Anda di halaman 1dari 7

MODUL 1

MANAJEMEN OPERASIONAL AGGREGATE DAN SHORT TERM SCHEDULLING

DRs. ALI MASHAR, MM

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN 2006


Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB DRS. ALI MASHAR, MM MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUTAN

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Agar mahasiswa dapat menjelaskan : Materi Pembahasan : 1. Aggregate scheduling : Proses perencanaan agregat. Strategi perencanaan agregat. Metode perencanaan agregat. Perencanaan agregat perusahaan jasa.

2. Short-term scheduling : Jenis penjadwalan. Tujuan penjadwalan. Pembebanan (loading). Urutan kerja (sequancing jobs). Penjadwalan perusahaan jasa.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

DRS. ALI MASHAR, MM MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUTAN

MANAJEMEN OPERASIONAL AGGREGATE DAN SHORT TERM SCHEDULLING

Aggregate Scheduling
Proses Perencanaan Agregat Aggregate scheduling atau biasa disebut Aggregate planning (perencanaan agregat) adalah proses perncanaan untuk menentukan waktu dan banyaknya produksi / operasi perusahaan dalam jangka menengah (antara 3 18 bln). Perencanaan agregat merupakan bagian dari Business Plan yang menyangkut kegiatan produksi atau operasi yang mendasarkan pada perkiraan kondisi perekonomian, industri, dan persaingan dimasa yang akan datang. Tujuan perencanaan agregat adalah meminimalkan biaya selama periode perencanaan dengan mencoba menemukan prakiraan permintaan (demand) sehingga jumlah produksi, tingkat tenaga kerja, tingkat persediaan, waktu lembur, sub-kontrak dan variabel yang dapat dikontrol lainnya dapat disesuaikan. Proses perencanaan dapat digolongkan dalam 3 tingkatan, yaitu : 1. Long range Plans. Merupakan perencanaan lebih dari satu tahun yang menyangkut rencana R % D, produk baru, biaya modal perluasan dan sebagainya. Long range plans ditetapkan oleh Manajer Puncak. 2. Intermediate range plans. Merupakan rencana antara 3 18 bulan menyangkut rencana penjualan, rencana produksi, inventori, anggaran tenaga kerja dan sebagainya. Intermediate range plans ditetapkan oleh Manajer Operasi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

DRS. ALI MASHAR, MM MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUTAN

3. Short range plans. Merupakan rencana kurang dari 3 bulan yang menyangkut Job assignment, ordering, job scheduling. Short range plans ditetapkan oleh Manajer Operasi bersama-sama supervisor dan operator. Dalam tiga tingkatan proses perencanaan tersebut, perencanaan agregat berada pada tingkatan kedua yaitu intermediate range plans yang menyangkut rencana produksi/operasi perusahaan. Strategi Perencanaan Agregat Strategi perencanaan agregat diperlukan untuk menghadapi permintaan yang tidak tetap (fuktuatif) yang mengakibatkan beban kerja tidak tetap. Dalam kondisi semacam ini diperlukan perencanaan dengan mengatur variabel-variabel yang dapat dikendalikan agar tetap diperoleh biaya minimal dan hasil yang optimal. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan dalam perencanaan agregat yang dibedakan dalam 2 Opsi/pilihan, yaitu : 1. Opsi Kapasitas ( Capacity Options ). Yaitu melakukan pengaturan terhadap tingkatan yang ada dengan cara : a) Variasi Tingkat Persediaan ( changing inventory levels ). Pada strategi ini tingkat produksi dibuat tetap, kelebihan produksi saat permintaan rendah disimpan sebagai persediaan untuk menutup kekurangan produksi saat permintaan tinggi. Kelemahan strategi ini menimbulkan tingginya biaya penyimpanan persediaan yang meliputi : sewa gudang, asuransi, kerusakan material, bertambahnya modal dan sebagainya. Kelebihannya dapat terhindar dari kehilangan penjualan karena pada saat permintaan tinggi permintaan pelanggan tetap dapat dipenuhi sehingga kepuasan pelanggan tetap dapat dijaga. b) Variasi Jumlah Tenaga Kerja ( varying workforce ). Yaitu bila permintaan tinggi dilakukan penambahan tenaga kerja (hiring), sedang saat permintaan rendah dilakukan pengurangan tenaga kerja (layoffs). Biaya yang muncul meliputi, biaya pengadaan Tenaga Kerja dan pesangon bagi tenaga kerja yang diberhentikan. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB DRS. ALI MASHAR, MM MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUTAN

c) Variasi Jam Kerja (varying production rates through overtime or iddle time). Strategi ini mempertahankan jumlah karyawan tetap pada tingkat produksi tertentu, bila permintaan naik maka dilakukan kerja lembur (over time) untuk meningkatkan produksi, sedangkan bila permintaan turun dilakukan pengurangan jam kerja (under time). d) Strategi Sub Kontak ( subcontracting). Strategi ini lakukan bila permintaan tinggi tetapi kapasitas produksi tidak mencukupi, sedangkan perusahaan tidak ingin kehilangan permintaan. Subkontraktor yang dipilih adalah yang memenuhi standar yang diisyaratkan dan dapat memenuhi jadwal pengiriman. Kerugiannya : harga pokok produksi lebih tinggi, memberi kesempatan pesaing untuk maju, tidak bisa langsung mengontrol kualitas produk. e) Menggunakan karyawan paruh waktu ( using part-time workers). Banyak digunakan sektor jasa yang banyak membutuhkan TK yang berketerampilan rendah, mis : toko swalayan, restoran, dsb. Kelebihannya: biaya relatif rendah, fleksibel. Kelemahannya : perputaran tenaga kerja tinggi, biaya pelatihan tinggi dan mempengaruhi konsistensi mutu produk. 2. Opsi Permintaan ( Demand Options ). Yaitu mempengaruhi tingkat permintaan (demand) agar meningkat dengan cara : a) Strategi Mempengaruhi Permintaan (Influencing Demand). Bila permintaan rendah perusahaan dapat mencoba meningkatkan permintaan dengan cara: iklan (advertising), promosi, personel selling, potongan harga dan sebagainya yang tujuannya untuk mendongkrak permintaan agar meningkat. b) Pemesanan tertunda saat permintaaan tinggi (Back Order during highdemand periods). Back order adalah pesanan barang atau jasa yang diterima tetapi baru dipenuhi kemudian setelah persediaan tersedia. Back order biasa terjadi untuk perusahaan Mail Order atau perusahaan yang memproduksi barang yang

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

DRS. ALI MASHAR, MM MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUTAN

kompleks dan bernilai tinggi, misal : pesawat terbang. Strategi ini jarang diterapkan untuk barang konsumsi. Pilihan Kapasitas Perusahaan dapat memilih pilihan kapasitas dasar (produksi) : 1. Mengubah tingkat pendidikan . Para manajer dapat meningkatkan persediaan selama periode permintaan rendah untuk memenuhi permintaan tinggi dimasa yang akan datang Jika sratefi ini dipilih maka biaya-biaya yang berkaitan dengan penyimpanan,asuransi,penanganan,pencurian,keusangan dan modal dan modal yang diinvestasikan akan meningkat,maka kakurangan yang terjadi akan meningkat.(biaya ini pada umumnya meningkat berkisar15 % hnggga 40%)dari nilai sebuah barang setiap tahunnya) 2. Meragamkan jumlah tenaga kerja dengan cara mengkaryakan atau memberhentikan . Salah satu cara untuk memenuhi permintaan dengan mengkaryakan atau memberhentikan pekerja produksi untuk menyesuaikan tingkat produksi. Bagaimanapun karyawan baru sering memerlukan pelatihan dan produktivitas rata-rata menurun untuk sementara karena mereka menjadi terbiasa.Pemberhentian atau PHK tentu saja menurunkan moral semua pekerja dan dapat mendorong kearahproduktivitas yang lebih rendah. 3. Meragamkan tingkat produksi melalui lembur atau waktu kosong. Terkadang tenega kerja dapat dijaga tetap jam konstan kerja dengan meagamkan rendah waktu dan kerja,mengurangi banyaknya ketika permintaan

menambahjam kerja pada saat permintaan naik. Ketika permintaan tinggi terdapat keterbatasan seberapa banyak lembur yang dapat dilakukan . Upah lembur memerlukan lebiih banyak uang dan lebih banyak lembur membuat titik produktivitas pekerja secara keseluruhan merosot. 4. Subkontrak. Sebuah perusahaan dapat mempeoleh kapasitas sementara dengan melakukan sub kontrak selama permintaan tinggi . Bagaimanapun subkontrak mempunyai beberapa kekurangan . Pertama mungkin mahal, kedua membawa resiko membuka pintu klein bagi pesaing; ketiga sering kali sulit mendapatkan pemasok sub kontrak yang sempurna . 5. Penggunaan karyawan paruh waktu. Terutama disektor jasa, karyawan paruh waktu dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja tidak terampil .Praktik ini umum dilakukan direstoran,tokoeceran dan supermarket. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB DRS. ALI MASHAR, MM MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUTAN

Piliham Permintaan Pilihan permintaan dasar adalah : 1. Mempengaruhi permintaan . Ketika permintaan rendah perusahaan dapat mencoba untuk meningkatkan permintaan melalui iklan, promosi,kewiraniagaan dan diskon.Perusahaan penerbangan dan hotel telah lama menerapkan diskon pada akhis pekan dan tarif musim liburan. 2. Tunggakan pesanan selama periode permintaan tinggi. Tunggakan pesanan adalah pesanan barang atau jasa yang diterima perusahaan tetapi tidak mampu dipenuhi perusahaan untuk memenuhi saat ini. 3. Perpaduan produk dan jasa yang counterseasonal(dengan musim yang berbeda). Sebuak teknik pelancar masalah aktif secara luas digunakan para pengusaha manufaktur adalah mengembangkan sebuah produk yang merupakan perpaduan barang counterseasonal.

================ Daftar Pustaka :

1.

Barry

Render

&

Jay

Haizer,

2001,

Prinsip-prinsip

Manajemen

Operasi,

Jakarta:Salemba Empat. 2. Hani Handoko, T, 2000, Dasar-dasar Manajemen Produksi & Operasi, Yogyakarta: BPFE-UGM. 3. Manahan P.Tampubolon, 2004, Manajemen Operasional, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

DRS. ALI MASHAR, MM MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUTAN

Anda mungkin juga menyukai