1.1
Latar Belakang
Mineral merupakan sumberdaya alam yang proses pembentukannya memerlukan
waktu jutaan tahun dan sifat utamanya tidak terbarukan. Mineral dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam industri/produksi. Dalam hal demikian mineral lebih dikenal sebagai bahan galian. Pengolahan bahan galian industri jauh lebih beraneka ragam disbanding dengan bahan logam. Pengolahan bertujuan untuk meningkatkan mutu dan berbagai nilai seperti tingkat konsentrat, kadar sesuatu unsur kimia, mutu fisik, mutu bentuk, dan penampilan. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan proses ubahan Hidrotermal, seperti barit, gypsum, kaolin, talk, magnesit, pirofilit, toseki, oker, dan tawas. Melalui makalah ini, sehingga dapat mengetahui tempat biasa ditemukannya mineral-mineral tersebut, teknik penambangannya, pengolahan, dan pemanfaatannya.
1.2
-
Tujuan
Mengetahui Asal usul keterbentukan golongan bahan galian industri gypsum Mengetahui tempat ditemukannya masing-masing mineral tersebut Mengetahui teknik penambangan dari masing-masing mineral tersbut
Foto 1.1 Gipsum 1. PhosphogypsumIni adalah co-produk dari produksi asam basah asam fosfat dari fosfat batuan. Hal initerutama CaSO4 +2 H2O dengan sejumlah kecil fosfat batuan, pasir, dan tanah liat. Inicenderung menjadi ukuran partikel yang sangat kecil dan pukulan mudah saat kering(kecuali pellet). Ketika phosphogypsum lembab itu adalah rapuh dengan nuansa apik.Karena kotoran (sulfat, fosfat, asam fluosilicic atau fluorida) cenderung menjadi sangatasam pH antara 2-5. Ini mungkin mengandung nuklida radioaktif atau radio dan penggunaan dibatasi oleh pedoman EPA. Tergantung di mana batuan fosfat ditambang,itu juga mungkin mengandung residu uranium. Bahan kimia beracun lainnya, tergantung pada sumber-sumber batu ditambang, mungkin ada (radium, radon, memimpin radioaktif, polonium, thorium, dll). 2. Gypsum Yang Dikalsinasi Industri keramik, patung, setakan, fluks gelas, plastik, penggosok granit, plester dental, autopaedik plater, utk wallpaper, plaster of paris, compressed plaster yang digunakan pada dinding penyekat langit-langit genteng. Terjadi secara organik, mekanik atau secara kimia. Organik : pengendapan binatang karang/cangkang siput, foraminifera, koral/kerang Mekanik : bahannya sama dengan organik yg berbeda hanya terjadinya perombakan dr batu gamping tsb yg kemudian terbawa arus dan diendapkan tdk terlalu jauh dr tempat semula Kimia : tjd pd kondisi iklim dan suasana lingk tertentu dlm air laut atau air tawar mata air mineral dpt juga mengendapkan batugamping krn peredaran air panas alam yg melarutkan lapisan batugamping di bawah permukaan yg kemudian diendapkan di permukaan. Terdapatnya: 1. Jabar (serang, padalarang, cibadak, tasikmalaya) 2. Jateng ( nusakambangan, gunungkidul, rembang, klaten) 3. Jatim ( tuban, pacitan, madura, malang) 4. Sumatera ( kotaraja, aceh, nias, jambi, bengkulu) 5. Kalimantan ( barito, kutai, kalbar, kalteng) 6. Sulawesi ( tonnasa, ujungpandang)
7. Nusa tenggara (timor, sumbawa) 8. Maluku 9. Papua (kotabaru) Pengolahan : - berwujud bongkahan - digiling halus - dipanaskan/dibakar/ kalsinasi Kegunaan : 1. Batu bangunan : dipakai untuk pondasi jalan, rumah, bendungan. Biasanya dipakai Bahan Galian Gamping yg keras dan pejal berhablur halus dan mempunyai daya tekan 8002500 kg/cm2. 2. Bahan bangunan syarat : CaO+ MgO min 95 %, SiO2+Al2O3 + Fe2O3 max 5%, CO2 3 %, 70 % lolos ayakan 0,85 mm. 3. Industri kaca : berfungsi sebagai Galian fluks dgn kadar 0,96% SiO2, 0,04 Fe2O3, 0,14 % Al2O3, 0,15% MgO, 55,8% CaO 4. Industri bata silika Syarat: 90% CaO, max 4,5% MgO, maks 1,5% Fe2O3+Al2O3, maks 55,8% C