Anda di halaman 1dari 6

No 1.

Diagnosa Keperawatan Ketidakseimbangan Asam Basa : Asidosis metabolik berhubungan dengan peningkatan asam laktat sebagai produk sisa metabolisme ditandai dengan pasien mengeluh sesak nafas, terus-menerus, tidak berkurang dengan istirahat, istirahat/tidurpasien pun terganggu, pasien juga mengeluh mudah lelah, sesak napas dirasakan makin bertambah sejak 3-4 bulan terakhir, setiap aktivitas ringan pasien akan merasakan sesak napas, RR 35 x/mnt, Sat

Tujuan Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam, diharapkan asidosis metabolik terkompensasi sempurna ditandai dengan: TTV darah normal Pasien adekuat dalam beraktifitas Ureum menurun Hasil lab dalam batas kompensasi sempurna Mandiri 1. Pantau TD

Intervensi

Rasional

1. Dilatasi arteriol/penurunan kontraktilitas jantung dan hipovolemia menyebabkan syok seperti hipotensi.

2. Pantau frekuensi/irama jantung

2. Asidemia dapat dimanifestasikan oleh perubahan pada konfigurasi EKG dan adanya takidisritmia atau bradidisritmia serta peningkatan iritabilitas ventrikel (tanda hiperkalemia). Kolaps kardiovaskuler mengancam hidup dapat disebbkan karena vasodilatasi dan penurunan kontraktilitas jantung.

3. Observasi terhadap perubahan pengembangan pernafasan, frekuensi, dan kedalaman.

3. Pernafasan dalam dan cepat (Kussmaul) merupakan kompensasi mengeluarkan asam. Namun, saat perpindahan kalium keluar sel untuk memperbaiki

O2 99%, TD 90/55 mmHg, HR 96 x/mnt, jvp 5+4 cm, akral teraba dingin, crt>2 detik, balance cairan -250 cc/6jam atau diuresis 42 cc/jam, dan hasil lab menunjukkan penurunan HCO3, peningkatan PCO2. Kolaborasi 1. Beri obat sesuai indikasi : Biknat 200 meq dalam 2. Pemberian O2 10 liter/menit via non rebreathing mask 4. Kaji suhu kulit, warna, pengisian kapiler 5. Tes/pantau pH urin

asidosis, pernafasan dapt menjadi depresi. 4. Mengecaluasi status sirkulasi, perfusi jaringan, efek hipotensi 5. Ginjal mengkompensasi asidosis dengan mengekskresi kelebihan hidrogen dalam bentuk asam lemah dan amonia.
1. Memperbaiki kekurangan

bikarbonat
2. Menjaga keseimbangan PO2 dan

PCO2, agar nafas adekuat saat mengkompensasi peningkatan Pco2

3. Pantau AGD 4. Gantikan cairan sesuai indikasi tergantung etiologi, larutan salin 100cc D5 dalam 24 jam 5. Rencana hemodialisa

3. Mengevaluasi terapi 4. Pilihan larutan disesuaikan

dengan penyebab, akan tetapi hati-hati karena larutan mengandung laktat


5. Mengantisipasi keracunan dalam

darah akibat jumlah asam laktat

yang tinggi

2.

Curah jantung menurun berhubungan dengan gangguan pada frekuensi/irama dan konduksi elektrikal jantung ditandai dengan pasien mengeluh mudah lelah, gambaran
EKG : ST elevasi v1v4, poor R di lead II, III, AFV, V1-V4, Rv5 + Sv1> 35, Q patologis pada V1-V4.

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam, diharapkan menunjukkan peningkatan toleransi aktivitas, curah jantung meningkat yang ditandai dengan TTV normal Nadi perifer teraba Gambaran EKG normal

Mandiri 1. Ukur/catat warna kulit dan kualitas nadi 1. Sirkulasi perifer turun jika curah jantung turun, membuat kulit pucat atau abu, dan menurunnya kekuatan nadi perifer. 2. Auskultasi bunyi napas dan bunyi jantung. Dengarkan dan waspadai bunyi mur-mur. 2. S3, S4 atau krekels terjadi dengan dekompensasi jantung atau karena obat penyekat beta. Mur-mur menunjukkan gangguan katup karena nyeri dada. 3. Pantau tekanan darah dan denyut jantung. 4. Palpasi denyut perifer 3. Pengurangan dalam sirkulasi volume cairan dapat mengurangi tekanan darah 4. Denyut yang lemah dan mudah hilang dapat menyebabkan hipovolemia 5. Beri periode istirahat adekuat Kolaborasi 5. Penghematan energi, menurunkan kerja jantung

1. Beri oksigen tambahan sesuai kebutuhan

1. Meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard untuk memperbaiki kontraktilitas, menurunkan iskemia, dan asam laktat.

2. Berikan obat sesuai indikasi : Nitrogliserin 10 mikro

2. Peningkatan kotraktilitas dengan : Nitrogliserin menurunkan konsumsi oksigen jantung yang akan mengurangi iskemia. Nitrogliserin adalah bahan vasoaktif yang berfungsi melebarkan baik pembuluh vena maupun arteri sehingga mempengaruhi sirkulasi perifer (pembuluh darah tepi)

Dobu 5 mcg/kgb dan naik jadi 7 mcg Aspilet

Dobutamin berfungsi untuk meningkatkan denyut jantung Mencegah sekunder infark miokard dan trombus

3.

Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan penurunan suplai darah dan oksigen ke ginjal ditandai dengan balance cairan -250 cc/6jam atau diuresis 42 cc/jam, ekstremitas Edema +/+.

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam, diharapkan sirkulasi cairan dan keseimbangan cairan dan elektrolit tercapai yang ditandai dengan TTV normal Nadi perifer teraba Urin adekuat

Mandiri 1. Ukur/catat haluan urin dan berat jenis. Catat ketidakseimbangan masukan dan haluaran kumulatif . 2. Pantau tekanan darah dan denyut jantung. 3. Palpasi denyut perifer 1. Penurunan haluaran urin dan berat jenis akan menyebabkan hipovolemia. 2. Pengurangan dalam sirkulasi volume cairan dapat mengurangi tekanan darah 3. Denyut yang lemah dan mudah hilang dapat menyebabkan hipovolemia 4. Kaji membran mukosa kering, turgor kulit yang kurang baik 5. Batasi penggunaan garam 6. Amati edema dependen/perifer pada kaki 4. Hipovolemia akan memperkuat tanda dehidrasi 5. Mencegah edema semakin parah 6. Kehilangan cairan dari kompartemen vaskuler ke dalam ruang intertisial akan menyebabkan edema. Kolaborasi 1. Beri cairan IV 1. Mengatasi hipovolemia, menggantikan kehilangan dengan meningkatkan permiabilitas kapiler (misalnya penumpukan

cairan di rongga peritoneal) 2. Berikan obat sesuai indikasi : Lasiq Furosemid 3. Pantau nilai lab seperti ht atau BUN 2. Lasiq berfungsi sebagai diuretik Furosemid menghilangkan air dan natrium dari tubuh 3. Mengevaluasi perubahan di dalam hidrasi/ viskositas darah, peningkatan BUN mengindikasikan dehidrasi.

Anda mungkin juga menyukai