Anda di halaman 1dari 12

MENGIDENTIFIKASI DAN MENILAI OBESITAS PADA ANAK-ANAK DAN REMAJA DENGAN EVALUASI TEKNOLOGI

Fitria Masulili NPM. 0906504751

Abstrak Masalah kesehatan pada anak-anak dan remaja banyak ditemukan salah satunya yaitu obesitas. Angka kejadian obesitas pada anak-anak dan remaja yang semakin meningkat merupakan sebuah fenomena global yang memprihatinkan dan menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia. Epidemi obesitas saat ini menghasilkan generasi anak-anak yang mungkin memiliki harapan hidup lebih pendek dari orang tua mereka. Obersitas memiliki efek jangka panjang terhadap status kesehatan psikologis dan fisik pada anak-anak dan remaja. Pemeriksaan untuk menilai obesitas pada anak ada berbagai cara yang sering dilakukan, dengan melihat manifestasi klinis. Saat ini sedang dikembangkan pemanfaatan teknologi dalam mengidentifikasi dan menilai obesitas pada anak-anak dan remaja, dukungan keputusan komputer untuk mempromosikan pelaksanaan arus rekomendasi dengan mendukung penyedia dalam mengidentifikasi, menilai, dan memberikan rekomendasi yang sesuai untuk anak-anak risiko obesitas. Perawat dapat memanfaatkan teknologi ini untuk menidentifikasi dan menilai obesitas pada anak-anak dan remaja. Tulisan ini memaparkan tentang identifikasi dan penilaian obesitas pada anak-anak dengan dukungan teknologi computer layar sentuh. Kata kunci: Anak obesitas, dukungan keputusan komputer, peningkatan kualitas Latar Belakang

Prevalensi kelebihan berat badan remaja di Amerika Serikat hampir empat kali lipat 1966-2004 (Ogden, Flegal, Carroll, & Johnson, 2002; Ogden et al, 2006). Peningkatan kelebihan berat badan sangat mengkhawatirkan kalangan miskin, terlayani, dan hak anak-anak dan remaja (Freedman, Khan, Serdula, Ogden, & Dietz, 2006; Jago et al, 2006;. Lee, Okumura, Davis, Herman, & Gurney, 2006). Epidemi ini sebenarnya sebuah fenomena global, yang mempengaruhi usia sekolah dan prasekolah anak-anak di setidaknya dari 60 negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (Wang & Lobstein, 2006).

Obesitas dapat terjadi pada semua usia, namun yang tersering terjadi pada tahun pertama kehidupan, usia 5-6 tahun dan pada masa remaja. Berkaitan dengan obesitas pada tahun pertama kehidupan sampai usia 5-6 tahun, menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada tahun 1989 di perkotaan terdapat 4,6% anak laki-laki dan 8% anak perempuan yang menderita obesitas. Sedangkan prevalensi obesitas tahun 1995 di 27 propinsi adalah 4,6%. Menurut penelitian Soedibyo tahun 1998 di DKI Jakarta prevalensi obesitas untuk anak usia 6-12 tahun adalah sekitar 4%, dan meningkat sesuai dengan bertambahnya usia.

Penelitian serupa yang dilakukan oleh Yap et al tahun 1999 menunjukkan peningkatan prevalensi obesitas pada anak-anak di Singapura dari 9% menjadi 19%. Banyak penelitian yang menunjukkan peningkatan prevalensi obesitas, baik di negara maju maupun berkembang, menimbulkan dugaan bahwa telah terjadi peningkatan prevalensi obesitas pada balita di Indonesia secara keseluruhan sejak tahun 1995 sehingga pada penelitian Yusac, dkk tahun 2007 didapatkan prevalensi obesitas yang tinggi yaitu Sebanyak 52,1% subyek berjenis kelamin perempuan dan 52,1% berusia antara 4-5 tahun. Obesitas didefinisikan sebagai suatu penambahan berat badan akibat akumulasi berlebihan lemak tubuh relative terhadap massa tubuh tanpa lemak (Keller dan Stevens, 1996 dalam Wong. D.L, 2009). Obesitas atau kegemukan adalah suatu kelainan atau penyakit yang ditandai oleh penimbunan jaringan lemak dalam tubuh secara berlebihan (Yussac, dkk, 2007). Obesitas pada anak merupakan masalah yang sangat kompleks, yang antara lain berkaitan dengan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh seseorang, perubahan pola makan menjadi makanan cepat saji yang memiliki kandungan kalori dan lemak yang tinggi, waktu yang dihabiskan untuk makan, waktu pertama kali anak mendapat asupan berupa makanan padat, kurangnya aktivitas fisik, faktor genetik, hormonal dan lingkungan. Obesitas mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang anak terutama dalam aspek organik dan psikososial. Obesitas pada anak berisiko tinggi menjadi obesitas pada masa dewasa dan berpotensi mengalami berbagai penyebab kesakitan dan kematian, antara lain penyakit

kardiovaskular dan diabetes melitus. Obesitas pada anak juga dapat mengakibatkan kelainan metabolik, misalnya atherogenesis, resistensi insulin, gangguan trombogenesis, dan karsinogenesis. Cara mengidentifikasi dan menilai obesitas pada anak-anak dan remaja dilakukan dengan menilai BB dibandingkan dengan TB, indeks massa tubuh (BMI), lipatan lemak subkutan. Hal ini dilakukan ketika anak berkunjung ke pelayanan kesehatan, sehingga diperoleh data tentang anak-anak dan remaja yang mengalami kegemukan atau obesitas.

Anak-anak dengan BMI > 95 persentil dianggap obesitas Tahun 1999-2000 28 % anak-anak dan remaja memenuhi kriteria tersebut (obesitas), tahun 2001-2002 meningkat menjadi 30 %, dan tahun 2003-2004 mencapai 33% (Cleveland, B.G., Gilbert L.H., Kopanos. T., and Gilbert. K.C, 2010). Studi lain menunjukkan 80% dari remaja menjadi dewasa mengalami obesitas (Guo & Chumlia, 1999; Whitlock, Williams, Gold, Smith, & Shipman, 2005).

Identifikasi faktor-faktor resiko, dan data yang menggambarkan anak-anak dan remaja dikategorikan obesitas belum terlaksana secara komprehensif. Data tentang anak-anak dan remaja yang mengalami obesitas kurang tercatat dengan baik. Sehingga rencana keperawatan untuk mencegah resiko penyakit akut atau kronis akibat dari obesitas belum terencana dengan baik. Hal ini menyebabkan kualitas hidup anak- anak dan remaja menjadi menurun karena efek dari obesitas dapat menimbulkan penyakit degeratif dan penyakit metabolik dikemudian hari.

Hasil studi yang menggunakan review chart diungkapkan bahwa pendokumentasian diagnosis obesitas (BMI 95%) kurang dari 1% (0,93%) dapat dilihat (Cook, 2005). Jumlah ini sangat rendah melihat tingginya prevalensi obesitas. Review lain yang dilakukan oleh SBHC mengungkapkan bahwa dari 191 (bagan pediatric) 98% memiliki berat badan dan tinggi badan yang didokumentasikan, tetapi hanya 20% yang berdasarkan BMI yang didokumentasikan, dan hanya 17% memiliki MBI persentil berdasarkan usia. Meskipun 84% dari anak-anak yang lebih tua atau anak usia 3 tahun mempunyai dokumentasi tentang BP ( Blood pressure), hanya 1%

mempunyai BP persentil berdasarkan usia, tinggi badan, dan jenis kelamin yang didokumentasikan (Kopanos, 2007).

Perkembangan teknologi dibeberapa tahun terakhir ini, ada program yang memanfaatkan system informasi yang menggunakan teknologi dalam hal mengidentifikasi dan menilai obesitas pada anak-anak dan remaja dengan melibatkan keluarga dan pusat kesehatan berbasis sekolah. Sistem informasi ini memanfaatkan computer layar sentuh yang disediakan di pusat kesehatan berbasis sekolah untuk memudahkan identifikasi obesitas, factor-faktor resiko, dan efek penyakit kronis dan memaksimalkan pencatatan sebelum anak-anak mendapat rencana perawatan.

Obesitas pada anak Obesitas adalah suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan (Yussac, dkk, 2007). Obesitas didefinisikan sebagai suatu penambahan berat badan akibat akumulasi berlebihan lemak tubuh relative terhadap massa tubuh tanpa lemak (Keller dan Stevens, 1996 dalam Wong. D.L, 2009). Obesitas atau kegemukan merupakan suatu kondisi tubuh yang mengalami peningkatan berat badan yang berlebihan akibat tertimbunnya lemak dijaringan tubuh. Obesitas pada anak merupakan masalah yang sangat kompleks, penyebabnya antara lain berkaitan dengan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh anak, perubahan pola makan ke makanan siap saji yang mengandung kalori dan lemak yang tinggi, waktu yang dihabiskan untuk makan, waktu pertama kali anak mendapat asupan makanan padat, aktivitas fisik anak yang kurang, factor genetic, hormonal dan factor lingkungan. Dampak obesitas pada anak-anak dan remaja pada kardiovaskuler yaitu terjadinya peningkatan kadar insulin, trigliserida, LDL-kolesterol, tekanan darah sistolik, dan penurunan kadar HDLkolesterol. Dampak obesitas pada diabetes mellitus tipe-2 jarang ditemukan, tetapi hamper semua anak obesitas dengan diabetes mellitus tipe-2 mempunyai IMT > + 3 SD atau > 99 persentil. Dampak lain yaitu: Obstruktive sleep apnea, gangguan ortopedik, pdeudotumor serebri

(Hidayati, 2010). Obesitas mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang anak (aspek organik dan psikososial), anak beresiko tinggi obesitas dimasa dewasa dan berpotensi mengalami berbagai penyakit kardiovaskuler dan diabetes mellitus, kelainan metabolic seperti: atherogenesis, resistensi insulin, gangguan trombogenesis, dan karsinogenesis (Yussac, dkk, 2007).

Identifikasi dan menilai obesitas pada anak-anak dan remaja Obesitas pada anak-anak dan remaja diidentifikasi berdasarkan kriteria pengukuran antropometri dan atau pemeriksaan laboratorik (Hidayati, 2010). Kriteria tersebut terdiri atas: 1) Pengukuran berat badan dibandingkan dengan standar, bila berat badan > 120% berat badan standar disebut obesitas, 2) Pengukuran berat badan dibandingkan dengan tinggi badan (BB/ TB). Bila BB/ TB . > 95 persentil atau > 120% atau Z-score = + 2 SD, 3) Pengukuran lemak subkutan dengan mengukur skinfold thickness (tebal lipatan kulit), bila tebal lipatan kulit triceps > 85 persentil merupakan indicator obesitas, 4) Pengukuran lemak secara laboratorik, misalnya densditometri dan hidrometri, tetapi cara ini tidak digunakan pada anak karena sulit dan tidak praktis walaupun metode ini yang paling akurat, 5) Indeks Massa Tubuh (IMT), jika IMT > 95 persentil dikatakan indicator obesitas. Identifikasi dan penilaian obesitas dan faktor-faktor resiko pada anak-anak dilakukan sebelum diberikan tindakan keperawatan. Identifikasi dan penilaian tersebut bertujuan untuk mengetahui prevalensi anak-anak dan remaja yang mengalami obesitas, faktor-faktor resiko yang menyebabkan terjadinya obesitas, dampak dari obesitas pada anak-anak dan remaja dikemudian hari, dan rencana tindakan yang dilakukan untuk menanggulangi obesitas dan mencegah dampak dari obesitas. Identifikasi obesitas pada anak-anak dan remaja seharusnya dilakukan secara komprehensif. Hasil identifikasi dan penilaian obesitas pada anak-anak dan remaja sebaiknya dilakukan pencatatan dengan baik. Setelah diperoleh data maka dapat direncanakan tindakan keperawatan yang tepat untuk menurunkan berat badan anak, dengan merubah pola hidup anak, jika sudah ditemukan penyakit maka dilakukan tindakan yang spesifik.

Beberapa organisasi ahli professional bersama-sama untuk meninjau bukti dan mengembangkan pedoman dan rekomendasi untuk identifikasi, penilaian, dan pengobatan obesitas pada anakanak. Kelompok-kelompok ini mengakui bahwa telah terjadi cukup penelitian yang dilakukan sejak tahun1998, namun angka kejadian obesitas masih meningkat (Barlow & Dietz, 1998; Ogden et al, 2006). Selain itu, pendekatan prespektif tradisional tidak dapat mengatasi masalah ini, sehingga ahli melakukan perkembangan pendekatan yang berpusat pada keluarga dengan menggunakan wawancara oleh praktisi dalam mempromosikan berat badan yang ideal/ sehat untuk anak-anak (Barlow & the Expert Committee, 2007; National Association of Pediatric Nurse Practitioners, 2006). The National Association of Pediatric Nurse Practitioners dan AMA (American Medical

Association membentuk kelompok ahli yang melakukan tinjauan literature yang komprehensif tentang bukti yang ada, identifikasi penilaian pencegahan, dan pengobatan obesitas. Berdasarkan review literature dan keahlian klinis, the National Association of Pediatric Nurse Practitioners mempunyai panduan praktik klinik, makan sehat dan kegiatan bersama (HEATsm), yang diterbitkan dalam Journal of Pediatric Health Care pada musim semi 2006, dan termasuk 6 bidang seperti: identifikasi awal kelebihan berat badan, pertimbangan perkembangan, komunikasi orang tua/ anak, nutrisi penting, makan dan perilaku makan, dan kegiatan fisik. AMA melakukan kegiatan serupa, menunjuk ilmuwan yang berpengalaman dan dokter untuk tinjauan literature dan merekomendasikan pendekatan untuk pencegahan, penilaian, dan perawatan anak dan remaja dengan kelebihan berat badan dan obesitas. Ringkasan laporan Rekomendasi Komite Pakar mengenai pencegahan, penilaian, dan pengobatan dari kegemukan dan obesitas pada anak dan remaja yang dipublikasikan di suplemen khusus pediatric pada bulan desember 2007 (Barlow & the Expert Committee Committee, 2007). Kedua kelompok ahli menekankan perlunya untuk identifikasi awal dan penilaian kelebihan berat badan dan obesitas pada anak-anak dan remaja. Para ahli merekomendasikan perhitungan persentil BMI untuk usia dan jenis kelamin, dan merencanakan BMI persentil pada grafik pertumbuhan CDC untuk memonitor perubahan dari waktu ke waktu. Pedoamn ini juga merekomendasikan penilaian faktor-faktor risiko kardiovaskuler, termasuk riwayat keluarga, perilaku diet, dan tingkat aktivitas. Dat terakhir menunjukkan bahwa pengelompokkan faktor

risiko penting untuk mengidentifikasi penyakit kronis pada individu untuk menafsirkan faktor risiko abnormal (Lee et al, 2006). Sistem informasi komputer Dukungan komputer untuk kepatuhan Pedoman Teknologi Komputer adalah suatu mekanisme untuk mendukung penyedia/ pelaksana dalam penerapan dan kepatuhan terhadap pedoman. The 2001 publication Crossing the Quality Chasm: A New Health System for the 21st Century (Institute of Medicine) mencatat bahwa system computer mengarah pada perbaikan dalam pelaksanaan pedoman klinis (Bordowitz, Morland, & Reich, 2007; Garg et al., 2005; Goldberg et al., 2000) dan outcomes pasien yang lebih baik (Institute of Medicine, 2001). Komputerisasi pendukung keputusan klinis telah dikembangkan untuk mepromosikan penggunaan pedoman praktek saat ini dengan membantu pada penyedia/ pelaksana dalam mengidentifikasi dan menilai kelebihan berat badan/ obesitas pada anak dan memfasilitasi pengambilan keputusan klinis. Jenis dukungan teknologi menggunakan algoritma berdasarkan bukti komputerisasi untuk mencocokkan faktor risiko individu untuk rekomendasi spesifik pasien. Hasil penelaah studi komputerisasi untuk peningkatan kualitas menyarankan bahwa system keputusan pendukung klinis meningkatkan kinerja penyedia (64%) dari 97 studi yang dievaluasi oleh pekerja penyedia (Garg et al, 2005). Sistem komputer yang digunakan pada metode ini yaitu menggunakan komputer layar sentuh. Komputer layar sentuh diprogram sedemikian rupa sehingga orangtua atau anak yang kurang memiliki ketrampilan komputer dapat memanfaatkan komputer tersebut dengan baik. Komputersisasi tersebut berupa kios. Kios adalah teknologi berpusat pada pasien yang mempromosikan penerapan pedoman peduli berbasis bukti langsung. Kios adalah teknologi user-friendly yang memungkinkan pasien untuk langsung memasukkan informasi yang diterapkan untuk mendukung keputusan algoritma. Kios ini digunakan untuk mengidentifikasi data khusus pasien seperti obesitas pada anak dan remaja, factor-faktor resiko. Dengan adanya teknologi link pasien, dapat disesuaikan rekomendasi tindakan. Hasil evaluasi formatif sebuah kios asma di departemen gawat darurat, bahwa kios

mampu menangkap data pasien di gawat darurat dengan waktu yang digunakan untuk mengisi 11 menit, dapat mengidentifikasi sejarah keperawatan pasien, dapat terdokumentasi dengan baik dan berhasil merencanakan pedoman rekomendasi perawatan pasien (Porter, Cai, Gribbons, Goldmann, & Kohane, 2004). HeartSmartKids (HSK) adalah kios bilingual dengan system pendukung keputusan yang membantu penyedia/ pelaksana dalam merawat anak. Sistem HSK mengumpulkan informasi gaya hidup sebelum anak bertemu dengan pedoman praktek klinis. Dengan menggunakan system HSK, pertumbuhan standar grafik termasuk BMI persentil, secara otomatis direncanakan dan dihasilkan, memberikan pemahaman yang lebih besar kepada orang tua dan penyedia/ pelaksana tentang pola pertumbuhan anak. Sistem HSK juga menyoroti resiko kesehatan yang relevan dan membuat ringkasan factor resiko kardiovaskuler, factor resiko syndrome metabolik pada anak. Selain itu, system ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan persepsi orangtua/ anak tentang factor resiko dan dapat memberikan saran tentang strategi mengubah perilaku berdasarkan bukti. HeartSmartKids (HSK) adalah kios bilingual dengan system pendukung yang membantu penyedia/ pelaksana dalam merawat anak. Sistem HSK mengumpulkan informasi gaya hidup sebelum anak bertemu dengan pedoman praktek klinis. Gambaran yang ditemukan pada HSK yaitu secara otomatis dapat direncanakan dan dihasilkan standar grafik pertumbuhan termasuk BMI persentil, memberikan pemahaman yang lebih besar kepada orang tua dan penyedia/ pelaksana tentang pola pertumbuhan anak, disorotinya resiko kesehatan yang relevan dan membuat ringkasan factor resiko kardiovaskuler, dan syndrome metabolic, dapat juga dimanfaatkan untuk meningkatkan persepsi orangtua/ aanak tentang factor resiko serta dapat memberikan saran tentang stratesi mengubah perilaku berdasarkan bukti. Manfaat lain yaitu dapat direkomendasikan pada keluarga/ orang tua setelah pulang dan memungkinkan sebagai alat komunikasi status kesehatan anak ke penyedia perawatan lain. Sistem HSK terdiri dari dua aplikasi berbasis web yaitu kuesioner bilingual tentang gaya hidup dan halaman web untuk masuknya pengukuran dan ringkasan generasi Heartprint. Kedua aplikasi yang diakses melalui standar browser web pada computer yang tersambung ke internet. Pasien atau orang tua melengkapi kuesioner dengan menggunakan monitor layar sentuh, yang

memungkinkan penggunaan secara intuitif oleh mereka yang kurang dasar computer. Kuesioner standar mencakup riwayat penyakit kardiovaskuler dikeluarga, kebiasaan makan, paparan asap, tingkat aktivitas, dan waktu menetap (Gambar 1). Penggunaan system HSK dalam hal ini diterapkan di pusat kesehatan berbasis sekolah.Pengisian kuesioner dapat diselesaikan dalam waktu 5-7 menit di ruang tunggu atau saat melakukan tindakan antropometri. Hal ini juga tergantung pada bahasa, merek huruf, dan kenyamanan dengan layar sentuh. Waktu yang dibutuhkan untuk staf memasukkan hasil pengukuran dan menghasilkan HeratPrint biasanya kurang dari 20 detik, kurang dari yang diperlukan untuk plot tinggi badan, berat badan, BMI, dan BP pada grafik standar.
Kesimpulan Identifikasi dan menilai obesitas pada anak-anak dan remaja dilakukan dengan melihat hasil pengukuran antropometri berat badan terhadap tinggi badan, jika BB/ TB > 95 persentil dikatakan obesitas. Hal-hal yang perlu diidentifikasi dan dinilai yaitu: kualitas makanan yang dikonsumsi oleh anak, perubahan

pola makan ke makanan siap saji yang mengandung kalori dan lemak yang tinggi, waktu yang dihabiskan untuk makan, waktu pertama kali anak mendapat asupan makanan padat, aktivitas fisik anak yang kurang, riwayat kesehatan keluarga. Artikel ini membahas tentang metode identifikasi dan menilai obesitas pada anak dengan menggunakan teknologi computer yaitu menggunakan sitem HeartSmartKids dengan mengisi kuesioner pada computer layar sentuh. Hasil pengisian ini akan diprint dalam HeartPrint. Dengan adanya metode ini akan memberikan manfaat pada orangtua untuk memahami kondisi anak, dan sebagai media informasi perubahan perilaku hidup anak. Selain itu dengan teknik komputerisasi maka pendokumentasian akan lebih baik. Penerapan HSK dilakukan di pusat kesehatan berbasis sekolah.

Rekomendasi Sistem informasi teknologi komputer pada pengidentifikasian dan penilaian obesitas pada anakanak dan remaja dapat diterapkan di Indonesia. Penerapan dapat dilakukan di klinik-klinik kesehatan yang ada, atau di tingkat pelayanan kesehatan lainnya seperti: Rumah Sakit, dll. Kekuatan yang dimiliki dari metode ini yaitu: mempermudah proses pelayanan kesehatan karena pengisian kuesioner dengan computer layar sentuh dilakukan sebelum anak mendapat intervesi

atau sebelum menemui tenaga praktisi kesehatan (perawat, dokter), mudah penggunaannya bila sosialisasi dilakukan dengan baik, system pendokumentasian menjadi lebih efektif dan efisien, merupakan sarana informasi dan komunikasi kesehatan. Kelemahannya yaitu: diperlukan biaya yang lebih besar.

Daftar Pustaka

Barlow, S.E., & Dietz,W.H. (1998). Obesity evaluation and treatment: Expert committee recommendations. The Maternal and Child Health Bureau, Health Resources and Services Administration and the Department of Health and Human Services. Pediatrics, 102(3), E29. Retrieved from http://pediatrics.aappublications. org/cgi/content/full/102/3/e29 Barlow, S.E., & the Expert Committee. (2007). Expert committee recommendations on the prevention, assessment, and treatment of child and adolescent overweight and obesity: Summary report. Pediatrics, 120S, S164S192. doi:10.1542/peds.2007-2329C. Bordowitz, R., Morland, K., & Reich, D. (2007). The use of an electronic medical record to improve documentation and treatment of obesity. Family Medicine, 39(4), 274279. Cleveland, B.G., Gilbert L.H., Kopanos. T., and Gilbert. K.C. (2010). Evaluation of Technology to identify and assess overweight children and adolescents. Wiley Periodicals, Inc. Garg, A.X., Adhikari, N.K., McDonald, H., Rosas-Arellano, M.P., P.J., Beyene, J., et al. (2005). Effects of computerized clinical decision support systems on practitioner performance and patient outcomes: A systematic review. [See comment]. Journal of the American Medical Association, 293(10), 12231238.

Hidayati.S.N.,dkk. (2010). Obesitas pada anak. Diakses pada 31 Oktober 2010 dari www.pediatrik.com/buletin/06224113652-048qwc.pdf

Institute of Medicine. (2001). Crossing the quality chasm: A new health system for the 21st century. New York: National Academy of Sciences. Lee, J.M., Okumura, M.J., Davis, M.M., Herman, W.H., & Gurney, J.G. (2006). Prevalence and determinants of insulin resistance among U.S. adolescents. Diabetes Care, 29, 24272432. doi: 10.2337/dc06-0709 Freedman, D.S., Khan, L.K., Serdula, M.K., Ogden, C.L., & Dietz, W.H. (2006). Racial and ethnic differences in secular trends for childhood BMI, weight, and height. Obesity, 14(2), 301 308. Guo, S.S., & Chumlea, W.C. (1999). Tracking of body mass index in children in relation to overweight in adulthood. American Journal of Clinical Nutrition, 70(1), 145S148S. Lee, J.M., Okumura, M.J., Davis, M.M., Herman, W.H., & Gurney, J.G. (2006). Prevalence and determinants of insulin resistance among U.S. adolescents. Diabetes Care, 29, 24272432. doi: 10.2337/dc06-0709 Ogden, C.L., Carroll, M.D., Curtin, L.R., McDowell, M.A., Tabak, C.J., & Flegal, K.M. (2006). Prevalence of overweight and obesity in the United States, 19992004. Journal of the American Medical Association, 295(13), 15491555. Ogden, C.L., Flegal, K.M., Carroll, M.D., & Johnson, C.L. (2002). Prevalence and trends in overweight among US children and adolescents, 19992000. Journal of the American Medical Association, 288(14), 17281732. Porter, S.C., Cai, Z., Gribbons, W., Goldmann, D.A., & Kohane, I.S. (2004). The asthma kiosk: A patient-centered technology for collaborative decision support in the emergency department. Journal of the American Medical Informatics Association, 11(6), 458467. doi:10.1197/jamia.M1569 Wang, Y., & Lobstein, T. (2006). Worldwide trends in childhood overweight and obesity. [See comment]. International Journal of Pediatric Obesity, 1(1), 1125. doi: 10.1080/17477160600586747 Whitlock, E.P., Williams, S.B., Gold, R., Smith, P.R., & Shipman, S.A. (2005). Screening and interventions for childhood overweight: A summary of evidence for the US preventive services task force. Pediatrics, 116(1), e125e144. doi:10.1542/peds.2005-0242

Wong. D.L. (2009). Buku ajar: Keperawatan pediatric. Edisi 6.(Alih bahasa: Sutarna.A., dkk). Jakarta: EGC.

Yussac. M.A.A., dkk (2007). Prevalensi Obesitas pada Anak Usia 4-6 Tahun dan Hubungannya dengan Asupan Serta Pola Maka. Majalah Kedokteran Indonesia, Volume: 57, Nomor: 2, Pebruari 2007 Diakses pada 31 Oktober 2010 dari http:// mki.idionline.org/index.php

Anda mungkin juga menyukai