Anda di halaman 1dari 20

Rhamadhana Sultan

Wahidah

(H221 10 005)
(H221 10 007)

Mega Puspita Muhrami


Nurfadhilah Arif

(H221 10 256)
(H221 10 903)

OUTLINE
Pengertian Sedimen

Siklus batuan
Asal-usul sedimen Lingkungan pengendapan sedimen Klasifikasi batuan sedimen berdasarkan asal-usulnya

Sedimen adalah tubuh material padat yang terakumulasi di permukaan bumi atau di dekat permukaan bumi, di bawah kondisi tekanan dan temperatur yang rendah.

Sebagian sedimen merupakan hancuran dari batuan tua. Sebagian sedimen juga merupakan kristalin dari larutan. beberapa jenis sedimen yang tidak berasal dari hancuran batuan tua, misalnya batubara yang pada dasarnya

merupakan residu organik yang berasal dari tumbuhan serta sedimen vulkanogenik yang berasal dari material hasil letusan gunung api. material lain digolongkan ke dalam batuan sedimen, namun sangat jarang ditemukan, yaitu endapan material kosmik yang

berasal dari ruang angkasa.

Asal usul sedimen disebabkan oleh proses sedimentasi, yaitu proses penimbunan atau terakumulasinya partikel atau komponen sedimen dalam suatu tempat yang biasanya berbentuk cekungan dengan mengalami

beberapa proses terlebih dahulu. Proses-proses yang

berperan dalam sedimentasi diantaranya :


Pelapukan Erosi

transportasi

Pelapukan Batuan asal atau Source rock yang dapat berupa batuan

Beku,Sedimen,Metamorf yang mengalami pelapukan yang di


sebabkan oleh beberapa faktor, antara lain,faktor fisik,faktor kimia dan faktor biologi. - faktor fisik : suhu(baik panas maupun dingin), tekanan dan kelembaban - faktor kimia : kadar keasaman/pH,hidrolisis,oksidasi dll

- faktor biologi : pelapukan akibat adanya aktifitas makhluk

hidup seperti akar tanaman yang masuk


kedalam batuan dan pembuatan lubang oleh binatang.

Erosi Setelah batuan asal melapuk,kemudian sedikit demi sedikit terjadi penggerusan atau erosi pada surface.

Transportasi
Batuan yang telah tergerus dan menghasilkan butiran atau partikel, kemudian partikel tersebut di bawa/di

transportkan menuju lingkungan pengendapan oleh


beberapa faktor, yaitu air,angin dan es.

asal-usul sedimen mulanya tampaknya terbuka untuk diamati secara langsung. Namun kenyataannya tidak demikian. Tidak semua proses pembentukan sedimen dapat dilihat. Sebagai contoh, proses-proses diagenetik tidak dapat dilihat secara langsung. Kita juga tidak dapat melihat secara langsung arus turbid yang mengangkut dan mengendapkan sedimen. Pembentukan batuan secara kimia pun pada umumnya tidak pernah dapat diamati secara langsung.

Dengan demikian, sebagaimana kasus batuan beku dan batuan metamorf, asal-usul batuan sedimen harus direkonstruksikan dari rekaman geologi, yaitu efek-efek yang dihasilkan oleh proses-proses yang bekerja dalam waktu yang lama. Efekefek itu terutama berupa tekstur, struktur, dan mineralogi endapan.

Lingkungan pengendapan

1. Continental yaitu lingkungan pengendapan yang berada di daratan atau benua 2. Lingkungan pengendapan Transitional yaitu lingkungan pengendapan yang berada di batas antara daratan dan laut 3. Lingkungan pengendapan Marine yaitu lingkungan pengendapan yang berada di laut.

Lingkungan pengendapan 1. Continental yaitu lingkungan pengendapan yang berada di daratan atau benua, seperti endapan sungai dan danau, eolian dan glacial.

2. Lingkungan pengendapan Transitional yaitu lingkungan pengendapan yang berada di batas antara daratan dan laut, seperti delta, lagoon, dan litorial
3. Lingkungan pengendapan Marine yaitu lingkungan pengendapan yang berada di laut, seperti endapan-endapan neritik, batial, dan abisal.

Terrigenous Clastic Sedimentary Rock


Material penyusun batuan itu merupakan partikel-partikel padat yang terbentuk akibat fragmentasi batuan tua. Partikel-partikel itu diendapkan secara mekanik. Fitur fisik menonjol dari batuan klastik terrigenous adalah tekstur-yaitu, ukuran, bentuk, dan susunan butir konstituen. Bebatuan ini memiliki tekstur fragmental: butir diskrit berada dalam kontak tangensial dengan satu sama lain. Contohnya : sandstones, konglomerat, breksi dan mudstone.

sandstones

konglomerat

breksi

mudstone

Chemical Sedimentary Rock


Sedimen yang merupakan kristalin dari larutan. Tidak seperti kebanyakan batuan sedimen lainnya, batuan kimia tidak terbuat dari potongan-potongan sedimen. Sebaliknya, mereka memiliki kristal mineral yang terbuat dari unsur-unsur yang terlarut dalam air. Kadang-kadang air menjadi sangat penuh dengan unsur terlarut namun beberapa mineral tidak dapat dilarutkan dan membentuk kristal mineral padat. Hal ini biasanya terjadi ketika beberapa dari air telah menguap meninggalkan sedikit ruang untuk unsur-unsur terlarut. membentuk kristal beberapa mineral seperti halit, gipsum, dan kalsit. Contohnya : rijang

Bio-Chemical Sedimentary Rock


Batuan sedimen biokimia terbentuk dari sedimen yang diperoleh proses biologis. Hal ini biasanya terjadi di laut di mana berbagai atom mengambang di antara molekul air. Ion, seperti kalsium, magnesium, dan potasium, bersama dengan elemen seperti silikon, besi fluor, dan fosfor, yang digunakan oleh organisme laut untuk membentuk jaringan keras dan lunak. Setelah tanaman laut atau coral mati, lalu mengendap di dasar laut sebagai sedimen biokimia, kemudian dipadatkan dan disemen bersama-sama ke batuan padat. Bagian kerangka organisme yang diawetkan sebagai sedimen. Contohnya : coquina dan gamping terumbu

coquina

gamping terumbu

Precipitate Sedimentary Rock


Berasal dari presipitasi kimia. Contohnya stalaktit dan stalagmit

Volcanoclastic Sedimentary Rock

sedimen vulkanogenik yang berasal dari material hasil letusan gunung api.

tuffa

Anda mungkin juga menyukai