Anda di halaman 1dari 10

BENTUK OBAT (TABLET, KAPSUL,

KAPLET DAN CAIR)


Posted by: ndezzndezz on: Juni 29, 2011

In: Uncategorized
Tinggalkan Sebuah Komentar

BAB II
PEMBAHASAN

A. BENTUK OBAT
1. Obat Tablet
Tablet adalah sedian farmasi yang padat, berbentuk bundar dan pipih atau cembung rangkap.
Bentuk ini paling banyak beredar di Indonesia disebabkan karena bentuk tablet adalah bentuk
obat yang praktis dan ekonomis dalam produksi, penyimpanan dan pemakaiannya. Pembuatan
tablet ini selain diperlukan bahan obat juga diperlukan zat tambahan, yaitu :
- Zat pengisi untuk memperbesar volume tablet.
Misalnya : saccharum Lactis, Amylum Manihot, Calcii Phoshas, Calcii Carbonas dan zat lain
yang cocok.
- Zat pengikat ; dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak, dapat merekat.
Biasanya digunakan mucilage Gummi Arabici 10-20 % (panas), Solution Methylcelloeum 5 %
- Zat penghancur, dimaksudkan agar tablet dapat hancur dalam perut.
Biasanya digunakan : Amylum Manihot kering, Gelatinum, Agar- agar, Natrium Alginat
- Zat pelicin, Dimaksudkan agar tablet tidak lekat pada cetakan. Biasanya digunakan Talcum 5
%, Magnesii Streras, Acidum Strearicum

Pengertian lainnya yaitu merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis
obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
Jenis jenis tablet
a) Tablet Biasa
Yaitu tablet yang dicetak, tidak disalut diabsorpsi disaluran cerna dan pelepasan obatnya cepat
untuk segera memberikan efek terapi. Contoh : tablet paracetamol.
b) Tablet Kompresi
Adalah tablet yang dibuat dengan sekali tekanan menjadi berbagai bentuk tablet dan ukuran,
biasanya kedalam bahan obatnya diberi tambahan sejumlah bahan pembantu. Contohnya :
Bodrexin.
c) Tablet Kompresi Ganda
Adalah tablet kompresi berlapis, dalam pembuatannya memerlukan lebih dari satu kali tekanan.
Contohnya : Decolgen .

d) Tablet Trikurat
Tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris dan biasanya mengandung sejumlah
kecil obat keras . Sudah jarang ditemukan.
e) Tablet Hipodermik
Tablet yang dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk
membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral. Contoh: Atropin Sulfat

f) Tablet Sublingual
Dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakkan tablet di bawah lidah.
Contoh: Tablet Isosorbit dinitrat, Nitroglicerin.
g) Tablet Bukal
Tablet yang digunakan dengan meletakkan di antara pipi dan gusi. Contoh : Progesteron
h) Tablet Efervescen
Yaitu tablet berbuih dilakukan dengan cara kompresi granulasi yang mengandung garam-garam
effer adalah bahan bahan lain yang mampu melepaskan gas ketika bercampur dengan air. Harus
dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab. Pada etiket tertulis tidak untuk
langsung ditelan. Contohnya: CDR.
i) Tablet Diwarnai Coklat
Tablet ini menggunakan coklat untuk menyalut dan mewarnai tablet, misalnya dengan
menggunakan oksida besi yang dipakai sebagai warna tiruan coklat.
j) Tablet Kunyah
Tablet yamg cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak di rongga mulut,
mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit, atau tidak enak. biasa digunakan untuk tablet anak
atau pada beberapa multivitamin. Contohnya: Fitkom, Antasida
k) Tablet Salut Gula
Ini merupakan tablet tablet kempa yang terdiri dari penyalut gula. Tujuan penyalutan ini adalah
untuk melindungi obat dari udara dan kelembapan serta member rasa atau untuk menghindarkan
gangguan dalam pemakaiannya akibat rasa atau bau bahan obat. Contohnya : Pahezon, Arcalion .
l) Tablet Salut Selaput
Tablet ini disalut dengan selaput yang tipis yang akan larut atau hancur di daerah lambung usus.
Contohnya : Fitogen.
m) Tablet Hisap
Digunakan untuk pengobatan local disekitar mulut. Contohnya : Ester C, Biovision Kids

n) Tablet Salut Enteric


Tablet yang disalut dengan lapisan yang tidak atau hancur dilambung tapi di usus. contoh :
Voltaren 50 mg, Enzymfort

Kelebihan dan Kekurangan Tablet


a. Kelebihan
Lebih mudah disimpan
Memiliki usia pakai yang lebih panjang dibanding obat bentuk lainnya
Bentuk obatnya lebih praktis
Konsentrasi yang bervariasi.
Dapat dibuat tablet kunyah dengan bahan mentol dan gliserin yang dapat larut dan rasa yang
enak, dimana dapat diminum, atau memisah dimulut.
Untuk anak-anak dan orang-orang secara kejiwaan, tidak mungkin menelan tablet, maka tablet
tersebut dapat ditambahkan penghancur, dan pembasah dengan air lebih dahulu untuk
pengolahannya.
Tablet oral mungkin mudah digunakan untuk pengobatan tersendiri dengan bantuan segelas air.
Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal ditenggorokan, terutama
bila tersalut yang memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi.
Tablet merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya paling rendah.
Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan kemampuan yang terbaik dari
semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling
lemah.
Secara umum, bentuk pengobatan dangan menggunakan tablet lebih disukai karena bersih,
praktis dan efisien.
Sifat alamiah dari tablet yaitu tidak dapat dipisahkan, kualitas bagus dan dapat dibawa kemana-
mana, bentuknya kompak, fleksibel dan mudah pemberiannya.
Tablet tidak mengandung alcohol
Tablet dapat dibuat dalam berbagai dosis.
b. Kekurangan :
Warnanya cenderung memberikan bahaya.
Tablet dan semua obat harus disimpan diluar jangkauan anak-anak untuk menjaga kesalahan
karena menurut mereka tablet tersebut adalah permen.
Orang yang sukar menelan atau meminum obat.
Keinginan konsumen beda dengan yang kita buat/produk.
Beberapa obat tidak dapat dikepek menjadi padat dan kompak.

2. Obat Kapsul
Kapsul menjadi salah satu sediaan farmasi yang diproduksi oleh industri maupun apotek. Kapsul
didefinisikan sebagai sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang
dapat larut. Cangkang dapat dibuat dari pati, gelatin, atau bahan lainnya yang sesuai.
Kapsul telah digunakan sejak abad 19. Salah satu masalah farmasis yang muncul pada abad 19
adalah rasa dan bau yang tidak enak dari obat herbal, sediaan dan pelayanan yang kurang baik
bagi pasien. Banyak sediaan baru diciptakan agar obat lebih enak dikonsumsi. Sediaan yang
paling diminati adalah kapsul gelatin. Kapsul gelatin pertama kali di patenkan oleh F.A.B
.Mothes , mahasiswa dan Dublanc, seorang farmasis . Paten mereka diperoleh pada tahun 1834,
meliputi metode untuk memproduksi kapsul gelatin yang terdiri dari satu bagian , berbentuk
lonjong, ditutup dengan setetes larutan pekat gelatin panas sesudah diisi. Penggunaan kapsul
gelatin ini menyebar bahkan diproduksi oleh banyak Negara di eropa dan amerika.
Kapsul gelatin memiliki banyak keunggulan dibanding sediaan obat lainnya. Kapsul gelatin tidak
berbau, tidak berasa dan mudah digunakan karena saat terbasahinya oleh air liur akan segera
diikuti daya bengkak dan daya larut airnya. Pengisian ke dalam kapsul disarankan untuk obat
yang memiliki rasa yang tidak enak atau bau yang tidak enak. Kapsul yang dimpan dalam
lingkungan yang kering menunjukkan dayha tahan dan kemantapan penyimpanan yang baik dan
dengan teknologi modern, pembuatannya lebih mudah dan cepat serta ketepatan dosis lebih
tinggi daripada tablet. Cara pengisian kapsul juga tidak perlu memperhitungkan adanya
perubahan sifat material asalnya dan pelepasan zat aktifnya.
Selain gelatin, cangkang kapsul juga dapat dibuat dari pati dan tepung gandum dan digunakan
untuk mewadahi bahan obat berbentuk serbuk. Kapsul pati ini, memiliki silinder tertutup satu
muka atau mangkuk kecil (garis tengah 15-25 mm dan tinggi 10 mm). Walaupun tercantum
dalam farmakope, tapi peranannya sampai saat ini tidak ada.
Kelebihan dan Kekurangan Kapsul
Kelebihan kapsul
1. Cukup stabil dalam penyimpanan dan transportasi
2. Dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak
3. Tepat untuk obat yang teroksidasi dan mempunyai bau dan rasa yang tidak enak
4. Bentuk kapsul mudah ditelan dibanding bentuk tablet
5. Bentuknya lebih praktis dan menarik.
6. Bahan obat dapat cepat hancur dan larut di dalam perut sehingga dapat segera diabsorpsi
7. Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
8. Dokter dapat mengkombinasikan beberapa macam obat dan dosis yang berbeda-beda sesuai
kebutuhan pasien.
9. Kapsul dapat diisi dengan cepat karena tidak memerlukan bahan tambahan/pembantu seperti
pada pembuatan pil dan tablet.
Kekurangan :
1. Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang mudah menguap karena pori-pori kapsul tidak dapat
menahan penguapan.
2. Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang higroskopis (menyerap lembab).
3. Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang dapat bereaksi dengan cangkang kapsul.
4. Tidak dapat diberikan untuk balita.
5. Tidak bisa dibagi-bagi.

3. Obat Kaplet
Kaplet (kapsul tablet) adalah bentuk tablet yang dibungkus dengan lapisan gula dan biasanya
diberi zat warna yang menarik.

Bentuk dragee ini selain supaya bentuk tablet lebih menarik juga untuk melindungi obat dari
pengaruh kelembapan udara atau untuk melindungi obat dari keasaman lambung. Kaplet pun
merupakan sedian padat kompak dibuat secara kempa cetak, bentuknya oval seperti kapsul.
Kelebihan dan Kekurangan Kaplet
Kelebihan :
a. Bentuk tablet lebih menarik
b. Kaplet mungkin mudah digunakan untuk pengobatan tersendiri dengan bantuan segelas air.
Kekurangan :
a. Kaplet dan semua obat harus disimpan diluar jangkauan anak-anak untuk menjaga kesalahan
karena menurut mereka kaplet tersebut adalah permen.
b. Orang yang sukar menelan atau meminum obat.

4. Obat Cair
Merupakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya
dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya,cara peracikan, atau penggunaannya,tidak
dimasukan dalam golongan produk lainnya. Cara penggunaannya yaitu larutan oral (diminum)
dan larutan topical.
Formula obat berbentuk cair tidak hanya mudah ditelan tapi juga bisa diberi tambahan rasa.
Kebanyakan formula obat untuk anak dibuat dalam bentuk ini. Beberapa jenis suplemen (seperti
vitamin E) juga dibuat dalam bentuk cair agar lebih mudah dipakai di kulit. Tetes mata atau obat
batuk merupakan jenis lain dari obat bentuk cair.
a. Emulsi
Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase cairan dalam sistem dispersi, fase cairan yang
satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat
pengemulsi.
b. Guttae (Obat Tetes)
Merupakan sediaan cairan berupa larutan, emulsi, atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam
atau obat luar, digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan
tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes beku yang disebutkan Farmacope
Indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain: Guttae (obat dalam), Guttae Oris (tets
mulut), Guttae Auriculares (tetes telinga), Guttae Nasales (tetes hidung), Guttae Ophtalmicae
(tetes mata).
c. Suspensi
Merupakan sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair.
Macam suspensi antara lain: suspensi oral (juga termasuk susu/magma), suspensi topikal
(penggunaan pada kulit), suspensi tetes telinga (telinga bagian luar), suspensi optalmik, suspensi
sirup kering.
d. Injectiones (Injeksi)
Merupakan sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan
atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek
jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Tujuannya yaitu kerja obat cepat
serta dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut.

Kelebihan dan Kekurangan Obat Cair


Kelebihan
1. bentuk obat ini juga lebih mudah diserap di dalam saluran pencernaan
2. mudah ditelan
3. Kerja obat lebih cepat
4. Penyerapan obat hampir sempurna
5. Bioavailabilitas tinggi
6. Mudah bercampur dengan cairan biologis (getah lambung saluran cerna)
7. Merupakan campuran homogen.
8. Dosis dapat diubah-ubah dalam pembuatan.
9. Kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat diabsorpsi.
10. Mudah diberi pemanis, bau-bauan dan warna dan hal ini cocok untuk pemberian obat pada
anak-anak.
11. Untuk pemakaian luar, bentuk larutan mudah digunakan.

Kekurangan :
1. Stabilitas larutan kurang dibanding sediaan padat, contoh vitamin C
2. Kurang dapat menutupi rasa obat tidak enak, contoh garam ferro
3. Merepotkan penderita, karena harus menyiapkan sendok
4. Relatif lebih mahal daripada sediaan padat

B. FARMAKOKINETIK OBAT
Farmakokinetika ialah cabang farmakologi yang meneliti pengaruh sel hidup terhadap obat-obat,
dilihat dari aspek penyerepan, biotrtansfarmasi dan eksresi.
Suatu obat yang diminum per oral akan melalui tiga fase
Fase Farmasetik ( disolusi )
Fase Farmakokinetik
Fase Farmakodinamik
Dalam fase farmasetik obat berubah menjadi larutan sehingga dapat menembus membrane
biologis.
Fase farmakokinetik terdiri atas empat proses :
1. Absorpsi
2. Distribusi
3. Metabolism ( biotransformasi )
4. Eksresi ( eliminasi )

1. Absorbsi
Absorpsi adalah pegerakan partikel- partikel obat dari saluran gastro intestinal ke dalam cairan
tubuh melalui absorpsi pasif, absorpsi aktif atau pinositosis.
Kebanyakan obat oral diabsorpsi di usus halus melalui kerja permukaan vilimukosa yang luas.
Absorpsi pasif umumnya terdiri melalui difusi ( pergerakan dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendahnya ).
Sedangkan absorpsi aktif membutuhkan karier ( pembawa ) untuk bergerak melawan perbedaan
konsentrasi.
Sedangkan Pinositosis berarti membawa obat menembus membran dengan proses menelan.
Absorpsi obat dipengaruhi oleh :
- Aliran darah
- Rasa nyeri
- Stress
- Kelaparan
- Makanan dan pH

a. Tablet
Obat tablet akan mengalami 3 proses yaitu:
Disintegrasi yaitu proses pemecahan tablet atau pil menjadi partikel- partikel yang lebih kecil
Disolusi yaitu proses melarutnya partikel- partikel kecil dalam cairan gastrointestinal untuk di
absorpsi
absorbsi adalah pegerakan partikel- partikel obat dari saluran gastro intestinal ke dalam cairan
tubuh
b. Kapsul
Bahan obat ini dapat cepat hancur dan larut didalam perut sehingga dapat segera di absorpsi.
c. Kaplet
Kaplet sendiri proses absorbsinya sama dengan obat yang berbentuk tablet, yaitu mengalami 3
proses yaitu:
Disintegrasi yaitu proses pemecahan tablet atau pil menjadi partikel- partikel yang lebih kecil
Disolusi yaitu proses melarutnya partikel- partikel kecil dalam cairan gastrointestinal untuk di
absorpsi
absorbsi adalah pegerakan partikel- partikel obat dari saluran gastro intestinal ke dalam cairan
tubuh
d. Cair
Bentuk obat ini juga lebih mudah diserap didalam saluran pencernaan atau lebih mudah
diabsorbsi karena obat dalam bentuk cair tidak mengalami proses pemecahan terlebih dahulu.

Jadi bias disimpulkan yang mengalami absorbs lebih cepat adalah obat yang berbentuk cair.

2. Distribusi
Distribusi adalah proses dimana obat menjadi berada dalam cairan tubuh dan jaringan. Distribusi
obat dipengaruhi oleh aliran darah, afinitas ( kekuatan penggabungan ) terhadap jaringan dan
efek pengikat dengan protein.
Salah satu contoh obat yang berkaitan tinggi dengan protein adalah diazepam ( Valium ) yaitu 98
% berkaitan dengan protein, sedangkan aspirin berkaitan dengan protein sedang yaitu 49 %.

3. Metabolisme atau biotransformasi.


Hati merupakan tempat utama untuk metabolisme. Kebanyakan obat diinaktifkan oleh enzim-
enzim hati diubah atau ditransformasikan oleh enzim- enzim hati menjadi metabolit inaktif atau
zat yang larut dalam air untuk dieksresikan.
Penyakit- penyakit hati seperti sirosis dan hepatitis mempengaruhi metabolisme obat.
Metabolisme obat dan eliminasi mempengaruhi waktu paruh obat, contohnya pada kelainan
fungsi hati atau ginjal pada waktu obat menjadi lebih panjang dan lebih sedikit obat
dimetabolisme dan dieliminasi.

4. Eksresi
Rute utama dari eliminasi obat adalah melalui ginjal, rute- rute lain meliputi empedu, fases, paru-
paru, saliva, keringat dan air susu ibu.
Obat dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai organ ekskresi dalam bentuk metabolit hasil
biotransformasi atau dalam bentuk asalnya. Obat atau metabolit polar lebih cepat diekskresi
daripada obat larut lemak, kecuali yang melalui paru. Ginjal merupakan organ ekskresi yang
terpenting dan ekskresi disini resultante dari 3 proses, yaitu filtrasi di glomerulus, sekresi aktif di
tubuli proksimal, dan reabsorpsi pasif di tubuli proksimal dan distal.

C. FARMAKODINAMIK
Ialah ilmu yang mempelajari kerja obat, efek obat terhadap fungsi berbagai organ dan pengaruh
obat terhadap reaksi biokimia dan struktur organ. Artinya pengaruh obat terhadap sel hidup.
(Moh. Anief, ilmu farmasi)

Mula, Puncak dan Lama Kerja


Mula kerja dimulai pada waktu obat memasuki plasma dan berakhir sampai mencapai
konsentrasi efektif minum ( MEC = minimum effective concentration ).
Puncak kerja terjadi pada saat obat mencapai konsentrasi tertinggi dalam darah atau plasma.
Lama kerja adalah lamanya obat mempunyai efek farmakologis.

Macam-macam Obat dan Tujuan Penggunaannya


Posted on 12 May 2009 by Babesajabu

Dalam penggunaannya, obat mempunyai berbagai macam bentuk. Semua bentuk obat
mempunyai karakteristik dan tujuan tersendiri. Ada zat yang tidak stabil jika berada dalam
sediaan tablet sehingga harus dalam bentuk kapsul atau ada pula obat yang dimaksudkan larut
dalam usus bukan dalam lambung. Semua diformulasikan khusus demi tercapainya efek terapi
yang diinginkan. Ketikapun bagi kita yang berpraktek di apotek, maka perlu diperhatikan benar
etiket obat yanbg dibuat. Misalnya tablet dengan kaplet itu berbeda, atau tablet yang harus
dikunyah dulu (seperti obat maag golongan antasida), seharusnyalah etiket obat memuat instruksi
yang singkat namun benar dan jelas. Jangan sampai pasien menjadi bingung dengan petunjuk
etiket obat. Oleh karena itu penting sekali bagi kita semua untuk mengetahui bentuk sediaan
obat.

1. Pulvis (Serbuk)
Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk
pemakaian luar.

2. Pulveres
Merupakan serbuk yang dibagi bobot yang kurang lebih sama, dibungkus menggunakan bahan
pengemas yang cocok untuk sekali minum.Contohnya adalah puyer.

3. Tablet (Compressi)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau
sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau
tanpa bahan tambahan.
a. Tablet kempa
paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya tergantung desain
cetakan.
b. Tablet cetak
Dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubang cetakan
c. Tablet trikurat
tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. sudah jarang ditemukan
d. Tablet hipodermik
Dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk membuat
sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.
e. Tablet sublingual
dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakan tablet di bawah lidah.
f. Tablet bukal
Digunakan dengan meletakan diantara pipi dan gusi
g. tablet Effervescent
Tablet larut dalam air. harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab.
Pada etiket tertulis tidak untuk langsung ditelan
h. Tablet kunyah
Cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak dirongga mulut, mudah ditelan,
tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak.

4. Pil (Pilulae)
Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan
untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih
banyak ditemukan pada seduhan jamu.
5. Kapsul (Capsule)
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat
larut. keuntungan/tujuan sediaan kapsul adalah :
a. menutupi bau dan rasa yang tidak enak
b. menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
c. Lebih enak dipandang (memperbaiki penampilan)
d. Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan
antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukan bersama serbuk lain
ke dalam kapsul yang lebih besar.
e. Mudah ditelan

6. Kaplet (Kapsul Tablet)


Merupakan sedian padat kompak dibuat secara kempa cetak, bentuknya oval seperti kapsul.

7. Larutan (Solutiones)
Merupakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya
dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya,cara peracikan, atau penggunaannya,tidak
dimasukan dalam golongan produk lainnya. Dapat juga dikatakan sedian cair yang mengandung
satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang
sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral
(diminum) dan larutan topikal (kulit).

8. Suspensi (Suspensiones)
Merupakan sedian cair mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair. macam
suspensi antara lain : suspensi oral (juga termasuk susu/magma),suspensi topikal (penggunaan
pada kulit) suspensi tetes telinga (telinga bagian luar),suspensi optalmik,suspensi sirup kering.

9. Emulsi (Elmusiones)
Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase dalam sistem dispersi, fase cairan yang satu
terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat
pengemulsi.

10. Galenik
Merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang
disari.

11. Ekstrak (Extractum)


Merupakan sediaan yang pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari simplisisa nabati
atau simplisia hewani menggunakan zat pelarut yang sesuai.kemudian semua atau hampir semua
pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga
memenuhi baku yang ditetapkan.

12. Infusa
Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu
90 derajat celcius selama 15 menit.
13. Imunoserum (Immunosera)
Merupakan sediaan yang mengandung imunoglobulin khas yang diperoleh dari serum hewan
dengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular0 dan mengikut
kuman/virus/antigen.

14. Salep (Unguenta)


Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput
lendir. Salep dapat juga dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan
sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang
cocok.

15. Suppositoria
Merupakan sedian padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina
atau uretra,umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Tujuan pengobatan adalah
:
a. Penggunaan lokal -> memudahkan defekasi serta mengobati gatal,iritasi, dan inflamasi karena
hemoroid.
b. Penggunaan sistematik -> aminofilin dan teofilin untuk asma,klorpromazin untuk anti
muntah,kloral hidrat untuk sedatif dan hipnitif,aspirin untuk analgesik antipiretik.

16. Obat Tetes (Guttae)


Merupakan sediaan cair berupa larutan,emulsi atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau
obat luar. Digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan
setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku yang disebutkan farmakope indonesia.
Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain : guttae (obat dalam), guttae oris (tetes mulut), guttae
auriculares (tetes telinga), guttae nasales (tetes hidung), guttae opthalmicae (tetes mata).

17. Injeksi (Injectiones)


Merupakan sediaan steril berupa larutan,emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan
atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikan dengan cara merobek
jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Tujuannya agar kerja obat cepat
serta dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut.

Anda mungkin juga menyukai

  • Diuretics: Arif Santoso S. Farm., Apt Farmasi Klinik Stikes Karya Putra Bangsa
    Diuretics: Arif Santoso S. Farm., Apt Farmasi Klinik Stikes Karya Putra Bangsa
    Dokumen21 halaman
    Diuretics: Arif Santoso S. Farm., Apt Farmasi Klinik Stikes Karya Putra Bangsa
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • Cardiac Arrythmias
    Cardiac Arrythmias
    Dokumen23 halaman
    Cardiac Arrythmias
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • GAGAL GINJAL KRONIK - P
    GAGAL GINJAL KRONIK - P
    Dokumen22 halaman
    GAGAL GINJAL KRONIK - P
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • Angiotensin Converting Enzyme (ACE) - 1
    Angiotensin Converting Enzyme (ACE) - 1
    Dokumen19 halaman
    Angiotensin Converting Enzyme (ACE) - 1
    Sherly Kristi
    Belum ada peringkat
  • Farmakoterapi Gagal Jantung
    Farmakoterapi Gagal Jantung
    Dokumen57 halaman
    Farmakoterapi Gagal Jantung
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • Farmakoterapi Hipertensi
    Farmakoterapi Hipertensi
    Dokumen31 halaman
    Farmakoterapi Hipertensi
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • Antagonis Adrenergik Dan CCB
    Antagonis Adrenergik Dan CCB
    Dokumen17 halaman
    Antagonis Adrenergik Dan CCB
    Sherly Kristi
    Belum ada peringkat
  • Surat Pernyataan Bebas Plagiasi
    Surat Pernyataan Bebas Plagiasi
    Dokumen1 halaman
    Surat Pernyataan Bebas Plagiasi
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • JHJH
    JHJH
    Dokumen4 halaman
    JHJH
    Rini Sundari
    Belum ada peringkat
  • Anoreksensia 12 Farmasi
    Anoreksensia 12 Farmasi
    Dokumen21 halaman
    Anoreksensia 12 Farmasi
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • Paper Kimia Lingkungan
    Paper Kimia Lingkungan
    Dokumen13 halaman
    Paper Kimia Lingkungan
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen22 halaman
    Bab 1
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • Studi Kasus Farmakologi 12 Farmasi
    Studi Kasus Farmakologi 12 Farmasi
    Dokumen2 halaman
    Studi Kasus Farmakologi 12 Farmasi
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • Lembar Kerja Siswa: Formulir
    Lembar Kerja Siswa: Formulir
    Dokumen1 halaman
    Lembar Kerja Siswa: Formulir
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • Lembar Kerja Siswa: Formulir
    Lembar Kerja Siswa: Formulir
    Dokumen1 halaman
    Lembar Kerja Siswa: Formulir
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • Pnueomonia Efi Ratna Sari
    Pnueomonia Efi Ratna Sari
    Dokumen22 halaman
    Pnueomonia Efi Ratna Sari
    Efi Ratna Sari
    Belum ada peringkat
  • Pembahasn IV Admixture
    Pembahasn IV Admixture
    Dokumen6 halaman
    Pembahasn IV Admixture
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • Navigasi Darat2
    Navigasi Darat2
    Dokumen9 halaman
    Navigasi Darat2
    amelia
    Belum ada peringkat
  • Jawaban Soal Administrasi - Tipe 1
    Jawaban Soal Administrasi - Tipe 1
    Dokumen7 halaman
    Jawaban Soal Administrasi - Tipe 1
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • Makalah Korupsi
    Makalah Korupsi
    Dokumen19 halaman
    Makalah Korupsi
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • Suci
    Suci
    Dokumen1 halaman
    Suci
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen16 halaman
    Bab 4
    ryan aviandi
    Belum ada peringkat
  • Lawadan
    Lawadan
    Dokumen4 halaman
    Lawadan
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • Prota Xi Gasal
    Prota Xi Gasal
    Dokumen2 halaman
    Prota Xi Gasal
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • Tabung
    Tabung
    Dokumen3 halaman
    Tabung
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • Pembukaan
    Pembukaan
    Dokumen2 halaman
    Pembukaan
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • Tablet
    Tablet
    Dokumen8 halaman
    Tablet
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • Makalah Suppositoria
    Makalah Suppositoria
    Dokumen18 halaman
    Makalah Suppositoria
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat
  • Dahniar H
    Dahniar H
    Dokumen4 halaman
    Dahniar H
    DahniarErickyuwslalusmangat TdkbtuhpcartetapcintaAllah
    Belum ada peringkat