Anda di halaman 1dari 3

Sumber: Buku Farmasi klinik teori & penerapan .prof dr.

charles JP Siregar Masalah keamanan obat dalam tahun-tahun terakhir ini menjadi perhatian penting . Penggunaan obat yang sangat meningkat,telah meningkatkan bahaya kesalahan yang mungkin terjadi.Keadaan seperti ini memberi tanggung jawab yang lebih besar kepada pelayanan apoteker dalam dispensing dan pemberian obat. Sasaran terapi obat seharusnya adalah pencapaian hasil (outcome) yang telah ditetapkan untuk meningkatkan mutu kehidupan, sementara itu meminimalkan risiko pasien. Jika kita kembalikan dengan misi apoteker yaitu membantu memastikan bahwa pasien membuat penggunaan obat yang terbaik.Hal ini berlaku untuk semua obat yang digunakan oleh PRT atau pasien ambulatory,termasuk produk oral atau injeksi,radiofarmasi,media pengontras radiopaque,gas anastesi,sampel obat ,obat yang dibawa PRT ke dalam rumah sakit,dan bahan kimia atau biologic lain yang diberikan kepada pasien untuk menimbulkan respon farmakologis. Melalui suatu pendekatan berorientasi system, apoteker seharusnya memelopori,kerja sama,upaya multidisiplin untuk mencegah,mendeteksi,dan mengatasi masalah berkaitan dengan obat yang dapat mengakibatkan kerugian pada pasien. Tetapi pada kenyataannya,ada beberapa kasus yang menimbulkan kecelakaan obat. Pengertian Kecelakaan obat adalah Peristiwa atau bahaya akibat risiko pasien, yang mencakup kesalahan obat dan ROM. Adanya kesalahan obat dapat merusak kepercayaan pasien dalam pelayanan kesehatan dan meningkatkan biaya pelayanan kesehatan.Masalah dan sumber kesalahan obat adalah multidisplin dan multifactor.Kesalahan terdiri dari kurangnya pengetahuan,unjuk kerja di bawah standar,hilang ingatan,cacat atau gagal dalam system.Peristiwa kesalahan obat tidak dapat ditentukan,pembandingan yang absah dari studi berbeda tentang kesalahan obat sangat sulit karena perbedaan dalam variable,tindakan,populasi,dan metode.Namun,secara tragis beberapa kesalahan obat mengakibatkan kesakitan pasien yang serius dan kematian. Kesalahan obat dapat di kategorikan dalam berbagai jenis tertentu dari kesalahan obat antara lain, penulisan resep,kesalahan dispensing,kesalahan pemberian obat,dan kesalahan kepatuhan pasien.Berikut beberapa Jenis kesalahan obat:

Jenis 1. Kesalahan resep

Uraian Seleksi obat (didasarkan pada indikasi,kontraindikasi,alergi yang diketahui,terapi obat yang ada,dan factor lain),dosis,bentuk sediaan,mutu,rute,konsentrasi,kecepatan pemberian,atau instruksi untuk menggunakan suatu obat yang disorder atau diotorisasi oleh dokter (atau penulis yang sah)yang tidak benar,resep atau order obat yang tidak terbacayang menyebabkan kesalahan yang sampai pada pasien.Seleksi obat yang tidak benar,misalnya seorang pasiendengan infeksi bakteri yang resisten terhadap obat yang ditulis pasien tersebut. Gagal memberikan satu dosis yang disorder untuk seorang pasien,sebelum dosis terjadwal berikutnya.Jika pasien menolak mengonsumsi obat,bukan kesalahan.Juga jika obat tidak dikonsumsi karena kontraindikasi,bukan kesalahan.

2. Kesalahan karena lalai memberikan obat

3. Kesalahan karena waktu pemberian yang Pemberian obat di luar suatu jarak waktu yang keliru ditentukan sebelumnya dari waktu pemberian obat terjadwal (jarak waktu ini ditetapkan oleh masing-masing rumah sakit) 4. Kesalahan karena dosis tidak benar Pemberian kepada pasien suatu dosis yang lebih besar atau lebih kecil dari jumlah yang disorder oleh dokter penulis resep atau pemberian dosis duplikat kepada pasien. Pemberian kepada pasien suatu sediaan obat dalam bentuk berbeda dari yang disorder oleh dokter penulis misalnya keliru

5. Kesalahan karena bentuk sediaan

6. Kesalahan karena pembuatan/penyiapan Sediaan obat diformulasi atau disiapkan tidak obat yang keliru benar sebelum pemberian 7. Kesalahan karena teknik pemberian yang Prosedur yang tidak tepat atau teknik yang tidak keliru benar dalam pemberian suatu obat.Kesalahan karena rute pemberian yang keliru berbeda dengan yang ditulis. 8. Kesalahan karena pemberian obat yang Pemberian suatu obat yang telah kadaluarsa atau rusak keutuhan fisik atau kimia bentuk sediaan telah membahayakan.termasuk obat-obat yang disimpan secara tidak tepat. 9. Kesalahan karena pemantauan yang keliru Gagal mengkaji suatu regimen tertulis untuk

10. Kesalahan karena tidak patuh

ketepatan dan pendektesian masalah,atau gagal menggunakan data klinik atau data laboratorium untuk pengkajian respon pasien yang memeadai terhadap terapi yang ditulis Perilaku pasien yang tidak tepat berkenan dengan ketaatan pada suatu regimen obat yang ditulis. Misalnya,paling umum tidak patuh menggunakan terapi obat antihipertensi

Jadi,inti dari berbagai jenis kesalahan obat yang terjadi adalah masalah multidisplin dan multifactor. Jika dihubungkan dengan pancasila sebagai sumber ideology Negara Indonesia adalah penyimpangan pancasila pada Landasan Antropologis yang merupakan pancasila sebagai system filsafat bertitik tolak pada hakekat kodrat manusia yang monopluralis. Maksudnya, manusia memiliki banyak unsur kodrat (plural) tapi merupakan satu kesatuan utuh (mono). Dilihat dari dimensi kesosialan, manusia dilahirkan berpotensi sebagai makhluk social (hidup bersama dengan orang lain), manusia hanya menjadi manusia jika berada diantara manusia. Tetapi pada kasus kesalahan obat yang terjadi,manusia dalam hal ini menyimpang dari kodratnya. Seharusnya manusia bisa saling membantu (bersosialisasi) dengan manusia lainnya. Tetapi dalam hal ini seorang apoteker tidak bisa membantu pasiennya dalam menangani penyakitnya. Apoteker tersebut tidak berpegang pada misi sebagai seorang apoteker sehingga melakukan kesalahan yang multifactor. Dilihat dari dimensi kesusilaan,manusia yang dilahirkan dikaruniai potensi moralitas/kesusilaan. Maksudnya bahwa dalam diri manusia ada kemampuan untuk berbuat kebaikan dalam arti susila/moral. Misalnya disiplin. Dalam hal ini, tindakan indisiplin yang dilakukan seorang apoteker bisa membawa dampak yang sangat buruk bagi penilaian pelayanan apoteker di mata masyarakat. Sikap disiplin merupakan hal yang paling penting yang harus ada di dalam diri apoteker karena menyangkut nyawa pasiennya. Sehingga pada hakekatnya sebagai seorang apoteker, sifat disiplin harus ditegakkan .

Anda mungkin juga menyukai