Anda di halaman 1dari 3

Gypsum (CaSO4)

1.1

Latar Belakang
Mineral merupakan sumberdaya alam yang proses pembentukannya memerlukan

waktu jutaan tahun dan sifat utamanya tidak terbarukan. Mineral dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam industri/produksi. Dalam hal demikian mineral lebih dikenal sebagai bahan galian. Pengolahan bahan galian industri jauh lebih beraneka ragam disbanding dengan bahan logam. Pengolahan bertujuan untuk meningkatkan mutu dan berbagai nilai seperti tingkat konsentrat, kadar sesuatu unsur kimia, mutu fisik, mutu bentuk, dan penampilan. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan proses ubahan Hidrotermal, seperti barit, gypsum, kaolin, talk, magnesit, pirofilit, toseki, oker, dan tawas. Melalui makalah ini, sehingga dapat mengetahui tempat biasa ditemukannya mineral-mineral tersebut, teknik penambangannya, pengolahan, dan pemanfaatannya.

1.2
-

Tujuan
Mengetahui Asal usul keterbentukan golongan bahan galian industri gypsum Mengetahui tempat ditemukannya masing-masing mineral tersebut Mengetahui teknik penambangan dari masing-masing mineral tersbut

1.2 Dasar Teori A. Pendahuluan


Gypsum adalah mineral alami yang terdiri dari kalsium sulfat dan air (H2O CaSO4 +2)yang kadang-kadang disebut kalsium sulfat hidrat. Ini adalah mineral kalsium sulfatdengan dua molekul air yang menempel. Dengan berat badan itu adalah 79% kalsiumsulfat dan 21% air. Gypsum telah kalsium 23% dan belerang 18% dan kelarutan adalah150 kali dari batu kapur, karena itu merupakan sumber nutrisi alami tanaman. Gipsumalami terjadi pada deposit sedimen dari dasar laut kuno. Gypsum ditambang dan dibuatmenjadi banyak produk seperti drywall yang digunakan dalam konstruksi, pertanian danindustri. Ini juga merupakan oleh-produk dari proses industri.Gypsum juga digunakan sebagai nama generik untuk berbagai jenis produk lembaranyang terbuat dari inti nonterbakar dengan permukaan kertas yang menambahkankekuatan. Ini termasuk ubin drywall langit-langit, partisi, dll yang kekuatannya secaralangsung berkaitan dengan ketebalan dan bahan jejak beberapa.

Foto 1.1 Gipsum 1. PhosphogypsumIni adalah co-produk dari produksi asam basah asam fosfat dari fosfat batuan. Hal initerutama CaSO4 +2 H2O dengan sejumlah kecil fosfat batuan, pasir, dan tanah liat. Inicenderung menjadi ukuran partikel yang sangat kecil dan pukulan mudah saat kering(kecuali pellet). Ketika phosphogypsum lembab itu adalah rapuh dengan nuansa apik.Karena kotoran (sulfat, fosfat, asam fluosilicic atau fluorida) cenderung menjadi sangatasam pH antara 2-5. Ini mungkin mengandung nuklida radioaktif atau radio dan penggunaan dibatasi oleh pedoman EPA. Tergantung di mana batuan fosfat ditambang,itu juga mungkin mengandung residu uranium. Bahan kimia beracun lainnya, tergantung pada sumber-sumber batu ditambang, mungkin ada (radium, radon, memimpin radioaktif, polonium, thorium, dll). 2. Gypsum Yang Dikalsinasi Industri keramik, patung, setakan, fluks gelas, plastik, penggosok granit, plester dental, autopaedik plater, utk wallpaper, plaster of paris, compressed plaster yang digunakan pada dinding penyekat langit-langit genteng. Terjadi secara organik, mekanik atau secara kimia. Organik : pengendapan binatang karang/cangkang siput, foraminifera, koral/kerang Mekanik : bahannya sama dengan organik yg berbeda hanya terjadinya perombakan dr batu gamping tsb yg kemudian terbawa arus dan diendapkan tdk terlalu jauh dr tempat semula Kimia : tjd pd kondisi iklim dan suasana lingk tertentu dlm air laut atau air tawar mata air mineral dpt juga mengendapkan batugamping krn peredaran air panas alam yg melarutkan lapisan batugamping di bawah permukaan yg kemudian diendapkan di permukaan. Terdapatnya: 1. Jabar (serang, padalarang, cibadak, tasikmalaya) 2. Jateng ( nusakambangan, gunungkidul, rembang, klaten) 3. Jatim ( tuban, pacitan, madura, malang) 4. Sumatera ( kotaraja, aceh, nias, jambi, bengkulu) 5. Kalimantan ( barito, kutai, kalbar, kalteng) 6. Sulawesi ( tonnasa, ujungpandang)

7. Nusa tenggara (timor, sumbawa) 8. Maluku 9. Papua (kotabaru) Pengolahan : - berwujud bongkahan - digiling halus - dipanaskan/dibakar/ kalsinasi Kegunaan : 1. Batu bangunan : dipakai untuk pondasi jalan, rumah, bendungan. Biasanya dipakai Bahan Galian Gamping yg keras dan pejal berhablur halus dan mempunyai daya tekan 8002500 kg/cm2. 2. Bahan bangunan syarat : CaO+ MgO min 95 %, SiO2+Al2O3 + Fe2O3 max 5%, CO2 3 %, 70 % lolos ayakan 0,85 mm. 3. Industri kaca : berfungsi sebagai Galian fluks dgn kadar 0,96% SiO2, 0,04 Fe2O3, 0,14 % Al2O3, 0,15% MgO, 55,8% CaO 4. Industri bata silika Syarat: 90% CaO, max 4,5% MgO, maks 1,5% Fe2O3+Al2O3, maks 55,8% C

Anda mungkin juga menyukai