurang formal dan kurang terstruktur.

2.

3.
4.

C. Melaksanakan Pengajaran Langsung


1. Tugas-tugas Perencanaan a. Merumuskan Tujuan Tujuan yang ditulis dalam format Mager dikenal sebagai tujuan perilaku dan terdiri dari tiga bagian, yaitu: perilaku siswa situasi pengetesan kriteria kinerja. b. Memilih Isi Ekonomi Power c. Melakukan Analisis Tugas d. Merencanakan Waktu dan Ruang

2. TUGAS-TUGAS INTERAKTIF
1. Memberikan tujuan dan menyiapkan siswa a. Menjelaskan tujuan b. Menyiapkan siswa 2. Presentasi dan demonstrasi a. Mencapai kejelasan b. Melakukan demonstrasi 3. Menyediakan latihan terbimbing a. Latihan singkat dan bermakna b. Belajar lebih c. Latihan berkelanjutan dan latihan terdistribusi 4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik 5. Memberikan latihan mandiri

D. Lingkungan Belajar dan Pengelolaan Tugas


Pada kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode pengajaran langsung, guru bersifat sebagai pemberi informasi dan pendemonstrasi yang aktif. Sehingga pengajaran langsung menuntut siswa agar menjadi pendengar yang aktif dan baik. Keberhasilan penggunaan metode ini sangatlah membutuhkan lingkungan yang baik untuk melakukan presentasi maupun demonstrasi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya ialah ruangan yang tenang dengan penerangan yang cukup, termasuk juga alat pandang dengar yang sesuai. Selain itu bergantung pula dengan motivasi siswa yang memadai untuk mengamati kegiatan yang dilakukan oleh guru dan mendengarkan segala sesuatu yang dikatakannya.

Menangani Siswa yang Suka Berbicara

Mengatur Tempo Pembelajaran

strategi-strategi khusus mengatur giliran keterlibatan siswa dan menanggulangi tingkah laku yang menyimpang.

Menangani Penyimapangan Tingkah Laku

Mengatur Partisipasi

Menangani Siswa yang Suka Berbicara

Siswa yang suka berbicara atau mengganggu teman yang lain

Aturan yang tegas dri guru dan penerapan aturan yang konsisten

Penyimpangan tingkah laku berkurang dan kelas menjadi lebih kondusif

Mengatur Tempo Pembelajaran


siswa
Memperlambat jalannya pembelajaran
Memprtlambat waktu dengan menundanunda kegiatan pembelajaran

fragmentasi

guru
berbicara berkepanjangan

Menangani Penyimapangan Tingkah Laku


Being With It

Perilaku yang harus Diberhentik an

strategi dalam menangani penyimpanga n tingkah laku siswa Overlapp ingness

Petunjuk Mengatasi Penyimpangan

Melalui nasehat

Melalui kontak mata

Melalui pengingatan kembali mengenai aturan yang telah dibuat

Melalui pemberian tugas kepada siswa

Menerapkan hukuman bagi pelanggaran aturan atau prosedur

Mengubah aktifitas kelas yang membosan kan

Mengatur Partisipasi
Pengaturan tempat duduk siswa
Menciptakan pertisipasi siswa di dalam kelas

Melakukan kontak mata

Anda mungkin juga menyukai