Anda di halaman 1dari 19

TATALAKSANA DAN

MANAJEMEN
SINDROM HEPATORENAL

Pembimbing :
dr. Hascaryo Nugroho, Sp.PD
Disusun oleh:
Amri Ashshiddieq 1810221009
Latar Belakang

■ Pasien sirosis hepatis dan asites  sindrom hepatorenal


■ penurunan fungsi ginjal dan abnormalitas yang nyata dari sirkulasi arteri
dan aktifitas sistem vasoactive endogen
■ peningkatan kreatinin dan urea di dalam darah (azotemia) tanpa disertai
kelainan ginjal itu sendiri yang terlihat secara klinis maupun anatomis
■ Penatalaksanaan menjurus kepada transplantasi hati semata dan tindakan
pengobatan simtomatis  hasil belum maksimal, kekambuhan tinggi 
membalikkan keadaan hipertensi portal, vasodilatasi pembuluh
darah splangnik, dan atau vasokonstriksi pembuluh darah ginjal .
Definisi

■ sindroma klinis yang terjadi pada pasien penyakit hati kronik dan
kegagalan hati lanjut serta hipertensi portal yang ditandai oleh
penurunan fungsi ginjal dan abnormalitas yang nyata dari
sirkulasi arteri dan aktivitas faktor vasoaktif endogen.
■ Sindrom hepatorenal digolongkan menjadi sindrom hepatorenal tipe 1
dan sindrom hepatorenal tipe 2 yang berkaitan dengan adanya asites
di rongga abdomen
Klasifikasi

■ Tipe I ■ Tipe II
- Gangguan fungsi ginjal cepat - Berlangsung lambat dan tidak
dan mendadak mendadak
- ꜛ 2x nilai Cr - ꜛ serum Cr >1,5mg/dL
- Penurunan clearance Cr - ꜜ Na (<10mmol/L)
(<20ml/menit)
- ꜜ clearance Cr (40ml/menit)
- Pognosis buruk
- Biasanya disertai asites
Gejala dan Tanda

■ Perubahan fungsi hati


■ Kelainan sirkulasi
■ Gagal ginjal
■ Biasanya berkembang dari sirosis
■ Perubahan status mental dan gizi
■ Asites
Etiologi

■ Penyakit sirosis hati


■ Hipertensi porta
■ Hepatitik fulminan
■ Hepatitis alkoholik
■ iatrogenik
Diagnosis

■ Kriteria mayor
- Penyakit hati kronik dengan hipertensi
porta dan gagal hati
- Serum Cr > 1.5 (tidak ada ; syok, infeksi,
penggunaan obat nefrotoksik, proteinuria ■ Kriteria minor
- Oliguria
- Hiponatremia
- Osmolalitas urin < darah
- Tidak ada hematuria
Alur diagnosis sindrom hepatorenal
pasien dengan sirosis
Patofisiologi
hubungan antara keadaan klinis dengan patofisiologi asites dan sindrom hepatorenal
Pencegahan

■ parasentesis, dan pemberian diuretic secara berlebihan  pencetus


utama untuk terjadinya sindrom hepatorenal, oleh karenanya
harus dihindari.
■ pemberian albumin cukup ampuh untuk mengurangi progresivitas
penyakit dan memperbaiki aliran darah ginjal.
Penatalaksanaan

■ Penatalaksanaan Umum
■ Penatalaksanaan Farmakoterapi
■ Penatalaksanaan Bedah atau intervensi
Farmakoterapi Prosedural

■ Albumin (1 gr/kgBB/hari) ■ Peritoneovenous Shunt


■ Vasopressin ■ Transjugular Intrahepatic
terlipserin 0,5-2mg IV/6 atau 12 jam Portosystemic Shunt
ornipresin 2-6 U/jam
■ Hemodialisis
■ agonis alfa adrenergik
■ Transplantasi Hati
norepiefrin adalah 8-50ug/menit
■ Agonis Dopamin
fenoldopam 0.1 μg/kg/menit
dopamin 2 μg/kg/menit
 Antagonis Adenosin
Peritoneovenous shunt

Pemasangan shunt

aliran cairan asites dari rongga peritoneum ke sirkulasi sistemik

meningkatkan curah jantung dan volume intravaskuler

penekanan aktivitas sistem vasokonstriktor , peningkatanekskresi natrium dan

memperbaiki aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus


Komplikasi dari TIPS adalah
ensefalopati hepatik –
akibat dari tidak terdegradasinya
toksin-toksin yang ada dalam darah
yang seharusnya melewati hati
sehingga zat-zat toksin tersebut
kembali ke jantung dan diedarkan
kembali keseluruh tubuh – dan
■ skematis TIPS dan gambaran radiologis TIPS
perdarahan
Hemodialisis

■ keadaan umum yang buruk


dengan gejala klinis yang nyata,
■ K serum > 6mEq/L,
■ ureum darah > 200 mg/dL, pH
darah <7,1,
■ anuria berkepanjangan (>5 hari),
dan
■ kelebihan cairan (fluid overload)
Transplanstasi Hati
Kriteria umum
■ Tidak sembuh dengan pengobatan
apapun termasuk operasi
■ Tidak ada kontraindikasi Kriteria penyakit hati yang
diindikasikan
■ Pengetahuan keluarga pasien
mengenai transplantasi hati ■ Penyakti hati kronik Irreversibel
■ Keganasan hati non-metastatik
■ Gagal hati fulminan

Terapi utama ■ Gangguanmetabolisme herediter


Kesimpulan
■ Sindrom hepatorenal adalah suatu kondisi medis yang berbahaya dan
mengancam nyawa
■ ditandai dengan perubahan fungsi ginjal yang terjadi pada pasien sirosis
hepatis maupun pasien gagal hati berat.
■ Penatalaksanaan yang cepat, benar, dan terpadu adalah kunci
keberhasilan pengobatan penyakit ini.
■ Tiga pengobatan utama adalah pemberian obat-obatan, pengobatan
prosedural, dan transplantasi hati
■ penatalaksanaan suportif berupa tirah baring, pemberian diuresis, diet
rendah garam, dan diet tinggi kalori rendah

Anda mungkin juga menyukai