Anda di halaman 1dari 26

KARDIOMEGALI

Oleh :
Dwi Reza Wardatul A (9103018048)
Syane Andriane (9103018040)
Sellavina Kamsy (9103018046)
Lidya Costansa (9103018038)
Elmarosa Komala P (9103018043)
Yohana Maria (9103018041)
Inkabella Christina (9103018039)
Kristo Marco (9103018047)
Definisi

Kardiomegali adalah sebuah keadaan


anatomis (struktur organ) dimana besarnya
jantung lebih besar dari ukuran jantung
normal, yakni lebih besar dari 55% besar
rongga dada. pada Kardiomegali salah satu
atau lebih dari 4 ruangan jantung membesar.
(Soeparman, 2008)
Etiologi
Penyebabnya ada banyak sekali, hampir semua keadaan yang
memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dapat menimbulkan
perubahan-perubahan pada otot jantung sehingga jantung akan
membesar. Penyebab terbanyak ditemukan :
1. Penyakit Jantung Hipertensi
• Pada keadaan ini terdapat tekanan darah yang tinggi sehingga
jantung dipaksa kerja ekstra keras memompa melawan gradien
tekanan darah perifer yang tinggi.
2. Penyakit Jantung Koroner
• Pada keadaan ini sebagian pembuluh darah jantung (koroner) yang
memberikan pasokan oksigen dan nutrisi ke jantung terganggu
sehingga otot-otot jantung berusaha bekerja lebih keras dari
biasanya
3. Kardiomiopati (diabetes, infeksi)
• Penyakit yang mengakibatkan gangguan atau
kerusakan langsung pada otot-otot jantung. Akibatnya
otot jantung harus kerja ekstra untuk menjaga pasokan
darah tetap lancar.
4. Penyakit Katup Jantung
• Di jantung ada 4 katup yang mengatur darah yang
keluar masuk jantung. Apabila salah satu atau lebih
dari katup ini mengalami gangguan. Akibatnya jantung
juga perlu kerja ekstra keras untuk menutupi
kebocoran atau kekurangan darah yang dipompanya.
5. Penyakit Paru Kronis
6. Efusi pericardium atau penumpukan cairan di lapisan
pembungkus jantung
7. Gangguan hormone tiroid
8. Anemia
9. Kelebihan zat besi dalam tubuh (hemokromatosis )
10. Penyakit amiloidosis atau penyakit gangguan sirkulasi
protein dalam darah
11. Kondisi bawaan atau genetik, seperti kelainan serambi
jantung, koarktasio aorta
Tanda dan gejala

Kardiomegali baru menunjukkan tanda yang nyata saat


kemampuan jantung dalam memompa darah sudah
jauh menurun. Seperti :
• Sesak napas
• Detak jantung tidak beraturan
• Pembengkakan pada bagian tubuh tertentu
• Kenaikan berat badan akibat kelebihan volume cairan
• Tubuh terasa lebih lelah
• Palpitasi atau jantung berdebar lebih cepat
• Nafas pendek
• Nyeri dada
Patofisiologi
Hipertensi, jantung koroner, kardiomiopati dapat mengakibatkan
kardiomegali (pembesaran pada jantung). Hipertensi yang tidak ditangani
dengan baik akan beresiko terjadinya kerusakan pada pembuluh darah
sehingga aliran darah ke jantung menjadi tidak lancer, dan pemompaan
darah di jantung juga terganggu. Hal ini mengakibatkan terjadinya
hiperaktivitas pada otot jantung sehingga mengakibatkan penebalan pada
ventrikel. Jantung koroner, karena ada timbunan lemak pada pembuluh
darah maka hal ini menyebabkan penyempitan pada arteri sehingga suplai
darah ke jantung berkurang, hal ini juga berdampak pada kerja otot
jantung yang berkerja jauh lebih keras dari sebelumya dan terjadilah
penebalan otot jantung. Sama hal nya dengan kardiomiopati, kondisi ini
mengakibatkan keelastisitasan otot jantung berkurang sehingga kaku pada
otot jantung dan jantung tidak mampu berkembang dengan baik, hal ini
mampu menghambat aliran darah pada jantung sehingga jantung tidak
mampu memompa darah ke seluruh tubuh, dan berdampak pembesaran
pada vetrikel kiri. Kardiomegali mengakibatkan terjadinya penurunan kerja
jantung sehingga suplai darah ke paru-paru juga berkurang dan tidak
tercukupi sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan ekspansi paru,
dan menimbulkan sesak nafas. Selain itu juga terjadi penurunan cardiac
output sehingga terjadi juga penurunan curah jantung dan asupan oksigen
ke jantung juga tidak terpenuhi yang menyebabkan hipoksia.
Suplai darah dan oksigen ke jantung juga berkurang hal ini mengakibatkan
terjadinya metabolism anaerob dan menghasilkan asam laktat,
Penumpukan asam laktat di otot jantung dapat mengakibatkan gangguan
atau kerusakan pada impuls saraf yang mengontrol pergerakan otot
sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan kekakuan pada otot jantung
saat berkontraksi, spasme otot ini akan menimbulkan respon nyeri pada
klien. Karena kondisi jantung yang membesar hal ini juga menyebabkan
penurunan kerja dan beban jantung sehingga mengakibatkan aliran darah
ke ginjal berkurang dan absorbsi natrium berkurang sehingga ginjal tidak
mampu mengatur keseimbangan cairan dengan baik, ketika sensor
pembuluh darah di ginjal mengetahui saat volume darah turun maka
secara langsung kelenjar adrenal mengeluarkan hormone aldosteron
untuk menahan natrium di ginjal, dan kelenjar hipofisa mengeluarkan
hormone antidiuretik sehingga ginjal menahan air dan volume cairan di
dalam tubuh tertahan dan terjadi penumpukan cairan pada organ,
pembuluh darah, arteri, kapiler, hingga ruang-ruang interstitial dan
mengakibatkan pembengkakan (edema) sehingga klien mengalami
hipevolemia. Sama halnya dengan suplai darah dan oksigen ke jaringan
juga berkurang, sehingga menyebabkan terjadinya metabolism anaerob
pada jaringan yang akan menghasilkan asam laktat dan tidak mampu
membentuk energy sehingga pasien beresiko mengalami letih, lesu, dan
lemah, dan juga karena hal tersebut mampu membuat nafsu makan
berkurang sehingga kebutuhan nutrisi pasien tidak tercukupi dengan baik.
WOC
Komplikasi
• Murmur Jantung.
Saat ada suara serak, desingan, atau tiupan timbul sewaktu darah
bergerak lewat pembuluh darah area jantung atau melalui jantung, inilah
kondisi yang dinamakan dengan murmur jantung.

• Bekuan Darah
Jantung yang menjadi lebih besar mampu menjadi faktor penyebab
bekuan darah pada lapisan jantung. Hal ini mengakibatkan terjadinya
stroke atau serangan jantung.

• Gagal Jantung
Otot jantung akan makin lemah dan ventrikel akan melebar hingga proses
pemompaan darah oleh jantung tak bisa seefisien sebelumnya ke seluruh
tubuh, sehingga mengakibatkan gagal jantung

• Kematian Mendadak
Pembesaran jantung tanpa penanganan cepat dapat mengakibatkan ritme
detak jantung terganggu sehingga erjadi serangan jantung yang bisa
mengakibatkan kematian mendadak.
Pemeriksaan Diagnostik

• Foto Rontgent
• Rontgen Dada : Gambar rontgen membantu melihat
kondisi paru-paru dan jantung. Pengukuran yang
berguna pada sinar-X adalah rasio kardio-toraks , yang
merupakan diameter transversal jantung, dibandingkan
dengan ukuran kandang toraks . Diameter ini diambil
dari foto rontgen dada PA menggunakan titik terlebar
dari dada dan mengukur sejauh pleura paru, bukan
margin kulit lateral. Jika rasio toraks jantung lebih besar
dari 50%, patologi diduga terjadi pembesaran jantung,
dengan asumsi x-ray telah diambil dengan benar.
• Elektrokardiogram
Elektrokardiogram : Tes ini mencatat aktivitas
listrik jantung melalui elektroda yang melekat
pada kulit seseorang. Biasanya pada pasien
kardiomegali akan mendapatkan hasil EKG sinus
takikardi dimana di setiap gelombang P diikuti
QRS, jarak QRS sempit dan frekuensinya 120x/
menit. Dan konfigurasi P-QRS-T nya normal. Dan
saat hasilnya ventricle takikardi maka gelombang
P tidak ada, QRS nya melebar dan interval RR
tidak ada, QRS > 0,12 detik.
• Ekokardiogram
Dengan Ekokardiografi dapat mengetahui
adanya kelainan pada struktur jantung,
pembuluh darah, aliran darah, serta
kemampuan otot jantung dalam memompa
darah, dan kondisi empat ruang jantung juga
dapat dievaluasi pada pasien kardiomegali
• Tes stres
Tes stres, juga disebut tes stres olahraga, dilakukan
untuk mengetahui seberapa baik jantung bekerja
selama aktivitas fisik.
• CT atau MRI
Cardiac computerized tomography (CT) atau magnetic
resonance imaging (MRI). dalam pemeriksaan ini
dapat ditemukan apakah terjadi penebalan/kelainan
pada ruang jantung atau tidak.
• Tes darah
Tes darah dapat dilakukan untuk memeriksa kadar zat
seperti kolestrol baik (HDL), kolesterol buruk (LDL), dan
lemak dalam darah (trigliserida) dalam darah yang
mungkin menunjukkan masalah jantung. Tes darah juga
dapat membantu mengesampingkan kondisi lain yang
dapat menyebabkan gejala seseorang.
• Katerisasi jantung dan biopsi
Kateterisasi jantung dalam prosedur ini, tabung tipis
(kateter) dimasukkan ke dalam pangkal paha dan
disambungkan melalui pembuluh darah ke jantung
untuk mencari penyumbatan di arteri koroner dan juga
mengetahui ukuran jantung dan fungsi pompa jantung.
Biopsi, di mana pengambilan sampel kecil (biopsi)
jantung ini jika diindikasikan dapat diekstraksi untuk
analisis laboratorium sehingga sampel jaringan kecil
dari dalam jantung dapat menentukan penyebab
jantung yang membesar
Penatalaksanaan
Untuk mengatasi kardiomegali yang disebabkan tekanan darah tinggi
serta meningkatkan fungsi pompa jantung, dokter jantung biasanya
meresepkan obat ACE inhibitors atau obat penghambat beta (beta
blockers), seperti bisoprolol.
• Jenis obat ACE inhibitor :
• enalapril (Vasotec)
• kaptopril (Capoten)
• lisinopril (Zestril dan Prinivil)
• benazepril (Lotensin),
• kuinapril (Accupril)
• perindopril (Aceon)
• ramipril (Altace)
• trandolapril (Mavik)
Sedangkan untuk masalah yang berkaitan dengan
irama jantung, dokter biasanya meresepkan obat anti
aritmia. Seperti digoxin. Apabila pasien berisiko
menderita stroke atau serangan jantung, dapat
ditambahkan obat pengencer darah.
• Digoxin adalah obat yang masuk golongan cardiac
glycoside. Obat ini bekerja pada mineral tertentu
(natrium dan kalium) di dalam sel jantung. Digoxin
menurunkan ketegangan jantung dan membantu agar
denyut jantung tetap normal, teratur, dan kuat.
• Bentuk obat : tablet, kapsul atau suntik.
• Indikasi : untuk pasien dengan gangguan jantung, di
konsumsi sesuai resep dokter
• Cara penggunaan : Minum obat ini dengan atau tanpa
makanan, biasanya sekali sehari atau sesuai anjuran
dokter.
Efek Samping Digoxin
• Gangguan mental.
• Pusing.
• Sakit kepala.
• Diare.
• Mual dan muntah.
• Ruam kulit.
• Anoreksia.
• Aritmia pada anak-anak
Ketika pemberian obat-obatan tidak cukup ampuh dalam mengatasi
penyebab kardiomegali,maka diperlukan prosedur operasi.
Prosedur yang bisa dilakukan berupa :
• Pemasangan alat implantable cardioverterdefibrillator (ICD). Alat ini
digunakan untuk memantau dan mengendalikan irama jantng.
• Operasi bypass jantung. Operasi ini dapat dilakukan pada penderita
dengan penyakit katup jantung. Operasi ini mengganti katup yang
bermasalah.
• Transplantasi atau pencangkokan jantung. Prosedur ini menjadi
pilihan terakhir jika berbagai prosedur medis lain tidak dapat
mengatasi masalah kardiomegali.

Peluang keberhasilan pengobatan kardiomegali akan lebih besar jika


didukung dnegan perubahan ke arah gaya hidup sehat
Asuhan keperawatan
Diagnosa Keperawatan
• Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan
frekuensi jantung di buktikan dengan klien mengatakan tubuhnya
terasa lemah, dan merasakan nyeri dada skala nyeri 3, klien
mengatakan sesak nafas kurang lebih 1 minggu disertai
pembengkakan kaki sebelah kiri. TD = 120/100 mmHg, Nadi =
72x/menit, Suhu= 35,6 °C, RR = 18 x/menit, terpasang nasal canul,
dada simetris, retraksi dinding dada (+), tampak pernafasan
dangkal, Distensi vena jugular (+), ronchi (+), edema (+), ascites (+)
bunyi jantung S3 gallop/irregular

• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan


antara suplai dan kebutuhan oksigen di buktikan dengan Klien
mengatakan tubuhnya terasa lemah dan gelisah, klien mengatakan
sesak nafas dan mengatakan sesaknya bertambah saat ia berjalan,
TD = 120/100 mmHg, Nadi = 72x/menit, suhu= 35,6 °C, RR = 18
x/menit
Intervensi

Anda mungkin juga menyukai