Anda di halaman 1dari 5

FORMAT RESUME 1. Nama Mahasiswa: ....................................................................................................................... NPM: 2. Nama Klien: ................................................................................................................................ 3. Usia: ............................................................................................................................................ 4. Alamat: ........................................................................................................................................ Kota: 5.

Pendidikan/Pekerjaan: ................................................................................................................ 6. Anak ke: ...................................................................................................................................... 7. Keadaan orang tua Utuh (tidak bercerai, tidak meninggal) Salah satu orang tua meninggal dunia, sejak: ................................................................................................................................................ Orang tua bercerai, sejak: ................................................................................................................................................ Kedua orang tua meninggal dunia, sejak: ................................................................................................................................................ 8. Diasuh oleh: ................................................................................................................................ 9. Status marital: ............................................................................................................................. 10. Kasus: .......................................................................................................................................... 11. Status: Sudah vonis/Belum. Jika sudah vonis, berapa lama masa hukuman: ..bulan/tahun. 12. Lama tinggal di rumah tahanan: sudah..hari/minggu/bulan/tahun. 13. Core problem: ............................................................................................................................. 14. Faktor predisposisi: ..................................................................................................................... Keterangan (ada di bawah) 15. Faktor presipitasi: ........................................................................................................................ Keterangan (ada di bawah) 16. Mekanisme koping: ` Keterangan (ada di bawah) 17. Sumber koping: orang tua (ayah/ibu) teman/sahabat saudara (kakak/adik/sepupu/paman/bibi/nenek/kakek) guru lain-lain: ................................................................................................................................................ 18. Masalah kesehatan: ..................................................................................................................... Contoh: gatal-gatal, pusing, pegal, dan lain-lain. 19. Yang sudah kita kerjakan pada klien: ......................................................................................... Contoh: misalnya kita sudah memperbaiki konsep diri klien kita dan sebagainya.

Keterangan: Keterangan ANSIETAS/KECEMASAN Faktor Predisposisi: 1. Pandangan Psikoanalitik Teori ini beranggapan bahwa ansietas terjadi apabila konflik emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian, yaitu id dan superego. Id mewakili dorongan insting dan impuls primitive, sedangkan superego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma-norma budaya seseorang. Ego berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan, sedangkan fungsi ansietas adalah meningkatkan ego bahwa ada bahaya. 2. Pandangan Interpersonal Teori ini beranggapan bahwa ansietas terjadi karena ketakutan penolakan dalam hubungan interpersonal. Dihubungkan dengan trauma masa pertumbuhan (kehilangan, perpisahan) yang menyebabkan ketidakberdayaan). Individu yang harga diri rendah mudah mengalami ansietas. 3. Pandangan Perilaku Teori ini beranggapan bahwa ansietas timbul sebagai akibat frustrasi yang disebabkan oleh sesuatu yang mengganggu pencapaian tujuan. Merupakan dorongan yang dipelajari untuk menghindari rasa sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness). 4. Kajian Biologis Menurut kajian secara biologis, otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine. Reseptor ini membantu mengatur ansietas. Penghambat GABA juga berperan utama dalam mekanisme biologis berhubungan dengan ansietas sebagaimana halnya dengan endorphin. Ansietas mungkin disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi stressor. 5. Kajian Keluarga Ansietas dapat timbul secara nyata dalam keluarga. Ada tumpang tindih dalam gangguan ansietas dan antara gangguan ansietas dengan depresi. Faktor Presipitasi: 1. Ancaman terhadap integritas fisik. Ketegangan yang mengancam integritas fisik yang meliputi : a. Sumber internal, meliputi kegagalan mekanisme fisiologis sistem imun, regulasi suhu tubuh, perubahan biologis normal (misalnya : hamil). b. Sumber eksternal, meliputi paparan terhadap infeksi virus dan bakteri, polutan lingkungan, kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidak adekuatnya tempat tinggal.

2. Ancaman terhadap harga diri meliputi sumber internal dan eksternal. a. Sumber internal : kesulitan dalam berhubungan interpersonal di rumah dan tempat kerja, penyesuaian terhadap peran baru. Berbagai ancaman terhadap integritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b. Sumber eksternal : kehilangan orang yang dicintai, perceraian, perubahan status pekerjaan, tekanan kelompok, sosial budaya. HDR SITUASIONAL Faktor Predisposisi: 1. Faktor yang memengaruhi harga diri, meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang, kurang memiliki tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, dan ideal diri yang tidak realistis. 2. Faktor yang memengaruhi performa peran adalah steriotif peran gender, tuntutan peran kerja, dan harapan peran budaya. Nilai-nilai budaya yang tidak dapat diikuti oleh individu. 3. Faktor yang memengaruhi identitas pribadi, meliputi ketidakpercayaan orang tua, tekanan dari kelompok sebaya, dan perubahan struktur sosial. Faktor Presipitasi: Stressor pencetus dapat berasal dari sumber internal atau eksternal, yaitu sebagai berikut: 1. Trauma sebagai penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan peristiwa yang mengancam kehidupan. 2. Ketegangan peran, berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dan individu mengalaminya sebagai frustasi. Ada tiga jenis transisi peran: a. Transisi peran perkembangan adalah perubahan normative yang berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai, serta tekanan untuk menyesuaikan diri. b. Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian. c. Transisi peran sehat-sakit, terjadi akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini dapat dicetuskan oleh: kehilangan bagian tubuh; perubahan ukuran, bentuk, penampilan, atau fungsi tubuh; perubahan fisik yang berhubungan dengan tumbuh kembang normal, prosedur medis, dan keperawatan. Keterangan MEKANISME KOPING 1. Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan berorientasi pada tindakan untuk memenuhi tuntutan situasi stress secara realistis. a. Perilaku menyerang digunakan untuk mengubah, menghilangkan atau mengatasi hambatan pemenuhan kebutuhan. b. Perilaku menarik diri digunakan baik secara fisik maupun psikologis untuk memindahkan seseorang dari sumber stress. c. Perilaku kompromi digunakan untuk mengubah cara seseorang mengoperasikan, mengganti tujuan atau mengorbankan aspek kebutuhan personal seseorang.

2. Mekanisme pertahanan ego, jika berlangsung pada tingkat tidak sadar dan melibatkan penipuan diri dan distorsi realitas maka mekanisme ini dapat merupakan respons maladaptif terhadap stress. Adapun mekanisme tersebut, yaitu: a. Denial yaitu menghindari realita yang tidak menyebangkan dengan mengabaikan atau menolak untuk mengakuinya. Contohnya: Ibu Made diberi tahu bahwa anaknya meninggal, ia masuk ke kamar dan ketika melihat dan memeriksa jenazah anaknya, ia menceritakan kepada tetangganya bahwa anaknya sedang tidur. b. Kompensasi yaitu proses dimana individu memperbaiki penurunan citra diri berupaya menggantinya dengan menonjoilkan kelebihan lain yang dimiliki. Contohmya: Nn. Wayan mahasiswa Stikes di Denpasar, prestasi lulus rata-rata (pas-pasan) tapi sangat aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan sosial. c. Displacement yaitu memindahkan emosi atau perasaan kepada seseorang atau obyek lain yang lebih netral atau kurang berbahaya. Contohnya: Putu mahasiswa Stikes dimarahi oleh dosennya karena sering terlambat. Setelah dosennya pergi ia membanting buku catatannya. d. Proyeksi yaitu menyatakan harapan pikiran, perasaan, motivasi sendiri sebagai harapan, pikiran, perasaan atau motivasi orang lain. Contohnya: Nyoman menyangkal bahwa ia mencintai teman sekerjanya. Ia mengatakan temannya itu mencoba untuk merayunya. e. Reaction formation yaitu mengembangkan perilaku dan pola sikap tertentu yang disadari, berlawanan dengan perasaan dan keinginannya. Contohnya: Ketut (35 tahun) mengalami kesukaran mencari jodoh karena ibu yang tinggal bersamanya terlalu cerewet dan rewel. Ia harapkan ibunya cepat meninggal, tetapi ia sangat telaten dan sabar dalam merawat ibunya. f. Isolasi yaitu memisahkan atau mengeluarkan dari komponen perasaan tentang pikiran, kenangan atau pengalaman tertentu. Contohnya: Nn. Kadek Mahasiswa keperawatan setiap kali memandikan pasien pria tidak merasa malu atau canggung. g. Introyeksi yaitu bentuk identifikasi yang lebih mendalam dimana individu mengambil atau memasukkan nilai dari orang lain yang dicintai atau benci menjadi struktur egonya. Contohnya: Ketut (18 tahun) yang selalu dikambing hitamkan dan sering dihina oleh keluarganya. Ia berpendapat bahwa ia gadis yang buruk, bodoh dan tidak menarik. h. Rasionalisasi yaitu memberikan alasan atau penjelasan yang masuk akal agar perilaku, pikiran atau perasaan yang tidak dapat diterima atau dibenarkan oleh orang lain. Contohnya: Putu mengalami kesukaran dalam mengikuti salah satu mata ajaran ia mengatakan mata ajaran itu tidak jelas tujuannya dan penyempaiannya menonton. i. Subtitusi yaitu mengganti tujuan bernilai lebih tinggi yang tidak dapat dicapai dengan tujuan lain yang hampir sama tetapi nilainya lebih rendah. Contohnya: Made ingin membeli boneka panda ukuran besar namun uangnya tidak cukup. Ia membeli boneka dengan model sama tapi yang ukurannya kecil. j. Identifikasi yaitu suatu proses dimana seseorang berusaha seperti orang yang dikagumi dengan meniru cara berfikir dan perilakunya. Contohnya: putu, mahasiswa Stikes di Denopasar menata rambutnya seperti dosennya yang ia kagumi. k. Undoing yaitu suatu tindakan atau komunikasi tertentu yang bertujuan menghapuskan atau meniadakan tindakan sebelumnya. Contohnya: Kadek (5 tahun), langsung memeluk dan mencium ibunya setelah ia mengatakan benci dan marah pada ibunya.

l. Sublimasi yaitu perubahan bentuk ekspresi dorongan atau rangsangan yang terhambat ke ekspresi yang lebih dapat diterima oleh masyarakat secara sosial. Contohnya: wayan baru putus hubungan dengan kekasihnya. Ia banyak menulis puisi cintah di majalah. m. Regresi yaitu menghadapi stress dengan perilaku, perasaan dan cara berfikir mundur kembali ke ciri tahap perkembangan sebelumnya. Nyoman, anak lelaki 4 tahun sudah tidak BAB dab BAK dicelana serta artikulasi bicara sudah jelas, ketika adiknya lahir ia kembali mengompol. n. Represi yaitu pengesampingan secara tidak sadar tentang pikiran atau memori yang menyatkan atau bertentangan dengan kesadaran. Contohnya: Wayan tidak mengingat peristiwa kekerasan yang ia lakukan pada istrinya. Mekanisme koping Menurut Stuart dan Sundeen (1995) Mekanisme koping juga dapat di golongkan menjadi 2 (dua) yaitu: mekanisme koping adaptif dan mekanisme koping maladaptif. 1. Mekanisme koping adaptif merupakan mekanisme yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar dan mencapai tujuan. Kategorinya adalah berbicara dengan orang lain, memecahkan masalah secara efektif, teknik relaksasi, latihan seimbang dan aktivitas konstruktif (kecemasan yang dianggap sebagai sinyal peringatan dan individu menerima peringatan dan individu menerima kecemasan itu sebagai tantangan untuk di selesaikan). 2. Mekanisme koping maladaptif adalah mekanisme yang menghambat fungsi integrasi, menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan. Kategorinya adalah makan berlebihan / tidak makan, bekerja berlebihan, menghindar dan aktivitas destruktif (mencegah suatu konflik dengan melakukan pengelakan terhadap solusi).

Anda mungkin juga menyukai