Prognosa jelek
Pendahuluan
• Gagal jantung
– Perfusi jaringan <<<< Akibat dari kegagalan
pengisian dan atau pengosongan LV
– Gejala yg dialami px GJ terjadi akibat :
• Perfusi tak adekuat
• Bendungan vena
• Gangguan keseimbangan air dan elektrolit
Epidemiologi
• Populasi umum 0,3 – 2 %
• Usia > 65 tahun 3 – 5 %
• Usia > 75 tahun 8 – 16 %
• Rawat inap 5%
• 10% pasien GJ disertai AF ↑ resiko
tromboemboli
Epidemiologi
• Median survival ± 5 tahun
• Annual mortality rate 10%
• Penyebab kematian :
– Progressive pump failure
– Sudden cardiac death
– Recurrent MCI
Klasifikasi menurut NYHA
• I tanpa gejala pd aktivitas fisik biasa (berjalan,
naik tangga)
• II keterbatasan ringan + sesak dada pada
aktivitas sedang (jalan mendaki, naik tangga)
• III timbul sesak pd aktivitas ringan (tak mampu
jalan di sekitar rumah)
• IV timbul sesak saat istirahat
Etiologi
• PJK
• Hipertensi
• Stenosis aorta
• Kardiomiopati
• Gangguan katup jantung
• Hipertiroidisme
• Anemia berat
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
Patofisiologi
• Dalam keadaan normal
– CO istirahat 5 liter / menit
– HR rata-rata 70x/menit
– Stroke volume 70 ml
– Kapasitas total LV 130 ml
– Residual volume 60 ml
– EF = 70/130 > 50%
Patofisiologi
• Pada keadaan LVSD EF < 45%
• Gejala klinis muncul ketika EF < 35%
• Jika EF < 10% resiko trombus di LV ↑ perlu
antikoagulan
• LVSD dapat terjadi akibat :
– Gangguan kontraksi saat sistolik
– Gangguan relaksasi saat diastolik
– Keduanya
Patofisiologi
• Disfungsi sistolik
– Terjadi akibat gangguan kontraktilitas LV
– Ditandai oleh rendahnya EF dan dilatasi jantung
– Pengisian LV normal memerlukan ekspansi LV
secara aktif saat diastolik
Patofisiologi
• Disfungsi diastolik
– Mengakibatkan terjadinya gangguan pengisian
LV
– Terjadi akibat gangguan relaksasi saat diastolik
dan pe↓ compliance LV saat diastolik
– Pengisian LV saat diastolik ditentukan oleh
venous return
Patofisiologi
• Preload
– Tekanan dinding LV saat akhir diastolik = volume
darah yg tersedia untuk dipompakan menuju aorta
• Gangguan diastolik yg terus menerus dpt
menyebabkan
– Disease progression
– LV remodelling perubahan struktural disfungsi
sistolik
Patofisiologi
• Afterload
– Sistolik tekanan dinding LV ditentukan o/
resistensi vaskular sistemik (SPR)
– SPR ditentukan oleh :
• Tahanan di katup jantung saat darah dipompa
• Tahanan pd pembuluh nadi sistemik
– Afterload meningkat pd keadaan :
• Hipertensi
• Penyempitan katup aorta
Patofisiologi
• Afterload
– Jika Afterload meningkat
• Tahanan yg harus dilawan o/ LV saat memompa
darah ke aorta meningkat
• Residual volume ↑
• LV overfills
• Preload ↑
• Tekanan pd dinding ventrikel ↑
Patofisiologi
• Pada jantung normal
– Terdapat mekanisme kompensasi berupa peningkatan
elastic recoil apabila otot miokardium mengalami
stretching
• Pada keadaan GJ
– Kemampuan elastic recoil pd sel miokardium yg
mengalami stretching berkurang jantung berdilatasi
u/ mengakomodir meningkatnya ventricular load
– Dilatasi yg terus menerus elastic recoil semakin
berkurang dan menghilang
Patofisiologi
• Kegagalan jantung u/ mengatasi peningkatan
ventricular load
– Bendungan vena pulmonal
– Bendungan vena sistemik
• Peningkatan tekanan pd jantung yg gagal
meningkatkan kebutuhan O2 sel miokard me↑
resiko iskemi dan aritmia
Patofisiologi
• Refleks sistem syaraf otonom simpatis
– Terjadi akibat hipoperfusi jaringan
– Miokard melepaskan katekolamin
• Inotropik dan kronotropik +
• Upaya tubuh u/ me↑ CO
• Timbul respons takikardi
• Darah dialihkan dari kulit dan GIT ke daerah yg >
vital
• SPR ↑
• Tekanan afterload ↑
Patofisiologi
• Penurunan perfusi ginjal sel-sel
juxtaglomerular me↑ sekresi renin
– Angiotensin I & II vasokontriksi
– Aldosteron me↑ retensi air dan garam
volume darah me↑ venous return me↑
preload me↑
– Pelepasan ADH dari hipofisis posterior ikut me+
volume darah preload me↑
Patofisiologi
• Volume darah yg meningkat
– Myosit jantung mengeluarkan ANP
– ANP vasodilator alamiah berfungsi menolong
jantung yg gagal (akan tetapi tidak optimal)
Patofisiologi
• Gagal jantung sebenarnya merupakan mekanisme
kompensasi u/ mempertahankan sirkulasi, namun
bersifat counter productive
• Gagal jantung yg berkepanjangan :
– Di tingkat sel akan terjadi perub biokimiawi dan
histologik
– Akan terjadi remodelling jantung
– Memperburuk performance jantung
Manifestasi Klinik
• Lelah, lesu, lemah
• Dyspnoe d’effort
• Orthopnoe
• Paroxismal nocturnal dyspnoe
• Pucat
• Tangan dingin dan berkeringat
• Confusion
• Hepatomegali
• Edema paru, tungkai, abdomen
Manifestasi klinik
• Acute cardiac failure
– Gejala akibat bendungan paru me↑
– Mengancam nyawa
– Sputum merah muda
– Sesak hebat
Diagnosis
• Riwayat penyakit
• Pemeriksaan fisik
• BJ III dan IV, gallop
• Ronki basah pada paru-paru
• ECG
• Thorax photo
• Echocardiography
• AGD, DPL, ureum – creatinine, elektrolit
Tatalaksana Terapi
• Tujuan
– Menghilangkan / mengurangi gejala
– Memperlambat progres penyakit
– Menurunkan frekuensi rawat inap
– Menurunkan mortalitas
– Memperbaiki kualitas hidup
Terapi non-obat
• Batasi asupan garam dan air
• Batasi makanan tinggi lemak
• Turunkan BB
• Aktivitas fisik ringan
• Posisi setengah duduk saat tidur
• Transplantasi jantung