Anda di halaman 1dari 22

ASKEP GAGAL JANTUNG KRONIS

Dosen Pengampu: Ns. Yennizar, SST, S.Kep. M.Si


Disusun Oleh
Kelompok 1:
Susilawati (21212063)
Atik Mariana (21212062)
Siti Annisa Junaidi (21212046)
Zafri Ramanda (21212078)
Sahwida Br Cibro (21212066)
Dewi Sartika (21212077)
Eko Sutiawan (21212080)
Lulu Sahara (21212071)
Gagal Jantung
Jantung tidak mampu lagi
memompakan darah secukupnya
untuk memenuhi kebutuhan
sirkulasi tubuh sesuai yang
dibutuhkan untuk metabolisme.
Gagal Jantung Kronis
• Etiologinya berkembang secara lambat
• Jantung mempunyai waktu untuk berkompensasi
(hipertrofi ventrikel)
• Penderita sanggup mentoleransi penurunan
cardiac output
• Bila ada faktor presipitasi ( a.l. Aritmia cordis)
Gagal Jantung Kiri dan Kanan
• Bila etiologinya mengganggu fungsi ventrikel kiri seperti
hipertensi dan penyakit jantung koroner => Gagal jantung
kiri (Left Ventricular Failure = LVF).
• Bila etiologinya lebih mengganggu fungsi Ventrikel kanan
seperti Infark ventrikel kanan => Gagal jantung kanan
(Right ventricular failure=RVF).
Kebanyakan RVF disebabkan oleh LVF.
Penyebab Gagal jantung

• Disfungsi miokard
• Beban tekanan berlebihan
• Kebutuhan metabolic meningkat
• Abnormal volume overload
Gagal Jantung Kiri
•Disfungsi miokard beban tekanan berlebihan
kebutuhan metabolic meningkat Abnormal
volume overload
• Gangguan pompa ventrikel kiri
• CO menurun
• Beban pada atrium kiri (tekanan meningkat)
• Hambatan aliran V.Pulmo
• Cendungan paru-paru
• Edema paru (ancaman Gjka)
• Beban V.Ka bertambah
• Hipertropi V.Ka
• Gagal jantung kanan
• (Gagal jantung kiri dan kanan)
• CHF
Gejala Gagal Jantung
Gejala Gjki : Gejala Gjka :
• Perasaan lemah • Edema tungkai
• Cepat lelah • Hepar membesar, lunak,
• Sesak napas nyeri tekan
• Batuk • Bendungan vena jugularis
• Takikardia • Gangguan gastro intestinal:
• Dispnea Rales asites, mual, muntah
• BB meningkat
Gagal Jantung Kanan

• Hambatan pompa V.Ka tanpa didaului


• Gjki Stroke Volume menurun
• Tekanan dan Volume akhir sistolik V.Ka
• Beban A.Ka
• Bendungan: Vena sistemik dan jugularis
Pemeriksaan:
• Kulit : Suhu, sianosis
• Jantung : Pembesaran, Bj I,II,III, murmur
• Paru-paru : Ronchi, wheezing, dispnea
• Perifer : Bendungan vena sistemik, vena jugularis
• Hepar : Hepatomegali, nyeri Abdomen : asites
• Ekstremitas : Edema, sianosis
• EKG : Tanda pembesaran jantung, aritmia
• Foto thoraks : Besar jantung, bendungan paru :
alveoli/interstisial
Dx Keperawatan
• Penurunan CO
• Intoleransi aktivitas
• Volume cairan lebih dari kebutuhan
• Gangguan pertukaran gas
• Risiko gangguan integritas kulit
• Kurang pengetahuan
Intervensi
• Istirahat posisi ½ duduk atau duduk
• Terapi O2
• Monitor EKG
• Monitor intake output
• Pembatasan cairan dan garam
• Timbang BB setiap hari
• Monitor data lab
• Lingkungan tenang
• Monitor hemodinamik
• Jika klien istirahat lama: dekubitus
Penatalaksanaan Gagal Jantung
Terapi diberikan untuk memudahkan:
- aktivitas fisik,
- memperbaiki kualitas hidup,
- meningkatkan harapan hidup.
Terapi akan mencakup tiga aspek yaitu:
- mengobati faktor penyebab gagal jantung,
- menghilangkan faktor-faktor yang dapat memperberat,
- mengobati gagal jantungnya sendiri
Mengobati Penyebab
1. Operasi untuk memperbaiki penyempitan dan
kebocoran katup, hubungan antara bilik-bilik
jantung yang abnormal atau sumbatan arteri
koroner
2. Obat-obatan, misalnya untuk mengobati dan
mengontrol tekanan darah tinggi.
3. Operasi, obat dan radiasi untuk hipertiroid.
Menghilangkan Faktor-Faktor yang Memperburuk
• Menghentikan kebiasaan merokok, merubah pola
makan, menghentikan kebiasaan minum alkohol dan
melakukan olahraga ringan sampai sedang untuk
memperbaiki kondisi tubuh secara keseluruhan. Tapi
untuk gagal jantung yang berat penderita harus berbaring
di tempat tidur.
• Mengurangi konsumsi garam, karena konsumsi garam
yang berlebihan akan mengakibatkan retensi cairan yang
mempengaruhi pengobatan.
Pengobatan Gagal Jantung
Terapi terbaik adalah pencegahan atau terapi dini
faktor penyebab. Gagal Jantung Kronis
1. Mengurangi konsumsi garam
2. Diuretik untuk meningkatkan pembentukan
urin, dibarengi suplemen kalium.
3. Digoksin untuk menambah kekuatan kontraksi
dan mengurangi denyut yang terlalu cepat.
4. Vasodilator untuk melebarkan arteri, vena atau
keduanya. Yang banyak dipakai adalah ACE
inhibitor, melebarkan arteri dan vena, nitrogliserin
melebarkan vena dan hydralazine melebarkan
arteri.
5. Antikoagulan. Bilik jantung yang membesar dan
tidak berkontraksi dengan baik dapat
menyebabkan timbulnya gumpalan darah yang
bila terlepas ke aliran darah dapat merusak organ
lain seperti otak sehingga menyebabkan stroke.
6. Transplantasi jantung, dilakukan pada pasien yang
tidak membaik dengan obat-obatan.
7. Kardiomioplasti adalah operasi eksperimental.
Dilakukan dengan memindahkan otot besar pada
punggung pasien untuk membungkus jantung dan
distimulasi dengan pacemaker buatan. Operasi
eksperimental yang lebih baru dilakukan dengan
membuang otot jantung yang tidak berfungsi pada
pasien dengan gagal jantung berat.
Kegagalan Terapi
Beberapa faktor penyebab terapi yang diberikan
tidak berhasil seperti yang diharapkan
1. Diagnosis terlambat
2. Terapi suboptimal
3. Kepatuhan terapi
4. Keterbatasan efektifitas dan efek samping
Usaha-usaha Perbaikan Terapi
• Tepat diagnosis
• Tepat terapi
- Terapi farmakologis yang lebih baik
- Penggunaan alat dan tindakan bedah
- Terapi sesuai dengan guideline yang ada
• Kepatuhan
• Peranan perawat dan kebijakan pelayanan yang
lebih baik
Pemeriksaan DiagnostiK Sistem
Kardiovaskuler
• Pemeriksaan laboratorium (enzym jantung, dll)
• Pemeriksaan radiologis : foto toraks, cor analisa
• EKG
• Echokardiografi
• “Treadmill test”
• Kateterisasi jantung
🙂TERIMA KASIH🙂

Anda mungkin juga menyukai